Home / Romansa / Cinta Gadis tak Bernasab / 96. Dugaan yang Tepat

Share

96. Dugaan yang Tepat

Author: Bai_Nara
last update Last Updated: 2024-12-23 04:58:08

Galuh dan Anjani masih berpelukan. Lalu Galuh tiba-tiba ingat sesuatu.

"Ibu."

"Iya, Nduk."

"Bu, berarti Galuh bukan anak hasil zina, kan? Galuh bukan anak haram, kan?" tanya Galuh dengan binar mata penuh ketakutan.

Anjani menggeleng. Dia meraih kedua pipi sang putri.

"Bukan. Ibu menikah saat usia ibu sembilan belas tahun lebih satu bulan. Ibu dan ayahmu menikah resmi, Sayang. Di rumah kakekmu dari pihak ibu. Ada saksi ada buku nikahnya juga. Hanya saja bukunya hilang saat ibu dalam pelarian." Ada raut sedih di wajah Anjani. Galuh jadi ikutan sedih.

"Bu."

Anjani mencoba tersenyum. "Tidak apa. Semua luka dan kesedihan ibu sudah terganti dengan kamu yang tumbuh baik seperti sekarang. Itu sudah cukup."

Galuh mengangguk. Lalu antara rasa ragu dan rasa penasaran, rasa penasarannya lebih besar. Jadilah dia bertanya saja perihal ayahnya.

"Lalu, siapa ayahku?"

Senyum yang sejak tadi sudah mulai Anjani keluarkan terganti dengan raut sedih. Galuh merasa bersalah sekali.

"Bu, maaf. Galuh cuma ..
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
Akhirnya galuh menemukan keluarganya gk sabar pingin tahu gimana sikap ibunya Alwi klo tahu ternyata galuh punya nasab yg jelas dan ayahnya dari keluarga terpandang
goodnovel comment avatar
Leo Nita
ahhhh aba aku nangis gegara kamu Weh
goodnovel comment avatar
Ayun Retno
Abah Umar langsung meluncur ke kebumen ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Gadis tak Bernasab   97. Kayak ABG

    Galuh menggerakkan tubuhnya. Dia kaget dan segera bangun. Galuh mengucek-ngucek matanya. "Mas Alfa?!" pekik Galuh mendapati sang suami sudah di kamar dan tidur di sebelah kirinya seperti biasa. "Mas Alfa. Mas." Galuh mengguncang bahu sang suami, pelan. Alfa seperti tidak merespon. Jadilah Galuh mengguncang lebih keras "Hem." Alfa hanya bergumam dan malah kembali tidur tak lupa dia menarik sang istri agar rebahan lagi. Galuh sedikit memekik tapi dia rebahan juga. Galuh memiringkan badan ke sang suami. Kini keduanya tidur berhadapan. Dia mengguncang bahu Alfa lagi. "Mas. Mas kapan pulang? Kata Abah Mas Alfa mungkin baliknya besok baru OTW dari Tegal. Kok sudah di sini?" Galuh menatap jam di dinding yang menunjuk pukul setengah tiga pagi. Dia lalu menoleh ke arah Fairuz yang masih bobo anteng sambil memeluk gulingnya. "Mas, ish. Jangan tidur, kamu belum jawab pertanyaanku. Mas pulangnya kapan?" Alfa sedikit membuka matanya lalu kembali merem. Lagi, Alfa mengeratkan pelukannya pad

    Last Updated : 2024-12-23
  • Cinta Gadis tak Bernasab   98. Jangan Hina Anak Istriku!

    Sepanjang perjalanan Alfa menoleh ke kiri dan ke kanan. Dia sedang mencari keberadaan ayah mertuanya. Sama dengan Alfa, Kyai Baihaki dan Hanan juga ikut mengedarkan pandang. Hanan malah sudah mengkode sepupunya itu.“Bapak mertuamu, mana?” bisiknya.“Aku juga lagi nyari.” Alfa juga berbisik.Sampai di rumah, sosok Faris tetap saja tak ketahuan rimbanya. Nomer telepon Faris juga tidak aktif. Bahkan, ketika Alfa menelepon salah satu ustaz yang tinggal di sebelah rumah yang ditinggali Faris, sang ustaz mengatakan kalau Faris sudah tak terlihat sejak dia keluar dari rumah.Alfa ingin mencari tapi dia tak bisa karena ada beberapa urusan pekerjaan yang harus dia urus. Hanan sendiri malah sudah disuruh balik pagi itu juga, karena mau ada tamu sementara sang abah belum bisa pulang karena ada suatu urusan mendesak. Kyai Baihaki juga sama, beliau sibuk dengan jadwal ngajarnya yang padat pun Bu Nyai Khomsah. Galuh bahkan sudah kembali sibuk mengurusi sekolah. Zahra sendiri memilih menghabiskan w

    Last Updated : 2024-12-24
  • Cinta Gadis tak Bernasab   99. Kubunuh Kau

    Faris terus menarik tangan Anjani. Keduanya entah pergi kemana, mereka pun tak tahu. Pokoknya saat itu, Faris hanya berpikir yang penting mereka menjauh sejauh-jauhnya dari si nenek sihir."Lepas! Lepas! Aku bilang lepas!" teriak Anjani. Dia mencoba melepaskan cekalan Faris dengan kasar. Tapi sulit hingha akhirnya bisa terlepas saat Anjani menggigit lengan kanan Faris."Aaaa!" teriak Faris.Cekalan Faris pun terlepas. Anjani menatap Faris dengan linangan air mata. Dia lalu berbalik hendak pergi meningalkan Faris. Dia berlari secepat mungkin namun Faris mengejarnya."Tunggu Anjani!"Anjani terus berlari tapi Faris berhasil menyusul dan secepat kilat meraih tangan Anjani menyebabkan Anjani sedikit tertarik hingga menubruk dada Faris yang meski sudah tua masih terasa bidang."Tunggu dulu. Jangan pergi.""Lepas!""Gak. Gak akan aku lepas lagi."Anjani berontak. Faris tak mau kehilangan sang istri lagi."Lepas! Lepas brengsek!" teriak Anjani."Gak akan Sayang. Mas gak akan lepasin kamu lag

    Last Updated : 2024-12-24
  • Cinta Gadis tak Bernasab   100. Bersatu

    Semua orang kini duduk di ruang keluarga. Namun sejak setengah jam yang lalu, tidak ada yang membahas apapun. Hanya Alfa yang mondar-mandir memanggil mantri lalu mengurusi Faris yang terluka. Begitu Faris sudah diberikan pertolongan pertama kini Kyai Baihaki mengumpulkan semua orang dalam satu ruangan. Fairuz sendiri kini berada dalam asuhan para mbak santri di pondok. Bu Nyai Latifah sendiri ikutan gabung karena kepo. Tak ada yang mempermasalahkan kehadirannya bahkan seperti kehadirannya dianggap tak ada. "Baiklah. Kita selesaikan masalah hari ini juga." Kyai Baihaki menatap kepada Faris yang mengangguk lalu kepada Aiman yang terlihat masih emosional. "Iman. Aku minta, kamu tahan emosimu. Biarkan Faris bercerita terlebih dahulu." Aiman tak bicara apapun tapi Kyai Baihaki tahu kalau Aiman mengerti akan maksudnya. "Faris. Ceritakan semuanya." Faris mengangguk. Dia pun bercerita bagaimana dia sadar, dan bagaimana dia selalu menanyakan dimana Anjani. Tapi jawaban kedua orang tuanya

    Last Updated : 2024-12-26
  • Cinta Gadis tak Bernasab   101. Urus Buku Nikah Kalian

    Bu Nyai Latifah menatap kesal ke keramaian orang-orang di sekitarnya. Lima belas menit yang lalu baru saja ada acara akad nikah untuk Faris dan Anjani. Faris lah yang meminta akad ulang karena dia dan Anjani terlalu lama berpisah. Faris merasa lebih baik mengucap ijab kabul lagi meski secara negara dia masih sah suami Anjani.Anjani juga tak berkeberatan. Aiman pun terpaksa menyetujui. Namun, sebelumnya dia memberi ultimatum super tegas untuk Faris dan tentu saja Faris menyanggupi.Begitu ijab kabul selesai, Anjani memilih bergabung bersama para wanita dengan duduk lesehan bersama para wanita. Aiman dan Kyai Baihaki menyingkir ke gazebo belakang. Sementara Alfa dan Faris terlihat bicara serius di sofa ruang tengah."Fa, nanti aku minta tolong kamu urusin akte Galuh sama surat pernikahan kalian, pokoknya Galuh harus ada identitas sebagai anakku, catet anakku," ucap Faris menggebu-gebu."Iya Aba. Nanti Alfa urus akte sama kartu keluarga Alfa. Sekalian aku nanti pisah akte dari KK-nya Ab

    Last Updated : 2024-12-27
  • Cinta Gadis tak Bernasab   102. Malam Pertama Kedua

    Anjani masih menatap sang suami dengan tatapan super polos yang dia punya. Faris jadi terhenyak lalu dia terkekeh kembali. "Kamu, benar-benar tak berubah. Cantik, gemesin, polos. Dan aku suka." Faris kembali mengecup bibir Anjani. Kecupan- kecupan ringan dia labuhkan di atas bibir sang istri. "Mas cinta kamu, Anjani. Aku mencintaimu karena Allah." Anjani meneteskan air matanya. Senyumnya terulas. "Jani juga Mas." "Juga apa hmmm?" "Juga mencintaimu, karena Allah." Faris tersenyum lebar. Kata-kata yang selalu dia dengar berpuluh tahun yang lalu akhirnya dia dengar kembali dari bibir sang istri. Faris mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri. Deru napasnya terasa hangat. Jantung Anjani berdebar tapi dia juga sudah menunggu. Faris mengecup kening Anjani sepenuh hati. Anjani memejamkan mata. Merasai kehangatan yang menjalar hingga ke seluruh nadi. Faris melepas kecupan. Matanya menatap mata Anjani yang sudah terbuka. Kerinduan tampak jelas di mata keduanya beserta hasrat dan

    Last Updated : 2024-12-27
  • Cinta Gadis tak Bernasab   103. Habis Gelap Terbitlah Setan

    Di sebuah studio photo tampak seorang pria sedang sibuk bergaya di depan kamera. Dia melakukan beberapa gaya sesuai arahan dari sang kameramen. "Iya tolong begitu saja. Diam, siap ya? Tu wa ga. Action!"Bunyi lensa kamera terdengar nyaring. Sang model pria terus bergaya hingga sang kameramen puas dan menghentikan acara pemotretan."Oke. Hari ini selesai. Terima kasih semuanya. Terima kasih atas kerja kerasnya."Sang kameramen memberi ucapan terima kasih untuk semua orang. Baik untuk si fotomodel maupun para kru-nya. Alwi ikut bertepuk tangan bersama yang lain, dia juga berteriak bahagia."Alhamdulillah, selesai juga akhirnya."Alwi segera menuju ke arah manajer dan asisten pribadinya. Manajernya bernama Mbak Mita, usia empat puluh tahun. Janda dua anak. Sementara asistennya bernama Susi alias Suswanto tapi karena gayanya yang kemayu makanya dia dipanggil Susi.“Minum Mas Alwi,” ucap Susi sambil mengulurkan minuman.“Makasih Sus.”Alwi menerima minuman dari Susi lalu dia duduk di kurs

    Last Updated : 2024-12-28
  • Cinta Gadis tak Bernasab   104. Rasa Iri

    "Aba baik-baik saja?" tanya Galuh saat abanya duduk dibantu sang ibu menuju meja makan."Aba baik, My Princess. Kamu tak usah khawatir."Faris mengusap kepala sang putri dengan lembut. Galuh tersenyum. Faris sendiri kini menoleh pada Fairuz yang sedang memainkan jari-jarinya di meja. Dia terkekeh melihat betapa hiperaktifnya cucu angkatnya."Hai Fay, Fay lagi apa?""Fay main musik, Jid. Pakai jari.""Oooo."Faris mengajak Fairuz bercerita tentu saja Fairuz menjawab. Celotehan Fairuz sesekali membuat Faris tertawa pun yang lain."Ih, kamu gemesin. Jid jadi makin sayang. Nanti pas jid sudah sembuh, main ke tempat jid ya? Bareng abah sama umi juga.""Okeee!"Faris menarik gemas pipi Fairuz yang bukannya berteriak malah tertawa-tawa. Aiman yang baru datang dari masjid bersama Kyai Baihaki dan Alfa melihat keharmonisan Faris, Galuh, Anjani dan Fairuz. Meski tipis, Aiman tak mampu menyembunyikan senyumnya. Alfa dan Kyai Baihaki tentu saja bisa melihatnya. Keduanya saling mengkode lalu ters

    Last Updated : 2024-12-29

Latest chapter

  • Cinta Gadis tak Bernasab   113. Ayo Kita Cerai

    Habiba tersenyum penuh kemenangan menatap Faris yang hanya bisa terdiam. Hari ini, dia datang ke Andalusia bersama dua orang polisi dengan tujuan untuk menangkap Anjani. Habiba memberikan beberapa bukti seperti hasil visum dan foto dirinya yang terluka. Dia juga membawa tiga orang saksi yang merupakan santri Andalusia yang bisa dia suap agar bisa memberikan keterangan terjadinya pemukulan yang dia terima dari Anjani. Dalam hati, Habiba yakin kalau rencananya saat ini akan berhasil.“Kami memberi kesempatan Anda untuk menyiapkan pengacara, tapi sebelumnya, kami harus membawa Nyonya Anjani ke kantor polisi,” ucap salah satu polisi.Faris menghela napas dia menatap sedih pada Anjani. Dia pun membawa tangan Anjani pada genggaman jemari tangannya.“Kamu ikut dulu ya? Galuh yang akan temani kamu ke sana sama Alfa. Mas akan hubungi salah satu pengacara kenalan Mas. Semoga dia bisa bantu buat bebasin kamu. Kamu jangan khawatir ya Sayang. Mas akan lakukan apapun untuk menyelamatkan kamu.”Anja

  • Cinta Gadis tak Bernasab   112. Rencana

    "Apa kamu bilang? Buktinya sudah dihancurkan? Oleh siapa?" Habiba yang baru saja dilapori oleh anak buahnya terkejut, ketika diberitahu bahwa bukti foto dan video yang sudah didapatkan oleh anak buahnya, hilang. “Gak tahu, nyonya.” “Kenapa bisa gak tahu? Emangnya kamu gak lihat wajahnya?” “Mereka pake masker, Nyonya?.” “Apa?” “Iya Nyonya. Kejadiannya begitu cepat. Intinya begitu saya mendapatkan bukti, saya langsung pergi, biar gak ada yang curiga. Begitu sampai keluar dari pondok, saya dicegat, Nyonya. Badan mereka gede-gede.” “Terus?” "Mereka menghentikan saya. Saya mau kabur tadi dihadang oleh salah satu dari mereka. Yang lainnya meminta HP saya. Gak tak kasih. Malah saya dicekal, dipukuli dan semua yang saya foto dan rekam, mereka hapus. Bukan itu saja, ponsel saya direset semua. Gak ada apa-apa jadinya," terang Abdul. Orang suruhan Habiba yang dia tugasi memvideo perdebatan antara dirinya dan Anjani. Kejadian hari ini, memang sengaja dia lakukan untuk menjebak Anjani. Se

  • Cinta Gadis tak Bernasab   111. Anjani Ngamuk

    Anjani yang sedang sibuk menata tanaman di kebun pondok bersama beberapa santriwati kaget mendapati kedatangan Habiba. "Kamu!" "Ya ini aku." "Ada apa?" Habiba tak menjawab. Dia justru menarik paksa cadar yang dipakai oleh Anjani. Membuat wajahnya yang buruk terlihat oleh para santri. Mereka menjerit, Anjani mencoba menutupi dengan kerudungnya. Habiba tertawa puas. "Hahaha. Ternyata benar. Wajahmu jadi buruk rupa. Buruk sekali macam monster. Hai kalian semua. Lihat istri Kyai Kalian, dia jelek. Kayak monster. Hahaha. Lihat dia. Hahaha. Masa kalian mau punya Bu Nyai kayak dia?" teriak Habiba. Para santri menatap keduanya dengan bingung lalu berubah kaget saat cadar Anjani terbuka. Para santri memamerkan banyak ekspresi. Dari kaget, takut hingga ekspresi jijik ketika melihat wajah Anjani. Beberapa bahkan menjerit ketakutan dan mengatainya monster. "Hahaha. Lihat. Orang kayak gini jadi istri seorang Umar? Gak pantes. Gak pantes sosok begitu sempurna punya istri kayak dia. Gak pan

  • Cinta Gadis tak Bernasab   110. Hadiah Untuk Ipar

    Galuh dan Alfa sedang duduk bersama dengan kerabat lain menikmati sarapan pagi. Ada beberapa menu khas wilayah Timur Tengah yang menjadi sajian di meja makan."Kenapa?" tanya Alfa melihat sang istri yang terlihat tidak terlalu bernapsu makannya."Hehehe." Galuh hanya tertawa dan kembali menyuapi Fairuz."Gak suka?""Gak sih, cuma ... gak terbiasa aja. Biasa lihatnya nasi, lalapan sama sambel terasi."Alfa terkekeh lalu kembali menyuapkan makanan ke mulut."Untung aku pernah bertahun-tahun di Kairo. Jadi gak kerasa aneh di lidah," bisik Alfa. "Aku yang merasa aneh, Mas. Sama Fay. Soalnya lidahnya sudah Jawa semua. Ini aja Fay mintanya telor dadar."Alfa terkekeh, Galuh juga."Nanti juga terbiasa.""Moga aja."Di sudut lain, tampak Anjani sedang meladeni suaminya dengan telaten. Pun dengan para istri dari Abu Hasan, Syafiq dan Syakib. Ulfa dan Amira dengan telaten menghidangkan sarapan untuk para suami. Bahkan keduanya makan dalam satu piring bersama suami masing-masing. Khodijah pun s

  • Cinta Gadis tak Bernasab   109. Hati Yang Terluka

    Yara sedang mengamati Galuh dengan intens, dia penasaran akan sosok sepupunya. Dan yang paling membuatnya penasaran adalah kenapa Galuh bisa menarik hati Alfa sementara dia yang juga punya wajah turunan Arab tidak bisa menarik hati Alfa.“Suami orang gak usah dilihat segitunya, Kak Yara. Ingat Kak Rafi loh," bisik Yesha sengaja menggoda sang kakak.“Apaain, sih. Cuma penasaran aja.”“Penasaran sih penasaran. Tapi jangan kelihatan banget, Kak.” Lagi, Yesha menggoda sang kakak.Yara sekali lagi meminta sang adik untuk tidak menggodanya. Kedua saudara masih asik beradu pendapat. Tanpa sengaja, tatapan mata keduanya bertubrukan dengan tatapan Galuh. Galuh mengulas senyum ramahnya dan dibalas oleh kedua bersaudara dengan sedikit kikuk.Lalu baik Yara dan Yesha memilih pura-pura membahas hal lainnya. Galuh yang sadar, dua bersaudara baru saja membicarakan dirinya dan Alfa memilih cuek. Semenjak kabur dari An-Nur, Galuh sudah bisa lebih berekspresi. Dia sudah tidak manutan dan minderan, poko

  • Cinta Gadis tak Bernasab   108. Sambutan Hangat

    Alfa baru saja memarkirkan motornya lalu diikuti Zahra yang parkir di sebelah kirinya. Tak berapa lama, mobil yang dinaiki Faris CS juga sampai di halaman ndalem Pondok Pesantren Andalusia. Abu Yasin yang sejak kemarin diberitahu sang keponakan kalau dia akan pulang bersama anak, istri, menantu, cucu, keponakan serta iparnya tentu sudah menunggu sejak pagi. Syafiq dan Syakib juga ikut menunggu.Maka tak heran, begitu mendengar suara motor dan mobil di halaman, mereka segera keluar. Tampaklah di mata mereka, Faris dan yang lain sedang sibuk menuruni koper-koper sementara Alfa dan Galuh sedang sibuk membangunkan Fairuz.“Sudah sampai Abah, Umi?”“Sudah.”“Hoaam.”Fairuz menguap, Galuh terkekeh lalu segera membawa sang putri dalam gendongan. Sementara Alfa membantu mengambil koper.“Assalamu'alaikum, Ami!” teriak Faris.“Wa'alaikumsalam. Kamu sudah sampai, Umar?”“Iya, Ami. Lihat yang kubawa, ada istri, anak, menantu, cucu, keponakan sama kedua iparku," ucap Faris dengan raut wajah gembi

  • Cinta Gadis tak Bernasab   107. Pergi Ke Tegal

    Alfa sedang menepuk-nepuk paha Fairuz dengan pelan. Lama-kelamaan putri angkatnya tertidur juga. Galuh yang baru keluar dari kamar mandi tersenyum. Dia pun mendekat ke arah ranjang."Sudah tidur?""Gak sampai lima menit, udah tidur dia." Alfa memberi tempat untuk sang istriGaluh pun merebahkan diri di tengah seperti biasa. Alfa segera memeluk sang istri, erat. Sesekali dia mengecup kening sang istri."Belum ada hasil ya? Gus Alwi masih belum nerima?""Iya."Galuh melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Mungkin biarkan saja. Sama seperti Mas yang selalu cuek sama Bu Nyai Latifah, kini Mas Alfa juga kudu begitu sama Gus Alwi.""Entahlah. Mas merasa bersalah. Tapi di satu sisi, Mas juga bersyukur memiliki kamu.""Galuh juga, Mas. Galuh bersyukur suami Galuh itu kamu. Pas memutuskan pergi dari sini, dan yakin kalau Mas akan menikahi Mbak Shadi, Galuh sudah memutuskan mau hidup sendirian saja."“Gak mau nikah?”“Gak pengen.”“Karena suamimu bukan aku?”Galuh mengangguk, Alfa menge

  • Cinta Gadis tak Bernasab   106. Belum Bisa Memaafkan

    "Kabarmu gimana, Wi?""Baik Pakdhe.""Alhamdulillah. Betah kamu di sana?""Ya dibetah-betahkan, Padhe.""Makanmu yang teratur ya? Jangan terlalu ngoyo. Kalau capek ya istirahat.""Kalau gak capek justru aku gak bisa tidur, Pakdhe. Banyak yang kupikirkan. Bahkan, sudah capek saja, aku gak bisa langsung tidur. Coba buat rebahan, terus peluk guling tetep gak bisa tidur. Beda sama Mas Alfa. Sekarang lah dia enak. Capek ada yang mijitin. Banyak pikiran ada yang nenangin. Ada yang meluk," sinis Alwi sambil melirik ke arah Alfa. Alfa yang sadar sedang disindir hanya bisa menghela napas.Kyai Baihaki tersenyum. Dia sadar keponakannya sedang dilanda kecemburuan yang besar serta kemarahan yang luar biasa. Sayang, dia tidak bisa meluapkan kekesalannya seperti biasa. Mungkin karena ada Kyai Baihaki. Coba gak ada, beliau yakin, keponakannya pasti bisa terlibat pertengkaran dengan putra tunggalnya. Bahkan adu hantam bisa jadi."Ya nanti kamu nyari lah, jodoh sudah ada yang ngatur. Semua sudah diper

  • Cinta Gadis tak Bernasab   105. Akhirnya Bertemu

    Alfa sedang menemui beberapa pengurus MA untuk membahas sesuatu. Cukup lama dia di sana hingga begitu selesai, Alfa tak langsung pergi tapi mengobrol dulu dengan salah satu ustaz di sana."Gus. Tadi saya lihat Gus Alwi loh. Njenengan sudah ketemu belum?""Alwi? Dia pulang? Kok aku gak tahu. Ustaz Malik tahu dia di mana sekarang?""Kayaknya di lantai dua.""Ya sudah aku cari dulu."Alfa segera menuju ke lantai dua. Namun, setelah mencari bahkan hingga ke setiap ruang kelas, sosok adik sepupunya tak terlihat. Tiba-tiba ada perasaan resah yang melanda. Alfa yakin, adik sepupunya pasti sudah tahu kalau dia dan Galuh telah menikah. Alfa sebenarnya sudah tahu konsekuensi dari tindakannya saat menikahi Galuh. Tapi jika masa lalu kembali diulang, dia akan tetap memilih menikahi Galuh. Dia mencintainya. Dia ingin membuat Galuh bahagia. Jadi, Alfa pun di sini tak salah. Lagi pula Galuh mau dia nikahi. Gak nolak juga setiap hari dia cumbui. Jadi intinya, hanya perasaan Alwi yang tak bersambut.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status