Home / Romansa / Cinta Dibalik Kesepakatan / Jiwa Ingin Tahu Meronta

Share

Jiwa Ingin Tahu Meronta

Author: Mei.10
last update Last Updated: 2022-08-17 22:31:43

"Dimana ya gue nyimpen berkas laporannya. Kalau pak Arya nanyain, gimana? Malah gue belum bikin salinannya lagi,” ucap Ayda sambil melihat setumpuk berkas di atas meja kerjanya.

Waktu kerja telah selesai, tetapi Ayda masih harus berada di kantor karena tiba-tiba Arya memberikan pekerjaan tambahan untuknya. Setelah mencari berkas penting yang ingin ia berikan ke Arya, Ayda un merasa frustasi karena tak kunjung menemukannya. Ia terlihat sangat lelah dan panik karena takut kena tatapan menakutkan seperti sebelumnya.

“Ayda!” panggil Arya yang sudah berdiri tepat di depan meja Ayda.

“Iya, Pak,” sahut Ayda yang langsung bangkit dari duduknya dan menatap Arya.

“Dimana berkas yang harus saya tanda tangani? Apa kamu sudah mengeceknya?” tanya Arya yang terlihat sangat menyeramkan saat di jam kerja.

Dalam kondisi panik, Ayda pun menganggukkan kepala. “Saya sudah mengeceknya, Pak. Sebentar lagi akan saya berikan ke meja Bapak,” jawabnya yang berusaha bersikap tenang.

“Tidak perlu. Saya ingin mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Dua Rencana Berbeda

    “Kamu dari mana aja sih Ayda?” tanya Arya yang terlihat kesal karena harus menunggu lama di parkiran.Dengan cepat Ayda pun menutup pintu mobil dan mengenakan sabuk pengaman. “Iya maaf, Pak. Tadi saya habis telpon bibi saya dulu,” sahutnya yang menjawab apa adanya.Tanpa mengatakan apa pun lagi, Arya pun langsung melajukan mobilnya. Terlihat jelas ada sesuatu yang sedang ia pikirkan. Hal itu membuat Ayda merasa ragu untuk mengajak Arya datang ke rumah bibinya. Meskipun masih ada harapan Arya akan bersedia, tetapi membayangkan penolakan membuat Ayda mengurungkan niatnya.Dalam perjalanan pulang, Ayda pun hanya diam dan menatap ke arah jendela. Pikirannya bergelut dengan alasan apa yang bisa ia berikan pada sang bibi yang pasti sudah menunggunya datang. Akan tetapi, Ayda sama sekali tidak memiliki keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya pada Arya.Hingga akhirnya, setibanya di rumah. Ayda pun bergegas turun dari mobil. Niatnya untuk menemui bi Sri pun ia urungkan saat melihat raut w

    Last Updated : 2022-08-18
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Bukan Tukang Gombal

    “Fahri,” ucap Ayda sambil perlahan berjalan mendekati adiknya. Dengan lembut ia mengelus pucuk kepala Fahri dan mengecupnya. “Sudah ya takutnya. Om ini bukan orang jahat ko, kakak juga mengenalnya. Jadi, kamu tidak perlu ketakutan seperti ini ya,” urainya dengan penuh kasih sayang.Arya yang sejak tadi memperhatikan Fahri pun mengernyitkan dahinya. “Apa yang terjadi padanya?” tanyanya sambil menatap Ayda.“Hmm, saya akan jelaskan masalah itu nanti,” balas Ayda sambil memeluk Fahri dan berusaha menenangkannya. Menjadi seorang kakak sekaligus ibu bagi seorang adk bukanlah hal yang mudah. Saat Fahri baru berusia lima tahun, Ayda harus menerima kenyataan pahit kalau kaki kanan Fahri harus diamputasi karena kecelakaan yang dialami.Meskipun berat untuk menerima kenyataan, tetapi Ayda harus terlihat kuat di hadapan malaikat kecil dalam hidupnya. Dengan sepenuh hati Ayda menyayangi Fahri yang membutuhkan perhatian khusus darinya. Terlebih hingga saat ini, Fahri terkadang selalu merasa takut

    Last Updated : 2022-08-19
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Seperti Mimpi

    Rasanya seperti mimpi saat mendengar kalimat indah yang terucap dari mulut Arya. Bahkan sulit rasanya menerima kenyataan bahwa semua ini hanyalah pura-pura. Seharusnya Ayda tidak membawa perasaannya dari permainan yang tak akan bertahan lama. Akan tetapi, dalamnya makna yang Arya katakan membuat Ayda merasa begitu nyata dengan rasa cinta yang ada.“Kamu sangat beruntung mendapatkan suami seperti Arya. Dia terlihat sangat mencintai kamu, Ayda. Dari caranya bicara, bibi bisa melihat ketulusan dari matanya. Bersama Arya, bibi yakin kamu akan merasa bahagia,” ucap Sri yang sedang merapikan meja makan setelah makan malam bersama selesai.Ayda yang sedang mengupas buah mangga pun terenyuh dengan perkataan Sri padanya tentang Arya. Dalam hati ia berharap kebahagiaan yang dikatakan bibinya adalah benar, tetapi nyatanya ia pun mengetahui semua itu hanya sebuah kebohongan. Tanpa mengatakan apa pun, Ayda pu hanya tersenyum saat Sri mengatakan banyak hal padanya tentang ketulusan Arya.Setelah s

    Last Updated : 2022-08-21
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Tidak Ingin Melupakan

    Arya POV“Apa seharusnya saya tidak melakukan ini? Kenapa rasanya sangat aneh setelah bertemu dengan keluarganya? Tidak seharusnya saya merasakan hal ini, bahkan pertemuan dengan Velin pun dibatalkan hanya karena tidak tega meninggalkan Fahri sendirian setelah berhasil mendapatkan perhatian darinya,” gumam Arya dalam hati yang merasa bingung dengan apa yang sudah ia lakukan.Dalam perjalanan pulang tidak banyak obrolan yang tercipta. Arya bergulat dengan pikiran sambil sesekali menatap Ayda yang terlihat sangat kelelahan. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Arya meraih ponselnya dari saku jas dan menyalakan data jaringan.Setelah beberapa detik berlalu, muncullah banyak notifikasi dari ponsel Arya yang baru mendapatkan kehidupan setelah dibekukan. Arya memperlambat laju mobilnya dan membuka satu persatu pesan yang masuk.“Pak,” panggil Ayda saat melihat Arya sedang tidak fokus menyetir.“Hmm,” balas Arya dengan gumaman sambil terus melihat ke layar ponsel.Ayda yang takut terja

    Last Updated : 2022-08-23
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Kemana Pak Arya Pergi?

    Ayda POV“Kemana pak Arya pergi? Apa dia akan pulang? Tapi kenapa dia tidak bilang akan pulang jam berapa, saya pasti akan menunggunya,” ucap Ayda yang merasa gelisah karena Arya tak kunjung pulang.Dua jam sudah berlalu, tapi Ayda masih belum tidur dan menunggu kedatangan Arya yang entah kapan akan pulang. Sejak kepergian Arya, Ayda tidak bisa merasa tenang. Sesekali ia merasa dirinya bersalah karena sudah membuat Arya harus melanggar janjinya untuk menemui seseorang. Akan tetapi, di sisi lain Ayda juga merasa kesal karena Arya selalu menyalahkan dirinya.Dengan ditemani cahaya bulan, Ayda duduk di balkon kamar sambil sesekali melihat ke arah gerbang. Embusan angin yang terasa dingin tak mengurungkan niat Ayda untuk menunggu kedatangan Arya. Meskipun tidak ada kewajiban untuk melayani Arya di rumah, tetapi Ayda ingin memastikan bahwa suami sekaligus atasannya itu pulang dengan selamat.“Semoga pak Arya baik-baik aja deh. Kenapa ya rasanya cemas banget, kalau sampai terjadi sesuatu sa

    Last Updated : 2022-08-26
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Tidak Bermaksud Menganggu

    “Itu bukan urusan kamu,” ujar Arya yang terlihat sangat kesal. Ayda yang semakin merasa bersalah pun terus mencoba untuk bicara pada Arya. “Saya yang sudah mengacaukan rencana Pak Arya. Jadi, saya mau minta maaf karena su-” “Tidak perlu, Ayda! Apa kata maaf kamu bisa merubah semua yang sudah terjadi? Apa rasa bersalah kamu bisa membuat waktu balik lagi? Tidak ‘kan? Jadi, lebih baik kamu keluar dan jangan ganggu saya untuk saat ini!” bentak Arya dengan nada tinggi dan mata yang menatap tajam ke arah Ayda. Tanpa mengatakan apa-apa, Ayda pun diam dan perlahan pergi meninggalkan ruang kerja Arya. Meskipun semua yang dikatakan Arya benar, tapi Ayda tetap ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang sudah ia lakukan. Namun, sampai saat ini Arya bahkan tidak pernah menjelaskan apa pun permasalahan yang terjadi. Sampai akhirnya, Ayda hanya bisa diam dan menunggu jawaban datang tanpa kepastian. Dengan rasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri, A

    Last Updated : 2022-08-27
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Jangan Pergi Sendiri!

    Ayda menghela napas panjang dan menatap kepergian Arya. Dalam hati ia menggerutu kesal, dirinya merasa sangat menyesal karena tanpa sengaja melihat adegan yang tidak seharusnya. Terlebih Ayda sempat merasa sesak dan juga kecewa. Pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan tidak seharusnya membuat Ayda merasa memiliki Arya sepenuhnya. Dengan pikiran yang berantakan, Ayda pun terpaksa melanjutkan pekerjaan dan berusaha bersikap tenang. Meskipun hatinya sangat ingin segera pergi dan mengurung diri. Akan tetapi, Ayda tidak memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun yang ia inginkan. Belum lagi setumpuk berkas yang sudah menanti untuk ia singgahi membuat Ayda merasa sangat frustasi. “Hei, kenapa sih mukanya ditekuk gitu?” tanya Rara yang tiba-tiba datang dan mengagetkan Ayda. “Ih Ra, bisa ngga sih kalau datang itu ngucapin salam. Kaget tau!” pekik Ayda sambil merapikan meja yang terlihat sangat berantakan. Rara yang merasa bersalah pun meminta maaf. “Lagian kenapa sih mukanya keliatan kusu

    Last Updated : 2022-08-29
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Hak Bersuara

    “Kamu tidak mau saya antar?” tanya Arya yang terlihat sangat serius. Ayda yang tidak mengira Arya akan mengatakan hal itu padanya pun langsung menggelengkan kepala. “Tidak. Saya bisa pergi sendiri. Lagi pula Pak Arya kan sudah ada janji bertemu dengan seseorang. Saya tidak mau mengganggu waktu Pak Arya untuk yang kedua kali,” ungkapnya yang tidak ingin kembali merasa bersalah. Namun, ucapannya tidak berarti apa pun bagi Arya yang sudah menentukan keputusannya. Tanpa mengatakan apa pun lagi, Arya mulai melajukan mobil dan memutar arah. Ayda yang hendak turun pun merasa bingung dan mengurungkan niatnya. Entah apa yang dilakukan Arya, tetapi Ayda tetap bersikeras untuk pergi sendiri tanpa merepotkan atasan sekaligus suaminya itu. “Ikuti perintah saya, Ayda. Saya bukan lelaki jahat yang akan membiarkan seorang perempuan mencari kendaraan di tengah malam untuk membawa adiknya ke rumah sakit,” ujar Arya sambil melajukan mobilnya ke arah rumah Sri, bibi Ayda. “Pak Arya serius? Terus janji

    Last Updated : 2022-08-31

Latest chapter

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Yuk Mulai! (Tamat)

    *** “Aydaaaaa!” teriak seseorang sambil merentangkan tangannya. Begitu juga dengan Ayda yang ikut merentangkan tangan sambil berlari menghampiri sosok yang sangat berarti dalam hidupnya. “Ayda kangen banget sama Nenek,” lirihnya dalam pelukan hangat yang sudah lama tak ia rasakan. “Nenek juga sangat merindukan kamu, Ayda. Setelah sekian lama, akhirnya nenek bisa bernapas lega saat melihat kehadiran kamu kembali di rumah ini,” sahut Darma yang sudah setia menanti. Ayda yang merasa terharu pun meneteskan bulir air mata dan langsung menghapusnya. “Maafkan Ayda ya, Nek. Selama ini Ayda pasti sudah membuat hati Nenek sangat terluka,” ungkapnya merasa menyesal. Saat teringat dengan kehadiran Darma secara berulang kali untuk membujuk dirinya yang hanya menyisakan luka. “Sudahlah. Nenek sudah mengetahui alasan dibalik sikap dingin kamu. Sekarang kita lupakan semua masa lalu dan mulai lembaran baru,” sergah Darma yang tak ingin merusak suasana. Tanpa mengingat kenangan pahit dalam hidup,

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Perbedaan Kamu dan Hujan

    “Kejarlah. Kalian memang ditakdirkan untuk bersama.” Kalimat yang terdengar menenangkan membuat senyum mengembang sempurna di wajah Ayda. Setelah perjuangan panjang kini akhirnya, ia bisa bernapas lega. Merangkai kisah yang terhenti dengan hati yang telah pulih. “Terima kasih … Ibu,” urai Ayda dengan tatapan penuh kasih sayang. Marisa yang tak menyangka Ayda akan memanggilnya ibu pun langsung meneteskan air mata. Menantu yang selama ini sangat ia benci ternyata memiliki hati yang tulus dan kuat. “Pesawatnya akan pergi dalam waktu satu jam dari sekarang. Cepatlah kejar Arya!” titah Marisa memberitahu Ayda. Tanpa berpikir lama, Ayda pun langsung menganggukkan kepala. saat hendak melangkah pergi, tak lupa Ayda bersalaman dengan Marisa dan mengecup sekilas pipinya. “Ayda tidak akan melupakan kebaikan ibu,” ujarnya dan langsung berlari ke tepi jalan. Mencari kendaraan yang bisa membawanya pada Arya. Dengan penuh semangat, Ayda menunggu taksi yang lewat. Hingga akhirnya, setelah menunggu

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Sangat Mencintai Arya

    “Tidak Ayah. Ayda sudah tidak memiliki hak atas hubungan ini.”Dengan tatapan penuh keyakinan, Rahman berusaha menggapai tangan Ayda yang terkepal kuat. “Kamu selalu memiliki hak atas hubungan ini, Ayda. Ego yang membuat kamu membatasi sesuatu yang tak terbatas. Selama ini kalian terpisah dengan jarak yang diciptakan oleh Marisa, tapi sekarang Tuhan telah memberikan jalan.” Rahman menjeda kalimatnya.Tatapan terus tertuju pada Ayda yang terlihat kehilangan arah. “Sampai kapan Ayda? kamu akan berbohong pada diri kamu sendiri? Apalagi yang harus kamu pikirkan. Saat ini Arya sudah menyerah. Lalu apa kamu akan melakukan hal yang sama?” sambungnya penuh dengan tanya.Sementara itu, pikiran yang kembali berkecamuk membuat Ayda merasa tertekan. Kenyataan dan perasaan berjalan tak beriringan. Ingin rasanya Ayda berlari ke tempat jauh tanpa masalah dan kembimbangan hati yang mengikutinya. Setelah berpikir keras, Ayda pun mendongakkan wajah menatap ke arah Rahman yang berdiri di hadapannya.Ber

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Belum Terlambat

    “Sudah tidak ada yang harus dipertahankan. Hubungan ini hanya akan saling menyakiti. Saya sudah cukup banyak belajar dari kisah ini. Terima kasih Mas … atas kenangan indah yang telah kamu berikan beserta kehadiran Amara di dalamnya.”Dengan raut penuh luka, Arya mengulum senyuman. “Tidak saya sangka hubungan kita akan berakhir dengan cara ini Ayda. cinta dibalik kesepakatan harus berakhir di atas sebuah keputusan yang sangat menyakitkan. Saya sadar hubungan ini berawal dari sisi egois saya. Namun, satu hal yang saya yakini. Saya tidak akan pernah menyesal.”Tanpa mengatakan apapun, Ayda hanya mengepal kuat kedua tangannya.“Terima kasih untuk kehadiran kamu dan Amara dalam hidup saya. titip putri kecil saya. Saya berikan kebebasan sepenuhnya pada kamu untuk mengurus perceraian kita. Saya tidak akan menghalangi kebahagiaan kamu yang sudah tidak memiliki tempat untuk saya di dalamnya,” sambung Arya yang lebih terlihat pasrah.Sementara itu, Ayda yang merasakan hatinya semakin hancur han

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Tidak Ingin Memaksakan Hati

    [“Apa yang kamu bicarakan Ayda? Mana mungkin ibu kamu melakukan hal seburuk itu.”]Ayda mengernyitkan dahinya saat Rahman mengelak dari pembicaraan yang mengarah pada masa lalu. Ia bahkan tak kunjung mendapatkan jawaban pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi. Hanya ada pertanyaan yang terus terlontar sebagai bahan untuk menghindar.Rasa curiga yang sudah ada pun semakin berkembang nyata. Ayda hanya bisa meratapi nasib yang kini terasa kembali memburuk. Namun, kehadiran sang buah hati di dunia ini seakan memberikan semangat baru dalam hidup Ayda. Ia tak akan pernah menyerah. Masa lalu tak akan mempengaruhi apa yang saat ini sedang ia alami.“Baiklah. Ayda tunggu kehadiran ayah,” ucap Ayda pasrah saat Rahman masih belum siap untuk terbuka padanya.Setelah menutup panggilan telepon, Ayda pun hendak beristirahat sejenak. Menenangkan pikiran sambil menatap sendu ke arah bayi mungil yang tertidur sangat lelap. Situasi yang sulit ditebak membuat Ayda bahkan belum sempat memikirkan nama ya

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Apa Benar?

    “Saya bukan berasal dari keluarga kaya. Saya tidak sepadan dengan keluarga Arya yang bergelimang harta. Dengan latar belakang saya ini, Tante membenci saya dan bahkan menyuruh saya untuk meninggalkan Arya meskipun saya sedang mengandung anaknya,” ungkap Ayda yang tidak ragu untuk mengungkapkan perasaanya.Sudah cukup selama ini dirinya diam. Sekarang tidak lagi, Ayda harus berani menyuarakan isi hati dan pikiran di akhir statusnya sebagai seorang istri. “Benar ‘kan Tante? Itu alasan dibalik rasa benci yang Tante rasakan pada saya.” Ayda mengangkat wajahnya dengan penuh keberanian.Menatap Marisa yang terlihat sangat serius menanggapi perkataannya. Suasana pun mulai terasa menegangkan. Saat yang dinanti akhirnya tiba, Ayda berharap bisa melepaskan semua rasa sesak di dada yang disebabkan oleh sikap ibu mertuanya.“Sudah berani ya kamu sekarang? Baiklah. Saya akan memberitahu kamu alasan dibalik rasa benci yang selama ini saya miliki untuk kamu,” sahut Marisa dengan tatapan yang sulit d

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Alasan Kebencian

    "Tarik napas! Dorong yang kuat Ibu!" ujar dokter yang ikut menarik napas. Sudah hampir satu jam lamanya, Ayda berjuang di dalam sebuah ruangan yang terletak di rumah sakit. Dengan peluh keringat yang membasahi wajah, Ayda berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan sang buah hati. Meski tanpa didampingi orang terkasih, Ayda bertekad untuk bisa menguatkan dirinya sendiri. Telah tiba waktunya bagi Ayda untuk berjuang lebih keras lagi. Hari yang sudah ia persiapkan akhirnya tiba. "Saya yakin Ibu Ayda pasti bisa! Agar lebih semangat, saya akan panggilkan suami ibu yang sedang menunggu di luar," papar dokter Ani yang menangani proses melahirkan Ayda. Disela napas yang mulai tak beraturan, Ayda mengernyitkan dahinya. "Su-suami?" Seingatnya ia tidak datang ke rumah sakit bersama Arya. Dirinya juga melarang Bayu untuk memberitahu Arya bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. "Iya suami Ibu. Saya akan segera memanggilnya," ujar dokter Ani yang langsung membalikkan badan. Akan tetapi, den

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Perjuangan Terakhir

    8 bulan kemudian … “Saya tidak akan lupa bahwa saat ini Mas Arya masih berstatus sebagai suami saya. Meski hubungan kita sudah tidak baik-baik saja, tetapi saya bukan wanita yang akan melanggar aturan dalam pernikahan,” tegas Ayda dengan sorot mata lelah. Seiring berjalannya waktu, hari demi hari terasa semakin sulit bagi Ayda. Perjuangan mengandung sambil tetap bekerja untuk mengisi hari demi hari memang tidak mudah. Namun, Ayda tak ingin menjadi wanita yang lemah. Meski sering kali mendapat berbagai masalah yang datang. Ayda berusaha untuk tetap kuat dan berdiri di atas kemampuannya sendiri. Seperti saat ini, Ayda berdiri di atas balkon perusahaan bersama Arya yang menatap intens ke arahnya. “Saya tidak suka melihat kamu terlalu dekat dengan Bayu, terlebih jika sedang berada di kantor. Bagaimana pun juga kita harus menjaga nama baik pernikahan kita di hadapan semua karyawan termasuk Bayu. Saya yakin kamu juga pasti sadar kalau Bayu bukan hanya menganggap kamu sebagai seorang tema

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Mohon Bantuannya

    “Bayu.” “Sini!” ajak lelaki yang sudah lebih dulu berada di dalam lift. Tanpa ragu, Ayda pun masuk ke barisan beberapa orang yang tersenyum ke arahnya. Keberadaan Arya yang berada di barisan paling belakag tak menyurutkan semangatnya untuk bekerja. “Pagi,” sapa Ayda kepada semua penghuni lift yang lebih dulu berada di sana. “Pagi, Bu Ayda,” balas semua staff secara bersamaan. Kecuali Arya yang terlihat sibuk dengan ponsel yang berada di tangannya. Sementara itu, Bayu yang terlihat berbinar melihat kedatangan Ayda langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. “Ini untuk Mbak,” ucapnya memberikan satu botol susu rasa cokelat. Ayda yang sangat suka susu cokelat pun langsung meraihnya. “Terima kasih,” balasnya dengan senyuman. “Sama-sama. Senang bisa melihat Mbak Ayda setelah sekian lama.” Bayu ikut mengembangkan senyumnya. “Saya juga senang bisa bertemu dengan kamu lagi, Bayu,” sahut Ayda sambil berjalan keluar lift setelah pintu terbuka. Tanpa mempedulikan pandangan Ar

DMCA.com Protection Status