Home / Historical / Cinta Berbalut Dendam / Bab 79: Dendam Terpendam Ratih

Share

Bab 79: Dendam Terpendam Ratih

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2022-09-05 00:05:13

“Hmmm…dibandingkan Abang…tentu angka segitu tak ada apa-apanya…Abang berapa sih sekarang kekayaannya?” kata Cynthia sambil menatap Radin dan agaknya butuh jawaban.

“Jangan tanya gitu ahhh…pokoknya digitnya ga muat kalkulator!” Radin tertawa tergelak dan tante Desta hanya geleng-geleng kepala.

Kini ketiganya rame bercakap-cakap, Radin sampai diminta Tante Desta makan malam di rumah itu, Dani yang baru datang bergabung dan masih duduk di bangku SMU pun dibuat takjub dengan hal ini, remaja yang memiliki tubuh jangkung seperti Radin ini sampai melongo mendengar kini mereka jadi milyader.

Dani merupakan pemuda sederhana, dia paham sejak ayahnya meninggal kondisi keuangan keluarga mereka compang camping dan dia menjadi minder bergaul dengan sahabat-sahabatnya yang kebanyakan anak berduit. Kini dia memandang Radin bak dewa penolong bagi keluarganya.

*****

Di sebuah rumah sakit jiwa, ada seo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 80: HRD Pongah Dipecat!

    “Ada apa ko ribut-ribut!” kata Radin sambil memperhatikan ID pria yang juga karyawan Radiw Corporation dan di sana tertulis nama pria itu Priyanto, dengan jabatan manajer HRD.“Bapak siapa…tamu di perusahaan ini?” Priyanto yang tak kenal Radin malah dengan pongahnya menjawab pertanyaan Radin.“Iya saya hanya tamu ke perusahaan ini dan ingin bertemu Manejer HRD nya!” sahut Radin asal saja.Priyanto langsung tersenyum sinis dan memandang Radin dengan pandangan agak meremehkan.“Orang yang Anda cari ada di depan kamu sekarang!” Priyanto sengaja berkata begitu, dengan tujuan agar wanita yang tadi mendebatnya kaget, dengan jabatannya yang mentereng di perusahaan investasi ini.“Hmmm…kalau Anda yang jadi Manejer HRD, saya batalkan wawancara…maaf saya permisi pulang!” si wanita ini benar-benar berpaling bermaksud pergi, tanpa menatap Radin yang tersenyum melihat keangkuhan Priyanto, dan makin tertarik melihat tingkah wanita cantik dengan pakaian sederhana ini.“Tunggu dulu…kan Anda mau wawan

    Last Updated : 2022-09-06
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 81: Beruntungnya Priscilla

    “Kenapa kamu tertawa Man…ada yang lucu!” Arman langsung menoleh kaget ke Radin dan minta maaf.Arman lalu mendekati Radin dan mengatakan pengalaman Priscilla cukup baik, di tambah nilai-nilainya sarjana nya juga semuanya A, plus sangat mahir berbahasa Inggris.“Wanita ini pintar…agaknya cocok di terima di perusahaan kita!” kata Arman pelan. Radin mengangguk dia lalu berdiri dan mendekati Priscilla, sebelumnya dia menyuruh Arman kembali keruangannya dan dia sendiri yang akan mewawancara wanita ini, Arman pun permisi dan tersenyum ke Priscilla kemudian berlalu dan keluar dari ruangan bos besarnya.Radin kini duduk berhadapan dengan Priscilla dan menatap wajah wanita cantik ini.“Sebelum melamar ke perusahaan ini, sudah berapa perusahaan yang kamu lamar dan kenapa kamu di tolak!” kata Radin pelan. Priscilla menatap wajah Radin dan dia harus mengakui, betapa tampan, dingin serta berwibawanya pria di hadapannya

    Last Updated : 2022-09-07
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 82: Sosok Dini Dalam Diri Priscilla

    Priscilla benar-benar tekun bekerja di Radiw Corporation, sudah hampir 3,5 bulan dia kerja dan selama ini pula dia tak pernah bertemu Radin lagi. Bos besar itu sangat misterius dan unik sekali, sehingga dia sendiri sampai kebingungan melihatnya.Namun Priscilla tak memusingkan itu, dia benar-benar focus ke pekerjaannya. Apalagi gaji dan tunjangan yang dia terima juga besar, jauh melebihi dari tempatnya bekerja dulu.Di sini juga dia mampu mengeluarkan semua kemampuannya sebagai tenaga komunikator yang handal dan bisa beradaptasi dengan cepat di lingkup kerjanya yang baru.Rita, sang Direktur HRD termasuk yang memuji kinerjanya dan dikatakan dia jauh lebih baik dari Priyanto yang sudah dikeluarkan 3,5 bulan yang lalu.Kini Priscilla juga sudah berubah, baju kerjanya makin menyesuaikan dengan lingkungan kerjanya, karena dengan gajinya, dia bisa berbelanja baju kerja yang bagus dan bermerek. Telinganya pun sudah ada anting manis dan kalung di lehernya.Dengan gajinya yang mencapai 20 jut

    Last Updated : 2022-09-08
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 83: Kencan Dadakan

    “Ga usah pak…rumah Cilla kecil dan jelek!” sahut Priscilla.“Hmmm…masa saya bertamu mandang rumahnya…!”“Iya dehh…silahkan!” Priscilla akhirnya tersenyum manis dan tak lama kemudian mobil pun berhenti di depan gang. Radin kini hanya mengenakan baju him dan celana kerja serta sepatu boot hitam, jas dan dasinya dia taruh di mobil, dia pun mengikuti langkah Priscilla yang berjalan masuk gang menuju rumahnya, Radin meminta sopirnya mencari tempat parkir di seputaran gang itu.Saat berjalan, beberapa orang menyapa Priscilla yang di sambut senyum wanita cantik ini, saat melihat Radin berjalan di samping Priscilla, semuanya tersenyum maklum dan mereka menduga, Radin adalah pacar wanita cantik ini, keduanya terlihat serasi, karena Priscilla memiliki badan tinggi semampai dan Radin juga tinggi tegap.Cuaca sudah beranjak malam, lampu-lampu di gang itu pun sudah menyala. Sayup-sayup terdengar suara aza

    Last Updated : 2022-09-09
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 84: Luluh Karena Cinta Pandangan Pertama

    Selesai makan dan bicara singkat-singkat, Radin menggandeng Priscilla dan mengajaknya pulang, kali ini Priscilla ikut diam dan mengikuti saja kemana dia akan di bawa. Dia bak hewan piaraan yang tak punya kuasa menolak ataupun bertanya.Radin pun tak banyak ngomong di dalam mobil, dia lebih banyak menerima telepon-telepon soal bisnis, dan Priscilla hanya jadi pendengar yang baik di sampingnya.Sampai di lobby sebuah apartemen mewah, Radin mengajaknya turun dari mobil dan membawa Priscilla masuk ke dalam apartemen, dua penjaga yang melihat kedatangan Radin langsung berdiri hormat dan tergesa-gesa membukakan pintu lift.Radin terus menggandeng tangan Priscilla sampai di depan pintu apartemen dan mereka pun kini sudah berada di dalamnya.Priscila geleng-geleng kepala melihat betapa luas dan mewahnya kamar apartemen Radin ini, rumah sewaannya hanya separu ruang tamu apartemen ini, di mana terdapat kursi tamu empuk dan berbau harum dan dan TV layar besar di depannya.Radin sendiri permisi m

    Last Updated : 2022-09-10
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 85: Kutukan Seseorang

    Namun semuanya dia tolak, dengan alasan dia tak begitu saja mau di peristri laki-laki yang hanya suka dengan tubuhnya.“Selain mantan suami….bapaklah orang kedua yang telah menikmati tubuh Cilla!” kata Priscilla tanpa basa-basi.“Bisa ga mulai sekarang…panggilan bapak, Cilla ganti Abang…? Kalau di kantor boleh tetap sebut bapak!”“Iya…pa ehh Bang…!” Radin tersenyum dan mencium bibir Priscilla yang sangat menggemaskan tersebut. Radin kemudian berdiri dan mengambil kopi yang tadi dibikin Priscilla dan meminumnya perlahan, walaupun dingin namun bagi Radin tetap berasa nikmat.“Bang…Cilla boleh tanya ga..?”“Iya…tanyakan saja…apa yang ingin kamu ketahui!”“Kenapa abang menyukai Cilla…padahal Abang bukan laki-laki sembarangan dan Cilla tau sangat banyak wanita yang ingin dengan Abang?”Radin duduk di sampin

    Last Updated : 2022-09-11
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 86: Lady Gloria

    CEO Arman kaget ketika di ruangan tamunya sudah menunggu seorang wanita cantik yang lebih mirip artis drama korea. Dengan kaki jenjang, rambut agak blonde, maka sipit, hidung mancung dan kulit sangat putih.Pakaiannya juga sangat kekinian, dengan baju di belahan dada yang agak ketat da terbuka serta rok sebatas lutut, saat duduk roknya tertarik hingga di atas lutut dan memperlihatkan pahanya yang sangat mulus dan putih, bulu-bulu halus keliatan saking putihnya paha tersebut.“Apakah saya sedang berhadapan dengan pemilik Radiw Corporation!” sapa wanita cantik ini sambil berdiri dan mengulurkan tangan ke Arman. Arman sampai melongo menatap kecantikan wanita ini.“Iii..ya..iya, saya Arman, CEO di RC ini…anda siapa ya?” kata Arman tergagap, sambil menerima uluran tangan wanita jelita dan halus ini.“Saya Gloria Mei…Anda cukup panggil saya dengan Lady Gloria, saya pemilik perusahaan kosmetik yang berkerja sama dengan

    Last Updated : 2022-09-12
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 87: Arman Terjerat Lady Gloria

    “Pa Radin itu ga punya istri atau pacar?” pancing Lady Gloria lagi, sambil sengaja menambahkan wine ke gelas Arman, malah dia sengaja menyerahkan gelas itu ke tangan Arman dan bersentuhan lah tangan mereka.“Itulah anehnya, sampai kini dia ga punya istri, pacar…rasanya juga ga ada…ga ngerti saya, apakah beliau itu masih normal atau sebaliknya, padahal banyak wanita yang mau sama dia!” Arman tertawa tergelak, hingga Lady Gloria ikutan tertawa.Keduanya kemudian melantai dan kali ini Arman benar-benar mabuk kepayang dengan Lady Gloria dia terus memeluk dan sesekali mereka berciuman mengikuti irama music yang slow dari band yang ada di restoran merangkap pub mewah tersebut.Kebersamaan mereka akhirnya berlanjut sampai ke hotel, Arman seperti terhipnotis dengan wanita misterius yang tidak dia kenal latar belakangnya ini. Mereka bercinta sampai tengah malam di hotel tersebut dan setelah puas mengarungi nafsu, Arman terkapar di ka

    Last Updated : 2022-09-13

Latest chapter

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 315: Di Balik Bahagia Ada yang Terluka

    Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 314: Akhirnya Bisa Melamar Sang Pujaan Hati

    Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 313: Tertawa, Tapi Hati Menangis Karena Cemburu

    “Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 312: Gara-gara Sakit Jadi Makin Dekat

    Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 311: Si Fuckboy Kecewa Reni Punya Kekasih

    Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 310: London…di Sini Semua Berawal

    Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 309: Mau Berhenti Jadi Aparat

    Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 308: Bertemu Flora di Manado

    Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 307: Reni Pasang Syarat Buat Ryan

    “Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami

DMCA.com Protection Status