Priscilla sampai lupa, kalau dia bukanlah satu-satu istri Radin, masih ada dua orang yang tak kalah cintanya pada suaminya ini.
Priscilla kemudian meminta Radin menceritakan darimana tau kalau semua ini ulah Yeni yang sengaja membikin suaminya cemburu.
“Papi minta bantuan Andre, tunangannya Margareta, nah dalam waktu singkat dengan kemajuan tekhnologi saat ini, Andre langsung bisa mendeteksi di mana lokasi orang yang kirim WA ke papi, terus di amati selama seharian dan akhirnya ketahuannya kalau pengirimnya ternyata Yeni,” kata Radin, sambil memeluk istrinya ini dan keduanya bersandar di kursi, yang sebelumnya menjadi ajang mereka bercinta.
“Apakah papi berniat menemui Yeni?”
“Iya…papi akan menemuinya dan meminta dia agar jangan lagi mengganggu rumah tangga papi, terutama istri-istri dan anak-anak papi!”
“Awasss kalau papi sampai reunian dengan dia, kali ini tiada ampun dari mami, mami a
“Iya aku ada liat, cantik sekali bayinya…sabar ya!”“Iya…terima kasih Cynthia…gimana kabar kamu dan suami?”“Kabar baik Tom, anakku si Rey udah hampir berumur 4 tahunan, aku hanya punya anak satu, ga tahu kenapa ga bisa hamil-hamil lagi sampai kini!” Cynthia tertawa kecil.Tom hanya tersenyum kecil mendengar goyunan Cynthia yang dia ketahui memang suka bercanda.Tom tentu saja mengetahui Cynthia merupakan istri pertama dari 3 istri Radin.Sejak di tolak Cynthia, Tom akhirnya menerima perjodohan yang di usulkan kedua orang tuanya. Walaupun awalnya tak mencintai istrinya, tapi lama-lama Tom luluh juga dengan kelembutan serta kesabaran Viola, istrinya itu.Saat mulai cinta dengan istrinya itulah, Tom akhirnya tahu kalau istrinya sengaja menunda hamil karena menderita penyakit jantung dan darah tinggi. Awalnya Tom mengira istrinya sengaja menunda hamil karena menunggu balasan cintany
“Waahhh…itu mah bukan selingkuh…kemaruk namanya!”“Yahhh gitu dehhh…dia emank ganteng dan uangnya tak berseri sihhh…mungkin itu kale makanya dia mudah gonta ganti cewek!” kata Yeni sambil angkat bahu.Tom hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Tak terasa mereka kini sudah berada di loby rumah sakit dan menuju ke parkiran dasar.“Yeni mau ke mana sekarang, masih nunggu anak atau ada keperluan lain?” tanya Tom, saat dia sudah dekat mobil Alpharnya dan pintu sudah dibukakan sopir pribadinya.“Keaseekan ngobrol aku malah sampai loby ngikutin kamu, lupa kalau anakku masih di rumah sakit ini, kapan-kapan aja deh ketemuan lagi yaah!” Yeni tanpa sungkan menyebutkan nomor hapenya dan di catat Tom, bahkan Tom langsung miscall ke hape Yeni.Setelah mobil Tom menghilang dari pandangan, Yeni tersenyum sendiri...!“Hmmm…kalau Priscilla gagal, mungkin Cynthia bisa kujadi
“Pelajaran itu agar mereka menyadari ada yang tersakiti dengan kelakuan mereka…asal kamu tau, keluargaku juga hancur karena kelakuan Radin, dia sengaja mengadu domba antara mendiang papa dan kakekku dengan keluarga Turangga!”Tom lagi-lagi terperangah, tak dia duga Yeni mempunyai masalah besar dengan Radin, lebih tepatnya dendam masalalu.Darimana Yeni tau kalau Radin telah mengadu domba antara mendiang ayahnya Darwin dengan Dahlan Turangga, hingga berakibat tragis bagi Darwin dan juga Dahlan serta Turangga dan Brono.Sebetulnya kisah ini di dapat Yeni secara tak sengaja, yakni ketika mamanya Tante Umi bercerita saat mendiang kakeknya di rawat di rumah sakit karena tembakan Dahlan Turangga.Saat itu setelah Radin pulang usai menjenguk Kakek Brono di rumah sakit, Tante Umi mendengar langsung kisahnya dari mertuanya ini, kalau perseteruan mereka yang panas dengan keluarga Turangga, salah satu andilnya karena adu domba Radin Durangga.
Cynthia kaget saat sadar dia kini berada dalam sebuah kamar semacam villa yang sengaja di kunci dari luar, cuaca dingin langsung menyergapnya. Agaknya ini sebuah villa di daerah puncak, karena kamar itu terasa dingin walaupun tanpa AC.Cynthia duduk termenung di tepi ranjang sambil memikirkan kenapa dia ada di kamar ini.“Hmmm…pasti Tom pelakunya, minumanku...ya minuman jusku agaknya sengaja di beri obat bius sehingga aku tak sadar. Tapi apa tujuan Tom memperlakukanku begini…?Dia kaget ketika baru sadar, pakaian dres kemejanya seperti sudah terbuka dan baru saja dirapikan, pikirannya mulai tak enak dan agak kalut.“Apakah aku di perkosa si Tom saat tak sadar…?” kata Cynthia dalam hati panik sendiri.Diapun duduk kembali menenangkan diri sambil menahan debaran jantungnya yang terasa bergemuruh saking gugupnya.Sebagai seorang dokter, Cynthia tanpa memeriksa pun tahu kalau dia tidak diperkosa. “Syu
“Jadi kamu sengaja berbuat ini karena dendam aku menolak keinginan kamu dulu untuk menikah?” kata Cynthia sambil menatap tajam wajah pria di depannya, yang tak lain dan tak bukan Tom Atmajaja, Yeni yang merupakan otak dari penculikan Cynthia tak terlihat batang hidungnya.“Tentu saja aku marah, kamu telah menipuku….!”“Menipu…apa maksudmu?” Cynthia balik bertanya dengan suara agak keras, karena dia sudah sangat marah atas penyekapan yang dilakukan Tom terhadap dirinya.“Iya…saat kita berhubungan kamu malah selingkuh dengan Radin dan malah menikah lalu tak lama melahirkan anak…!” Cynthia langsung tersenyum sinis memandang pria yang ternyata sangat menyintainya, tapi sayangnya bertepuk sebelah tangan ini.Karena Cynthia tak pernah mencintai siapapun selain Radin yang kini sudah jadi suaminya.“Tak perlu kamu tahu masalah pribadiku…sekarang dengan menyekapku, apa
Priscilla dan Sherin permisi ingin istirahat, Radin pun kembali ke ruang kerjanya, di sana dia merenung kenapa masalah selalu ada di keluarganya, dulu Priscilla yang di culik, kini Cynthia. Tiba-tiba dia teringat ayah angkatnya Marhan, sudah cukup lama dia tak berkomunikasi lagi dengan orang tua yang tinggal jauh di pedalaman Kalimantan ini. Radin lalu bersedekap dan merapal bacaan tertentu sambil memejamkan matanya, dia ingin berdialog secara batin dengan ayah angkatnya tersebut. “Ada apa nak Radin?” suara Marhan terdengar sangat dekat dengannya. “Abah…saya lagi-lagi tertimpa masalah…!” “Cynthia kan…?” Radin langsung kaget dan mengiyakan. “Jangan kaget dan kamu harus tenang, tak lama lagi kamu akan menerima kabar yang sangat tidak mengenakan. Abah hanya pesan, kamu tetap sabar dan jangan ambil keputusan yang bisa kamu sesali kelak!” “Kabar apa itu abah…?” “Tak bisa sebutkan, kemampuan abah tak bisa menjangkau hal itu, hanya bati
Radin hanya terdiam sambil mencopot maskernya dan topinya melihat tubuh Tom yang kini terjatuh tertelungkup di bawah dan menimpa batu cadas dengan aliran sungai yang tak begitu dalam, dari kepalanya terlihat darah terus mengucur.Radin kemudian turun ke bawah dan dengan sangat hati-hati dia terus berpegangan pada akar dan ranting pohon.AKP Joko yang tiba dan melihat Radin turun ke bawah, diapun ikut menyusul dan kini keduanya sudah berlari kecil mendekati tubuh Tom yang bersimbah darah. Separu badannya masuk ke dalam air dan bagian kepalanya tertahan oleh batu cadas.AKP Joko lalu membalik tubuh Tom, tangan memegang leher pria ini dan dia menggeleng kepala ke arah Radin.Tom tiba-tiba membuka matanya, saat dilihat Joko dan Radin sudah ada di sampingnya, Tom tersenyum sambil menahan sakit, kini diapun bersuara.“Radin…ma maafkan aku…telah berbuat jahat pada Cynthia…to…tolong jangan ceraikan Cynthia, dia belum
Setelah menikmati makanan yang bagi Cynthia luar biasa nikmatnya, karena selama 5 hari dia tak karuan makan, keduanya kini istirahat di sebuah cottage sambil berpelukan.Dinginnya cuaca puncak membuat Cynthia makin erat memeluk tubuh Radin.“Kasian sekali Viola kini dia yatim piatu, tak kusangka begitu jahatnya Yeni hingga membuat anak tersebut kehilangan ayah bundanya dalam usia masih 5 bulanan!” kata Cynthia, setelah Radin menceritakan kalau dalang penculikan Cynthia, Yeni Brono lagi orangnya.Radin tentu saja menyimpan rapat-rapat pesan terakhir Tom, terlebih Cynthia terlihat masih sangat marah dengan kelakuan mendiang Tom Atmajaja tersebut.“Kalau sampai foto-fotoku tersebar, hancurlah reputasiku, benar-benar si Yeni ini iblis termasuk si Tom yang mau-maunya terbujuk berbuat jahat terhadap aku, heran yaa kenal di mana dua orang itu…?” cetus Cynthia dengan geram.Radin menimpali ucapan istrinya ini dengan mengatakan bisa jadi Yeni dan Tom justru kenal di rumah sakit, karena dari in
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe
Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada
“Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik
Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba
Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah
Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing
Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli
Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin
“Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami