Share

DENDAM

Rasa sakit itu masih begitu terasa bagi adik-adik Tia. Hatinya masih enggan memaafkan Sahrul. Walau mereka tahu, sang Ayah mungkin saja telah benar-benar berubah.

Malam itu di tengah derasnya hujan, akhirnya Uki mengangkat tubuh ayahnya ke dalam kamar sang ibu. Di ranjang yang biasa sang ayah tempati dulu, tubuhnya direbahkan. Beberapa menit kemudian, Sahrul pun sadar dari pingsannya.

"Maafkan bapak. Bapak sudah banyak salah sama kalian. Sama ibu kalian. Maafkan bapak ya, Nak ...." lirih Sahrul.

Uki dan saudaranya yang lain masih saja acuh. Tidak perduli dengan tangisan sang ayah. Dengan memelas ia mengemis maaf dari anak-anaknya.Sahrul sudah menyesali semua perbuatan buruknya dulu.

"Ayah, maafkan Tia ya. Selama ini Tia udah nggak perduli sama Ayah ...." ucap Tia. Ia pun memeluk ayahnya dan berharap adik-adiknya mau ikut memaafkan.

"Kalian belum mau memaafkan ayah?" tanya Tia.

Uki, Ani, dan si kembar masih enggan bersuara. Mengingat kematian Hafiz, ibunya yang dipenjara membuat Uki su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status