Reyhan sudah berniat untuk menguntit aktifitas Dimas sepulang kantor hari ini. Rencana Dimas mendapatkan kode rahasia perusahaan itu sudah berhasil, meski tak sepenuhnya berhasil, sebab Reyhan lebih pintar dari mereka semua.
Reyhan yang secara diam-diam, sudah mengubah kode itu dan menggantinya dengan kode yang baru, yang hanya diketahui oleh dirinya dan Pak Sigit, juga Opah Hardin.
Reyhan yakin Dimas akan langsung menemui rekan-rekannya yang terlibat dalam hal ini. Dan Reyhan hanya ingin memastikan siapa dalang di balik semua ini. Itulah sebabnya Reyhan tidak mau gegabah untuk melaporkan masalah ini ke pihak yang berwajib, selain belum ada bukti, Reyhan juga takut hal itu justru akan membahayakan nyawa Kisya.
Malam itu Reyhan melihat Dimas
Hari itu Omah dan Opah langsung kembali dari batam saat mengetahui kondisi sang menantu kesayangan mereka yang kini sedang hamil.Omah dan Opah merasa sangat khawatir terhadap kondisi kehamilan Katrina saat ini. Seharian ini mereka stand by di rumah untuk memastikan Katrina benar-benar istirahat.Hardin sampai di Bandung saat senja tiba. Dia langsung kembali ke rumah tanpa ke kantor lagi setelah sebelumnya dia mengantar Nadia pulang. Dia benar-benar harus memastikan keadaan sang istri tercinta dalam keadaan baik-baik saja."Ini mba, makan dulu. Tadi aku buatkan bubur untuk Mba Trina. Ini ada campuran sayur-sayurannya juga, baik untuk kesehatan janin Mba." ucap Luwi yang baru saja menaruh senampan makanan berisi bubur, susu dan buah melon yang sudah di poton
Senyum terus mengembang di wajah tampan nan menggemaskan Gibran Adhyatama Sastro Sudiro.Malam itu Gibran merasa hidupnya sempurna. Bahkan seperti di negeri dongeng. Dia berjalan di gandeng oleh Papa di tangan kanannya dan Mama di tangan kirinya. Bermain sepuas hatinya dan membeli apa saja yang ingin dibelinya. Semua permintaan Gibran dikabulkan oleh sang Papa tercinta. Meski Mamanya berulang kali melarang apa-apa yang diminta Gibran tapi Gibran tidak perduli, toh dia meminta pada Papanya bukan Mamanya."Kakak jangan terlalu memanjakan Gibran, nanti dia jadi kebiasaan. Sekali permintaannya tidak dituruti dia langsung ngambek. Aku tidak mau Gibran tumbuh jadi anak yang manja," keluh Luwi pada Hardin. Gibran sedang asyik bermain di Time Zone saat itu."Kamu i
Pagi ini, saat hendak berangkat ke kantor, Reyhan justru dikejutkan oleh kedatangan Luwi ke apartemennya.Luwi yang wajahnya terlihat sangat kusut dengan mata sembab dan lelah. Bahkan dia langsung menghambur memeluk Reyhan detik itu juga.Luwi hanya butuh bahu untuk bersandar. Dia hanya butuh kekuatan dan semangat untuk tetap melanjutkan hari-harinya, yang dia anggap sempurna setelah pernikahannya dengan Hardin. Tapi kenyataannya sekarang, hari-harinya kian sulit dan runyam. Bahkan kini Gibranpun tidak ada disini menemaninya.Luwi sengaja tidak mengajak Gibran, karena jika Luwi tetap memaksakan diri untuk mengajak anak itu, yang ada Luwi akan semakin merasa kehilangan, karena dia yakin, Gibran pasti tidak akan mau dia ajak pergi dari sana.
Luwi sedang memasak di dapur saat pintu bel apartemennya berbunyi. Pasti Kak Reyhan, pikirnya.Luwi berjalan menuju pintu masuk dan membukanya.Seorang laki-laki dengan style machonya, terlihat berdiri di depan pintu.Kak Hardin? Pekik Luwi membatin.Luwi yang masih merasa kesal langsung buru-buru menutup kembali pintu itu, tapi Hardin menahannya dari luar."Luwi, aku minta maaf, aku bisa jelaskan semuanya, jangan seperti ini," ucap Hardin dari luar. Laki-laki itu mendorong sekuat tenaga pintu itu hingga akhirnya Luwipun terkalahkan. Luwi terdorong kebelakang dan terjatuh terduduk di lantai apartemen.
Sudah hampir tengah malam dan Katrina belum mendapat pesan juga dari Hardin mengenai kondisi Luwi. Katrina benar-benar khawatir dan sangat merasa bersalah. Dia tidak tahu menahu tentang perjanjian yang dilakukan Hardin pada Luwi malam itu. Sampai akhirnya Hardin sendiri yang memberitahukannya pada Katrina.Hardin habis kena semptrot Katrina pagi itu.Karena selepas waktu shubuh tiba Katrina hendak membangunkan Luwi untuk menunaikan shalat shubuh bersama, tapi Luwi sudah tidak ada di kamar. Dan Katrina mendapat info dari security rumah mereka kalau Luwi pergi dari rumah itu sebelum shubuh. Bahkan saat security menahannya Luwi malah berlari keluar dan tidak perduli.Hingga akhirnya Katrina nekad pergi keluar malam itu saat Omah, Opah dan seluruh asisten rumah
"Kak, kita harus menolong Mba Katrina sekarang. Ada yang menyekap dia, Kak. Dia dalam bahaya sekarang. Ayo kita tolong dia!""Apa kamu bilang?" tanya Reyhan memastikan, berharap pendengarannya kali ini salah."Tadi ada yang mengirim pesan video ke ponsel Kak Hardin, di video itu aku liat Mba Katrina lagi di ikat kaki dan tangannya dan sepertinya dia sudah tidak sadarkan diri, Kak." Luwi menjelaskan apa adanya masih dengan tangisnya yang merebak."Terus Hardin kemana sekarang?" Reyhan mulai panik."Tadi Kak Hardin sempat mendapat telepon dari nomor yang di private, terus terakhir dia bilang mau kesana, tapi aku tidak tahu kesananya itu kemana. Sepertinya itu telepon dari orang yang sudah meny
Tubuh wanita berbalut busana serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dari atas sampai kaki di tambah sebuah khimar yang menutupi kepalanya hingga sebatas pinggang terlihat mulai menggeliat pelan.Kelopak matanya perlahan terbuka. Arah pandangnya masih kabur. Kepalanya terasa berat dan sedikit pening.Dia mendapati sebuah ruangan asing tertangkap oleh indra penglihatannya yang kian menjadi jelas. Ruangan bernuansa putih ke abu-abuan. Ruangan yang sepertinya luas. Tapi tak terdapat cukup banyak barang yang berarti.Dia menangkap bayangan seseorang di ujung ruangan yang terduduk di sebuah kursi kayu, dengan tangan yang terikat di belakang tubuhnya. Bahkan kedua kakinyapun terikat juga.Katri
"BAJINGAAAAN!!!" teriak seseorang kepada Dimas yang masih berada di atas tempat tidur!Dia menarik tubuh Dimas yang sedang menindihi tubuh seorang wanita yang jelas-jelas sangat dia kenal."LO BERANI SENTUH KATRINA? LO BAKAL MATI DITANGAN GUE, DIMAS!" teriaknya lagi dengan wajah penuh amarah yang tiada tertahankan.Tubuh Dimas yang yang sudah setengah telanjang, hanya menyisakan underwear bermerk crocodile yang masih melekat menutupi bagian sensitif miliknya, kini terhempas ke lantai kamar dengan sangat keras, setelah beberapa pukulan bertubi-tubi menghantam wajahnya. Tubuhnya jatuh tersungkur dalam posisi tengkurap.Belum sempat dia bangkit laki-laki berkemeja Cardinal putih itu langsung me
Bagi kalian yang ingin tahu gimana romantisnya kisah kehidupan rumah tangga Reyhan dan Katrina selepas menikah, kalian bisa baca di karya Herofah yang berjudul SANG PENGGODA ya... Dan... Bagi kalian yang mau tau gimana serunya kisah cinta Gibran anak Hardin dan Luwi setelah dewasa, bisa kalian baca juga di karya Herofah yang berjudul THE DEVIL WIFE... Selain itu, Herofah baru aja memposting dua karya On Going baru dengan Judul THE BRIDAL SHOWER DAN BURONAN... Kalau mau tau karya-karya Herofah yang lain yang tidak terposting di Good Novel, kalian bisa Follow akun I*******m @Herofah untuk tahu spoiler-spoiler karya Herofah yang lain... YUK MAMPIR, AKU TUNGGU KEHADIRAN KALIAN DI SANA... SALAM SAYANG AUTHOR...
Bandung. Perumahan Summarecon. Dua Tahun Kemudian. Mengabadikan momen bersama keluarga bagi sebagian orang itu penting. Tak cuma mengenang kebersamaan, tapi juga dijadikan dokumentasi pribadi. Sebagai bukti di masa depan bahwa dulu mereka pernah menjadi bagian terindah di dalam sebuah keluarga yang berbahagia. Seluruh sarana dan prasarana untuk melakukan sesi foto keluarga sudah dipersiapkan dan harusnya semua ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan kalau saja penerbangan dari Amerika menuju Indonesia tidak diundur secara tiba-tiba. Harusnya, Hardin, Luwi, Gibran, Omah, Opah dan dua balita kembar anggota baru keluarga mereka sudah berada di Indonesia sejak kemarin, hanya saja tiba-tiba Reyhan m
Jakarta.Bandara Soekarno Hatta.Dua Hari Kemudian.Hari ini, Hardin, Luwi, Gibran, Omah dan Opah rencananya akan berangkat ke Amerika bersama-sama. Kepergian mereka di antar oleh Reyhan, Katrina dan Pak Hadi."Ayah, jaga diri baik-baik ya. Obat jantung Ayah jangan lupa diminum," ucap Luwi setelah melepas pelukannya dari Hadi yang terlihat agak pucat hari ini. Sepertinya dua hari belakangan ini tubuh sang Ayah terlalu di forsir untuk bekerja. Dia terlihat lelah. Wajahnya yang terlihat mulai keriput menandakan Ayahnya kini sedang banyak pikiran. Luwi yakin sang Ayah masih terus berusaha mendapatkan maaf dari Reyhan, sang kaka
"Nggak ada suara apa-apa, Pa?" ucap Gibran yang baru saja menempelkan telinganya di depan perut Luwi yang sengaja dia buka sebagian. Saat sang Papa menyuruhnya untuk mengajak adiknya bicara.Hardin tertawa melihat tampang polos Gibran. Saat ini mereka sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Kejadian menegangkan yang terjadi selepas makan malam tadi sudah berlalu. Kini waktunya mereka beristirahat di kamar masing-masing."Gibran mau aja dibohongin sama Papa," ucap Luwi seraya menutup kembali perutnya."Gibrankan mau cepet-cepet ajak dedenya ngobrol terus main kayak Gibran biasa ajak dede Yumna main di rumah Papa."celoteh Gibran. Dia terus berjingkrak-jingrakkan tubuhnya di atas kasur yang dianggapnya sangat empuk itu. Seperti sebuah pegas.
Terletak di kawasan kota Bandung Timur perumahan elit berdiri di sana. Dimana di dalam kawasan itu berdiri rumah megah di salah satu cluster utamanya.Btari Extension Resindence begitulah yang tertulis di pintu gerbang perumahan itu.Pintu gerbang besi berwarna putih dengan ornamen keemasan terlihat menghiasi pintu gerbang utama.Di halaman parkirnya yang luas terlihat beberapa mobil mewah yang kebanyakan mobil-mobil dinas kepemerintahan terparkir dan berjajar rapi di sana.Acara Ijab dan kabul baru saja selesai dilaksanakan dan sekarang pengantin pria terlihat sedang berdiri di atas pelaminan yang dibuat sederhana di taman belakang rumah itu sambil menunggu mempelai wanitanya berganti pakai
"Malam ini juga Ayah kembali ke Bandung. Besok Ayah ada pekerjaan keluar kota. Jaga Katrina baik-baik. Ayah berharap kamu bisa memaafkan Ayah, Reyhan. Dan Ayah sangat berharap kamu dan Katrina bisa tinggal bersama di rumah Ayah sekembalinya dari sini. Karena Luwi sudah setuju untuk kembali tinggal bersama Ayah nanti," ucap Pak Hadi saat dia meminta Reyhan menemuinya di Loby hotel malam itu."Aku sudah kredit rumah di Bandung. Aku dan Katrina akan tinggal di rumahku sendiri." jawab Reyhan jelas, singkat dan padat. Dia tidak mau berbasa-basi lagi."Tapi aku maunya kita tinggal bersama Ayah sementara waktu, Kak. Bagaimana?" tiba-tiba Katrina menyela dan dia juga datang dengan tiba-tiba, membuat Reyhan sedikit kaget, padahal tadi sewaktu Reyhan turun ke loby Katrina sedang di kamar mandi di dalam kamar hotelnya.
Luwi terus memeluk Gibran yang masih menangis. Gibran terlihat sangat kacau. Luwi jadi ikutan menangis. Sebelumnya dia tidak pernah melihat Gibran seperti ini. Sungguh dia tidak pernah bermaksud untuk melukai hati siapapun sebab sikapnya. Apalagi itu hati darah dagingnya sendiri. Luwi benar-benar menyesal."Gibran, udah ya sayang jangan menangis lagi. Mama janji nggak akan pisahin Gibran sama Papa lagi. Ini kita lagi di jalan mau susul Papa. Kalau memang Gibran mau sama Papa, Mama Luwi nggak apa-apa kok. Yang penting, Gibran bahagia. Gibran senang. Mama Luwi juga ikut senang. Mama Luwi juga ikut sedih kalau Gibran sedih terus. Udah ya sayang nangisnya. Gibran sayangkan sama Mama?" Luwi kembali mengajak Gibran bicara. Meski awalnya dia ragu untuk mengatakan hal itu, tapi apa boleh buat? Luwi tidak punya pilihan lain dibanding dia harus tetap memaksa Gibran untuk bersamanya sementara Gibran
Serang, Banten.Aula Hotel Santika.Acara Ijab Kabul Reyhan dan Katrina.Kehadiran Reyhan dalam hidup Katrina mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Katrina dalam hidup Reyhan mampu merubah segala-galanya. Reyhan sudah berjuang hingga titik darah penghabisan. Dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Reyhan sudah duduk di tengah-tengah altar aula dimana dirinya akan berjanji kepada seluruh makhluk dan sang penciptanya. Dengan mengucapkan kalimat pendek sarat makna yang akan menjadi pembuka lembaran kehidupan barunya kelak bersama Katrina. Kalimat ajaib nan sakral yang kini masih terpaksa tertahan di teng
Satu kejutan luar biasa yang diperoleh Reyhan satu hari sebelum hari pernikahannya sungguh membuatnya tidak mempercayai ini semua.Ketika sore itu, beberapa mobil mewah pribadi datang dengan pengawalan sirine kepolisian. Seperti sebuah arak-arakan presiden. Mobil-mobil mewah itu kini terlihat memenuhi lapangan parkir hotel Santika yang kini menjadi destinasi utama pernikahan Reyhan dan Katrina.Mobil-mobil mewah itu datang bersama rombongan keluarga dari mempelai wanita. Yaitu keluarga Ustadz Maulana.Seorang laki-laki setengah baya berkumis tipis dengan setelan dinasnya keluar dari salah satu mobil toyota land cruiser hitam. Diikuti beberapa awak pegawainya yang juga bersetelan dinas pemerintahan. Beberapa elit politik yang cukup terkenal juga terlihat kel