Share

142. Cemburu.

Hendrawan membuka pintu dan masuk terlebih dahulu. Mendekat ke meja pimpinan dan berbisik pada lelaki di balik meja. Terlihat membicarakan hal serius.

Ruangan pimpinan ini cukup lebar dengan banyak jendela di dinding sampingnya.

Di belakang meja pimpinan tadi ada lemari kayu dengan banyak tumpukan buku dan map.

Aroma obat-obatan terhidu ketika memasuki ruangan ini. Ada sebuah rak dengan aneka botol berisi sirup dan pil beraneka ragam. Kuduga itu adalah hasil obat di pabrik ini.

"Tuan Alex." Lelaki dengan setelan jas hitam yang sedang duduk di meja pimpinan langsung berdiri dan memberi salam padaku.

Rambutnya dipotong cepak. Disisir tegak ke atas. Penampilannya terlihat s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status