Share

13. Jual Diri

Penulis: Ardian R
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-09 10:27:23

Jangan hidup seperti Larry, si kepiting di kartun Spongebob. Tapi hiduplah seperti Daniel si CEO Mager.

-CEO MAGER

Ia membuka jendela lebar-lebar, meraup udara sebanyak mungkin. Langit masih gelap saat ia memutuskan untuk bangkit dari posisi rebahannya. Sudah pukul 4 pagi, namun matanya tak kunjung juga terpejam.

Dengan bantuan kursi rodanya, Daniel kini terpaku menikmati pepohonan di sekitar rumahnya. Untuk pertama kali, lelaki itu mau melihat pemandangan di luar kamarnya. Ia merasa bosan harus menunggu kantuk datang.

Pikirannya sedang kacau, perkataan Bellavira Cathleen tadi siang masih mendominasi otaknya. Ia heran, kenapa wanita itu tiba-tiba datang lagi lalu meminta Daniel menemui Marine yang katanya anak dari koleganya.

Ia tidak habis pikir bagaimana wanita itu hanya mementingkan keegoisannya dibanding menebus kesalahannya pada Daniel dan Ay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   14. Sempak Macan

    "Ay, suapin cemilan.""Aku ingin minum jus mangga, Ay.""Ay, mulutku belepotan. Lap-in dong.""Ay. Ambilkan bulan, Bu."Ayana sudah sangat lelah dengan segala perintah Majikannya yang tidak berbibit, berbebet, dan juga berbobot.Cemilan ada di tangan lelaki itu, tinggal ambil saja lalu dimasukkan ke mulut. Namun begitu susah untuk dilakukan. Jus mangga hanya berjarak tidak lebih dari dua jengkal, Daniel hanya perlu mengulurkan tangan lalu meminumnya dengan tenang, tapi tetap saja Ayana yang melakukannya.Mulut belepotan, makanya makan itu jangan seperti bayi rakus. Meski Ayana sudah memberikan wejangan agar Daniel makan dengan lemah lembut, lelaki itu tetap saja melanggarnya. Ambilkan bulan? Tidak waras! Memangnya ini lagi di iklan bumbu masak."Ay-""Apalagi? Apalagi yang ingin Tuan perintah, kan. Tuan tidak bisa lihat bagaimana banyaknya kerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   15. Permintaan Hamilton

    Jangan merendahkan dirimu dan menyalahkan kehidupanmu yang berat. Karena suatu hari akan ada orang yang merasa bahagia hanya dengan melihat senyumanmu. -Puteri Ayana"Seharusnya kau mendidik Putramu itu lebih baik, Hamilton. Ia mengusir Marine dan lebih memilih Pembantu sialan itu!"Hamilton masih mengingat jelas bagaimana amarah mantan istrinya meledak-ledak di sebuah restoran saat mereka bertemu. Pria itu sadar, kesalahannya adalah membiarkan Bellavira menemuinya Daniel.Dia pikir, Bellavira sudah berubah. Mengingat wanita itu memohon-mohon di hadapannya ingin bertemu putra semata wayangnya. Dan bagaimanapun juga, Bellavira adalah ibu kandung dari Daniel.Mungkin sudah cukup ia bersikap egois selama ini melarang Bellavira untuk menemui Daniel. Tapi,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   16. Status Baru

    "Saya terima nikahnya Puteri Ayana binti Firdaus dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.""Bagaimana para saksi? SAH?""SAH!"Riuh suara bahagia terdengar memenuhi ruangan tengah rumah Hamilton setelah Daniel mengucapkan ijab kabul dengan lancar.Pak Penghulu melakukan doa pernikahan terlebih dulu, sebelum sang mempelai wanita keluar dari tempat persembunyiannya.Entah bagaimana harus menggambarkan perasaan lelaki itu sekarang, tapi tentu saja ia sangat gugup dan sekaligus bahagia. Sebab, keinginannya untuk menikahi Ayana akhirnya dapat terwujud.Ia terpaku di tempat, saat matanya menangkap tubuh Ayana tengah berjalan ke arahnya. Gadis yang sekarang telah sah menjadi istrinya itu tampak anggun dalam balutan kebaya adat Sunda. Tapi bukan Sunda Empire!Mahkota yang tersemat di kepala Ayana membuat ia seperti seorang Putri dari negeri dongeng. Cantik sekali! It

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   17. Waspada

    Tiga hari menjalani biduk rumah tangga, tidak banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Ayana. Ia tetap melakukan pekerjaan bersih-bersih kamar mewah Daniel, mengurus lelaki itu mulai dari ia bangun sampai tidur lagi.Hanya saja, berbeda dari sebelumnya jika ia bisa tidur nyaman di kamar ruang bawah tanah. Setelah menjadi istri ia benar-benar harus meningkatkan kewaspadaannya. Entah apa yang terjadi dengan suaminya itu? Daniel sangat agresif padanya,selalu meminta hal-hal aneh pada Ayana.Berciuman, memakai lingerie berwarna hitam atau merah, dan yang paling gila adalah merengek pada Ayana untuk melakukan hubungan suami-istri. Tidak ada yang salah memang, seharusnya ia memberikan hak pada suaminya. Tapi ingat, mereka menikah bukan karena dasar cinta. Ia hanya ingin membantu Daniel keluar dari rasa traumanya. Itu saja. Ayana tidak ingin melakukan hubungan goyang menggoyang ranjang tanpa didasari cinta.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   18. Daniel Sialan

    Keinginan Daniel tidak muluk-muluk, sesederhana Ayana memakai pakaian daster. Ia ingin sang istri bahagia menikah dengannya.Namun jika lelaki itu pikir lagi, kenapa juga ia harus repot membuat Ayana bahagia? Jawabannya hanya satu, demi membuat hidup magernya berlangsung selama-lamanya. Jadi, ia harus membuat Ayana betah bersamanyaBayangkan saja jika Ayana tidak ada, maka ia harus melakukan semua aktivitasnya sendiri. Kaum rebahan seperti Daniel hanya bersuara sedikit membuat ia cepat sekali lelah.Entah kenapa Tuhan merancang hidupnya untuk bermalas-malasan? Daniel tidak ingin memikirkannya lebih jauh, pasti hanya akan membuang energinya saja. Toh yang penting dari kemalasannya itu ia masih bisa menghasilkan uang.Maka karena misinya hari ini adalah membuat Ayana bahagia. Jadi sebelum sang istri kembali dari dapur membawakannya makanan, ia sudah mandi dan berdandan rapi.Tema hari

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   19. Harta Untuk Ayana

    Usia Ayana memang tidak muda lagi dan juga tidak tua-tua amat. Pepatah mengatakan; kejarlah cita-citamu sampai ke negeri Cina. Namun itu hanyalah sekedar pepatah, karena gadis itu tidak mungkin juga akan pergi ke negara tempat asal singgokong-Si Kera Sakti.Untuk sekedar minum teh ala wanita-wanita manja di dapur saja beberapa menit, ia tidak bisa melakukannya. Apalagi mengejar cita-cita ke negeri Cina. Sedetik Ayana tidak terlihat di mata sang suami tersayang, maka mulut lelaki itu tidak akan berhenti berteriak memanggil namanya.Jika diamati dengan perasaan yang mendalam, hal itu pastilah sangat romantis. Mana ada sekarang laki-laki yang punya sifat seperti Daniel. Ibarat pepatah lagi mengatakan; no woman no cry. Lelaki mungkin lebih senang jika tidak ada sang wanita yang menganggu aktivitasnya, entah itu bermain game, atau melihat bodi mama muda di tiktok.Pepatah itu sangat tidak berlaku bagi Da

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   20. Melepaskan Ayana

    Daniel tanpa Ayana bagai malam tak berbintang. -CEO Mager dan Pembantu KesayangannyaDaniel termenung di kasurnya, pikirannya sedang kacau balau. Ia tidak menyangka pengajuan izin Ayana yang ingin berkuliah mengguncang perasaannya.Lelaki itu sudah mencoba berimprovisasi mengatakan bahwa. "Baiklah, aku memberimu izin, Ay!" Ternyata sangat berat direalisasikan.Mungkin hampir sepuluh kali ia mencoba untuk menyampaikan keputusannya, tapi tubuhnya selalu tertahan, seakan ada mahluk jahat yang menahannya.Pukul 9 tadi, Ayana sudah berkelana dalam dunia mimpi. Katanya ia sangat lelah menunggu jawaban dari sang suami. Ah, rasanya Daniel tidak tega jika harus mengatakan 'tidak' pada sang istri.Tidak ada yang dapat Daniel lakukan sekarang, membangunkan Ayana yang tertidur polos mungkin terasa tidak etis.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   21. Arlan dan Jessica

    Langit sangat terik saat Ayana duduk di salah satu kursi koridor yang ada di kampus Nubis University. Mencoba meredakan hawa panas yang menerpa kulitnya, ia mengipas-ngipasi wajahnya dengan brosur yang sempat ia ambil saat sudah selesai mendaftarkan dirinya di gedung rektorat.Meski brosur yang ia gunakan tidak bisa menghilangkan hawa panas matahari di wajahnya, tapi setidaknya angin yang dikeluarkan kertas tipis itu cukup membuat kulitnya terasa adem.Waktu sudah menunjukkan pukul 12.05, itu artinya ia tidak bisa menepati janjinya untuk pulang lebih awal ke rumah sang suami. Ia sudah menelpon Daniel tadi, meski lelaki itu sempat marah-marah karena berpikir Ayana sengaja berleyeh-leyeh di kampus.Padahal, jika Daniel melihat sendiri bagaimana Ayana setibanya di kampus sudah sibuk kesana-kemari untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswi baru, lelaki itu pasti tidak akan mengomel.Jangankan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29

Bab terbaru

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   50. Akhir Sebuah Kisah

    "Yang, paku!"Aku mengulurkan tangan ke belakang dengan posisi sedikit menyamping, sementara pandanganku tetap lurus pada dinding. Entah penglihatanku yang miring, atau memang pigura ini yang ingin kupasang sengaja ingin membuat tandukku naik.Astaga, malah lupa aku. Sebenarnya sudah seminggu aku dan Daniel menempati rumah baru kami. Mungkin kalian masih ingat, setahun lalu Daniel memutuskan untuk membangun rumah tidak jauh dari rumah ibuku.Awalnya aku bersikeras menolak, untuk apa coba ia membangun rumah mewah lagi. Sementara ada rumah ayahnya yang kelak akan menjadi miliknya. Bukankah Daniel terlalu membuang-buang uang? Aku menyetujui ia membangun rumah dan pindah ke rumah ibu karena aku kasihan melihatnya memasang tenda di depan rumah demi membujukku. Mungkin jika hanya Daniel yang ada di tenda itu, aku tidak masalah. Biarkan saja suamiku itu merasakan penderitaan. Tapi aku khawatir pada Mark.Dasar memang

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   49. Pindah Rumah

    Mark benar-benar geram, diturunkannya Ardila yang digendong layaknya karung besar di kursi kayu. Tepatnya di bawah pohon yang ada di depan rumah gadis itu. Matanya menyorot tajam, membuat Ardila yang dihempas seperti barang menjadi ciut nyalinya.Sakit tapi tidak berdarah. "Kenapa? Mas kok ngeliatin aku kayak gitu?" Meski takut, namanya juga Ardila gadis barbar tak berakhlak. Mulutnya tetap akan terus mengoceh tanpa henti.Mark menyunggingkan bibirnya, ia tidak menyangka wajah sepolos bayi, kulit seputih susu dan senyum manis yang bikin diabetes bisa berubah menjadi zombie ganas. Ardila memang bukan gadis remahan biasa. Ia harus waspada, perawakan gadis itu saja yang kalem. Tapi di dalamnya, sungguh terlala kata Bang Haji Rhoma."Kamu tau nggak yang kamu jambakin tadi siapa?"Ardila bingung. "Teteh Ayana!"Lagi, bibir Mark tersungging diikuti matanya yang memutar malas

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   48. Daniel Minta Cerai?

    Waktu cepat sekali berlalu, sudah sebulan lebih ia menjalani hari-harinya tanpa Daniel. Oh iya, apa kabar dengan lelaki itu? Pertemuan terakhirnya hanya saat di rumah sakit itu saja. Setelahnya, sang suami tidak pernah lagi mengunjunginya. Sekedar telpon, atau bahkan mengirim pesan pun tidak ada sama sekali.Apa suaminya itu sudah melupakannya? Atau mungkin kini Daniel telah menemukan penggantinya.Ayana merasa rindu pada Daniel, terlihat jelas air matanya mengenang di pelupuk. Ketika ia sendiri, perasaannya benar-benar kacau. Jujur, Ayana ingin kehidupannya seperti dulu. Setiap pagi terbangun untuk membereskan kamar mewah sang suami. Memasak makanan favorit Daniel, dan mengurus lelaki itu dengan baik.Dulu saat masih menjadi pesuruh Daniel, ia sangat ingin bebas, tidak terikat oleh lelaki itu. Tapi sekarang saat semua sudah ia capai, ia jadi ingin kembali menjadi pesuruh. Manusia memang tidak pernah ada puasnya. Dikasih A, m

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   47. Hilang Semua Mimpi

    "Maaf Pak, Bu Ayana tidak hamil. Ia hanya kelelahan dan masuk angin."Terngiang-ngiang, terbayang-bayang, berputar-putar bagaikan kaset rusak. Perih, hati seakan tersayat-sayat. Bagaimana bisa derita ini menimpa Daniel? Ia sudah mengerahkan segala tenaga, waktu dan pikiran.Terus Dokter seenak jidat mengatakan Ayananya tidak hamil. Dimana hati nurani dokter itu?"Huaa...." Daniel menangis pilu, meraung-raung di lantai kamarnya.Haruskah ia bunuh diri? Loncat dari lantai 15 kantornya? Atau minum racun tikus? Hancur sekali perasaannya. Lesu, kepala Daniel menoleh pelan. Napasnya terasa berat. Kereta bayi, pakaian bayi, buket bunga mawar putih untuk Ayana tertata rapi di meja.Mark, bawahannya tetap setia menemaninya. Tidak sedikitpun lelaki itu beranjak dari samping Daniel yang selonjoran di lantai.Mark pernah membaca sebuah buku, dalam buku itu mengatakan; bahagia b

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   46. Calon Ayah

    Kuping Margaret hampir saja pecah jika Daniel tidak menghentikan teriakannya. Bagaimana tidak? Ia baru saja masuk ke kamar tuannya itu dengan niat mengantarkan makanan, namun baru saja selesai meletakkan makanan.Entah kerasukan apa? Tuannya itu loncat kegirangan dengan lengkingan suara seperti tikus kejepit."Tuan!" Terpaksa Margaret bernada tinggi memanggil Daniel. Lagian ada apa dengan lelaki itu yang tersenyum semringah sembari mencium ponselnya bertubi-tubi. Sakit jiwa!"Margaret, Margaretku." Daniel menyimpan ponselnya di meja, lalu menghampiri Margaret. Meraih kedua tangan wanita itu kemudian mengayunkannya ke kiri dan ke kanan.Belum sampai disitu keterkejutan Margaret akan tingkah Daniel yang seperti teletubies. Tubuhnya diputar-putar, mirip film India. Rani Mukherjee mungkin tahan jika diputar seperti itu, tapi Margaret tentu saja tidak. Kepalanya sungguh pusing.Beberapa menit setela

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   45. Hamil?!

    Pagi yang buruk untuk Ayana hari ini. Mual-mual, kepala pusing, tubuh meriang dan pegal-pegal. Ia seperti sangat kelelahan, padahal seingatnya yang ia lakukan hanya pergi ke kampus dan membantu ibunya memasak. Itu saja ia hanya mencuci sayuran.Matanya masih sangat mengantuk, tapi subuh-subuh sudah harus terbangun karena perutnya yang kesakitan. Tenggorokannya sangat kering akibat terlalu banyak memuntahkan isi perut. Ayana benar-benar sakit.Di saat ia sedang meringkuk di kasurnya seperti bayi, Ayana mendengar pintu kamarnya diketuk. Dengan suara berat, perempuan itu menyuruh sang pengetuk masuk."Masuk saja, tidak dikunci."Pintu dibuka, Ario sudah berdiri dengan gagahnya lengkap seragam sekolah—putih abu-abu.Melihat sang kakak yang tak menyambutnya dengan baik, Ario langsung saja menghampiri Ayana."Loh Teteh kenapa?" Ia khawatir dengan kakaknya yang tengah memegangi perutny

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   44. Sisi Perih Kehidupan Mark

    Jika tak ada makanan di meja, mejanya yang kau makan. Bukan lagu Bunda Rita Sugiarto, hanya mirip saja. Baru diciptakan dari perasaan lelaki yang baru terbangun dari tidurnya. Berniat mengisi perut yang kosong melompong, cacing menari-nari, tenggorokan seret.Mark merasakan kekecewaan saat menghampiri meja makan, namun yang ia temukan hanya kekosongan. Mirip sekali dengan perasaan hampa di hatinya tanpa sosok mahluk dengan lekuk tubuh indah.Hidup sendiri, meski dulu ada sang adik yang menemaninya. Mila bersikeras untuk melanjutkan pendidikannya di Aussie, katanya ia bosan berada di Indonesia. Ingin mempelajari budaya berbeda daripada mengurusi perjaka tingting yang gila kerja seperti kakaknya.Berusia 16 tahun, Mark sudah ditinggalkan oleh sang ayah karena sel kanker yang menyerangnya. Lalu setahun kemudian, ibunya menyusul sang ayah.Mark benar-benar terpuruk saat itu, perusahaan ay

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   43. Ucapan Perpisahan

    Lesu, lemah, lunglai, mungkin itu gejala anemia. Minum sangobion, salah satu vitamin dan zat besi penambah darah yang sering nongkrong di layar televisi.Cerita ini bukan sedang disponsori oleh obat sangobion, namun gejala yang sedang dialami lelaki bernama Daniel sama persis dengan sakit anemia.Wajah Daniel pucat tak karuan, kantung mata melebar. Rambut acak-acakan dan baju yang tak serapi seperti biasanya. Tidak terurus, lelaki itu lebih cocok menjadi gembel yang berkeliaran di jalan.Berjalan dengan langkah malas dan sedikit terseok-seok. Daniel memasuki kediaman mewahnya, disambut dua asisten rumah tangga berpakaian seragam hitam putih. Suami Ayana itu seakan abai saat keduanya tertunduk memberi hormat."Tuan, Anda sudah pulang?" Kepala pelayan, Margaret datang menghampiri Daniel membuat lelaki itu menghentikkan langkahnya dan berbalik pada Margaret."Ayahku di mana?" Daniel memang datang

  • CEO Mager dan Pembantu Kesayangannya   42. Pernyataan Cinta Ardila

    Hujan di luar sedang sangat deras, jika biasanya bintang masih terlihat dari jendela kaca kamar Ayana. Benda angkasa itu harus tertutup awan gelap. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam, seharusnya ia sudah tidur sekarang. Namun nyatanya, keberadaan Daniel di kamarnya membuat gadis itu harus menahan rasa kantuknya.Ia tidak habis pikir dengan suaminya itu, kenapa berkunjung ke rumahnya harus selarut itu? Padahal ia bisa datang saat sore tadi dan tidak harus terjebak di kamarnya dengan dalih bahwa hujan menahan lelaki itu."Jadi, kau tidak akan pulang?" tanya Ayana dengan mata memicing.Daniel nampak acuh, bahunya terangkat. Seolah ia mengatakan, 'aku sedang tidak ingin pulang'."Hujan terlalu deras!" Akhirnya lelaki itu bersuara. Ia tidak melihat ke arah Ayana. Karena posisi mereka yang saling berjauhan.Daniel rebahan di kasur Ayana, sementara istrinya itu berdiri di dekat jendela. Sungg

DMCA.com Protection Status