Share

Bab 104

Saat ini, Thasia seperti disambar petir. Wajahnya pucat, tubuhnya terasa kaku, dia tidak bisa bergerak.

Dia ingin lari dari tempat itu, tapi kakinya terasa seperti dipaku, dia juga tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Dia tidak menyangka ketika keluar dari toilet, hubungan kedua orang itu sudah berkembang sampai ke titik ini.

Namun, detik berikutnya Jeremy segera menarik tangan Rinesa.

Kebetulan matanya bertemu dengan tatapan Thasia, pria itu tertegun sejenak. Mata mereka saling berpandang di udara, ada keraguan dan kesedihan.

Jeremy tidak punya waktu untuk menjelaskan apa pun, dia segera membuat jarak dengan Rinesa, lalu berkata, "Nona Rinesa, mohon tahu diri sedikit."

Rinesa mengejarnya dari belakang.

Melihat Jeremy sendirian, gadis itu ingin melakukan sesuatu yang lebih intim dengannya.

Dia berpikir tidak ada pria yang bisa menolak wanita cantik, belum pernah ada yang menolak dirinya.

Selama dia bisa bertindak lebih agresif, dirinya pasti bisa menaklukkan Jeremy.

Meskipun hanya kenc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status