Pada malam harinya, seperti biasa Ridwan menawarkan makanan nya. Barangkali Nia pengen dia mengantarkan lagi mkanannya untuk Nia.
"Nia besok aku kerja nya lewat rumah kamu? Kamu mau aku kirim makanan lagi gak mumpung aku lewat rumah kamu. Soalnya aku gak tiap hari lewat depan rumah kamu loh Ni." Kata Ridwan di telpon yang saat ini dia lagi telponan sama Nia
"Gak usah deh wan, nanti aja kalau aku udah gajian aku beli sndri. Sekarang aku lagi gak ada duit wan." Kata Nia sambil tertawa
"Gak apa-apa Nia, tenang aja kan ada bos Bobi. Mau gak biar nanti aku bilangin ke Bos Bobi." Kata Ridwan
"Gak usah lah wan gak enak juga minta di teraktir mulu. Takut ngerepotin." Kata Nia
"Gak bakal ngerepotin lah Nia kan kamu punya Bos Bobi. Lagian dia pasti ngasih kalau kamu yang minta." Kata Ridwan
"Gak usah lah wan, yang kemarin aja belum di bayar udah mau ngutang lagi." Kata Nia
"Kata siapa belum di bayar? Udah kok." Kata Ridwan
"Udah de
Setelah beberapa Hari Ridwan memulai usahanya, bapaknya Ridwan jatuh sakit dan harus di rawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Tapi Nia tidak bisa menjenguk nya. Hanya bisa mendo'akan dari jauh. Untuk beberapa hari selama bapaknya di Rumah sakit, Ridwan harus libur dulu dari pekerjaannya dan dia harus menemani bapaknya di rumah sakit. Pada saat Ridwan menelpon Nia, dia bilang kalau orang yang sakit itu bukan karena makan sembarangan, makan gak teratur, kurang minum, atau karena kecapean. Menurut Ridwan orang bisa sakit itu karena pikirannya sedang kacau atau karena hatinya sedang tidak baik-baik saja. Karena kalau hati dan pikiran sedang baik-baik saja, walaupun badan cape kita akan tetap sehat. Ridwan sebenarnya terlahir dari keluarga yang cukup berada. Orang tuanya mempunyai bisnis seperti Bobi bahkan dulunya mungkin bisnis orang tuanya lebih sukses dari pada Bobi. Walapun sekarang bisnisnya agak sedikit menurun di karenakan beliau muda
Akhirnya Bobi sampai juga di kampung halamannya dengan selamat. Dan dia sudah tidak sabar untuk bertemu langsung dengan Nia. Tapi dia harus menunda dulu pertemuan itu di karenakan kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Bobi juga harus istirahat dulu untuk beberapa hari biar badannya tidak sakit, karena jarak dari bali ke tasik itu tidak dekat. Apa lagi Bobi pulang menumpangi Bus yang nantinya menyebrang menggunakan kapal laut. Itu perjalanan yang cukup melelahkan untuk Bobi. Setelah sampai Rumah, Bobi tidak lupa untuk mengabari Nia kalau dirinya sudah sampai rumah dengan selamat. * * * Setelah beberapa hari Bobi istirahat di rumahnya, dia memutuskan untuk bertemu dengan Nia. Bobi pun membuat janji dengan Nia kalau hari ini dia akan menemui Nia, menjemput Nia di rumahnya, dan mengajak Nia jalan-jalan. Lalu Nia pun siap-siap untuk bertemu dengan Bobi. Setelah Ni
Setelah bertemu dengan Nia Bobi langsung pulang ke rumahnya. Begitu sampai di rumahnya seperti biasa Bobi selalu cerita apapun yang terjadi di kehidupan nya pada ibunya.Bobi memang sangat dekat dengan ibu nya di bandingkan sama bapaknya. Bobi selalu menceritakan apapun pada ibunya. Dari mulai masalah pekerjaan sampai masalah percintaan pun dia selalu cerita sama ibunya.Kalau dulu teman curhat Bobi dalam masalah percintaan hanya ibunya, sekarang teman curhat Bobi dalam masalah percintaan saat ini hanya ibunya dan juga Ridwan. Karena menurut Bobi Ridwan pandai menyimpan rahasia.Pada saat sampai di rumah dia cerita tentang Nia pada ibu nya."Bob kamu abis dari mana?" Tanya mamah nya."Abis main mah." Kata Bobi"Tumben kamu main. Main sama siapa?" Tanya mamahnya"Itu abis ketemu Nia yang dulu sering Bobi ceritain ke mamah." Kata Bobi"Oh terus gimana?" Tanya mamahnya Bobi"Ya gak gimana-giman
Hari-hari berikutnya setelah mereka saling bertemu dan memutuskan untuk tetap menjalin sebuah hubungan dan mereka berkomitmen untuk sebuah hubungan yang serius.Seperti biasa, Nia, Bobi, dan Ridwan semakin akrab layaknya teman lama. Ridwan hampir tiap hari setelah menyelesaikan aktifitasnya selalu menghubungi Nia walaupun hanya sekedar bertanya kabar."Nia gimana kabar mu?" Kata Ridwan di pesan whatsapp"Baik wan. Kamu gimana kerjanya lancar?""Alhamdulillah lancar Ni, Ya lumayan lah cape." Kata Ridwan"Ya namanya juga kerja wan pasti cape lah. Harus terus semangat dong, nanti juga insyaAlloh bakalan sukses." Kata Nia"Iya Nia Aamiin. Makasih ya udah selalu ngasih semangat sama aku." Kata Ridwan"Iya wan sama-sama." Kata Nia"Gimana masalah hati aman?" Tanya Ridwan"Aman dong." Kata Nia"Masalah love gimana aman?" Tanya Ridwan lagi"Aman-aman aja. Kamu sendiri gimana itu soal love masih am
Suatu hari setelah Bobi membeli motor, merekapun memutuskan untuk bermain mengunjungi tempat wisata. Mereka pun berkunjung ke tempat wisata gunung Galunggung.Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk mencapai bibir kawah Gunung Galunggung, dibangun sebuah tangga yang memiliki 620 anak tangga.Sebenarnya jarak rumah mereka ke gunung itu tidak terlalu jauh. Pagi-pagi sekitar jam delapan pagi, Bobi menjemput Nia di rumahnya. Mereka sudah siap untuk naik gunung."Nia ini aku udah mau berangkat menuju rumah kamu ya." Kata Bobi mengirim chat ke HP Nia."Iya ini aku tungguin di depan rumah ya?" Kata Nia"Ok aku otw sekarang." Kata Bobi.Lalu Bobi berangkat tancap gas mengendarai motor barunya menuju rumah Nia.Setelah sampai di depan rumah Nia, Bobi langsung mengajak Nia menaiki motornya.
Setelah mereka pulang dari gunung Galunggung, mereka kembali beristirahat di rumahnya masing-masing. Dan dua hari setelahnya mereka bermain lagi ke tempat wisata yang lainnya. mereka bermain ke tempat wisata curug badak batu hanoman.Tempat wisata tersebut masih berada di Tasik. Katanya alasan curug itu di namakan curug batu hanoman, karena bentuk aliran airnya yang srperti ekor kera hanoman, salah satu tokoh pewayangan yang berwajah kera. Curug itu cenderung menyerupai aliran sungai yang tidak dalam dan Cukup jernih. Walaupun aliran airnya cukup deras, tetapi masih cukup aman untuk berenang. Dari jam delapan pagi, Nia dan Bobi sudah siap-siap untuk pergi lagi. Bobi dan Nia berpamitan pada orang tua masing-masing saat mereka masih di rumah. Seperti biasa Nia menunggu Bobi menjemputnya di depan rumahnya. Setelah Bobi sampai di depan rumah Nia mereka langsung berangkat menuju tempat wisata itu.
Setelah Nia bilang kalau agendanya tidak berpungsi dan hanya berjalan di tempat, Bobi mulai memikirkannya. Dan dia mulai mengumpulkan keberaniannya untuk bertemu dengan keluarga Nia. Dia mulai menguatkan hatinya kalau dia harus berani menemui orang tua Nia. Karena kalau dia tidak memberanikan diri untuk itu, dia akan kehilangan Nia. Satu-satu nya wanita yang dia cintai setalah ibunya. Saking sayangnya Bobi pada Nia, dia suka sekali perhatian sama Nia. Mulai dari suatu hal yang sangat besar sampai ke sesuatu yang sangat kecil. Seperti dimana suatu ketika Nia jalan sama Bobi yang hanya untuk ber motor-motoran yang tidak ada tujuan, hanya untuk mengelilingi kota saja. Saat Bobi sudah mulai mengendarai motornya dia bicara kepada Nia "Nia?" Kata Bobi yang sedang mengendarai motor memanggil Nia "Iya apa kak?" Kata Nia "Kakak boleh komplen gak?" Tanya Bobi "Boleh kak. Emang mau komplen apa?" Kata Nia
Setelah Bobi tau kalau Ridwan masih suka menghubungi Nia, bahkan mungkin menurut Bobi perlakuan Ridwan itu tidak wajar kalau di sebut hanya sekedar teman,tapi mereka seakrab itu.Lalu Bobi menghubungi Ridwan lewat chat whatsapp."Wan?" Kata Bobi di chat whatsapp nya"Iya.kenapa bos?" Jawab Ridwan"Lo lagi sibuk gak Wan?" Tanya Bobi"Enggak nih Bos lagi nyantai. Emang kenapa Bos?" Kata Ridwan"Ada yang mau gue omongin nih." Kata Bobi"Ya udah ngomong aja. Soal apa? Soal Nia?" Kata Ridwan"Iya soal Nia." Kata Bobi"Oh. Kenapa Nia?" Tanya Ridwan"Gak kenapa-kenapa." Kata Bobi"Ya terus?" Kata Ridwan"Aku beneran suka sama Nia." Kata Bobi"Oh. Bagus dong. Terus masalahnya dimana Bos?" Kata Ridwan"Ya gak ada masalah. Aku cuman mau ngasih tau aja kalau aku suka sama Nia. Dan aku ingin menjalin hubungan yang serius sama Nia. Paham kan?" Kata Bobi"Oh iya siap Bos. Aku
Hidup ini bukan hanya sekedar tentang aku dan kamu, juga bukan hanya srkedar tentang kau dan dia. Hidup ini juga bukan sekedar tentang cinta dan perasaan.Tapi, hidup ini tentang siapa yang benar- benar ingin memperjuangkan. Tentang siapa yang rela berkorban dan tentang siapa yang benar- benar ingin memiliki.Karena pada akhirnya, lelaki yang kita cintai dan yang hanya mencintai kita, akan terkalahkan dengan lelaki yang benar- benar mau memperjuangkan kita.* * *Terkadang tidak semua orang dapat mengerti tentang luka yang kita rasakan. Terkadang tidak semua orang paham atas sakit yang kita terima.Mungkin sebagian orang akan terus menyalahkan ku. Dan sebagian lainnya akan terus menyalahkan dia. Tapi mungkin pada kenyataannya tidak ada yang harus di salahkan, karena ini masalah hati. Jadi, hanya aku, dia, dan tuhan yang tau dan mengerti.Mungkin ini yang dinamakan takdir. Sebagus apapun dan sesempurna apapun rencana kita, tidak akan pernah menjadi nyata jika tuhan tidak mengizinkan.
Setelah sekia lama, Bobi terus srperti itu dan terus menghubungi Nia. Lama kelamaan Nia mulai merasa risih dengan sikap bobi yang seperti itu. Akhirnya Nia memutuskan untuk bersikap tegas pada Bobi.Tak lama kemudian Hp Nia berdering, dan ternyata benar dugaan Nia pasti Bobi yang menelpon Nia. Bobi menghubungi Nia dengan video call. Lalu Nia pun menjawab video call dari Bobi." Hallo Ni." Kata Bobi"Iya Hallo Bob. Ada apa ya?" Jawab Nia"Gak ada apa-apa Ni. Emang kenapa? Aku gak boleh hubungin kamu lagi ya?" Tanya Bobi dengan polosnya"Bukan gitu Bob. Emang pacar kamu gak marah apa kamu hubungi aku terus?" Tanya Nia"Enggaklah, Kan dia gak tau kalau aku masih suka hubungin kamu." Jawab Bobi dengan wajah dan muka datarnya seolah- olah dia gak merasa bersalah sama sekali. Seakan akan prilakunya itu benar."Astagfirlloh Bob." Kata Nia sambil menepuk jidatnya sendiri.Entahlah, Nia gak ngerti dengan cara berpikirnya Bobi.Apa dia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan pasangannya jika
Waktu terus berjalan dan Nia melanjutkan hidupnya dengan membiasakan diri tanpa kekasih.Banyak lelaki yang mulai mndekati Nia dengan mengajak berkenalan, berteman, dan bahkan ada yang sampai mengajak Nia menikah. Kedengaran nya sih itu aneh bagi Nia, ketika ada lelaki yang tiba-tiba langsung ngajak Nikah tanpa proses perkenalan dulu. Makanya Nia langsung menolaknya. Lagian lelaki itu bukan tipe laki-laki yang di idamkan oleh Nia.Semakin banyak lelaki yang mencoba masuk dalam kehidupan Nia dan mengejar hati Nia, semakin Nia merasa risih. Dan akhirnya Nia tidak lagi merespon laki-laki mana pun.Dari semua laki-laki itu bahkan ada yang mencaci maki Nia lewat inbox facebook dengan sumpah serapahnya."Heh Nia, lu itu jadi cewe sombong banget sih. Kenapa lu cuekin gue? Emang lelaki yang lu cari itu seperti apa sih? Lu punya apa sih sombong banget gak mau ngerespon gue? Aku sumpahin ya lu gak akan nikah-nikah kalau gak bales pesan gue. Lu berani ya sama gue hah?" Kata lelaki itu di facebo
Bab 51Setelah beberapa hari Nia merantau d Sukabumi, Bobi masih saja terus - terusan menghubungi Nia.Nia heran sama sikap Bobi yang terus - terusan seperti itu. Tapi Nia tetap sabar menghadapinya, Nia tidak mau Bobi malah jadi sakit hati kalau seandainya Nia nasehatin dia.Padahal Bobi sendiri sudah punya gebetan baru, tapi kenapa dia masih terus- terusan menghubungi Nia?Apa gebetan barunya terlalu sibuk? Sehingga Bobi mempunyai banyak waktu luang untuk menghubungi Nia.* * *Malam ini seperti biasa Bobi menghubungi Nia lewat video call. Rasanya gak enak kalau Nia tidak menerima panggilannya. Maka dari itu Nia menerima panggilan video call dari Bobi."Hallo" kata Nia"Hallo Nia, apa kabar?" Tanya Bobi"Baik. Kamu sendiri gimana kabarnya?" Tanya Nia"Baik" kata Bobi"Syukurlah kalau baik." Kata NiaNia bingung harus ngomong apa lagi sama Bobi, karena pada kenyataannya su
Nia kira setelah dia pergi jauh meninggalkan kampung halamannya, Bobi tidak akan menghubunginya lagi. Tapi ternyata dugaan Nia salah. Bobi masih tetap terus menghubungi Nia. Meskipun hanya basa basi untuk mencari tau kabar Nia. Bobi juga sering curhat atau bahkan dia meminta pendapat Nia tentang apa yang akan dia lakukan. Hari ini Bobi menghubungi Nia lewat video call. "Hai Nia. Apa kabar." Tanya Bobi. "Hai. Kabar ku baik. Kamu apa kabar?" Tanya Nia "Baik,, baik,, " Kata Bobi "Ya syukurlah." Kata Nia Sebenarnya Nia merasa kesal karena Bobi masih terus menghubungi nya. Bukannya dulu dia yang ini Nia menjauh dari hidupnya? Bukannya dulu dia yang menyuruh Nia pergi jauh meninggalkan kampung halaman agar kita tak saling mengingat lagi. Lalu kenapa sekarang dia terus-terusan menghubungi Nia lagi? Aneh memang. Tapi Nia berusaha untuk tetap
Beberapa hari setelah Nia dan Bobi memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, Nia mulai mencari informasi lowongan kerja. Dia menanyakan informasi lowongan kerja sama yang punya kontrakan di dekat perusahaan itu. Untungnya Nia masih menyimpan nomor HP itu. Dan ternyata di perusahaan yang dulu Nia pernah kerja, di sana sedang membuka lowongan kerja. Akhirnya Nia memutuskan untuk merantau lagi ke sukabumi. Nia tidak mau terlalu lama berlarut larut meratapi kesedihan nya. Nia harus bisa move on. Dengan dia bekerja di kota orang, dia akan mempunyai banyak kesibukan. Semoga saja itu dapat mengalihkan pikirannya dan secara perlahan bisa melupakan semua masa lalunya. "Aku harus bangkit." Kata Nia dalam hati ketika dia berada di dalam bus tujuan sukabumi. Air matanya terus mengalir sepanjanng dalam perjalanan itu. Nia sudah berusaha untuk kuat, tapi ia tidak bisa menahan air matanya dan akhirnya dia membiarkan air mata itu jatuh. Mun
Setelah beberapa hari Nia menunggu kepastian dari Bobi, akhirnya hari ini Bobi mengajak Nia bertemu di luar untuk membicarakan kelanjutan dari hubungan mereka.Apakah mereka akan terus-terusan menjalani hubungan tanpa kejelasan?Atau mereka akan nekad memaksa agar orang tua Bobi merestui hubungan mereka?Atau mereka malah akan mengakhiri hubungan mereka?Nia sebenarnya takut untuk mendengar keputusan Bobi dan mendengarkan apa yang telah orang tua Bobi katakan pada Bobi. Yaaa tau sendiri kalau lidah itu tidak bertulang, apa lagi orang tuanya Bobi yang tidak cukup pandai menjaga lisannya. Kata-kata nya cukup tajam untuk melukai hati Nia. Tapi mau tidak mau, Nia harus tetap tegar kuat dan harus bisa menerima apapun yang di katakan Bobi nanti.Kali ini Nia sudah lebih pasrah dan ikhlas dengan semua yang akan terjadi nanti. Nia sudah siap jika pada akhirnya mereka harus berpisah. Nia juga sudah siap jika akhirnya Nia harus
Semakin lama, Nia semakin kesal dengan sikap Bobi yang terus-terusan memaksa Nia untuk selalu ada waktu buat dirinya. Bobi juga terus-terusan ingin selalu bertemu dengan Nia walaupun hanya sekedar menghabiskan senja dengan jalan-jalan mengelilingi kota bersama Nia dengan menggunakan sepedah motornya. Nia capek dengan sikap Bobi. Akhirnya Nia berusaha untuk tegas dengan Bobi. Sore ini Bobi mengajak Nia jalan- jalan sore seperti biasa hanya sekedar mengelilingi kota, menghabiskan senja. "Bob." Kata Nia pada saat mereka sedang asik jalan-jalan mengelilingi kota. "Iya Ni, kenapa?" Jawab Bobi "Aku mau nanya serius. Boleh?" Kata Nia "Boleh, Nanya apa Ni?" Kata Bobi "Sebenarnya mau kamu tuh apa sih Bob?" Kata Nia "Apa sih Ni? Aku gak ngerti." Kata Bobi "Yang mau kita putus itu kamu kan? Tapi kenapa sekarang kamu selalu memaksa aku untuk tidak berubah dan kamu mau aku bersikap seper
Setelah Ridwan tau kalau Nia dan Bobi sudah putus, Ridwan dan Nia semakin dekat. Dan setelah Ridwan tau bagaimana perlakuan Bobi dan orang tua nya terhadap Nia, Ridwan menjadi lebih perhatian dan tak jarang Ridwan juga sering meminta Nia ngasih semangat dan do'a untuk dirinya sebelum dia berangkat kerja. Nia juga selalu memberikan Ridwan semangat dan mendo'akan sebelum dia berangkat kerja. Karena Nia berpikir kalau Ridwan adalah orang baik. Nia memang selalu begitu, dia selalu berpikir bahwa semua orang itu baik. Bahkan sama Bobi dan kedua orang tua nya Bobi saja, Nia selalu berpikir kalau mereka itu orang baik seperti dirinya. Nia selalu berpikir kalau mereka akan memperlakukan Nia dengan baik dan akan selalu menghargai orang lain. Tapi nyatanya, tidak semua orang itu baik seperti dirinya, tidak semua orang itu bisa menghargai orang lain seperti dirinya, dan tidak semua orang yang punya hati itu akan selalu menggunakan hatinya.