Ling Yiran menjawab, “Saya tidak butuh pujian Anda.”Dibawah pengaruh alkohol, asisten sutradara He bergegas menghampiri Ling Yiran dan menampar tepat di wajahnya, lalu berkata, “Jika aku ingin kamu minum, maka minumlah. Kenapa kamu bertingkah sombong dan berkuasa, padahal sebenarnya kamu sudah gagal?!”Saat asisten sutradara He berbicara, dia mengambil botol alkohol dan menuangkannya ke dalam mulut Ling Yiran.Ling Yiran ingin mendorong tubuh asisten sutradara He, tetapi kekuatan seorang pria jauh lebih besar daripada kekuatan seorang wanita, belum lagi Ling Luoyin membantunya dari samping.Asisten sutradara He berterima kasih atas bantuan Ling Luoyin dan berkata, “Luoyin, kamu sangat pintar. Aku akan berbicara dengan sutradara dan memberikanmu adegan tambahan di film.”Tentu saja, Ling Luoyin berusaha lebih keras lagi. “Terima kasih asisten sutradara He. Kakakku tidak terlalu pintar, jadi mohon pengertiannya.”Ling Yiran tidak tahu berapa banyak anggur yang terpaksa diminumnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul jam 9 malam tapi dia belum kembali pulang juga. Ling Yiran merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya, tapi Yi Jinli tidak memiliki ponsel sehingga Ling Yiran tidak bisa menghubunginya.Ling Yiran keluar dari apartemennya dan berjalan menuju pintu masuk gerbang lingkungan tempat tinggalnya itu. Dia melihat keadaan di sekeliling, berharap bisa menemukan sesosok yang sedang ditunggunya.Setelah beberapa saat, akhirnya Ling Yiran melihat sosok yang telah ia kenal berjalan ke arahnya.“Jin!” Melihatnya berjalan mendekat kearahnya, dia menarik nafas lega.Yi Jinli melihat sosok yang bergegas berjalan ke arahnya dan merasa sedikit terkejut.Dia menatapnya saat wanita itu berlari ke arahnya, nafasnya terengah-engah, wajahnya berwarna merah karena kedinginan, namun matanya yang berbentuk almond terlihat sangat bersinar.“Akhirnya kau pulang juga,” ucap Ling Yiran.“Kakak, apakah kau menungguku?” Yi Jinli menatapnya dan bertanya. Dengan lembut dia menyent
Setelah keluar dari rumah sakit, Gao Congming berkata, "Tuan Muda Yi, apakah Anda ingin kembali ke kediamanmu, atau ...?""Kita menuju ke Kawasan Barat," ucap Yi Jinli pelan.Kawasan Barat itu adalah tempat apartemen yang disewa oleh Ling Yiran. Gao Congming tidak tahu berapa lama Bosnya berencana untuk tinggal di apartemen sewaan yang kecil itu.Dalam perjalanannya menuju kesana, di sebuah perempatan lampu merah, tiba-tiba Gao Congming menyadari tentang sesuatu. "Tuan Muda Yi, Nona Ling Yiran ada di pinggir jalan."Yi Jinli segera menoleh dan melihat sosok wanita bertubuh kurus itu sedang menyapu sampah dengan sapu di pinggir jalan.Dia mengenakan seragam kerja dengan warna yang menyala dan rambutnya yang dikuncir kuda. Karena cuaca yang sangat dingin, setiap nafas yang dihembuskannya keluar akan disertai dengan kepulan uap putih.Saat ini, sebuah sepeda listrik melaju kencang, mencoba melewati lampu hijau. Sepeda listrik itu menabrak kaki Ling Yiran dan membuatnya terjatu
"Selama kau tidak melakukan sesuatu yang ilegal, mengapa aku harus kecewa?" tanya Ling Yiran sambil memakai kaus kaki dan sepatunya kembali. Kemudian, dia bangkit dan berjalan menuju meja kotak kecil.Yi Jinli tersenyum dan menatap punggungnya. Matanya berkilat dan dia berbisik pada dirinya sendiri, "Baiklah, kakak, aku sangat berharap suatu saat nanti kau tidak akan kecewa denganku."-Sejak peristiwa yang terjadi di klub malam itu, Ling Luoyin merasa khawatir. Sikap Asisten Sutradara He hari itu sangatlah aneh. Dan keesokan harinya, Asisten Sutradara He tidak muncul di tempat kerja. Dan di hari berikutnya posisi sutradara sudah di ganti dengan orang lain.Mengenai pergantian sutradara, tidak ada seorang pun di kru film yang bisa menjelaskan alasannya. Namun entah kenapa, Ling Luoyin merasa pergantian sutradara film itu ada hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh Asisten Sutradara He. Ketika dia memikirkannya lagi, dia menjadi takut karena itu ada hubungannya dengan L
Ling Guozhi, Fang Cuie, dan Ling Luoyin saling memandang dengan penuh rasa ragu-ragu.Fang Cuie hendak mengutuk Ling Yiran, tetapi tiba-tiba dia dihentikan oleh Ling Guozhi. "Ayo. Mungkin pria itu juga baru dibebaskan dari penjara! Ada banyak jenis orang didalam penjara. Siapa yang tahu mengapa orang ini dijatuhi hukuman penjara?" ucap Ling Guozhi.Mendengar hal itu, setelah beberapa lama Fang Cuie berkata dengan canggung, "Kalau begitu, haruskah kita membiarkannya?"Ling Guozhi sekilas merasa ragu dan berkata, "Mari kita tunggu. Jika nanti Asisten sutradara He meminta pertanggungjawaban pada Luoyin, maka kita akan memikirkan cara lain." Dia tidak memiliki keberanian untuk masuk dan menantang pria itu sekarang.Ling Luoyin mengerutkan keningnya dan berkata. "Apakah pria yang tadi ... benar-benar pernah berada didalam penjara?" Meskipun dia tidak dapat melihat dengan sangat jelas karena mata pria itu tertutup oleh poninya, dia bisa melihat bahwa pria itu sangat tampan.Dan unt
Saat berada di penjara, Ling Yiran merasa sendirian. Jika Lianyi tidak sering mengunjunginya untuk memberinya semangat dan melakukan apapun untuknya, Ling Yiran mungkin tidak akan keluar dari penjara dalam keadaan hidup-hidup.Lianyi-lah yang telah memberinya dukungan kepadanya selama masa sulit tiga tahun terakhir."Sedotan penyelamat hidup ...?" Mata Yi Jinli berbinar. Qin Lianyi tampaknya memiliki tempat khusus di hati Ling Yiran. Yi Jinli bertanya, "Namun, tidakkah kau menganggap bahwa itu adalah hal yang lucu lucu menyamai seseorang dengan sebuah sedotan dan dianggap sebagai penyelamat hidup? Bagaimana jika sedotan penyelamat hidup itu pergi meninggalkanmu, tidakkah kau akan merasa putus asa?""Lianyi tidak akan melakukan hal itu," jawab Ling Yiran dengan percaya diri, dia menunjukkan kepercayaannya pada Qin Lianyi.Yi Jinli tidak mengerti mengapa dia merasa tidak nyaman dengan ucapan Ling Yiran. Dia tidak menyukai gagasan bahwa Ling Yiran mempercayai orang lain. Dia seper
"Model ini cukup bagus!" Dia memotong pembicaraan Ling Yiran. Dan menunduk untuk melihat ponselnya dengan serius.Tiba-tiba, terdengar suara dari belakang mereka, berkata, "Hei, Yiran!"Ling Yiran mengangkat kepalanya dan melihat Miao Jiayu dan wanita lain berjalan ke arah mereka. Mereka sedang berbelanja.Ketika mereka mendekat, Ling Yiran melihat bahwa wanita lain itu adalah teman sekolah menengahnya dulu, Zhao Mantian."Sungguh suatu kebetulan melihatmu berada di sini! Apakah itu pacarmu?" Miao Jiayu bertanya sambil memandang Yi Jinli, yang berdiri di samping Ling Yiran.Ketika Zhao Mantian melihat bahwa Ling Yiran tidak menanggapi pertanyaan Miao Jiayu, kemudian dia berkata, "Hei, Jiayu, jangan bicara omong kosong. Kudengar Yiran punya pacar orang kaya. Orang ini tidak berpakaian seperti orang kaya." Ucap Zhao Mantian."Baju yang dipakainya sangat murah sekali!"Setelah mengatakan hal itu, Zhao Mantian mengangkat alisnya. Saat dia berkata, terlihat ekspresi penghinaa
Peristiwa itu seperti menampar wajahnya.Zhao Mantian merasa marah dan terhina, dan dia segera berbalik untuk meninggalkan tempat itu dan Miao Jiayu mengikutinya.Ling Yiran merasa seolah-olah sedang menonton sebuah pertunjukan. Begitu dia melangkah keluar dari pameran, dia melihat beberapa orang menghancurkan sebuah mobil yang sepertinya milik Zhao Mantian."Apa yang terjadi? Apakah dia telah menyinggung seseorang dan orang itu membalaskan dendamnya?" Ling Yiran bertanya."Mungkin saja!" Yi Jinli menjawab saat matanya berkilauan, dan bibirnya mengerucut."Bagaimanapun juga, itu bukan urusan kita." Ling Yiran meraih lengan Yi Jinli dan berjalan ke arah halte bus.Tiba-tiba, Yi Jinli berhenti berjalan. Ling Yiran berbalik untuk melihat ke arah Yi Jinli dan melihat bahwa wajahnya tampak pucat terlihat. Yi Jinli tampak kaget saat dia mengarahkan pandangannya ke arah halte bus."Apa yang terjadi?" Ling Yiran bertanya, tampak khawatir dengan keadaan Yi Jinli."Ti-dak .. buka
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat