Yi Jinli tiba-tiba membalik dan menekan tubuh Ling Yiran di bawahnya. “Ini tidak cukup ... ini masih jauh dari cukup.”Yi Jinli bergumam dan jari-jarinya dengan lembut membelai wajah Ling Yiran. Sikap Ling Yiran yang mabuk sangat memikat hati Yi Jinli seperti bunga mawar, sangat indah dan sangat menarik.Mata Ling Yiran berkilauan seperti embun musim gugur setiap kali Yi Jinli menatapnya. Senyumannya saat dia memanggil Yi Jinli dengan sebutan 'Jin', tangan Ling Yiran yang melingkari lehernya, tubuhnya yang harum, segar dan manis memenuhi seluruh seluruh indra penciuman Yi Jinli ... Semua ini membuat Yi Jinli merasa seperti sedang mabuk."Sepertinya aku seharusnya tidak mengatakan hal-hal seperti jangan menyentuh wanita yang sedang mabuk," gumam Yi Jinli. Ini adalah pertama kalinya dia menarik kembali kata-katanya, dan itu semua karena Ling Yiran.Yi Jinli menundukkan kepalanya dan mencium bibir Ling Yiran sambil membolak-balikkan tubuhnya. Yi Jinli sangat merindukan rasa ini, dan d
”Setelah apa yang mereka lakukan kepadamu dan mengurungmu selama berhari-hari, apakah kau tidak khawatir mereka akan menyimpan rasa dendam padamu dan bisa melakukan hal- hal yang lebih buruk jika mereka dibebaskan? ” Yi Jinli bertanya kepada Ling Yiran.Ling Yiran tetap diam. Dia memahami situasinya dengan sangat baik. Setelah semua itu terjadi, pamannya tidak akan berterima kasih padanya karena telah membantu membebaskan mereka. Sebaliknya, mereka akan menyimpan dendam yang lebih besar padanya.“Mereka adalah orang-orang yang tidak kupedulikan. Aku tidak bisa diganggu, tidak peduli seberapa besar mereka membenciku, atau apa pendapat mereka tentang aku," Ling Yiran menundukkan kepalanya dan menjawab dengan tenang.Namun, ketenangan seperti itu membuat Yi Jinli menjadi gelisah."Bagaimana dengan aku?" Yi Jinli tiba-tiba bertanya."Apa?" Ling Yiran terkejut dan tidak bisa bereaksi tepat waktu.Yi Jinli menaruh kedua tangannya di samping tempat tidur dan membungkuk lebih dekat. "Bag
Ling Yiran dengan terburu-buru turun dari tempat tidur. "Aku akan ... pergi dan mandi," ucapnya sebelum bergegas ke kamar kecil.Tatapan Yi Jinli menjadi lebih gelap saat dia melihat pemandangan belakang tubuh Ling Yiran saat dia melarikan diri.-Di dalam kamar kecil, Ling Yiran melihat wajahnya yang memerah dan dia menghela nafas.Dia tidak bisa memercayai apa yang sudah dikatakan Yi Jinli sebelumnya. "Aku ... menindihnya dan menciumnya?'Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi!' ucap Ling Yiran dalam hati.Namun, Ling Yiran merasa ragu-ragu. Apakah itu benar-benar terjadi? Bahkan, dia tidak tahu apa yang dia lakukan saat dia dalam keadaan mabuk.'Jika apa yang dikatakan Yi Jinli benar, maka aku ...'Kemungkinan yang ada di pikiran Ling Yiran membuatnya merasa ingin mengubur hidup-hidup dirinya sendiri.Dengan cepat Ling Yiran segera mandi dan keluar dari kamar kecil dan dia melihat bahwa Yi Jinli masih ada di apartemennya.Saat ini, Yi Jinli sedang duduk di kursi dan dengan
Untuk orang seperti Yi Jinli, sarung tangan yang biasanya dia pakai harusnya yang dibuat khusus dari merek terkenal!Yi Jinli memperhatikan tatapan kosong Ling Yiran dan kemudian dia melanjutkan perkataannya, "Anggap saja itu sebagai hadiah terima kasihmu untukku telah melepaskan kerabatmu yang baik itu."Ling Yiran tampak malu. “Tapi aku sudah tidak mempunyai ukuran tanganmu.” Saat itu, dia menggunakan pita pengukur untuk mengukur ukuran tangan Yi Jinli dan mencatatnya di selembar kertas.Belakangan, Ling Yiran tidak mempunyai rencana untuk menyelesaikan sarung tangan itu jadi dia membuang kertas yang ada ukuran sarung tangan itu.“Kalau sudah tidak mempunyai ukuran tanganku, ayo kita ukur ulang saja,” ucap Yi Jinli kepada Ling Yiran.Ling Yiran tidak punya pilihan selain mengeluarkan pita pengukur, duduk di sebelahnya, dan mulai mengukur ukuran tangan Yi Jinli.Tentu saja, Ling Yiran tidak dapat dihindari untuk bersentuhan dengan tangan Yi Jinli.Setiap kali ujung jari Ling Yi
Untuk mempercepat pekerjaannya, Ling Yiran membawa sarung tangan yang belum selesai di rajut dan benang wolnya. Dia bisa sedikit melanjutkan merajut saat istirahat sore.Ketika Kakak Xu melihat sarung tangan yang sedang dirajut oleh Ling Yiran, dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Apakah kau merajut sarung tangan ini untuk dipakai sendiri? Tapi sepertinya terlalu besar. ”Kemudian kakak Xu bertanya, "Apakah ini hadiah untuk seseorang?"“Iya,” jawab Ling Yiran."Ukuran sarung tangan ini sangat besar dan bukan ukuranmu. Apakah kau merajutnya untuk diberikan kepada orang lain? ” Kakak Xu menebaknya.Ling Yiran mengangguk lagi.“Kau belum punya pacar, kan?” Kakak Xu berbicara lagi."Tidak." Ling Yiran dengan buru-buru membantah pertanyaan kakak Xu.“Jika kau belum punya pacar, mengapa kau merajutnya dengan sangat serius? Kau bahkan menggunakan istirahat soremu untuk merajut.” Kakak Xu terlihat jelas tidak memercayai kata-kata Ling Yiran.Ling Yiran juga tidak bisa berbua
“Tapi tidak peduli seberapa besar kemampuanku berkembang, tetap saja aku tidak bisa menarik perhatianmu, bukan?” Guo Xinli bertanya kepada Ling Yiran.Dalam sekejap, seperti ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam mulut Ling Yiran.Guo Xinli langsung tertawa mencela dirinya sendiri dia berkata hal itu kepada Ling Yiran. “Sebenarnya, sebelum kau mengatakan hal-hal itu, aku sudah berpikir untuk mencari pekerjaan yang lain. Lagi pula, dengan bekerja di Pusat Layanan Kebersihan, kau bisa memprediksi sisa hidupmu hanya dengan satu tampilan. Aku ingin mencoba kesempatan lain selagi aku masih belum berusia 30 tahun dan selain itu aku ingin mencari lebih banyak tantangan. "Sebuah tantangan? Jika Ling Yiran dulu diberi pilihan antara kehidupan yang tidak bisa ditebak dan penuh dengan tantangan, atau kehidupan yang tenang tapi bisa menebak kelanjutan hidupnya dengan hanya satu penglihatan saja, Ling Yiran takut dia akan memilih kehidupan yang pertama.Tapi setelah mengalami begitu banyak hal,
Apakah pria itu adalah orang yang dicintai oleh Ling Yiran?Tapi akhirnya, Guo Xinli tidak menanyakan pertanyaan ini kepada Ling Yiran.Saat ini Guo Xinli merasa tidak memiliki hak itu. Mungkin suatu saat nanti, jika dia benar-benar bisa berhasil, mungkin dia bisa bertemu kembali dengan Ling Yiran dan menanyakan tentang hal itu ...Guo Xinli segera menyalakan mobilnya dan pergi. Ling Yiran masuk ke dalam apartemennya selangkah demi selangkah. Bahkan sebelum dia membuka pintu, dia melihat lampu di dalam menyala.Ling Yiran ingat kalau dia sudah mematikan lampu sebelum dia pergi bekerja. Mungkinkah…Ling Yiran merasa gemetar. Dia segera membuka pintu, seketika dia melihat ruangan yang penuh cahaya dan Yi Jinli sedang duduk di kursi."Kau—" Ling Yiran berjalan masuk ke dalam apartemen. “Ini sudah larut malam. Ada perlu apa sehingga kau ada di sini? ”"Seharusnya aku yang bertanya padamu, Kak. Kau tidak ada jadwal lembur hari ini, dan kau juga tidak harus bertugas, jadi mengapa kau
“Bukankah dulu aku juga pernah tinggal di sini? Setiap malam, bukankah kita tidur di tempat yang sama?” ucap Yi Jinli dengan tenang.Kata-kata ini terdengar… bisa membuat orang lain yang mendengarnya salah pengertian!Ling Yiran menggigit bibirnya. "Tapi sekarang…""Bagaimana dengan sekarang?" Yi Jinli bertanya.Di sini tidak ada seprai cadangan. Aku masih menyimpan seprai yang dulu pernah kau pakai, tapi aku tidak pernah mencuci atau menjemurnya. Bahkan jika aku mengeluarkannya, aku takut kasur itu mengeluarkan bau yang tidak sedap"Ada jalan keluar yang sederhana untuk permasalahan ini. Setelah Yi Jinli mengatakan ini, dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik beberapa pesan.Sesaat kemudian, sebuah ketukan terdengar di pintu.Ling Yiran pergi untuk membuka pintu dan melihat Gao Congming serta beberapa pengawal Yi Jinli yang sebelumnya dia temui di rumah sakit. Kali ini mereka memegang selimut, seprai, dan bantal saat mereka berjalan masuk.Setiap orang yang masuk bahkan berkat