Share

Bab 464

Brivan kemudian cepat berjalan menuju kipas exhaust.

Waktu mendesak, membungkus Kayshila dengan baju hanya dapat membantu untuk sementara, yang terpenting adalah segera keluar dari sini.

Brivan mengamati jalur kabel, lalu dengan tangan kosong, ia merobek kabel kipas exhaust.

Setelah menunggu kipas itu berhenti berfungsi, dia mengeluarkan pisau lipat multifungsi dari saku celananya dan mulai membongkar kipas tersebut.

Setengah jam kemudian, dia berhasil melepas seluruh kipas exhaust.

Brivan merasa senang dan berlari menuju Kayshila.

"Kay …"

Baru Brivan membuka mulut, dia mendengar seolah-olah Kayshila sedang berbicara.

"Apa? Kayshila, kau bilang apa?"

"Zenith, Zenith …"

Saat ia mendekat untuk mendengar lebih jelas, Brivan mengerti Kayshila sedang memanggil nama Zenith.

"Kayshila, apa kamu merindukan Kakak Kedua? Aku akan membawamu keluar, kita akan mencari Kakak Kedua."

Brivan mengendong Kayshila, yang masih terbaring tak sadarkan diri, dan bersandar ke dalam peluk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mi Yah Miee
im sick with good women.i hope ending cedric got kayshila back.i hate zenith very much
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status