Home / Romansa / Bos Arogan itu Mantan Pacarku / bab. 65 Menatap masa depan

Share

bab. 65 Menatap masa depan

last update Last Updated: 2022-08-25 18:29:21

Seminggu ini, semua berjalan begitu berat. Aku sepeti tak memiliki semangat untuk hidup. Senyum yang biasa menyapaku di jam kerja, Rayuan konyol yang dilontakan rey kepadaku, semua terus berputar dalam memori otakku. Aku bahkan memilih resign dari tempat kerja, karena tak kuat jika harus terus menangis, mengingat bos arogan itu.

“Kak, makan dulu yuk!" seru Alisa sambil memberikanku sepiring nasi dengan lauk oseng teri. Menu yang dulunya menjadi makanan favoritku.

“Taruh situ saja, Sa. Kakak belum lapar,” ucapku sambil menunjuk meja dekat Kasur.

“Gak lapar bagaimana? Kak Vivian itu sudah 2 hari gak makan, lihatlah tubuhmu, Kak! Apa kakak pikir jika kak reynan melihat kak viv seperti ini, ia kan Bahagia di atas sana? Ia akan menangis, dan terus diliputi rasa bersalah."

Aku terdiam, menatap jendela kamar, yang menjadi penghubung rumah dan dunia luar, hampir seminggu lamanya, aku menghabiskan waktu disini untuk menyendiri, dan menata hati. sayang, sekuat apapun aku menyusun keping-kepin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
masih belum percaya klo Rey meninggoy.. berharap ada keajaiban dri author.........
goodnovel comment avatar
Ckhu Fiza
rey pasti msh hidup..aku yakin...
goodnovel comment avatar
Evy Rahmawati
knp jd ending nya jd gn sih... kasian viv kan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 66 Menatap masa depan 2

    “It’s okay. Tak masalah,” ucapnya yang kini mengarahkan pandangan ke arahku. Tak sengaja pandangan kami bertemu, hingga menghadirkan rasa yang memilukan hati. Dulu, jika reynan memergokiku bertemu dengan Haikal, kekasihku itu akan cemburu buta, dan uring-uringan tak jelas seharian.Aku terus memandang lelaki di sebelahku, bahkan sama sekali tak berkedip, berharap rey akan hadir, dan Kembali cemburu kepadaku, hingga tak terasa air mata ini luruh, bersamaan dengan isak tangis di dalamnya.Aku benar-benar tak menyangka hidup bos aroganku itu sesingkat ini.Haikal memajukan meja yang menjadi sekat diantara kami, lalu menggeser kursi yang ditempatinya mendekat kearahku.“Viv, bersandaralah, jika kamu butuh sandaran,” ucap lelaki itu sambil menepuk pundaknya.“Aku tak yakin jika berada di posisimu akan sekuat kamu, menangislah!” ucap Haikal sambil menuntun kepalaku untuk bersender di bahunya. Aku menurut, hingga tangisku Kembali pecah. Menumpahkan segala rasa yang terus sesak di hatiku, men

    Last Updated : 2022-08-25
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 67 Malam Pengantin

    Aku belajar menata hatiku, mencoba berdamai dengan keadaan dan takdir, mungkin sudah suratan dari semesta, untuk aku tak bersama Reynan. Meskipun sungguh dalam hati kecilku menginginkannya. Beginilah hidup, semua tak selalu seperti apa yang sudah kita rancang. Dengan angin sepoi yang menyapa, aku kembali menatap nisan bertuliskan nama dari bos Aroganku itu, bos yang selama ini membuatku berdegup kencang tiap kali bersamanya, bos yang selalu ada dihatiku, lebih dari 5 tahun lamanya. Seperti kata Alisa, Rey pasti akan ikut sedih jika aku terus terpuruk, dan aku harus bangkit, kembali membentuk Purcel dari sisa -sisa kepingan hatiku. “Kak, sudah. Ayo kita pulang! Kakak mesti siap-siap untuk pernikahan kakak dan kak Haikal.”Alisa menepuk pundakku, menyadarkan aku dengan lamunan indah bersama lelaki yang kini telah tertutup gundukan tanah. “Rey, aku pulang dulu ya! Aku pamit, sekalian ijin. Hari ini aku akan menikah dengan Haikal. Doakan aku supaya bisa terus bahagia seperti pintamu.”

    Last Updated : 2022-08-26
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 68 Malam pernikahan 2

    “Aku bahagia bisa melihatmu sedekat ini, Viv. Bisa kembali menghirup aroma tubuhmu.”Aku terdiam, bingung sendiri mau menjawab apa. Hingga tiba-tiba tangan ini diraihnya dan diletakkan di dada yang terbalut oleh pakaian tipis yang dikenakan. “Bisa kamu rasakan tidak? Jantungku berdegup lebih kencang setiap kali bersamamu.”Aku tersenyum. “Bukankah kamu mania wanita? Aku tahu sekali kamu sering bergonta ganti pasangan kan?”Lelaki itu tersenyum. “Tapi semua tak ada yang sepertimu.”Aku mendelik ke arahnya. “Berarti benarkan?” Lelaki itu terkekeh. “Hanya sebatas mainan, Viv. Bukan untuk serius.”“Wanita sebagai mainan? Berarti saat ini aku mainanmu kan?” Suaraku sedikit meninggi mendengar penjelasannya “bukan seperti itu. Kalau kamu mainan, tidak mungkin kita nikah.”“Kamu bohong. Nyatanya pernikahan kita yang dulu kamu jadikan tempat mainanmu.”“Ampun, Viv. Aku kalah jika harus berdebat denganmu. Yang pasti aku mencintaimu.” Tanpa aba-aba lelaki itu mencium keningku lalu memeluk t

    Last Updated : 2022-08-26
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 69. Sekedar mirip?

    Secepat kilat lelaki itu mengambil benda yang terjatuh, lalu kembali melilitkannya di tubuh bagian bawah. Hingga segitiga yang menjadi bahan penutup barang rahasianya itu tampak, berwarna merah tua.‘Untung saja, ia masih pakai celana dalam, seenggaknya mataku masih virgin,' batinku sambil mengurut dada. Tampak canggung, tak ada percakapan setelah itu. Saling sibuk dengan pikiran masing-masing dan kesibukan masing-masing. Ya, lebih tepatnya aku yang menyibukkan diri. Aku membantu menyiapkan makanan di dapur, dimana Lesta dan Alisa tengah duduk terlebih dulu. Mereka semakin akrab, dan bahkan mereka tidur sekamar. Adikku telah terbalut pakaian rapi, baju berkerah dengan lengan pendek serta rok sejengkal di bawah lutut, dengan tas ransel yang disandarkan di kursinya. “Kak, hari ini aku mau ke kampus. Ada pengumuman penerimaan calon mahasiswa.”“Apa perlu kakak antar?”“Enggak. Aku mau kesana bareng Lesta.”Wanita berambut panjang yang pernah bercita-cita jadi sailormoon itu terdiam,

    Last Updated : 2022-08-27
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 70 sekedar mirip? (2)

    Aku bingung sendiri menghabiskan waktuku seperti apa, sendirian dikamar tanpa tau aktifitas apa yang dilakukan. Menatap langit kamar, berjalan ke balkon, kembali merebahkan diri. Ya, tak ada aktifitas berarti. Mungkin seperti ini juga yang dirasakan Lesta, hingga ia ingin memiliki kesibukan dan memiliki manfaat dalam hidupnya. Aku memegang ponselku, menatap satu-satunya foto reynan yang kumiliki. Ketika kita masih sekantor dan bersama, kami sengaja melakukan foto selfie sesaat setelah makan siang. Foto reynan yang melingkarkaj lengan ke bahuku, sedangkan aku yang terkaget justru menatap ke arahnya. Ya, seperti itulah pose dalam kamera. “Rey, kamu jahat! Kamu pergi ... Kamu tak menepati janjimu,” ucapku lirih sambil memperbesar kamera, kupandang wajahnya yang manis, mata yang bulat dengan senyuman yang indah, senyuman khas yang tak pernah kujumpai dari siapapun. Tak sadar kuusap gambar wajahnya, seakan benar-benar membelai lelaki berparas tampan itu. Hatiku semakin sakit, sekuat ap

    Last Updated : 2022-08-27
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 71 Cemburunya Lesta

    “Viv, mau kemana?” langkahku terhenti ketika tangan ini di pegang dengan erat. “Haikal,” ucapku lirih, menatap lelaki berpakaian non formal yang tampak keheranan. Tangannya mengambil beberapa belanjaan yang tadinya aku pegang, ada beberapa stel pakaian beserta sepatu, tidak lupa juga untuk Alisa dan Lesta. “Mau kemana kamu?” tanyanya lagi. “E ... Itu ... Tadi ....” Aku tak jadi menjelaskan, mencoba memahami hati Haikal saat ini. Aku tahu ia pasti akan kembali terluka, jika aku berbicara sebenarnya, melihat seorang lelaki yang persis dengan Rey. Mungkin rindu yang menggebu, dan terus meningkat bak langit ke tujuh ini membuatku terus berhalusinasi seakan-akan kekasihku itu masih ada, dan masih bersamaku. ‘Sadarlah, Viv. Ada hati yang harus kamu jaga,' batinku sambil menatap lelaki yang bersamaku. “Kita ke tempat Lesta dan Alisa dulu ya, sekalian kita lihat hasil pengumumannya.”Aku mengangguk. Bak seorang putri raja, aku berjalan santai dengan tatapan yang terus ke depan, sedangka

    Last Updated : 2022-08-29
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 72 Tidur dengan Haikal

    “Viv, lihatlah. Bintangnya banyak sekali,” ucap Haikal sambil menunjuk langit yang bertaburan dengan bintang, kerlap-kerlip sinarnya begitu indah. Hingga mampu membuatku menyunggingkan senyum menatapnya. Kata orang, seseorang yang sudah tak ad lagi di dunia, mereka menjadi bagian dari bintang di sana, dan semoga saja ada Reynan yang kini melihatku tengah tersenyum bahagia. “Iya,” ucapku. Aku dan Haikal kini tengah berdiri di atas balkon dengan menatap langit, aku mengenakan pakaian tidur dengan atasan dan bawahan berbahan kaos, sedngkan ia hanya mengenakan pakaian pendek dengan kaos tipis. Angin sepoi menyapa, merengkuh kami dalam kesyahduan malam ini.“Kamu tahu, Viv. Lima tahun lamanya aku berusaha membencimu, Namun, selama itu pula justru aku menyakiti diriku sendiri.”Lelaki itu tersenyum tipis dengan pandangan yang masih terpaku dengan bintang bertaburan. “Aku tak pernah menyangka hari ini tiba, aku benar-benar bisa membelaimu. Bisa merasakan kehadiranmu dengan nyata. Aku ba

    Last Updated : 2022-08-29
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 73 Pelukan misterius

    “Hari ini aku sengaja ambil libur, Viv. Kamu mau kan kita jalan-jalan?” ucap Haikal sambil menyisir rambutnya yang basah. “Apa gak apa? Bukankah bisnismu begitu penting untukmu?” Aku mencolokkan ujung kabel yang terhubung dengan hair dryer. “Gak ada yang lebih penting dari kebahagiaanmu.” Aku tersenyum, sambil menatap wajahku di depan cermin. Parasku yang cantik kinj tengah tersenyum, mencoba belajar berdamai dengan takdir. “Sinj aku bantu,” ucap Haikal yang kini mengambil barang yang kupegang, di sisirnya rambutku sedikit demi sedikit sambil mengarahkan benda pengering itu ke rambut panjangku yang masih basah. Aku menatapnya dari cermin, lelaki bertubuh tegap tinggi dengan perut yang sedikit buncit itu tampak begitu serius dengan tugas salon dadakannya. Terkadang ia mengalihkan pandangan ke arah cermin, hingga pandangan kami saling beradu, lalu beberapa detik kemudian kami kembali fokus degan apa yang kami lakukan, Haikal mengeringkan rambutku dan aku memoleskan bedak ke wajahku

    Last Updated : 2022-08-29

Latest chapter

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab.127 Tamat

    “Iya.” Lelaki itu mengangguk.“Tapi … Bagaimana bisa? Me-re-ka?” tanyaku yang masih tak percaya.“Tutup mulutnya, Viv. Kalau ada lalat masuk,” ucapnya yang membuatku menahan malu. “Bisa tidak, ngomongnya dihalusin dikit!”“Sayang, jangan bengong. Sini duduk sini, kita makan!”“Rey, kita bukan pasangan kekasih. Jangan panggil aku sayang.”“Kalau begitu, maukan kamu jadi kekasihku, Viv?” lelaki itu mendekat dan kini berjongkok di depanku. Sebuah kotak bludru berbuntuk hati itu dibuka hingga menampakkan sebuah cincin dengan kilauan indah di tengannya. Ingin rasanya kujawab iya, tapi saat ini gengsiku masih melebihi segalanya.“Viv, jawablah! Apa kamu mau jadi istriku? Ibu dari anak-anakku?”Aku masih terdiam. Antar hati dan ego kita tengah saling menyerang.“Iya, Viv. Kapan lagi kamu nunggu momen ini?” ucap hatiku.“Janganlah, Viv. Gengsian dikit napa. Meskipun janda, kamu punya harga diri bukan? Bisa jadi kan Reynan hanya iseng kepadamu,” ucap logikaku.“Rey, itu, makanannya sudah data

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.126 Hubungan Agasthi

    “Ayo masuk, Viv. Ada apa, ha?” tanya reynan sambil memandang aneh ke arahku. Ya, dari tadi aku terus berusaha melepas pegangan tangannya, juga memutar bola mata menatap sekitar.Suasana resto yang di desain khusus dan indah ini, seakan menjadi saksi antara keromantisan reynan dan agasthi. Sedangkan aku disini? Hanya sebatas obat nyamuk.‘Bodoh kamu, viv, kenapa kamu mau-maunya diajak reynan kesini. Sekarang kamu mati kutukan?’ batinku merutuki diri sendiri.“Vivian, ayo kita masuk, Sayang. Apa perlu aku membopong tubuhmu yang kurus itu,” ucapnya lagi dengan gemas. Apalagi ketika ia memberikan embel-embel sayang di belakang namaku, membuatku jengah. Bisa-bisanya ia mau ketemuan dengan perempuan, tapi tetap sok sayang-sayangan kepadaku.Aku memiringkan bibirku, menampakkan ekspresi tak suka. Dan justru itu membuat reynan terkekeh dan menghadirkan senyum di wajah tampannya.“Gendong atau jalan sendiri?” tanyanya lagi.“jalan,” ucapku dengan nada datar.Ya, aku masuk kedalam resto yang te

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.125 melakukan hal tak jelas

    Sore ini Lesta sudah boleh pulang, reynan pun sudah pulang ke rumahnya. Aku berdiri di balkon kamar terus menatap ke arah halaman, berharap lelaki itu kembali datang untuk menghampiriku.‘Viv, kenapa kamu kegatelan sepeti ini?’ batinku.‘Bukan kegatelan, tapi hanya meluruskan omongan reynan,’ balas batinku kembali.Aku masuk ke kamar, merebahkan diri, lalu kembali bangkit dan ke balkon, melakukan aktifitas yang tak jelas. Hari telah berganti malam, cahaya sang mentari mulai menghilang, diganti rembulan dan bintang yang berkelip di langit dengan indahnya. Suasana hatiku semakin memburuk, tatkala mengingat malam ini reynan ada acara bertemu dengan Agasthi.Kuraih layar pipih di sakuku, tak ada pesan selain dari operator yang mengabarkan kuota mulai menipis.‘Rey, apakah karena kamu akan bertemu dengan agasthi, hingga melupakan aku seperti ini? Bukankah kamu berjanji ketika sampai ke rumah, akan memberiku kabar?’Aku kembali masuk ke dalam kamar, duduk di bibir ranjang. Entah, untuk keb

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.124 Cemburu

    “I-ini ....”Lelaki itu tampak sungkan, ketika aku membaca jejeran huruf di dalamnya. “Agasthi?” tanyaku kaget. Entah kenapa aku merasa cemburu, ketika ada nama wanita lain di dalam ponsel reynan. “I-iya, Viv.”Lelaki itu terdiam, memilih menaruh ponsel kesayangannya ke sofa. “Diangkat saja, Rey, takutnya penting.”“Bukan apa-apa, Viv, dia hanya ....”Belum juga reynan melanjutkan perkataannya, aku sudah menggeser tombol hijau itu ke atas, hingga panggilan agasthi dan rey tersambung. Ini memang bukan perlakuan yang bijak, bahkan tidk beratitude, tapi tak tahu kenapa, rasa penasaranku semakin memuncak. Apalagi aku tahu kalau agasthi adalah wanita mantan calon istri reynan, dan bahkan ia sangat mencintai lelaki yang kini duduk di dekatku. Tidak lupa kutekan tombol speaker, supaya pembicaraan ini terdengar bersama, hingga tak ada dusta antara reynan kepadaku. “Rey, jadi kan kita ketemuannya?” tanya Agasthi dengan suara khas manjanya. Ketemuan? Apa maksudnya? Lelaki itu berjanji ak

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.123 obatnya bukan itu

    “Rey, aku bertanya serius. Kamu datang kapan? Kenapa gak bangunin aku?”Lagi-lagi ia hanya menjawabnya dengan senyuman, membuatku kesal. Kucubit lengannya, hingga ia mengaduh kesakitan. “Viv, i-itu ... Bisa pelan dikit?”Aku tak menggubrisnya, masih kesal dengan apa yang ia perbuat, juga dengan mimpi yang baru saja kudapat. Meskipun sebenarnya, aku bersyukur karena semua hanya mimpi. Reynan datang kesini, masih dengan ia yang semula, tanpa predikat seorang Nara pidana. “Viv, beneran sakit,” ucapnya sambil meringis. Aku menatap tangan yang baru saja Kucubit, darah segar mengalir. Aku baru menyadari jika Medan keisenganku adalah bekas luka Rey. “Rey, maaf,” ucapku penuh rasa bersalah. “Tak apa.”“Tapi sampai berdarah ni tanganmu.” Aku masih menatap darah segar yang kini mengalir melewati jarinya. “Ya sudah, bantu obati, Viv.”“Aku Carikan perban dan obat merah dulu.”Baru saja aku bangkit, tangan ini diraih oleh Reynan. “Obatnya bukan itu, tapi ...”Lelaki itu berdiri mendekatk

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 122 Menjadi Tahanan

    Malam ini kuhabiskan di kamar rumah sakit, menemani Lesta yang keadaannya mulai membaik. Ia terus bercerita dengan mimpi dan cita-citanya, hingga tetesan air mata membasahi pipi gadis cantik itu tatkala menceritakan tentang kakaknya. “Kak Viv disini, Les. Aku akan selalu ada untukmu,” ucapku sambil memeluk lembut tubuh ringkihnya. Aku bahkan tak menyadari baru beberapa hari saja tubuh kecil Lesta semakin mengurus.Wanita cantik itu tersenyum, lalu membalas pelukanku. Hingga jam minum obat tiba, dan ia mulai terlelap ke dalam mimpinya. Kulihat jam dinding di ruang kamar ini, waktu telah menunjukkan pukul 22.00 wib, Alisa pun telah tidur di atas sofa tanpa selimut yang menutup tubuhnya. Aku meraih tas kecilku yang berada di atas meja, mengeluarkan benda pintar yang dibelikan haikal untukku. Kosong. Tak ada notif pesan maupun panggilan sama sekali. “Ya Tuhan, jaga Reynan. Semoga ia baik-baik saja,” ucapku yang kini kembali duduk di sofa sebelah Lisa tertidur. Akupun ikut menyanda

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 121 perjaka seumur hidup

    Kedua lelaki itu mendekat, dimana tiap langkah lebar yang mengarah menuju kami, menambah rasa ketakutan dalam hatiku. Suara sepatu dinas yang bersentuhan dengan lantai rumah sakit, seperti membawa alunan genderang kematian. Tubuhku gemetar, bahkan aku harus menarik nafas panjang untuk sedikit melegakan rasa panik ini. Rey melirik ke arahku, menggenggam tangan yang mulai bergerak tak jelas karena Tremor, “Semua akan baik-baik saja,” Tak ada ucapan itu, tapi dari sorot mata teduh Rey, seperti mengutarakan hal untuk aku bisa tenang. “Ma-maaf, ada perlu apa, Pak?” tanyaku yang memulai pembicaraan terlebih dulu. “Selamat sore, Bu Vivian, Pak Reynan. Saya hanya ingin meminta bapak reynan untuk datang ke kantor polisi. Ini surat panggilannya,” ucap salah satu petugas tersebut sambil memberikan sebuah lampiran. Rey mengambil kertas tersebut, sekilas membacanya dengan fokus mata yang menyusuri jejeran huruf di dalamnya. “Saya akan datang, Pak.”“Baik, terima kasih atas kerja samanya.”Ked

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab.120 Permintaan menikah

    Baik Rey dan aku dibuat kikuk kala menatapnya. "Indra sudah ditemukan. Ayo ikut aku," ucap Om Gunawan menatap lelaki di sebelahku. "Kamu mau pergi, Rey?" tanyaku ragu. Masih tersimpan dalam ingatan bagaimana om Gunawan mengarahkan senjata ke arah Reynan, lalu berbalik arah menembakkan timah panas ke arahku, dna berakhir dengan Haikal yang menerima tembakan itu. Masih terekam begitu jelas bagaimana darah Haikal mengalir bersamaan ia yng menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya. Aku menggeleng, seperti tak ikhlas jika lelaki yang pernah menjadi bos ku itu pergi. "Maafkan aku. Aku janji pasti akan kembali," ucapnya sambil melepas genggaman tangannya perlahan. "Rey," ucapku lirih. Aku begitu takut terjadi sesuatu hal kepada Reynan. Apalagi ia akan pergi bersama om Gunawan, dan hendak bertemu Indra. Mereka berdua adalah musuh, ya g ingin sekali menghabisi Reynan. Reynan masih berjalan mengekori om Gunawan. Hingga punggung keduanya mulai lenyap dari pandangan, ketik melewati

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 119 kedatangan Om Gunawan

    "Viv, apa tadi ada yang masuk ke kamar kalian?" tanyanya panik. Aku semakin bingung tatkala mengingat perawat tadi masuk dan menyuntikkan cairan obat ke tubuh Lesta. "Iya. Seorang perawat masuk dan memberikan obat. Apa ada yang salah, Rey?"Aku tak tahu lagi, harus bertanggung jawab seperti apa jika keadaan Lesta semakin memburuk karena kecerobohan ku. "Tidak apa, Viv. Aku kira Indra kabur dan masuk kesana.""Maksudmu Indra belum ketemu juga? Bagaimana keadaan di luar? Apa semua baik-baik saja.""Iya, Indra kabur setelah tembakan mengenai lengannya, dan sekarang aku bersama Gunawan.""Om Gunawan?""Aku akan segera datang kesana." Benar saja dalam hitungan menit, Dua lelaki masuk ke dalam kamar, satu lelaki yang paling kucintai dan paling kunanti kedatangannya, dan satunya lagi lelaki yang paling kutakuti. Aku memindai tubuh lelaki itu dari bawah ke atas, takut jika ada senjata bertimah panas melekat di antara pakaiannya. Namun, dari sorot mata kedua lelaki itu seperti tak memil

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status