Home / Romansa / Bos Arogan itu Mantan Pacarku / Bab. 19 Surat Pengunduran diri

Share

Bab. 19 Surat Pengunduran diri

last update Last Updated: 2022-08-03 19:22:15

“Kak Vivian, ini nama perusahaan kakak kenapa sama dengan perusahaan kak Reynan?” tanya Alisa yang tidak sengaja melihat surat pengunduran diri buatanku.

“Apa bos galak yang pak De dan kak Vivian maksud itu kak Reynan?”

Aku mengangkat kedua tanganku mengudara, sepeti anak kecil yang melambaikan tangannya hendak di tinggal kerja.

“E-enggak.”

Alisa terkekeh. “Alisa hanya bercanda kok, Kak. Alisa gak tahu nama perusahaannya Kak Reynan apa.”

Alisa meringis sok imut, menyebalkan sekali, aku dibuat jantungan karenanya.

Gadis cantik berlesung Pipit itu kembali ke kamarnya, begitupun aku yang kini tidur terlentang menatap langit kamar, kayu-kayu penopang genteng yang mulai lusuh terlihat jelas, kayu tua yang menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan bapak dan ibu dulunya. Ini adalah rumah peninggalan orang tua bapak, di sini lah dulu orang tuaku merintis usaha mereka, memulai bisnis dari nol, hingga ibu mulai mengandungku, perusahaan bapak berkembang pesat, bapak dan ibu bisa membeli rumah b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu g usah takut dgn anceman Haikal .apa hubungan kerja sama perusahaan Reynan dgn Haikal kn kmu karyawan nya Reynan dn bukan istri nya ...
goodnovel comment avatar
Eni Mbojo
lama updeta yaa thoor
goodnovel comment avatar
Ahmad dae Rhobi
udah vi jadian ja lg m reynan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 20 Tukar sekertaris

    Krekk...Terdengar suara pintu yang terbuka.“Permisi.”Kami menoleh ke sumber suara, dan mendapati OB yang kini canggung menatap kami. Sesaat aku menjauhkan diri dari Reynan yang tengah berdiri dan hanya berjarak beberapa centi dariku.“Ma-maaf, Pak. Saya hanya membawa kopi yang bapak pesan," ucap lelaki setengah baya dengan terbata. “Kenapa tidak ketuk pintu dulu? Ha?” Mata Reynan melotot menatap ob tersebut.“Maaf, Pak. Kopinya panas sekali, jadi harus dipegang pakai 2 tangan, tidak bisa ketuk pintu."“Kenapa gak bawa nampan?”“A-aku..., Maaf, Pak. Saya OB baru.”“Becus tidak sih bekerja, kalau tidak becus, aku -!”“Pecat sekarang juga,” ucapku lirih, menyambung ucapan Reynan. "Selalu kebiasaan bersikap arogan dan semena-mena," imbuhku lagi.Reynan menatap ke arahku, sedangkan aku memandangnya malas, kembali dihadapkan situasi seperti ini. “Letakkan kopinya di sini, Pak!”ucapku santun sambil menunjuk meja di depanku. Sedangkan lelaki yang membawa segelas kopi itu mendekat, mel

    Last Updated : 2022-08-03
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 21 Jadilah istriku!

    Reynan menatap ke arahku, hingga beberapa saat kemudian kembali menatap lelaki di depannya. “Tentu.”‘Apa maksud Reynan? Kenapa mau menukarkan dengan asisten Haikal? Apakah ini masih adegan balas dendamnya? Aku pikir ia sudah benar-benar berubah.’“Rey,” ucapku lirih masih tak percaya dengan yang Reynan ucap. Reynan menampakkan telapak tangan ke arahku, memberi kode untuk diam saja.Sedangkan Haikal kini menatapku dengan senyum puas. “Pak Reynan memang pintar sekali dalam berbisnis, mana surat yang harus saya tanda tangani? Dan aku akan ikut kerja sama dengan bapak, memberikan modal besar untuk perusahaan ini, dan akan langsung membawa Vivian dari sini sekarang juga.”Aku menggeleng, masih tak percaya dengan apa yang Reynan ucap. Benarkah? Kenapa ia tega sekali? Ketika Haikal hendak maju ke arahku, Reynan mengangkat tangannya, menghorisontalkan tangan tersebut, menutup akses Haikal untuk lewat. “Maaf pak Haikal, saya belum selesai berbicara. Maksud saya, tentu, tentu saya akan me

    Last Updated : 2022-08-04
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 22 Kemarahan Haikal

    "jadilah istriku, Viv!"Aku tersenyum tipis. “Maaf.”“Kenapa? Kamu sudah tak mencintaiku?” “Aku tak tertarik.”“Kenapa, Viv? Dulu kamu meninggalkanku karena aku miskin bukan? Sekarang aku sudah kaya, aku sudah berkucukupan. Aku bisa mengajak kamu pergi jalan-jalan keliling dunia sesukamu. Aku akan selalu ada untukmu. Bukankah itu yang dari dulu kamu impikan?”Tanpa menjawab, aku berbalik arah hendak meninggalkan Rey yang tengah menatapku sayu. Bagaimana mungkin aku bisa bersama lelaki lain, jika sekarang Haikal terus membayangiku dengan ratusan ancaman. Bahkan ibu dan Alisa menjadi bagian dari ancaman tersebut. “Viv, aku butuh jawaban.”Lelaki itu menggenggam tanganku ketika aku hendak berlalu. “Aku sudah tak mencintaimu, Rey.” Perlahan pegangan tangan itu terlepas, hingga aku kembali melanjutkan langkah keluar, dadaku kian sesak berbohong kepada diriku sendiri. **Aku menatap ponsel yang kuletakkan di meja kerjaku, 32 panggilan tak terjawab, dari Alisa. Untuk apa ia menelfonku s

    Last Updated : 2022-08-04
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 23 Serumah

    Seorang lelaki berjas hitam tengah berjalan membelakangi, hanya tampak punggung kekar yang terus berjalan, melangkah ke tangga besar yang meliuk indah. Aku berjalan mengendap, mengambil vas kecil yang digunakan hiasan meja, hingga secepat kilat aku melayangkan benda tersebut. “Kak Vivian, apa yang kamu lakukan?” Aku menatap sumber suara, dan mendapati Alisa yang menatapku dengan panik. “Ampun, Viv!” Lelaki di depanku, yang sebelumnya menjadi target ini menoleh, hingga menggeser tubuhnya sedikit menjauh dan sedikit membungkuk. Wajah penuh lebam menatapku penuh ketakutan. “Rey,” ucapku lirih, sambil mengurungkan niatku. Vas bunga yang hampir melayang ini sesegera mungkin di raihnya. Sedangkan aku berdiri mematung, belum mampu mencerna semuanya. Jika ini Reynan, berarti ini rumah Reynan? Lalu Alisa dan ibu? “Sa, ibu di mana?” Aku berlari ke arah Alisa, dengan muka panik. “Ibu lagi di kamar, Kak. Istirahat.”“Kamu? Kenapa ada di sini? Ini rumah?"Aku menatap ke arah Rey dan kembal

    Last Updated : 2022-08-04
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 24 Permainan Haikal

    Lelaki itu mengangguk. “Kamu menjualnya?”“Tahu tidak pak, gara-gara barang-barang bapak tersebut, saya harus merogoh saku lebih dalam untuk menyewa mobil bak terbuka, bahkan saya juga harus kehujanan memindahkan barang tersebut, belum lagi mental saya, yang takut barang tersebut kenapa-kenapa hingga aku harus ganti rugi.” Aku berbicara dengan kecepatan kilat tanpa spasi, sekarang aku tahu siapa dalang dari semuanya. “Harusnya kamu berterima kasih, kenapa malah marah-marah? Semua barang tersebut eksklusif, stoknya terbatas.”“Bapak pikir saya harus nonton tv di halaman rumah? Menyalakan kulkas tanpa isi berhari-hari? Itu namanya pemborosan. atau jangan-jangan bapak memang sengaja merendahkan saya dengan mendatang barang elektronik besar, di rumah saya yang kecil dan sempit."Lelaki itu menggeleng. “Salah lagi," ucapnya dengan lirih."Lalu semua barangnya di mana?”“Barangnya di mana? Bukankah semua sudah hak ku, Pak? Karena bapak berniatkan memberikannya bukan?” Aku menatap lelaki di

    Last Updated : 2022-08-04
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 25 Kembali dengan ancaman

    "Apa?” Aku masih tak percaya dengan semua yang terjadi, merasa bersalah dengan semuanya. Dahlh sehari ada 2 kantor yang terbakar.Reynan mengambil ponsel dalam sakunya, mencari nama seseorang dan meletakkannya di dekat telinga. “Apa maumu? Tidak bisa kah kamu bertarung dengan sehat?” Samar-samar kudengar tawa yang menjadi jawaban dipanggilan itu, tawa yang begitu tak asing. Dari Haikal. Kenapa laki-laki itu tak ada henti-hentinya menggangguku? Aku masuk ke dalam mobil bersama Reynan, lalu lelaki itu menekan pedal gas begitu dalam, hingga tubuhku sedikit terguncang ke depan, merasakan pantulan. “Eh, maaf,” ucap Rey yang kini merasa bersalah. Sepanjang perjalanan tak ada kata yang keluar dari bibir kami. Saling membisu satu sama lain. Aku kembali dihadapkan oleh rasa bersalah, seperti saat dulu toko roti itu gulung tikar, batinku terus berkecamuk, apa Haikal akan melanjutkan aksinya? Apalagi yang akan ia lakukan? Kenapa ia tak ada habis-habisnya mengganggu hidupku? Apa tidak cuk

    Last Updated : 2022-08-04
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 26 POV. reynan

    “Vivian, ayo pulang!”“Baik, Pak.”Wanita cantik berambut panjang itu mengekoriku, berjalan sedikit kebelakang dariku. Jujur, aku ingin penyetaraan diantara kami, bisa berjalan bergandengan bersama menatap masa depan. ‘Viv, bagaimana caranya supaya aku bisa kembali mengambil hatimu. Kenapa hatimu lebih keras dari apa yang aku bayangkan? Tidak kah kamu memahami bagaimana perasaanku saat ini? Aku ingin kembali mengulang masa-masa indah saat kita bersama.’“Pesan dari siapa, Viv?” tanyaku ketika ia terus terfokus kepada ponselnya.“Bukan dari siapa-siapa, Pak. Hanya dari Alisa yang memberikan info kabar ibu saat ini.”“Bagaimana kabar ibumu sekarang?”“Sudah lebih baik dari kemarin.”“Syukurlah.”“Pak, bukankah ini jalan pulang?” tanya Viv ketika aku mengambil jalur yang berbeda dengan arah kantor. “Aku mau ke Bogor, lihat cabang yang terbakar di sana. Kamu kuantar pulang.”“Aku gak boleh ikut?” “Kamu di rumah saja, rencana aku ada acara menginap juga, sekalian meeting intern kepala

    Last Updated : 2022-08-05
  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab. 27 Sikap aneh Haikal

    Ponselku bergetar, dan mendapati nama pak De di dalamnya. [ Mungkin pak De egois, Viv. Tapi pak De mohon! Kunci utama masalah ini ada di kamu. ]Ada rasa sakit ketika membacanya, benar saja aku adalah penyebab dari semuanya, aku tak harusnya egois dan membiarkan orang-orang terdekatku menjadi korbannya. Awalnya bapak, ibu, Alisa, lalu Reynan, dan kini pak De. Semua orang yang menyayangiku justru akan berakhir dengan menyedihkan. Apakah aku harus terus egois?“Pesan dari siapa, Viv?” tanya Rey yang kini melirik ke arahku, hingga beberapa saat kemudian bola matanya kembali terfokus kepada jalanan. Aku akui terlalu berat bagi Reynan mendapati kenyataan dua perusahaannya terbakar dalam satu waktu sekaligus, dan semua karena egoisku. “Bukan dari siapa-siapa, Pak. Hanya dari Alisa yang memberikan info kabar ibu saat ini.”‘Maafkan aku ya, Rey, yang sengaja berdusta. Aku tak ingin kembali memberimu beban pikiran dengan masalah-masalahku.’Untung saja Reynan tak menyadari dustaku, padahal b

    Last Updated : 2022-08-05

Latest chapter

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab.127 Tamat

    “Iya.” Lelaki itu mengangguk.“Tapi … Bagaimana bisa? Me-re-ka?” tanyaku yang masih tak percaya.“Tutup mulutnya, Viv. Kalau ada lalat masuk,” ucapnya yang membuatku menahan malu. “Bisa tidak, ngomongnya dihalusin dikit!”“Sayang, jangan bengong. Sini duduk sini, kita makan!”“Rey, kita bukan pasangan kekasih. Jangan panggil aku sayang.”“Kalau begitu, maukan kamu jadi kekasihku, Viv?” lelaki itu mendekat dan kini berjongkok di depanku. Sebuah kotak bludru berbuntuk hati itu dibuka hingga menampakkan sebuah cincin dengan kilauan indah di tengannya. Ingin rasanya kujawab iya, tapi saat ini gengsiku masih melebihi segalanya.“Viv, jawablah! Apa kamu mau jadi istriku? Ibu dari anak-anakku?”Aku masih terdiam. Antar hati dan ego kita tengah saling menyerang.“Iya, Viv. Kapan lagi kamu nunggu momen ini?” ucap hatiku.“Janganlah, Viv. Gengsian dikit napa. Meskipun janda, kamu punya harga diri bukan? Bisa jadi kan Reynan hanya iseng kepadamu,” ucap logikaku.“Rey, itu, makanannya sudah data

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.126 Hubungan Agasthi

    “Ayo masuk, Viv. Ada apa, ha?” tanya reynan sambil memandang aneh ke arahku. Ya, dari tadi aku terus berusaha melepas pegangan tangannya, juga memutar bola mata menatap sekitar.Suasana resto yang di desain khusus dan indah ini, seakan menjadi saksi antara keromantisan reynan dan agasthi. Sedangkan aku disini? Hanya sebatas obat nyamuk.‘Bodoh kamu, viv, kenapa kamu mau-maunya diajak reynan kesini. Sekarang kamu mati kutukan?’ batinku merutuki diri sendiri.“Vivian, ayo kita masuk, Sayang. Apa perlu aku membopong tubuhmu yang kurus itu,” ucapnya lagi dengan gemas. Apalagi ketika ia memberikan embel-embel sayang di belakang namaku, membuatku jengah. Bisa-bisanya ia mau ketemuan dengan perempuan, tapi tetap sok sayang-sayangan kepadaku.Aku memiringkan bibirku, menampakkan ekspresi tak suka. Dan justru itu membuat reynan terkekeh dan menghadirkan senyum di wajah tampannya.“Gendong atau jalan sendiri?” tanyanya lagi.“jalan,” ucapku dengan nada datar.Ya, aku masuk kedalam resto yang te

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.125 melakukan hal tak jelas

    Sore ini Lesta sudah boleh pulang, reynan pun sudah pulang ke rumahnya. Aku berdiri di balkon kamar terus menatap ke arah halaman, berharap lelaki itu kembali datang untuk menghampiriku.‘Viv, kenapa kamu kegatelan sepeti ini?’ batinku.‘Bukan kegatelan, tapi hanya meluruskan omongan reynan,’ balas batinku kembali.Aku masuk ke kamar, merebahkan diri, lalu kembali bangkit dan ke balkon, melakukan aktifitas yang tak jelas. Hari telah berganti malam, cahaya sang mentari mulai menghilang, diganti rembulan dan bintang yang berkelip di langit dengan indahnya. Suasana hatiku semakin memburuk, tatkala mengingat malam ini reynan ada acara bertemu dengan Agasthi.Kuraih layar pipih di sakuku, tak ada pesan selain dari operator yang mengabarkan kuota mulai menipis.‘Rey, apakah karena kamu akan bertemu dengan agasthi, hingga melupakan aku seperti ini? Bukankah kamu berjanji ketika sampai ke rumah, akan memberiku kabar?’Aku kembali masuk ke dalam kamar, duduk di bibir ranjang. Entah, untuk keb

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.124 Cemburu

    “I-ini ....”Lelaki itu tampak sungkan, ketika aku membaca jejeran huruf di dalamnya. “Agasthi?” tanyaku kaget. Entah kenapa aku merasa cemburu, ketika ada nama wanita lain di dalam ponsel reynan. “I-iya, Viv.”Lelaki itu terdiam, memilih menaruh ponsel kesayangannya ke sofa. “Diangkat saja, Rey, takutnya penting.”“Bukan apa-apa, Viv, dia hanya ....”Belum juga reynan melanjutkan perkataannya, aku sudah menggeser tombol hijau itu ke atas, hingga panggilan agasthi dan rey tersambung. Ini memang bukan perlakuan yang bijak, bahkan tidk beratitude, tapi tak tahu kenapa, rasa penasaranku semakin memuncak. Apalagi aku tahu kalau agasthi adalah wanita mantan calon istri reynan, dan bahkan ia sangat mencintai lelaki yang kini duduk di dekatku. Tidak lupa kutekan tombol speaker, supaya pembicaraan ini terdengar bersama, hingga tak ada dusta antara reynan kepadaku. “Rey, jadi kan kita ketemuannya?” tanya Agasthi dengan suara khas manjanya. Ketemuan? Apa maksudnya? Lelaki itu berjanji ak

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab.123 obatnya bukan itu

    “Rey, aku bertanya serius. Kamu datang kapan? Kenapa gak bangunin aku?”Lagi-lagi ia hanya menjawabnya dengan senyuman, membuatku kesal. Kucubit lengannya, hingga ia mengaduh kesakitan. “Viv, i-itu ... Bisa pelan dikit?”Aku tak menggubrisnya, masih kesal dengan apa yang ia perbuat, juga dengan mimpi yang baru saja kudapat. Meskipun sebenarnya, aku bersyukur karena semua hanya mimpi. Reynan datang kesini, masih dengan ia yang semula, tanpa predikat seorang Nara pidana. “Viv, beneran sakit,” ucapnya sambil meringis. Aku menatap tangan yang baru saja Kucubit, darah segar mengalir. Aku baru menyadari jika Medan keisenganku adalah bekas luka Rey. “Rey, maaf,” ucapku penuh rasa bersalah. “Tak apa.”“Tapi sampai berdarah ni tanganmu.” Aku masih menatap darah segar yang kini mengalir melewati jarinya. “Ya sudah, bantu obati, Viv.”“Aku Carikan perban dan obat merah dulu.”Baru saja aku bangkit, tangan ini diraih oleh Reynan. “Obatnya bukan itu, tapi ...”Lelaki itu berdiri mendekatk

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 122 Menjadi Tahanan

    Malam ini kuhabiskan di kamar rumah sakit, menemani Lesta yang keadaannya mulai membaik. Ia terus bercerita dengan mimpi dan cita-citanya, hingga tetesan air mata membasahi pipi gadis cantik itu tatkala menceritakan tentang kakaknya. “Kak Viv disini, Les. Aku akan selalu ada untukmu,” ucapku sambil memeluk lembut tubuh ringkihnya. Aku bahkan tak menyadari baru beberapa hari saja tubuh kecil Lesta semakin mengurus.Wanita cantik itu tersenyum, lalu membalas pelukanku. Hingga jam minum obat tiba, dan ia mulai terlelap ke dalam mimpinya. Kulihat jam dinding di ruang kamar ini, waktu telah menunjukkan pukul 22.00 wib, Alisa pun telah tidur di atas sofa tanpa selimut yang menutup tubuhnya. Aku meraih tas kecilku yang berada di atas meja, mengeluarkan benda pintar yang dibelikan haikal untukku. Kosong. Tak ada notif pesan maupun panggilan sama sekali. “Ya Tuhan, jaga Reynan. Semoga ia baik-baik saja,” ucapku yang kini kembali duduk di sofa sebelah Lisa tertidur. Akupun ikut menyanda

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 121 perjaka seumur hidup

    Kedua lelaki itu mendekat, dimana tiap langkah lebar yang mengarah menuju kami, menambah rasa ketakutan dalam hatiku. Suara sepatu dinas yang bersentuhan dengan lantai rumah sakit, seperti membawa alunan genderang kematian. Tubuhku gemetar, bahkan aku harus menarik nafas panjang untuk sedikit melegakan rasa panik ini. Rey melirik ke arahku, menggenggam tangan yang mulai bergerak tak jelas karena Tremor, “Semua akan baik-baik saja,” Tak ada ucapan itu, tapi dari sorot mata teduh Rey, seperti mengutarakan hal untuk aku bisa tenang. “Ma-maaf, ada perlu apa, Pak?” tanyaku yang memulai pembicaraan terlebih dulu. “Selamat sore, Bu Vivian, Pak Reynan. Saya hanya ingin meminta bapak reynan untuk datang ke kantor polisi. Ini surat panggilannya,” ucap salah satu petugas tersebut sambil memberikan sebuah lampiran. Rey mengambil kertas tersebut, sekilas membacanya dengan fokus mata yang menyusuri jejeran huruf di dalamnya. “Saya akan datang, Pak.”“Baik, terima kasih atas kerja samanya.”Ked

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   Bab.120 Permintaan menikah

    Baik Rey dan aku dibuat kikuk kala menatapnya. "Indra sudah ditemukan. Ayo ikut aku," ucap Om Gunawan menatap lelaki di sebelahku. "Kamu mau pergi, Rey?" tanyaku ragu. Masih tersimpan dalam ingatan bagaimana om Gunawan mengarahkan senjata ke arah Reynan, lalu berbalik arah menembakkan timah panas ke arahku, dna berakhir dengan Haikal yang menerima tembakan itu. Masih terekam begitu jelas bagaimana darah Haikal mengalir bersamaan ia yng menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya. Aku menggeleng, seperti tak ikhlas jika lelaki yang pernah menjadi bos ku itu pergi. "Maafkan aku. Aku janji pasti akan kembali," ucapnya sambil melepas genggaman tangannya perlahan. "Rey," ucapku lirih. Aku begitu takut terjadi sesuatu hal kepada Reynan. Apalagi ia akan pergi bersama om Gunawan, dan hendak bertemu Indra. Mereka berdua adalah musuh, ya g ingin sekali menghabisi Reynan. Reynan masih berjalan mengekori om Gunawan. Hingga punggung keduanya mulai lenyap dari pandangan, ketik melewati

  • Bos Arogan itu Mantan Pacarku   bab. 119 kedatangan Om Gunawan

    "Viv, apa tadi ada yang masuk ke kamar kalian?" tanyanya panik. Aku semakin bingung tatkala mengingat perawat tadi masuk dan menyuntikkan cairan obat ke tubuh Lesta. "Iya. Seorang perawat masuk dan memberikan obat. Apa ada yang salah, Rey?"Aku tak tahu lagi, harus bertanggung jawab seperti apa jika keadaan Lesta semakin memburuk karena kecerobohan ku. "Tidak apa, Viv. Aku kira Indra kabur dan masuk kesana.""Maksudmu Indra belum ketemu juga? Bagaimana keadaan di luar? Apa semua baik-baik saja.""Iya, Indra kabur setelah tembakan mengenai lengannya, dan sekarang aku bersama Gunawan.""Om Gunawan?""Aku akan segera datang kesana." Benar saja dalam hitungan menit, Dua lelaki masuk ke dalam kamar, satu lelaki yang paling kucintai dan paling kunanti kedatangannya, dan satunya lagi lelaki yang paling kutakuti. Aku memindai tubuh lelaki itu dari bawah ke atas, takut jika ada senjata bertimah panas melekat di antara pakaiannya. Namun, dari sorot mata kedua lelaki itu seperti tak memil

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status