Beranda / Urban / Bodyguard Gagah Dari Kampung / Chapter 22 : Siang Yang Panas

Share

Chapter 22 : Siang Yang Panas

last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-17 22:19:44

Dario seakan merasakan Dejavu. Bagaimana tidak, baru Minggu lalu dia melihat langit-langit dengan warna serba putih.

Kali ini pun sama. Yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit itu. Bedanya di luar sudah gelap. Kemerlip lampu kota terlihat dari balik kaca jendela.

Dibagian perutnya yang terluka, ada perban tebal yang menempel. Dia masih bisa merasakan nyeri saat dipukuli oleh Delano.

"Kau bisa kalah juga?"

Suara seroang wanita terdengar sinis. Dario tahu pemilik suara ini tanpa perlu melihatnya.

"Yah, mau bagaimana lagi. Kalah ya kalah." Kata-kata Dario terkesan acuh tak acuh.

"Payah, baru satu kali kalah saja sudah seperti dunia mau runtuh. Kemana orang kampung optimis yang aku temui malam itu?"

"Sudahlah, bos. Aku sudah kalah. Kalau kau ingin membuangku, aku akan segera pergi dari hadapanmu."

Lili tertawa pelan. Dia menatap Dario yang masih melihat keluar jendela.

"Aku terlalu berharap tinggi padamu."

Lili bangun dari tempat duduknya dan melangkah keluar.

"Tunggu! Bagaimana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
WarkopReina99
sama Cicak yg tau Thorrr .... ,,...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 23 : Bertemu Fiona

    "Lagi ngapain?"Sebuah suara menyela saat Dario sedang mengganti perban di perut. Lukanya sedikit terbuka setelah siang yang 'panas' tadi.Dario menengok kebelakang. Stefanie sedang berjalan ke arahnya dengan memakai kemeja flanel miliknya yang nampak kebesaran.Jujur saja di mata Dario, wanitanya ini terlihat sangat seksi. Apalagi rambut panjangnya diikat cepol ke atas menampakan leher jenjangnya yang putih."Sudah bangun? Enak tidurnya?" tanya Dario sambil meneruskan membersihkan luka dengan alkohol.Muka Stefanie bersemu merah ditanya seperti itu. Badannya pegal-pegal setelah hampir satu jam lebih dikerjai oleh pria dihadapannya ini."Terbuka lagi, ya?" tanya Stefanie lagi melihat dengan sedikit ngeri setelah duduk di samping pemuda itu.Dario mengangguk. Dia ambil salep dari rumah sakit dan mengoleskannya pada luka diperutnya. Setelah itu dia membalutnya dengan kapas dan perban."Tidak balik ke kantor?" ganti Dario yang bertanya."Hhmm, lebih enak disini," jawab Stefanie sambil te

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 24 : Lomba Masak

    Fiona membawa Dario ke dapur. Dario melihat ada dua pria berpakaian koki menatapnya dengan pandangan berbeda.Yang pertama adalah pria paruh baya yang duduk sambil meringis memegangi kakinya. Ada ruam kebiruan disana. Pria itu nampaknya keseleo.Sedangkan yang satu lagi lebih muda, mungkin seusia Fiona. Dia menatap Dario dengan tidak suka, apalagi tangan Fiona masih memegang tangannya."Ayah, ini Dario yang aku bilang. Dia bisa memasak. Aku sudah minta tolong padanya.""Aku masih bisa Fiona. Tidak perlu merepotkan temanmu," ujar Ayah Fiona.Dia mencoba berdiri, tapi kemudian kembali duduk sambil meringis menahan sakit."Sudah kubilang, aku saja cukup, Fiona. Biarkan paman Haris istirahat."Pria muda itu kini ikut bicara. Dia masih memandang Dario dengan tatapan bermusuhan.Dario hanya mengabaikan pria itu. Dia memandang Haris yang sudah masih meringis."Biarkan aku membantu, paman. Aku tadi lihat menu restoran. Aku bisa beberapa," ujarnya.Anak muda yang jadi pelayan di depan, masuk d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 25 : Si Gelandangan Darius

    "Ini enak. Rasanya berbeda dari yang aku biasa masak."Haris mulai bicara duluan, sedangkan Fiona dan Fino berlomba menghabiskan makanan di piring.Ian tidak percaya. Dia ambil sendok sendiri dan ikut makan masakan Dario. Matanya melotot setelah memakannya.Benar kata Haris, masakan Dario berbeda dengan yang biasa Haris dan dia masak. Rasa bumbunya lebih terasa. Dagingnya juga tidak lembek atau pun keras."Bagaimana kau bisa hasil masakan mu seenak ini? Kau pakai resep apa?" Ian berbalik menghadap Dario dan menghujaninya dengan pertanyaan."Aku hanya memasak lagi dagingnya dengan beberapa bumbu sampai setengah matang sebelum dicampurkan dengan yang lain," jawab Dario santai."Apakah memang ada seperti itu, paman?" tanya Ian penasaran. Fiona dan Fino pun sama."Iya, memang ada. Kenapa tidak terpikirkan oleh ku dari dulu ya."Keempatnya kemudian memandang Dario dengan tatapan yang sama, mereka kagum dengan hasil masakannya."Kenapa? Apa aku tampan?" tanya Dario iseng.Keempatnya kompak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 26 : Tampilan Baru

    "Dario, kalau kau bisa menyembuhkan ayah, kenapa tidak dari tadi saja?"Fiona memandang Dario heran."Lho, kalian tidak bertanya," ucap Dario dengan entengnya. "Lagi pula paman Haris kelihatan capek. Makanya aku biarkan dulu sekalian istirahat. Iya kan, paman?""Kau ini," Fiona hanya tersenyum sambil memukul bahu Dario pelan. Haris ikut tersenyum.Anak muda di depannya ini baru saja dikenalnya, tapi sudah membuatnya kagum berkali-kali.Orang tua itu memandangi keakraban Dario dan Fiona. Ah, andai saja."Guru, selain mengajar kan aku memasak, apakah kau bisa mengajarkan yang tadi juga?" Ian memandang penuh harap."Aku juga, kak. Aku juga ingin belajar dua-duanya," Fino ikut menimpali."Itu gampang. Tapi aku guru yang galak, lho. Apa kalian siap menerima siksaan seperti di neraka?" kata Dario dengan tampang serius menatap Ian dan Fino.Keduanya saling pandang dan meneguk Saliva mereka.Dario kembali terkekeh. "Aku hanya bercanda. Kenapa kalian seserius itu?""Sialan. Kami sudah percaya sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 27 : Bertemu Manajer HRD

    Fiona berjalan mendekati keempat pria yang dikenalnya. Wajahnya sedikit basah, tanda dia mungkin habis cuci muka.Gadis itu mungkin bisa menutupi mata sembabnya dengan make up, tapi Dario dapat melihat Fiona habis menangis."Kak, Fiona. Kami dari tadi mencari kakak." Fino menyambutnya dengan sumringah.Gadis itu hanya tersenyum dan bilang tadi ke toilet."Wow, pak Darius. Anda berbeda sekali sekarang. Terasa jauh lebih muda." Fiona berkomentar takjub.Darius hanya bisa tersipu. Dia sebenarnya masih belum terbiasa dengan pakaian dan suasana ramai."Itu berkat nona Fiona juga. Terimakasih nona.""Ah, aku hanya membantu sedikit. Semua ini kan ide Dario."Mereka pun kemudian ngobrol sambil bercanda. Fino masih kesal pada teman kakaknya, Fiona hanya mengatakan abaikan saja, sifatnya memang begitu.Setelah sekian menit, Dario mengajak Darius ke HRD. Haris dan Fino pun mau pulang untuk membuka restoran. Sedangkan Fiona kembali ke meja resepsionis."Dario, tunggu." ucap Haris. Dia menarik Dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 28 : Mengunjungi Tempat Latihan

    Sosok pria dengan perutnya yang buncit sudah berdiri tidak jauh dari Dario dan Fiona."Selamat sore, Pak Leon."Dario menyapanya terlebih dahulu. Fiona menyusul tak lama kemudian. Tubuhnya sedikit gemetar saat melihat Leon."Apakah kalian pacaran?" tanya Leon."Kami? Tidak. Tidak. Mana mungkin nona Fiona yang cantik cocok dengan ku. Kami kebetulan ada janji makan bersama dengan salah satu teman. Jadi kami pulang bersama.""Oh, begitu. Baguslah. Sesama karyawan tidak boleh pacaran. Aku bisa mempertimbangkan meninjau lagi berkas kalian."Ada sedikit ancaman dari kata-kata Leon. Dario hanya tersenyum."Terimakasih atas peringatannya, pak Leon. Kami akan patuh dengan peraturan perusahaan.""Peraturan perusahaan? Itu peraturan ku. Ingat itu!" Wajah Leon menunjukan kesombongan. Tidak banyak orang di lantai dasar. Dia tidak takut orang lain dengar."Selamat senang-senang kalau begitu. Benarkan Fiona?"Gadis itu seperti ketakutan disapa Leon. Dia hanya mengangguk."Yang menurut biasanya cepat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 29 : Tim F

    Dario menatap heran pada sosok pria tinggi besar di hadapannya ini. Senyumnya terlihat ramah, tapi aura seorang prajurit yang tegas dan berwibawa memancar jelas dari tubuhnya.Bagaimana pria ini tahu namanya?sedangkan mereka baru pertama kali bertemu."Apakah aku mengenalmu, tuan?""Hahaha, Jangan heran. Ini bukan pertemuan pertama kita," kata pria itu. "pertama aku lihat dirimu, kau sedang 'tidur santai' di sebuah gudang."Kata tidur santai nampaknya sengaja lebih ditekankan oleh pria itu. Dario coba menebak kalau Pria ini telah melihatnya saat menyelamatkan Stefanie dari penculikan.Jika dia ada di sini, berarti dia bukan musuh. Bisa jadi mereka bisa bertatap muka saat itu andai Dario tidak pingsan duluan."Apakah anda dari Tim F?" Dario mencoba lebih meyakinkan.Pria itu kembali tertawa. Dia mendekati Dario yang masih menatapnya penasaran."Yah, namaku Brandon, pimpinan tim F."Keduanya saling berjabat tangan. Dario merasakan jabatan tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 30 : Ketua dan Wakil Ketua

    Bel berbunyi pertanda pertandingan di mulai. Dario berinisiatif menyerang duluan. Dia belum tahu kekuatan Brandon dan ingin mengambil momentum terlebih dahulu.Sang ketua tim F tertawa melihat lawannya sudah menyerang. Dia tidak meremehkan Dario. Brandon justru senang lawannya itu berarti serius dengan pertandingan ini.Serangan demi serangan Dario datang bertubi-tubi. Dengan pengalamannya, Brandon masih bisa menghindari semuanya.Ruangan arena lama-lama jadi hening. Anak buah Brandon dan juga anggota tim B melihat ketuanya terus di desak.Selama ini, jarang ada yang bisa bertahan lama di arena bila bertarung dengan Brandon. Lawan-lawannya jatuh hanya hitungan sekian menit.Tapi kali ini ada pemuda yang mampu membuat ketua mereka kerepotan. Tampang Brandon juga sudah terlihat serius.Adu pukul dan tendangan silih berganti. Dario terus menyerang. Dia benar-benar tidak ingin Brandon berbalik untuk melawan.Sekian jurus berlalu dengan cepat. Dario akhir

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 67 : Hati Yang Terhubung

    Pria yang baru datang itu tidak memiliki badan sekekar para bajingan yang menggangu Stefanie. Sosoknya terlihat kurus dengan sebuah kacamata kotak yang terpasang di wajahnya.Namun meski begitu, tangan Jhon tidak bisa lepas dari genggaman pria itu bagaimanapun dia mencoba. Hanya tatapan dingin dari pria itu yang membuat dia merasa merinding."Dario," Stefanie membisikan sebuah nama."Apakah kalian tidak mengerti bahasa manusia? Pelayan ini hanya ingin kalian tidak membuat keributan."Dengan sekali hentakan, Jhon terhuyung mundur yang langsung ditahan oleh Tomi. Bajingan itu merasa malu ketika tidak bisa lepas dari genggaman lawannya dihadapan banyak orang."Siapa kau bajingan? Berani menggangu kesenangan kami geng Red Bull!"Untuk menutupi rasa malunya, Jhon langsung menyerang Dario. Dia tidak ingin terlihat seperti badut dihadapan semua orang.Sementara dua temannya hanya melihat dengan tatapan galak, Jhon malah tersungkur setelah se

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 66 : Seorang Gadis Dan Seorang Wanita

    Fabian hanya bisa mengulum senyum melihat bosnya makan dengan lahap. Dia masih berdiri dengan tenang di samping Lili. Meskipun terlihat sederhana, masakan yang dibawa Fabian terasa berbeda. Tadinya sang bos muda terlihat ragu begitu tudung saji dibuka. Baginya yang sudah pernah berkeliling dunia, semua makanan sudah pernah dicoba. Dia pun agak skeptis dengan apa yang dilucapkan Fabian. Namun saat suapan pertama memasuki mulutnya, gadis itu tanpa sadar segera menghabiskan makanan yang di meja. Nafsu makannya yang sudah hilang beberapa Minggu ini, langsung bangkit begitu saja. "Dimana kau menemukan koki ini, Fabian? Apa kau tidak memesan makanan ini dari restoran terkenal?" Ada nada penasaran yang keluar dari pertanyaan yang Lili ucapkan. "Bukannya sudah saya bilang tadi nona, anda malah bertemu koki ini terlebih dahulu daripada saya." Lili tentu saja berpikir siapa saja orang yang dia kenal. Belakangan ini kecuali Dario, yang lain sudah dia kenal sejak lama. Dia hanya

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 65 : Perubahan

    Perubahan tampaknya jelas sedang terjadi di Boa Groups. Baik di kantor pusat atau kantor cabang, beberapa orang yang dicurigai telah ditangkap atas tuduhan penggelapan dana dan menerima suap.Mereka-mereka yang ditangkap tidak hanya dari pihak eksekutif dan manajerial, beberapa di antaranya malah hanya karyawan biasa tapi bisa membeli barang-barang yang kelihatannya cukup mahal.Hal ini tentu membuat kaget para kolega yang bekerja dengan benar untuk perusahaan. Efeknya timbul rasa saling curiga antar karyawan.Efek lainnya membuat kepercayaan publik jatuh sehingga membuat saham perusahaan menurun. Beberapa perusahaan lain yang bekerja sama dengan Boa Groups juga meninjau kembali kerjasama mereka.Sebagai orang yang sudah berkutat dengan bisnis selama puluhan tahun, Edinson sudah meramal hal itu akan terjadi.Saat ini dia tak perduli dengan saham perusahaannya yang turun dan lusinan telepon dari para pemegang saham menanyakan komitmennya.Edinson hanya ingin menyelamatkan sesuatu yang d

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 64 : Masa Lalu

    Sore menjelang malam, saat sang surya berada di ujung ufuk sebelah barat, sebuah kereta berhenti di stasiun kecil yang sepi. Hanya ada satu atau dua petugas yang terlihat di stasiun itu.Sepasang pria dan wanita turun dari gerbong belakang kereta. Tak lama kemudian, kereta itu berjalan kembali meneruskan perjalanannya. Deru suaranya kemudian hilang setelah kereta menjauh.Sang pria menuntun sang wanita dengan hati-hati. Perut sang wanita yang membuncit, menandakan ada satu kehidupan yang akan menyongsong dunia sebentar lagi."Hei Revano, kau akhirnya pulang juga!" sapa salah satu petugas yang berdiri di dekat pintu keluar masuk stasiun. " Apakah dia istrimu?""Ah, tuan Galileo, lama tak jumpa," balas pria bernama Revano itu sambil tersenyum. Dia memandang lembut ke arah sang wanita." Ya, dia istriku, Jovanka. Kami akan disini sampai anak kami lahir.""Salam, tuan Galileo." Kini giliran Jovanka yang menyapa pria paruh baya yang berusia akhir 30an."Ah, senangnya. Kau pergi begitu lama

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 63 (Bab 1 End) : Edinson Wallace Bertindak

    Sosok cantik dengan penampilannya yang elegan masuk tanpa permisi. Kehadiran sosok itu membuat Raven dan Dario berhenti tertawa. "Selamat datang, Nona." Ucap ketiga orang di ruangan serentak. Lili masuk diiringi Fabian dibelakangnya. "Apa kalian sedang menertawakan Rhino?" Lili kembali bertanya. Raven hanya tersenyum simpul. Rhino terlihat suram, sedangkan Dario hanya bisa nyengir saja. "Rhino kalah cepat dalam memburu tersangka yang meracuni saya, nona Lili. Ada yang berhasil menangkapnya sebelum dia. Makanya lihatlah wajahnya bagai rebusan ubi sekarang." "Sial kau, Raven. Semoga kakimu membusuk dan kau hanya bisa diam di ranjang selamanya." "Hei... Hei... Bukannya itu terlalu kejam?" Fabian yang sedari tadi diam ikut bicara. "Biarkan saja, Fabian. Orang tua itu kalau stress memang seperti itu." Raven kembali terkekeh. "Huh, aku jadi kangen dengan Raven kecil yang tidak banyak omong." Rhino hanya mendengus kesal. Lili hanya bisa tersenyum melihat interaksi dua sahabat itu. Da

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 62 : Kenyataan Yang Sebenarnya.

    Mobil Ferrari yang dikendarai oleh Connor perlahan memasuki gerbang rumah utama keluarga Wallace. Saat itu jam makan malam, lampu-lampu cantik sudah menyala, berderet memenuhi taman yang berada di sebelah parkiran. Sebuah mobil VW hitam sudah terparkir tak jauh dari Connor menghentikan mobilnya. Beberapa penjaga yang berjaga menyapanya dengan hormat. Setelah di parkir, Gerald sudah menunggunya di depan pintu masuk. Wajah Connor tidak terlihat baik-baik saja. Dia bisa menebak kenapa dia dipanggil kesini. "Selamat datang, tuan muda. Tuan Besar sudah menunggu di meja makan." Ucap Gerald sopan. Dia membukakan pintu dan membiarkan cucu tertua majikannya untuk masuk. "Apakah tuan besar sendirian?" tanya Connor yang berjalan di depan. "Tidak, tuan. Ada tuan Gustav yang menemani tuan besar." Desahan pelan keluar dari mulut Connor. Malam ini bisa jadi malam yang berat untuknya. Gustav seingatnya adalah teman dekat kakeknya. Saat Perusahaan Penjaga Boa didirikan, Gustav menjadi instruktur

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 61 : Rencana Reynold Dan Amarah Connor

    Hasil perlombaan hari kedua benar-benar di luar dugaan. Dua kontestan paling potensial sama-sama tidak mendapatkan poin karena gagal finish.Penyebab keduanya gagal adalah karena anak buah Lili yang dipertengahan lomba malah disangsikan untuk bisa melanjutkan. Di kubu Reynold, hasil kurang bagus yang mereka terima dalam dua hari lomba membuat ayah dan anak kelimpungan. Mereka sudah menyiapkan para pengawal terbaik untuk kontes ini. Namun adanya insiden kecelakaan beberapa pengawal, membuatnya kekurangan kekuatan. "Sudah ku bilang dari dulu, fokus untuk mengembangkan anak buahmu!" Suara Robert terdengar gusar. Dihadapannya ada Reynold dan Rose. Tampang keduanya tidak terlalu bagus. "Jika tidak ada insiden sebelum lomba, anak buahku bisa melakukannya dengan lebih baik," Reynold mencoba membela diri, tidak mau disalahkan sepenuhnya. Brakk! "Omong kosong! Kau tidak lihat apa yang terjadi dengan anak buah Lili? Dia juga mengalami

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 60 : Raven Dan Rhino 4

    Seorang pria tinggi besar melangkah santai mendekati Eros dan Randolf berada. Jaket kulit, celana serta sepatu tentara yang dia kenakan menunjukan aura yang mendominasi. "Jedi?" Sebelum ada jawaban, Randolf terlihat mengambil senjatanya dengan tangan kiri. Eros segera berlari kemudian setengah melayang menerjang tubuh sang lawan. Tanpa ampun Randolf langsung terlempar menabrak dinding. Seteguk darah keluar dari mulutnya. Erang kesakitan tak bisa tertahan. Setelah melakukan tendangan tadi, Eros juga ikut terjatuh. Dia bangkit dan mengambil pistol. Setelah mengeluarkan isinya, dia melempar senjata itu ke sungai. Jedi datang dengan senyum sumringah. Sementara Eros masih merasa De Javu dengan kejadian tadi. Dia mengingat ketika di keroyok di sebuah gang dan diselamatkan Jedi. Keduanya berpelukan. Jedi jadi orang yang terlihat paling bahagia. "Aku sudah mencari mu keliling kota selama berbulan-bulan. Tidak kusangka Eros yang melegenda malah mau mati di bawah kolong ini." Senyum meri

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 59 : Raven Dan Rhino 3

    Dulu sewaktu sudah belajar mengingat, keadaaan yang membuat Eros menjadi pribadi yang dingin dan hanya ingin sendirian.Hidup hanya dengan nenek tanpa kasih orang tua, membuatnya berpikir dunia bukan tercipta untuknya. Meski pikirannya sedikit berubah saat dia bersama Jedi mengukir legenda sebagai yang terkuat di kota, pikiran itu kembali terbawa sampai dia tiba di Roswell.Kesialan satu persatu menghampirinya yang masih hijau untuk hidup di kota besar. Dia pernah ditipu hingga semua uang yang dia bawa hilang.Pernah juga disiram sang pemilik toko ketika pagi menjelang setelah semalaman menumpang untuk sekedar memejamkan mata.Bahkan harus mengorek tempat sampah mencari makanan sisa hanya untuk sekedar memenuhi perutnya yang lapar. Berbulan-bulan Eros bekerja serabutan dengan tidur dimana saja. Dia kerap berpindah-pindah hingga bisa kenal dengan beberapa orang yang senasib dengannya.Dengan mereka, Eros belajar arti sebuah ketulusan. Meski sama-sama kekurangan, mereka siap selalu sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status