Briant mengusap wajahnya dengan kasar, beberapa saat sebelumnya dia menerima panggilan telepon dari Ibunya, dan sekarang dia benar-benar harus merasakan pusing. "Lagi-lagi perjodohan? Kenapa sih mereka selalu saja seperi ini? Aku kesal sekali, tapi mereka juga sangat baik dan menyayangiku dengan be
Deferla bangkit dari duduknya, berjalan cepat dan tiba-tiba saja duduk di pangkuan Briant, lalu mencium bibirnya. Tidak tahu, sungguh dia tidak tahu kenapa dia bisa seberani itu dalam melangkah. Briant terdiam karena terkejut, dia tak membalas ciuman Deferla untuk beberapa saat. Namun, saat Deferla
Plak! Satu tamparan mendarat di pipi Rodez yang berasal dari Gozel. Gozel menatap Rodez dengan tatapan matanya yang begitu tajam, membelalak marah tertuju kepada Rodez seorang. Bagiamana bisa, pria yang selama ini dia cintai sampai tidak memiliki hasrat mencintai pria lain justru begitu merendahkan
"Kalau seperti ini terus, sepertinya aku akan betah dirumah dan malas bekerja," Ujar Briant yang kelelahan karena baru saja selesai melakukan aktifitas panas di atas ranjang bersama dengan Deferla. Mereka kini tengah berbaring di satu ranjang yang sama. Deferla memeluk Briant dan meletakkan kepalan
"Apa kau tidak merasa sikapmu itu seperti anak-anak?" Tanya Rodez. Gozel menghela nafasnya, dia yang sudah bersiap untuk pergi kerumah sakit harus menghentikan langka kakinya untuk meladeni ucapan Rodez yang pasti akan sangat menyakitkan hati. "Benar, aku memang seperti anak-anak bagimu. Entah itu
"Kami akan menikah, jadi tolong jangan paksa Briant untuk menikahi Herien, Nyonya." Ucap Deferla, tertunduk memohon agar ucapannya barusan dapat dimengerti dan di pahami sehingga Briant tidak perlu bersitegang lagi dengan Ibunya. Ibunya Briant menatap Deferla dengan tatapan sebal, dia benar-benar t
Gozel menonaktifkan Ponselnya setelah mengirimkan pesan kepada Nera. Dia meminta Nera untuk menjaga James baik-baik, juga memperhatikan benar pola makan, tidur, dan bermain. Dia juga meminta maaf karena untuk beberapa hari ini mungkin, Gozel belum bisa pulang kerumah untuk melihat bagaimana keadaan
"Apa yang anda bicarakan, Tuan?" Tanya Fandy menatap Rodez dengan tatapan tak percaya. Dia terkejut bukan main mendengar penuturan Rodez, juga niat Rodez yang ingin mengajukan perceraian. Rodez membuang nafasnya, kenapa masih bertanya lagi? Sudah jelas lah dia ingin menceraikan Gozel. Memang, siapa
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b