Share

Bab 12A Rayuan 18+

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-30 10:18:24

Bab 12A Rayuan 18+

Menjelang malam, Syila sudah mengguyur tubuhnya dengan sabun aroma terapi. Ia tidak mau kalah dengan Sania yang memiliki wajah cantik, pun body goal yang tidak diragukan. Bahkan kondisi hamil justru menambah aura kecantikannya terlihat dominan. Wanita itu memang pandai bersolek, berbeda dengan Syila yang asal-asalan, dapat aji mumpung dari teman. Siapa lagi kalau bukan Mery.

Piyama yang disarankan sahabatnya sudah melekat di badan. Atasan berlengan pendek, serta bawahan berupa celana pants. Sebuah ketukan di pintu membuat gugup seketika menderanya.

Syila hanya membuka sedikit pintu sambil mengintip sosok yang mengetuk. Tidak ada orang, kepalanya melongok keluar.

"Eh, Umi. Ada apa? Maaf, Mi. Syila habis mandi." Syila belum terbiasa menanggalkan jilbabnya, karena ada sang ipar yang suka seenak jidat muncul di depannya.

"Nggak papa sayang. Kamu belum makan malam, kan? Ayo makan dulu!" Hira masih setia berdiri di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 12B Rayuan 18+

    Bab 12B Rayuan 18+ "Ini yang kamu mau, kan? Kamu sudah berhasil merayuku dengan pakaian seperti ini. Di kantor tadi kamu menginginkan apa yang aku lakukan dengan Sania, bukan?" Suara bariton itu mampu menggetarkan hati Syila. Ia sedikit lega, artinya pria yang bersamanya sekarang memang Zein, karena Refan tidak melihat kelakuan Sania dengan suaminya saat di kantor. Sentuhan dingin nan lembut terasa di keningnya. Sesaat mata Syila terpejam kembali mengerjap pelan. Kegamangan melanda hati saat ini. Ingin menolak, tetapi ia takut dilaknat malaikat sampai Subuh. "Fan." Satu kata yang meluncur tak terduga dari mulut Syila membuat jantungnya hampir copot. Bisa-bisanya ia salah menyebut nama adik ipar yang hobi membuatnya kesal. Namun, tidak terlihat kemarahan di wajah suaminya. "Maaf, Mas. Aku gugup," kilahnya. "Jangan menyebut nama laki-laki lain saat bersamaku, Syila!" Reflek tangan kanan Syila menutup mulutnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 13A Prasangka

    Bab 13 Prasangka"Mbak Sania?!" Syila segera menutup pintunya. Ia takut suaminya melihat hal yang tidak pantas dilihat."Ada apa?! Syila terpekik karena sang suami mengejutkannya dari belakang."Itu Mas, nggak ada apa-apa." Syila mencoba menutupi kelakuan Sania di depan Zein. Ia tidak mau disebut tukang fitnah karena tidak ada bukti yang jelas."Apa yang kamu lihat?" "Mas, wajahmu?" Syila mencoba mengalihkan topik pembicaraan. "Jangan dipegang, biar aku obati nanti setelah dari masjid." Syila merasa lega suaminya tidak menanyai lebih lanjut. Apa jadinya kalau pria itu mengetahui bahwa wanita yang dicintai keluar dari kamar adiknya.Selesai salat, Syila turun menuju dapur. Ia membantu Hira yang sudah lebih dulu berada di sana."Mau masak apa, Mi? Syila bantu, ya."Hira mengulas senyum, tangannya memegang sayuran untuk dicuci di wastafel. Wanita berusia lewat setengah abad itu menyodorkan keranjang berisi sayuran daun bawang, wortel dan sawi hijau pada Syila."Kita masak nasi goreng s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 13B Prasangka

    "Wajahmu kenapa, Zein?" tanya Ilyas dengan raut heran. Ada plester yang menempel di pelipis putranya.Zein tersenyum tipis sambil melempar tatapan ke arah Syila yang tertunduk malu."Nggak papa, Bi. Hanya kecelakaan sedikit semalam," ungkapnya dengan irit senyum seperti biasa. Ilyas dan Hira yang tanggap pun hanya terkekeh. Apalagi tatapan mereka tak lepas dari Syila yang salah tingkah."Sepertinya kita mau tambah cucu lagi, Bi," canda Hira kepada suaminya. Ilyas pun menanggapi dengan tak kalah senangnya. Sementara itu, Syila jangan ditanya, wajahnya sudah seperti buah cherry matang. Memilih menunduk, Syila tidak berani menatap wajah suaminya."Wajah Mas Zein sudah kembali ke semula. Berbeda dengan semalam, hufh," guman Syila.Sania yang mendengar canda tawa mertuanya, hanya bisa tersenyum masam. Apalagi kalau melihat tatapan Zein yang sedari tadi mengarah ke Syila membuatnya tersaingi."Sania, bagaimana tidurmu semalam, apa lebih nyenyak?" seru Hira. Ia menyapa menantunya yang terliha

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 14A Kebablasan 18+

    Bab 14A Kebablasan 18+"Refan!""Naik, buruan!" Baru mau menanyakan alasan munculnya sang adik ipar seperti jailangkung, Syila terkejut bukan main."Fan. Wajahmu?" Reflek tangan Syila mau menyentuh pelipis Refan yang tertempel sebuah plester. Wajah Refan tiba-tiba berubah tegang."Ini kenapa?" tunjuk Syila seraya menatap Refan lekat."Oh, tadi pagi kepleset di kamar mandi," ucapnya dengan wajah sudah berubah menjadi santai."Kok bisa sama dengan Mas Zein?" Refan terkesiap."Bang Zein kenapa? Hmm, itu sininya juga sakit," ucap Syila ragu sambil menunjuk pelipis. Ia khawatir Refan mencecarnya. Sungguh memalukan jika adik iparnya bertanya dan ia dengan sendirinya curhat tentang tadi malam dia sekamar dengan suaminya."Ya pokoknya kalian sama-sama sakit di wajah." Syila tersipu malu. Refan hanya mendecis."Bang Zein main kasar ya semalam?" Refan bertanya to the point membuat Syila memalingkan wajah karena pasti sudah memerah."Hmm?" "Sudah, ayo naik! Ada kerjaan penting di kantor. Nanti

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 14B Kebablasan 18+

    Bab 14B Kebablasan 18+"Maksudnya?" Syila mendengarkan penjelasan yang lebih tepatnya seperti curhatan dari Refan. Mereka bercerita sambil menanti lift mencapai lantai 20."Sejak kecil umi lebih sayang sama bang Zein. Apa-apa gue disuruh ngalah. Mainan, makanan, atau barang lainnya. Bahkan saat ingin jalan-jalan kemana yang ditanya pasti abang. Baru kalau abang tanya gue, umi mau mendengarkan gue. Dulu waktu SD, Bang Zein sering masuk RS. Alat-alat kesehatan menempel di badannya. Gue miris melihatnya. Meski umi sama abi tidak pernah mengetahui kalau gue sebenarnya mengikuti mereka karena diantar Pak Alex."Syila melihat ada kristal bening di sudut mata Refan. Ia merasa terharu, Refan memiliki hati lembut dibalik sifat playboy dan slengekan."Gue selalu merasa sesak di dada begitu menghimpit setiap melihat abang kesakitan saat ditempel benda-benda di sekujur tubuhnya, entah apa namanya alat itu. Gue selalu tanya apa abang kesakitan, jawabnya tidak. Tapi gue tahu dia pasti berbohong. Aba

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 15A Curiga

    Bab 15A Curiga   "Sini aku bantu!" Lidah Syila mendadak kelu. Sapuan lembut di bibirnya, membuat jantungnya berdesir. "Sudah, Fan!" tegur Syila meminta Refan berhenti memoleskan lipcream. Namun, logika pria itu seolah tidak berjalan. Sepersekian detik, Syila terbelalak. Bukan brush lip cream yang terasa di bibir. "Ini sudah gila. Aku yang gila atau kami sama-sama tidak waras." "Refan," lirih Syila. Wajahnya kaku, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia menikmati juga. Bahkan Syila membalasnya membuat Refan tersenyum penuh arti. Setelah dirasa keduanya membutuhkan pasokan oksigen, Refan melepas pagutan.Ia pergi begitu saja menuju ke meja Zein. Syila terpaku di tempat duduknya. Otaknya belum sepenuhnya sadar. Kejadian barusan membuat memorinya memutar ulang kejadian semalam. "Kenapa gaya ciuman mereka sama. Apa saudara kembar memang seperti itu?" Tangan kanan Syila mengusap bibir. "Astaga, aku benar-benar sudah g

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 15B Curiga

    Bab 15B Curiga "Bisa-bisanya dia nggak merasa bersalah, huh." Syila tidak terima perlakuan lancang adik iparnya. Dalam hati ia akan membalasnya nanti malam kalau sudah sampai rumah. Seingatnya, Zein nanti malam mau menemani tidur Sania. "Nasib jadi istri kedua. Jika nggak mengingat pesan ayah dan ibu, aku mending kabur," gerutu Syila. "Enam bulan, Syila. Bertahanlah!" Ucapan Arka selalu terngiang di telinga Syila, apalagi perintah untuk membuat suaminya bucin padanya. "Duh, bukan Mas Zein yang bucin justru playboy itu yang meresahkan." "Jangan banyak melamun, Syila!" "Hah?" Syila menghentakkan kakinya kesal. Refan sengaja membuyarkan lamunannya saat duduk di meja melingkar berbentuk U di ruang meeting itu. "Apa lu masih membayangkan kejadian tadi?" Ucapan Refan disertai dengan kedipan sebelah mata membuat Syila melotot tajam. Pria yang usianya terpaut tujuh tahun dengan Syila berlalu de

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 16A Siapa yang Tergoda

    Bab 16A Siapa yang TergodaDi kamar, Sania berusaha memaksakan senyum. Pasalnya ia sudah geram sejak di kantor mendapati perbuatan Refan dan Syila sudah kelewatan.Sania sampai rumah sejak siang. Menyapa Hira sebentar, lalu masuk ke kamar untuk mendinginkan kepalanya yang panas. Sebisa mungkin di rumah ini, Sania harus bersikap baik dengan mertuanya. Ia sudah bisa mengambil hati Hira dan juga Zein. Selanjutnya, ia tinggal mendekati Refan yang selalu mengabaikannya. Refan terlihat lebih akrab dengan Syila hingga membuatnya kesal."Zein memang pantas dibodohi. Sampai-sampai wanita polos seperti Syila pun mau bersaing denganku untuk mendapatkan Refan."Tatapannya nyalang ke arah luar jendela kamarnya. Mobil pajero sudah memasuki pelataran rumah. Ternyata suaminya pulang sendiri."Wanita itu pulang dengan siapa?" Pikiran Sania berkecamuk. Tadi siang ia pulang diantar Alex."Apa Syila pulang bareng Refan?" Suara derit pintu menghentikan lamunan Sania."San, kamu nggak istirahat?" tegur Ze

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01

Bab terbaru

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 42 TAMAT

    S3 Bab 42 "Beginikah caranya menghukum diri sendiri, huh?" "Alea." Irsyad melebarkan matanya. Sedetik kemudian ia mengucek berulang untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah sebuah fatamorgana. "Al, kamu datang?" lirih Irsyad sambil menoleh ke sekitar. Tidak ada orang lain selain mereka berdua. Alea lantas duduk di kursi sebelah Irsyad dengan meja kecil sebagai penghalang. Irsyad berusaha menetralkan deru napasnya. Rasa haru menyeruak. Kesedihan karena memikirkan kebencian Alea terhadap dirinya pun terpatahkan. Nyatanya, Alea masih mau menemuinya. "Ya, aku datang karena ada yang mengundang," ucap Alea dengan wajah datar. Gaya bicaranya tidak sesopan dulu dengan menyebut aku saat bicara. Tatapannya tidak sedikitpun mengarah pada Irsyad. Lelaki itu sadar diri, Alea pasti masih benci padanya. "Kamu tahu Om tinggal di sini?" "Sangat mudah dicari, bukan?" cetus Alea. Irsyad hanya beroh ria. "Aku akan menikah, jadi silakan mau bicara apa?" lanjut Alea. Irsyad menarik napas dalam.

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 41

    S3 Bab 41Sesampainya di rumah, Alea mengucap terima kasih pada Damar dan memaksanya segera pulang. "Alea!" "Mama?!" Perempuan paruh baya yang menanti kedatangannya segera memeluk erat. Ya, Syifa sudah seminggu sakit dan terbaring di tempat tidur merindukan putrinya. "Mama! Maafin Alea. Mama sakit gara-gara Alea, kan?" sesal Alea sambil mengeratkan pelukannya. "Tenanglah, Al. Mamamu sakit bukan karena kamu. Tapi dia ngidam." "Apa?!" "Ishh. Papa nih, nggak usah becanda. Orang anaknya barusan pulang malah dibecandaain." "Maksudnya apa, Pa? Mama ngidam? Mau punya adik bayi?" Alea sudah melototkan matanya horor ke arah papa dan mamanya. Sementara Rendra yang baru saja ikut duduk di sofa hanya bisa terkikik. "Apaan sih, Ren? Kamu ngerti?" "Tuh, Mama ngidam pengin punya mantu, Mbak," celetuk Rendra masih dengan tertawa renyah. "Astaga. Kamu masih SMA udah mau nikah? Awas ya, belajar dulu sana!" "Yeay, siapa juga yang mau nikah. Mbak Alea tuh yang dilamar sama Mas Damar. Mama dan p

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 40

    S3 Bab 40 "Aku mau melamarmu." "Hah?!" Alea ternganga. "Mas Damar sudah gil*. Alisa mau dikemanain coba?" protes Alea. "Alisa mau menyelesaikan kuliahnya dulu. Saat di bandara, Alisa mengikuti kepergian Damar menyusul Alea. Namun, Alisa hanya mendapati Damar yang melangkah lesu di batas ruang masuk penumpang dan pengantar. "Mas Damar? Sudah ketemu Mbak Alea?" "Tidak Lisa. Alea sudah pergi." "Oh, gitu. Kita perlu bicara Mas." "Ya, Lisa." "Kami berdua memutuskan memilih jalan masing-masing terlebih dulu, Al. Siapa yang menemukan jodoh duluan ya tidak apa kalau mau menikah lebih dulu." "Astaga, memangnya kami berdua mainan. Mas Damar gonta ganti melamarku atau Alisa," ucap Alea tak terima. Namun, ia setengah bercanda. "Ya gimana lagi, kalian sama-sama cantik." "Dasar laki-laki!" "Ough. Jangan kasar Al. Kamu masih pakai jurus karatemu?" "Iya lah. Mau dihajar?" "Ampun, Al." Alea tersenyum mengembang. Tiga bulan ia bisa menghilangkan rasa sakit hatinya pada Damar. Hanya mela

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 39

    S3 Bab 39 Dua bulan berlalu, Alea sudah mulai menikmati perannya di tempat tinggal yang baru. Ia kini tinggal di salah satu kota kecil di Austria yakni kota Klagenfurt. Saat sampai di Vienna Internasional Airport, Alea hanya memberi kabar pada keluarganya kalau sudah sampai. Ia meminta izin memberi kabar kembali setelah tiga bulan selesai. Setelah Syifa mengiyakan dengan berat hati, Alea pun menonaktifkan nomernya dan berganti ke nomer lokal. Satu yang tidak dikatakan Alea pada keluarganya adalah tempat akhir yang ia tuju. Keluarga tahunya Alea ada di kota Vienna bukan di Klagenfurt. "Al, masih lama nggak me time kamu?" tanya Aida satu-satunya mahasiswa dari Indonesia yang ada di Klagenfurt. Terhitung sekarang ada dua mahasiswa termasuk Alea. "Kenapa? Kamu terburu, ya?" jawab Alea sambil menikmati pemandangan danau yang membentang luas di depannya. Danau yang biasa dengan sebutan Wörthersee di Klagenfurt memang indah. Dengan berdiri di pinggir danau, Alea bisa melihat pegunungan A

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 38

    S3 Bab 38 "Maaf, Ma. Alea harus pergi. Hanya tiga bulan saja, Alea janji Ma." "Sayang, Papa dan Mama pegang janjimu. Di sana tiga bulan jangan berbuat aneh-aneh. Kamu harus jadi wanita kuat seperti mamamu," pesan Zein. "Iya, Pa, Ma. Alea janji. Jaga diri Mama dan Papa. Alea berangkat sama Rendra saja." "Baiklah, Sayang. Hati-hati, jangan lupa kabari kami kalau sudah sampai di sana," lirih Syifa sambil memeluk erat Alea sebelum pergi meninggalkannya. "Gimana Alea, Pa?" "Ma, Alea anak yang kuat. Kita sebagai orang tua harus mendoakan yang terbaik untuknya. Selalu berprasangka baik sama Allah." Syifa mengangguk lalu menghambur ke pelukan Zein untuk menumpahkan tangisnya. Selama 20tahun ini Syifa tidak pernah ditinggalkan Alea. Justru Syifa yang meninggalkannya saat bertugas menjadi relawan. Namun, kali ini Alea yang pergi membuat hatinya bersedih. "Sayang, ingat Alea pergi untuk menuntut ilmu. Allah akan mengangkat derajat putri kita. Jadi kita tidak pantas bersedih. Kita seharusn

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 37

    S3 Bab 37 Plak! "Keterlaluan kamu, Syad. Begini caramu membalas apa yang sudah kuberikan?! Kamu membalas sakit hatimu karena perasaanmu padaku, kan? Kamu memanfaatkan Alea, putriku?" "Tidak, Fa. Tolong jangan berpikir begitu." "Jangan pernah muncul lagi di hadapanku! Kamu pantas mendapat hukuman yang setimpal." Irsyad terhenyak, kekecewaan Syifa menari-nari di wajahnya. Ia merasa terluka karena telah mengecewakan hati Syifa. Perempuan yang sudah menjadi kakak angkatnya. Mengubah kehidupannya yang gelap hingga menjadi terang. Bahkan dulu namanya pernah singgah di hati Irsyad. Malam itu, Irsyad dan Rendra menemukan hotel tempat Alea dibawa Ronald berdasar informasi dari teman Alea bernama Yoga. Irsyad memaksa resepsionis mengecek kamar atas nama Ronald dengan dalih calon istrinya bersama laki-laki itu. Rendra menunggu di lobby, sedangkan Irsyad mencari ke kamar. Sesampainya di kamar yang dituju, Irsyad hanya mendapati Ronald yang membuka pintu dan Alea ada di dalamnya. Tanpa berpi

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 36

    S3 Bab 36 "Maaf, sebaiknya saudara Irsyad menjelaskan di kantor. Karena Pak Ronald sudah memberi keterangan terkait kejadian di hotel malam itu sesuai yang dilaporkan Mbak Alea." "Saya pikir cukup lelaki bernama Ronald itu yang ditangkap, Pak," bela Alea. "Maaf, Mbak Alea. Kami perlu membawa Saudara Irsyad. Sebab dia juga berada di hotel yang sama malam itu." "Apa?!" pekik Alea. "Tenanglah Alea, ini pasti salah paham. Baik, saya akan ikut ke kantor." "Tapi, Syad. Acaranya?" Syifa menagih jawab atas pertanyaan yang sudah bisa ia tebak jawabannya. "Pak, kalau boleh Irsyad datang ke kantor polisi setelah acara akad nikah selesai," bujuk Zein. "Maaf, kami harus membawa saudara Irsyad sekarang juga." Zein tersentak, pun Syifa tidak bisa menahan air mata. Acara sakral putrinya mendadak kacau. Ini tentu tidak masuk dalam perkiraannya. Ia sungguh kasian pada Alea yang mendapat masalah bertubi. "Jangan khawatir Mas, Fa. Aku akan baik-baik saja. Setelah urusan dengan polisi selesai, ak

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 35

    S3 Bab 35 Seminggu berlalu, Irsyad sudah menyelesaikan persiapan akad nikah bersama Alea. Sesuai kesepakatan, keduanya tidak menceritakan pada Syifa dan Zein kalau pernikahan ini dijalani serius. "Om kebayanya bagus, nggak? Udah pas belum?" tanya Alea dengan wajah tak henti-hentinya mengulas senyum. Ia terkadang geli sendiri. Hubungan yang baru mau dibangun dengan Damar kandas, ternyata tergantikan oleh sosok lelaki dewasa yang tidak jauh-jauh dari kehidupannya. "Jelas, cocok, Al. Yang makai juga cantik kok, iya kan, Mbak?" celetuk Irsyad pada petugas butik yang melayani. "Iya, Mbak Alea cantik. Apalagi memakai kebayanya, pas banget deh." "Ishh, Mbak bisa aja." Senyum kembali terukir di bibir Alea sambil memandang sekilas Irsyad yang mengambil jas lalu memakainya. "Sini, Al!" Irsyad melambaikan tangan supaya Alea berdiri di sampingnya. Keduanya berdiri di depan cermin. "Serasi banget, Om," ujar Alea. Namun, senyum Irsyad tiba-tiba surut. Lelaki itu mendekat ke telinga Alea hingg

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 34

    S3 Bab 34 "Al, boleh Us ngobrol sebentar?" tanya Silvi dengan wajah serius. Ia membiarkan Maryam menikmati es krimnya di kursi tak jauh dari keduanya duduk. "Ya, Us." Alea merasa sedikit salah tingkah. Ia menduga Silvi akan bertanya tentang Omnya. "Apa benar Mas Irsyad mau menikahimu?" "Us Silvi sudah tahu?" tanya Alea. Jelas ia hanya berbasa basi. Pastilah Irsyad sudah memberitahu. Sebab sebelumnya Irsyad berencana melamar Silvi. "Mas Irsyad yang ngasih tahu. Sebenarnya Abi sudah berharap Mas Irsyad melamar Us, Al. Maryam juga seneng banget bisa punya ayah baru, tapi...." Ucapan Silvi menggantung saat ponsel Alea tiba-tiba berdering. "Maaf Us sebentar." "Iya benar, tas selempang warna krem." "Gimana, tadi Us? Maaf ada yang menyela," celetuk Alea sambil meletakkan ponselnya ke meja. "Kalian benar-benar akan menikah?" tanya Silvi dengan wajah sendu. "Kamu kan tahu Al, Mas Irsyad baru mau memulai lagi hubungan baik dengan Us. Abi juga sudah menerimanya. Kenapa dia harus merelak

DMCA.com Protection Status