Share

ALASAN

Author: Ema Ryosa
last update Last Updated: 2025-04-03 23:59:24

"Chase, please jangan bercanda dong."

Chase bisa melihat istrinya yang panik.

"Katakan, aku benar-benar tidak mengerti!"

"Aku harus mindahin semua baju-bajumu yang ada di kamarku."

"Karena?"

"Karena Mommy dan Daddy kan tahu kita menikah pura-pura demi Tristan. Terus kalau lihat ada beberapa baju dan barang-barangmu di kamarku, nanti Mommy dan Daddy tahu kalau kita ... kalau kita ..." Samantha tidak mampu menyelesaikan kalimatnya, dia begitu malu mengatakan bahwa mereka bercinta.

Tidak sekedar bercinta tapi bercinta setiap malam, setiap ada kesempatan.

Chase meletakkan tumpukan bajunya di meja terdekat, lalu merengkuh Samantha masuk dalam pelukannya.

Perasaan hangat langsung menyusup dan menyebar di dada Chase seketika saat dia memeluk Samantha, istri sederhananya yang membawa pengaruh jauh dari kata sederhana.

"Pernikahan kita ini sah, Sam. Yang pura-pura itu ALASAN kita menikah , tapi pernikahan kita asli! Sah!"

"Iya Chase, tapi kan Mo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUSTA PUTIH

    Mereka semua terdiam, kali ini Chase menggenggam tangan Samantha dan tidak melepaskannya! Samantha pun membiarkan tangannya dalam genggaman suaminya. Dia tidak bisa menyatukan hati dan pikirannya yang saling bertentangan tapi nalurinya berkata dia bisa mengandalkan Chase. Nampak ibunda Chase menangkap interaksi tanpa kata diantara anak dan menantunya. Sambil pura-pura tidak tahu, ibunda Chase mengambil ponselnya seolah-olah sedang sibuk membaca pesan. "Kalau Chase udah kerja, Samantha ngapain aja?" tanya Ibunda Chase kemudian. Nampak Samantha menerawang. Ia sedikit bingung harus menjawab apa, melihat kebaikan hati kedua orang tua Chase, ingin rasanya menyudahi sandiwaranya, akan tetapi nggak semudah yang dibayangkan bukan, jadinya Samantha hanya bisa menghela nafas panjang lalu mulai menjawab. "Samantha biasanya menyelesaikan proyek Samantha, itu kalau lagi bener-bener moodnya dapet dan Tristan bisa ditinggal

    Last Updated : 2025-04-04
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HANYA SAMANTHA!

    Chase duduk di samping istrinya.Mereka berada dalam keadaan demikian cukup lama, masing-masing tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Chase_""Aku_" Bersamaan mereka membuka mulut lalu seketika sama-sama stop. Chase terpaku menatap wajah istrinya yang gelisah dan...tegang.Karena tidak tahu harus melakukan apa untuk menguraikan ketegangan istrinya, perlahan Chase melepas kacamata Samantha. "Kenapa tidak pakai softlens aja?" Chase menyarankan dengan lembut. Samantha berpikir ini saatnya mengaku tentang jati dirinya, selagi Chase membahas tentang softlens, hanya saja Samantha kebingungan mencari kata pembuka, bingung harus mulai dari mana...'ayo Sam, buruan bilang, sekarang! Sebelum keberanianmu hilang lenyap!' batin Samantha bergolak."Chase, ada yang mau aku katakan," kata Samantha ragu-ragu membuat Chase mengangkat satu keningnya."Katakan."Nampak ada tanda tanya besar dan secercah harapan di wajah Chase, mungkin dia sedang berharap istrinya tidak jadi pergi meninggalkannya.

    Last Updated : 2025-04-05
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT and SMOOTH 4 : MELEDAK BERSAMA

    "Lepaskan." "Nanti." "Chase, nggak bisa gini."Samantha berusaha berbicara disela-sela serangan bibir dan lidah Chase.Awalnya Chase mengabaikan ucapan Samantha hingga otaknya dengan perlahan menangkap dan menguraikan maksud ucapan Samantha. "Nggak bisa?" Dengan berat hati Chase menarik dirinya. Saat merasa bibirnya bebas Samantha membuka matanya dan bertatapan dengan Chase tapi tidak ada kata yang keluar dari bibirnya yang mulai bengkak. "Nggak bisa karena di luar ada Mommy and Daddy?""Nggak! Eh..iya, tapi bukan cuma itu." Samantha menjawab belepotan."Kalau gitu apalagi?" Chase bertanya sambil memeluk pinggang istrinya yang entah sejak kapan telah duduk di pangkuannya, bibir boleh di bebaskan tapi tubuhnya nggak mundur sedikitpun. Chase melihat bibir ranum yang bikin otaknya kabur itu terbuka, seakan siap menyemburkan kata-kata, tapi ternyata tidak ada kata yang terucap.Perlahan Chase menundukkan kepalanya dan dengan lembut bibirnya mulai memagut bibir sexy yang sudah dal

    Last Updated : 2025-04-05
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SPONTAN, TERLALU NATURAL

    Kedua orang tua Chase saling berpandangan, mereka mengamati anak dan menantu dengan ekspresi tertarik yang tak berhasil mereka sembunyikan. Gerakan spontan Chase mengecup puncak kepala Samantha adalah deklarasi rasa sayang, nggak mungkin rekayasa, terlalu natural. “Pa .. pa ... ta ... taa.”Celoteh Tristan menambah hangat suasana.“Oh ya ampun anak Sayang mau minta gendong ya? Bentar ya...P-papa....mau makan dulu." Samantha ragu-ragu saat mengucapkan kata 'Papa' tapi tetap diucapkannya karena melihat Tristan yang menjulurkan tangannya seolah ingin digendong oleh Chase.“Nggak apa-apa kok, sini Papa gendong.”Chase menghampiri Tristan di baby chair-nya lalu dengan sayang ia pun hendak menggendong Tristan.“Pa!”pekik Tristan tiba-tiba seraya menggelengkan kepalanya. Lantas semua orang yang di sana tertawa gemas melihat tingkah Tristan, bibirnya bilang 'pa' tapi kepalanya menggeleng."Oh come on, Tristan. Pria sejati harus tegas." Chase bergurau sambi

    Last Updated : 2025-04-05
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PILLOW TALK

    Seandainya bisa memutar waktu....Dia tidak pernah menyesal berjanji menjaga Tristan!Dia juga tidak pernah menyesal menelepon Chase Navarell, sang penguasa tambang yang awalnya begitu arogan! Yang ingin diubahnya adalah penyamaran nya, dusta satu membawanya pada dusta berikutnya...Samantha merasa sangat bersalah karena banyak hal yang ia tutupi awalnya, hanya agar bisa mencari siapa ayah kandung Tristan.Samantha merasakan kesedihan yang dalam, mungkin dia tidak akan sesedih ini jika Chase masih tetap sosok sang penguasa arogan seperti anggapannya di awal. Samantha merasa nyeri di dadanya sungguh nyata. “Mom, Dad, Samantha belum packing baju buat pergi.”“Oh iya Sayang...kalau gitu kamu mau packing sekarang? Perlu bantuan nggak?” tawar Mommy antusias.“Enggak usah Mom, Sam sudah terbiasa kok. Sekalian Sam mau istirahat sedikit sebelum berangkat.”“Ya udah, kamu istirahat aja. Tristan tapi tidak rewel kalau malam?”“Syukurnya enggak, Mom.”“Bagus itu, jadi kamu bisa tidur seb

    Last Updated : 2025-04-06
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT BUT SMOOTH 5 : SHOW TIME!

    Show time...Chase tersenyum mesra saat melihat Samantha membalikkan badan dan tidur membelakanginya di atas ranjang hangat mereka yang memang berhari-hari tak pernah dingin. Dia mengerti jika Samantha merajuk."Katakan padaku apa yang kau mau." Gumam Chase di telinga Samantha. Chase akan berjuang agar secepatnya mereka bisa menghabiskan waktu bersama.Sepanjang mereka bercinta tidak pernah ada penolakan dari Samantha, jadi ini pasti bukan gengsi tapi rasa malu karena keberadaan kedua orang tuanya. Chase berusaha menekan hasrat yang sudah ia tahan sebelumnya.Dengan lembut, Chase pun menyentuh kaki indah Samantha. Ia mencoba untuk memberikan sentuhan yang lembut, hangat dan tak akan terlupakan saat keduanya harus berpisah beberapa hari nanti.Samantha merasakan hasrat yang menjalar dari sentuhan jari Chase ke seluruh tubuhnya. Ia menggelinjang dan membuat Chase tersenyum lebar. Chase bergeser makin mendekati Samantha, menjulurkan telunjuknya menel

    Last Updated : 2025-04-06
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MERINDU

    Chase sudah berada di dalam mobil, siap untuk bekerja akan tetapi bayangan Samantha mengikutinya."Katakan padaku apa yang kau mau?" "Sentuh aku..." "Kau suka itu?" "Y-ya. I like it!" Penggalan kata demi kata silih berganti bagai tayangan slide yang datang dan pergi dengan cepat, Chase tahu dia harus mengendalikan dirinya...dia sudah berusaha akan tetapi bayangan istri polosnya saat mencapai puncak, desahan nya, nafas tertahan saat merasakan nikmat, menempel dan mengikutinya bagai kulit kedua.Biasanya dalam perjalanan, Chase selalu membuka email yang masuk dan memeriksa beberapa dokumen. Itu biasanya..bukan hari ini.Hari ini Chase merasa malas dan hanya menatap lalu lintas yang belum terlalu ramai.Chase melempar tabletnya lalu menatap jalanan. Orang-orang yang pergi bekerja, lalu para orang tua yang mengantarkan anak mereka sekolah.Chase berpikir mereka yang mengantar anak mereka sekolah belum tentu tidak mampu bayar sopir, bisa jadi pertimbangan memanfaatkan waktu berkual

    Last Updated : 2025-04-07
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TAKDIR YANG MENUNTUNMU...

    Suasana kantor begitu sibuk dengan karyawan yang bersemangat, berbanding terbalik dengan sang Bos yang murung. Istrinya sudah mengirimkan pesan, tapi itu hanya beberapa kata saja. Setelah itu tak ada kabar lagi. Jam 9 pagi Diana masuk dan sejenak terdiam, ia bisa merasakan aura murung dari Chase yang biasanya begitu bersemangat sampai-sampai sering melewatkan jam makan siang. “Sir, apa anda ingin kue, snack atau apapun?” tanya Diana berjalan mendekat. “Tidak, Dokumen mu yang top urgent sudah selesai, cepat angkat,” ucap Chase mengejutkan Diana. “Sudah semuanya?” “Yap, jadi kau bisa membawanya,” ucap Chase dengan wajah datar. “Baik, tapi apa Anda tidak mau secangkir kopi? Mungkin itu bisa membuat Anda merasa lebih baik,” tawar Diana tidak menyerah. "Menurutmu aku sedang tidak baik-baik saja?" "Menurut saya, dibanding keseharian Anda, hari ini Anda begitu berbeda Sir!" "Itu p

    Last Updated : 2025-04-07

Latest chapter

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TERCENGANG!!

    "I know! Mentang-mentang sudah ada yang nungguin, yang nemenin, yang nidurin_""Ih apaan Nold, mulutnya dijaga ya! Jangan ngomong kotor kotor.""Yailah, pernah denger mommy-mommy kalau lagi riweh nggak? Eh tunggu ya aku nidurin si kecil dulu, eh ntar ya, mau nidurin dedek..udah ngantuk dia, nah semua ibu-ibu itu mulutnya kotor?" Samantha tertawa kecil. "Kamu memang dilahirkan untuk berdebat, gini jadinya."Mereka meneruskan perjalanan hingga saat sampai di depan lift, mereka berhenti karena ada kerumunan. Arnold segera berjalan di depan Samantha, akan tetapi tetap saja mereka tertahan sejenak.Ternyata ada barang besar di atas troli hotel yang tertahan dipintu. “Kami sudah menelpon bagian petugas hotel.”jawab seseorang di samping Arnold.Arnold pun mengangguk dan mendekati Samantha, belum juga ia menjelaskan apa yang terjadi, beberapa petugas pihak hotel sudah datang dan bekerja dengan cepat, hingga lift kembali berjalan normal.“Harusnya kan sudah lolos dari depan?” tanya Sama

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MENJELANG PERTEMUAN TAK DINYANA

    Chase melihat jam, sudah waktunya berangkat menemui Sang Diva.Lebih cepat dia berangkat akan lebih cepat juga dia pulang, lalu dia akan menunggu telepon dari Samantha. Chase segera mandi dan bersiap-siap.Dengan setelan jas resmi dan dasi abu-abu tua dipadu kemeja silver mentah, maka Chase pun siap untuk pergi ke acara Special Dinner dan bertemu dengan Sang Diva Alana Drew.Di lain tempat, di hotel, Samantha sedang uring-uringan karena saat dia ngobrol dengan suaminya, Arnold sang manager masih nanya ini itu akhirnya Samantha tidak bisa meladeni percakapan suaminya dengan baik.“Bisa gak sih pas aku lagi teleponan, kau pergi dulu. Keluar dulu gitu pergi cari apa kek gitu?” omel Samantha kesal.“Kenapa kau begitu marah? Apa ada yang salah?” tanya Arnold meladeni artis paling cantik dan terlaris yang biasanya tidak pernah marah marah.“Ya, karena aku jadi tidak leluasa berbicara dengan seseorang ditelepon. Terlebih kau terus saja mengoceh dengan s

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   ISTRI TERSAYANG

    "Tidak apa-apa. Sekarang lagi jeda? Istirahat? Nunggu?" Chase bingung karena dia belum bisa membayangkan apa pekerjaan Samantha."Emmm...ini lagi persiapan. Sorry...sorry, maafkan aku harus akhiri, nanti kita sambung lagi."Samantha terlihat kesal dan kerepotan melayani orang di sebelahnya.Sebenarnya Chase enggan menutup teleponnya hanya saja Samantha seperti tidak sedang sendirian, karena itu Chase berniat mengakhiri teleponnya. “Ya sudah kalau begitu, sepertinya kau sibuk. Aku akan menelponmu kembali.”“Sebenarnya aku tidak terlalu sibuk kok, tidak sibuk malah, hmm mungkin sedikit teralihkan sorry, Chase." "Nggak apa-apa, kalau sudah nggak sibuk bilang ya, nanti aku telepon lagi." "Bisa jadi kau yang sibuk saat aku menelpon nanti, Chase,” ucap Samantha tak merasakan sindiran halus Chase.“Yah mungkin sibuk tapi... selamat bekerja, Sam.”Chase paham, pasti maksud Samantha Chase sibuk di kantor, padahal Chase nggak lagi ngantor.'nantil

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TAKDIR YANG MENUNTUNMU...

    Suasana kantor begitu sibuk dengan karyawan yang bersemangat, berbanding terbalik dengan sang Bos yang murung. Istrinya sudah mengirimkan pesan, tapi itu hanya beberapa kata saja. Setelah itu tak ada kabar lagi. Jam 9 pagi Diana masuk dan sejenak terdiam, ia bisa merasakan aura murung dari Chase yang biasanya begitu bersemangat sampai-sampai sering melewatkan jam makan siang. “Sir, apa anda ingin kue, snack atau apapun?” tanya Diana berjalan mendekat. “Tidak, Dokumen mu yang top urgent sudah selesai, cepat angkat,” ucap Chase mengejutkan Diana. “Sudah semuanya?” “Yap, jadi kau bisa membawanya,” ucap Chase dengan wajah datar. “Baik, tapi apa Anda tidak mau secangkir kopi? Mungkin itu bisa membuat Anda merasa lebih baik,” tawar Diana tidak menyerah. "Menurutmu aku sedang tidak baik-baik saja?" "Menurut saya, dibanding keseharian Anda, hari ini Anda begitu berbeda Sir!" "Itu p

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MERINDU

    Chase sudah berada di dalam mobil, siap untuk bekerja akan tetapi bayangan Samantha mengikutinya."Katakan padaku apa yang kau mau?" "Sentuh aku..." "Kau suka itu?" "Y-ya. I like it!" Penggalan kata demi kata silih berganti bagai tayangan slide yang datang dan pergi dengan cepat, Chase tahu dia harus mengendalikan dirinya...dia sudah berusaha akan tetapi bayangan istri polosnya saat mencapai puncak, desahan nya, nafas tertahan saat merasakan nikmat, menempel dan mengikutinya bagai kulit kedua.Biasanya dalam perjalanan, Chase selalu membuka email yang masuk dan memeriksa beberapa dokumen. Itu biasanya..bukan hari ini.Hari ini Chase merasa malas dan hanya menatap lalu lintas yang belum terlalu ramai.Chase melempar tabletnya lalu menatap jalanan. Orang-orang yang pergi bekerja, lalu para orang tua yang mengantarkan anak mereka sekolah.Chase berpikir mereka yang mengantar anak mereka sekolah belum tentu tidak mampu bayar sopir, bisa jadi pertimbangan memanfaatkan waktu berkual

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT BUT SMOOTH 5 : SHOW TIME!

    Show time...Chase tersenyum mesra saat melihat Samantha membalikkan badan dan tidur membelakanginya di atas ranjang hangat mereka yang memang berhari-hari tak pernah dingin. Dia mengerti jika Samantha merajuk."Katakan padaku apa yang kau mau." Gumam Chase di telinga Samantha. Chase akan berjuang agar secepatnya mereka bisa menghabiskan waktu bersama.Sepanjang mereka bercinta tidak pernah ada penolakan dari Samantha, jadi ini pasti bukan gengsi tapi rasa malu karena keberadaan kedua orang tuanya. Chase berusaha menekan hasrat yang sudah ia tahan sebelumnya.Dengan lembut, Chase pun menyentuh kaki indah Samantha. Ia mencoba untuk memberikan sentuhan yang lembut, hangat dan tak akan terlupakan saat keduanya harus berpisah beberapa hari nanti.Samantha merasakan hasrat yang menjalar dari sentuhan jari Chase ke seluruh tubuhnya. Ia menggelinjang dan membuat Chase tersenyum lebar. Chase bergeser makin mendekati Samantha, menjulurkan telunjuknya menel

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PILLOW TALK

    Seandainya bisa memutar waktu....Dia tidak pernah menyesal berjanji menjaga Tristan!Dia juga tidak pernah menyesal menelepon Chase Navarell, sang penguasa tambang yang awalnya begitu arogan! Yang ingin diubahnya adalah penyamaran nya, dusta satu membawanya pada dusta berikutnya...Samantha merasa sangat bersalah karena banyak hal yang ia tutupi awalnya, hanya agar bisa mencari siapa ayah kandung Tristan.Samantha merasakan kesedihan yang dalam, mungkin dia tidak akan sesedih ini jika Chase masih tetap sosok sang penguasa arogan seperti anggapannya di awal. Samantha merasa nyeri di dadanya sungguh nyata. “Mom, Dad, Samantha belum packing baju buat pergi.”“Oh iya Sayang...kalau gitu kamu mau packing sekarang? Perlu bantuan nggak?” tawar Mommy antusias.“Enggak usah Mom, Sam sudah terbiasa kok. Sekalian Sam mau istirahat sedikit sebelum berangkat.”“Ya udah, kamu istirahat aja. Tristan tapi tidak rewel kalau malam?”“Syukurnya enggak, Mom.”“Bagus itu, jadi kamu bisa tidur seb

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SPONTAN, TERLALU NATURAL

    Kedua orang tua Chase saling berpandangan, mereka mengamati anak dan menantu dengan ekspresi tertarik yang tak berhasil mereka sembunyikan. Gerakan spontan Chase mengecup puncak kepala Samantha adalah deklarasi rasa sayang, nggak mungkin rekayasa, terlalu natural. “Pa .. pa ... ta ... taa.”Celoteh Tristan menambah hangat suasana.“Oh ya ampun anak Sayang mau minta gendong ya? Bentar ya...P-papa....mau makan dulu." Samantha ragu-ragu saat mengucapkan kata 'Papa' tapi tetap diucapkannya karena melihat Tristan yang menjulurkan tangannya seolah ingin digendong oleh Chase.“Nggak apa-apa kok, sini Papa gendong.”Chase menghampiri Tristan di baby chair-nya lalu dengan sayang ia pun hendak menggendong Tristan.“Pa!”pekik Tristan tiba-tiba seraya menggelengkan kepalanya. Lantas semua orang yang di sana tertawa gemas melihat tingkah Tristan, bibirnya bilang 'pa' tapi kepalanya menggeleng."Oh come on, Tristan. Pria sejati harus tegas." Chase bergurau sambi

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT and SMOOTH 4 : MELEDAK BERSAMA

    "Lepaskan." "Nanti." "Chase, nggak bisa gini."Samantha berusaha berbicara disela-sela serangan bibir dan lidah Chase.Awalnya Chase mengabaikan ucapan Samantha hingga otaknya dengan perlahan menangkap dan menguraikan maksud ucapan Samantha. "Nggak bisa?" Dengan berat hati Chase menarik dirinya. Saat merasa bibirnya bebas Samantha membuka matanya dan bertatapan dengan Chase tapi tidak ada kata yang keluar dari bibirnya yang mulai bengkak. "Nggak bisa karena di luar ada Mommy and Daddy?""Nggak! Eh..iya, tapi bukan cuma itu." Samantha menjawab belepotan."Kalau gitu apalagi?" Chase bertanya sambil memeluk pinggang istrinya yang entah sejak kapan telah duduk di pangkuannya, bibir boleh di bebaskan tapi tubuhnya nggak mundur sedikitpun. Chase melihat bibir ranum yang bikin otaknya kabur itu terbuka, seakan siap menyemburkan kata-kata, tapi ternyata tidak ada kata yang terucap.Perlahan Chase menundukkan kepalanya dan dengan lembut bibirnya mulai memagut bibir sexy yang sudah dal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status