Share

Asa 123

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-14 12:26:58

*Happy Reading*

"Jadi dia masih belum menyerah, ya?"

"Akh!"

Raid bertanya pada pria yang kini kepalanya sudah berada di bawah kakinya. Pria itu salah satu anak terbuang yang Raid didik dan masuk dalam kawanan Eca. Bahkan, Raid tempatkan untuk menjaga Nissa bersama Eca sebelum pindah ke rumah ini. Jika Eca, Raid tempatkan di dekat Nissa. Maka pria di bawah kakinya ini mengawasi dari jarak jauh. Intinya, orang ini salah satu kepercayaan Raid, tapi mulai mangkir.

Ia adalah Zaki. Orang yang sama, yang memberi info tentang ditemukannya mata-mata di pesta pernikahan tadi. Raid mengerti rules yang dimainkan Zaki. Pria itu sengaja memberi info begitu demi menahan Raid dan membiarkan Nissa pergi lebih dulu tanpa pengawasannya. Sayangnya, Zaki tidak tahu jika rencananya sudah terbaca sejak lama. Bahkan, Raid sudah punya rencana sendiri mengacaukan hal itu.

Raid saat ini berada di rumahnya. Rumah yang selama ini Nissa tempati. Bedanya rumah itu saat ini sudah banjir dengan genangan darah, juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Aswati Lilip
musuhnya ada di mana2...
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
ealah nissa jd wanita jgn 0neng bgt napa sih, km itu selalu dlm bahaya cemburu malah di kedepani trs. naira sm raid gk ada hubungan apa2 toh kalian itu udah sah jd suami istri lho
goodnovel comment avatar
endang sagita
sumpah mih aku Gedeg dengan sikap nya si Nissa yg GK pandai pandai liat keadaan ...... mau di siksa kek gimana LG tuh Nisa biar pandai otaknya buat mikir ihhhhh ......... greget betul lah sama si Nisa ini......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 124

    *Happy Reading*Langkah kaki Naira yang tadi tengah berlari terburu-buru mendadak berhenti, ketika melihat tubuh itu tersungkur akibat sebuah bantingan. Naira terpaku dengan napas tercekat dan sorot mata tak percaya melihat kejadian yang baru saja terjadi dihadapannya.K-kok, bisa?"Ni-Nissa?" panggil Naira kaku akhirnya.Yang dipanggil menoleh, lalu mengerjap beberapa kali menatap Naira. Gadis itu sepertinya juga baru tersadar pada apa yang baru saja dilakukan.Rupanya tadi saat berbalik badan, Nissa yang refleksnya sudah sedikit terlatih menahan tangan yang hendak menusuknya. Mendorongnya sedikit ke arah tubuh lawan, kemudian membantingnya. Naira yang memang tidak tahu tentang pelatihan yang Nissa jalani tentu saja terkejut. Sahabat lemahnya berubah keren dan bisa melindungi dirinya sendiri. "Bangsat!" Keterkejutan Nissa dan Naira pun seketika buyar dengan sebuah makian kasar dari wanita yang tadi hendak menusuk Nissa, tapi malah dibanting sang korban. Dia adalah Anjani. Wanita ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 125

    Asa 125*Happy Reading*"Darius?"Raid langsung menggumamkan sebuah nama, saat mendapati seorang yang tadi menyapanya menghampiri di ruang ganti siang ini. Akhirnya dia datang juga. Raid mengulas senyum penuh makna."Hai, Raid. Sorry aku baru bisa datang sekarang," sapa bule bernama Darius, seraya menghampiri Raid yang sangat gagah dengan jas mahal yang membalut tubuhnya.Raid terlihat mengernyit sejenak, sebelum kembali tersenyum dan mengangguk paham. Ekor matanya menangkap kehadiran seorang lainnya, tapi langsung mengurungkan langkah ketika melihat keberadaan Darius di sana. Seorang gadis yang membuat Darius dan Raid pisah kongsi."Kenapa? Karena pesawatmu delay? atau ... karena sempat ragu?" tembak Raid tanpa basa basi. Membuat Darius hanya bisa tersenyum kikuk di tempatnya.Karena Darius tau pasti, dia gak mungkin memilih antara dua alasan yang baru Raid kemukakan. Bagaimana pun? Mau ditutupi serapat apa pun. Raid pasti tau, kalau Darius sebenarnya sudah pindah ke negara ini dua h

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 126

    *Happy Reading*"Ada apa Darius? Kau tidak suka dengan kejutanku?" jawab Raid enteng. Seraya tersenyum miring di depan sana. Tetapi sambil menatap posisi Darius yang masih di liputi rasa tak percaya di tempatnya."...""Hey, Dude. Jangan men-judge ku seenak hati mu. Karna aku memang tidak seperti itu." Raid berucap sambil mengulas senyum dan mengedipkan sebelah matanya pada sang istri yang terlihat penasaran akan obrolan dalam teleponnya."....""Memang kapan aku bilang akan menikah dengan Naira?"Eh?"Tidak pernah, kan? Itu sih, kau sendiri yang seenaknya berasumsi." tambah Raid. Membuat Darius langsung bungkam di tempatnya. Sementara sang istri di sampingnya semakin penasaran kala nama sang sahabat di sebutkan."...""Ck, itu karena kami memang punya urusan kerjaan bersama di sana." Raid menautkan jemarinya dengan Nissa. "Lagi pula, kau tau aturan di indonesia, kan? Tentang pingitan yang harus di lakukan pengantin. Jadi ... ya saat itu aku dan istriku sedang dalam masa pingitan. Mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 127

    *Happy Reading*Beruntungnya, pesta pernikahan Raid dan Nissa berjalan lancar setelahnya. Tidak ada aral melintang atau gangguan lagi. Eh, ada sebenarnya. Akan tetapi, hanya gangguan kecil dan masih bisa di tangani Frans dan anak buah Raid lainnya. Membuat sang Raja dan Ratu satu hari itu, bisa tenang menikmati pesta yang berjalan meriah hingga malam tiba. Nissa tidak tahu tepatnya berapa undangan yang Raid sebarkan. Mungkin 3000 atau malah lebih. Yang jelas, pesta yang awalnya ia buat canda ingin dilaksanakan mewah memang benaran terjadi. Bahkan melebihi ekspektasinya. Banyak orang penting yang hadir. Tak hanya dari kalangan pebisnis dari dalam dan luar negeri saja. Bahkan ada juga pejabat, Artis, Model, serta banyak lagi yang tak bisa Nissa sebutkan satu-satu. Ada juga para awak media juga yang meliput jalannya acara. Membuat Nissa merasa jadi artis dadakan. Akan tetapi, kini ia pun tahu jika sang suami mempunyai cakupan relasi yang tak main-main. Beberapa pengelola pondok pesantr

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 128

    *Happy Reading*Nissa tersentak halus saat sebuah tangan kekar melingkar di perutnya dari arah belakang. Napasnya tercekat, jantungnya mulai berdebar tak karuan. Tahu siapa si pemilik tangan besar itu, Nissa pun berusaha mengatur napas dan menekan degup jantung agar tak sampai terdengar pria yang kini tengah memeluknya. Malu!"Kamu pasti capek, ya? Haruskah kita menunda malam pertama kita?" "Nanti reader kecewa."Raid terkekeh di belakang tubuhnya, lalu mengeratkan pelukannya dan mencium sisi kepala bagian atas. Sebelum ini Nissa tak pernah merasa ada yang salah dengan postur tubuhnya. Meski dia tidak setinggi model, tapi dia juga tidak pendek, kok. Pas lah untuk ukuran tubuh orang Asia. Namun kini, ketika berada dalam dekapan Raid seperti ini. Nissa mendadak merasa bogel. Bagaimana tidak, ternyata tingginya hanya sampai dagu sang suami saja. Apalagi saat ini dia juga tak memakai high heels untuk menunjang penampilannya. Makin-makin saja Nissa merasa kecil sekali di hadapan Raid. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 129

    *Happy Reading*Akibat ulah Raid, Nissa jadi melewatkan sholat subuhnya. Pria itu benar-benar gila dalam menuntaskan hasratnya. Nissa kesal, tapi juga tak kuasa untuk marah. Soalnya kalau dipikir lagi, Raid tak sepenuhnya salah. Ia pun ada andil. Karena apa? Ya, karena lebih gilanya Nissa juga menikmati keintiman itu sampai lupa waktu. Ah, tidak, bahkan SANGAT MENIKMATI. Hingga saat Raid minta nambah pun, Nissa menyambut dengan senang hati.Entahlah, Nissa tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Yang jelas, dia benar-benar menikmati semua sentuhan Raid dan seperti tak merasa puas. Ingin lagi, lagi, dan lagi. Wajar nggak, sih? Kalian yang udah nikah, tolong komen ya ini wajar atau tidak. Yang pasti, Nissa sendiri malah merasa mendadak jadi maniak seks. "Astaga!" Nissa tersentak kaget, saat baru saja membuka mata sudah di hadapkan dengan wajah Raid bersama senyum khasnya. Iya sih ganteng. Tetapi tetap aja kaget kalau sedekat ini. "Abang, ih! Ngagetin aja," Nissa mencebik kesal. Rai

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 130

    #WARNING!! ZONA KHUSUS DEWASA! YANG MASIH DIBAWAH UMUR MENYINGKIR DULU! KALAU PERLU TUNJUKAN KTP KALIAN DI KOLOM KOMENTAR##*Happy Reading*Sebenarnya Nissa masih penasaran akan penjelasan Raid tentang Abyan yang ternyata 'letoy'. Masih ingin mendengar secara detail lagi. Sungguh suaminya ini ternyata luar biasa. Apa daya, perut tak bisa di ajak kompromi. Di tengah-tengah obrolan mereka. Dia malah berbunyi nyaring. Tanda cacing di dalam tengah demo minta diberi asupan energi. Akhirnya Nissa pun terpaksa mengakhiri obrolan seru mereka."Sudah, sudah. Kita lanjut ngobrol lagi nanti. Sekarang lebih baik kamu mandi dulu, habis itu makan.""Nggak kebalik, Bang? Bukannya lebih enak makan dulu baru mandi? Nanti kalau Nissa masuk angin, gimana?"Raid mengulas senyum manisnya, lalu membelai rambut panjang Nissa yang tampak acak-acakan, tapi tetap memesona di matanya. Malahan menggoda. Membuat Raid ingin mengulangi pergumulan manis mereka semalam kalau saja tidak kasihan pada istrinya ini."Tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 131

    Raid tersenyum manis menatap sang istri yang tengah terlelap. Disibakkannya rambut yang menjuntai menghalangi wajah cantik istrinya. Lalu satu kecupan panjang Raid berikan di sisi kepala wanita yang sudah mencuri hatinya tersebut.Nissa tak bergeming. Benar-benar tak terganggu sama sekali dengan perbuatan Raid barusan. Begitulah Nissa, kalau sudah tidur memang seperti mayat. Tak terganggu oleh apa pun. Itulah kenapa, dulu saat Raid masih suka iseng mencuri ciuman dibibir semerah cerry-nya. Nissa tak menyadarinya sedikit pun. Pernah satu kali hampir ketahuan, pas awal melakukannya. Beruntung Raid sudah terlatih dalam hal bersembunyi. Ajaib memang Nissa ini. Sepulas apa pun tidurnya, dia akan terbangun jika jam sudah menunjukan pukul tiga pagi. Meski tanpa alarm. Tetapi memang Nissa pasti akan terbangun jam sekian. Seolah punya alarm tubuh sendiri. Raid mengetahui hal itu setelah memantau Nissa diam-diam lewat cctv.Raid bahkan hafal betul apa yang akan Nissa kerjakan di jam segitu. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29

Bab terbaru

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 138

    "Sayang, hari ini Abang ada urusan di knightsbridge. Kamu mau ikut nggak?""Di mana itu, Bang? Jauh nggak dari sini?""Knightsbridge terletak di jantung kota London yang modis, menggabungkan jalur Hyde Park yang dilalui kuda, kedutaan besar Belgravia, museum Kensington, dan kediaman seniman Chelsea. Saat ini, lingkungan itu dipenuhi dengan berbagai toko, restoran, townhouse bersejarah kelas dunia, dan merupakan rumah bagi dua properti Jumeirah . Di sana, kita juga bisa melihat sejarah Knightsbridge dan bagaimana ia bisa mempertahankan reputasi yang dimilikinya saat ini." Raid menjelaskan dengan sabar dan panjang lebar. "Nggak tahu ah, Bang. Nggak ngerti juga. Udahlah, Abang aja yang pergi. Nissa lagi mager," sahut Nissa kemudian dengan malas. Raid mengerutkan keningnya bingung. Beberapa hari ini entah kenapa Nissa memang berubah jadi pemalas. Tak seperti biasanya yang selalu antusias jika di ajak ke tempat baru. Apa mungkin Nissa sudah bosan tinggal di sini? Akan tetapi, mereka baru

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 137

    Sebenarnya enggan sekali untuk Nissa menerima tawaran Naira pergi ke London. Bukan hanya karena dia tidak suka naik pesawat, tapi juga karena malas ketemu Nichole. Gimana ya, jelasinnya? Semua orang memang bilang Nichole itu sudah berubah. Tetapi sebagai sesama wanita, jelas Nissa tahu dan bisa merasakan kalau sebenarnya Nichole itu belum menyerah tentang perasaannya pada Raid. Wanita itu masih mendamba Raid meski tidak terang-terangan seperti dulu. Di depan Naira dan suaminya, Nichole memang akan bersikap biasa saja dan seolah acuh pada keberadaan Raid. Tetapi Nissa tahu betul, kadang dia masih mencuri pandang pada Raid, dan mencoba mendekati pria-nya dengan gaya halus.Ah, pokoknya Nissa tidak suka sama Nichole!"Sayang, kita nggak akan lama, kok. Hanya mengantarkan Naira saja ke rumah mertuanya.""Abis itu langsung pulang, ya?""Uhm ... tinggal dulu beberapa hari, ya? Soalnya Abang juga ingin menengok Damien dan juga harus mengecek usaha Abang yang ada di sini. Kita juga bisa sek

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 136

    Raid mengulas senyum manis sambil menatap Nissa yang terlelap paska percintaan panas mereka. Panas dan menegangkan seperti permintaan wanita itu. Sungguh, Raid selalu dibuat kagum setiap kali bercinta dengan Nissa. Wanita itu banyak kejutan. Gadis alim itu sudah tidak ada. Wanita polos, cengeng, dan menyusahkan itu sudah sirna. Berubah menjadi wanita dewasa yang mengagumkan.Ia adalah Anissa fatih Zhakia. Wanita lemah yang awalnya tak pernah Raid inginkan dan terus ia hindari. Merepotkan! Beban! Titel itu sering Raid sematkan pada Nissa. Apalagi jika Nissa sudah mulai menunjukan sifat cengengnya. Rasanya ingin Raid cekik saja lehernya agar berhenti menangis selamanya. Namun, siapa sangka? Gadis yang awalnya tak pernah Raid inginkan ini justru mampu mencuri hatinya. Membuat seorang Raid bertekuk lutut hingga rela menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk seorang Nissa yang cengeng. Terlebih setelah berhasil memiliki Nissa seutuhnya, Raid dibuat tergila-gila. Jatuh cinta setiap hari da

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 135

    Setelah urusan ngisi perut kelar, maka waktunya ... tidur. Eh, ya enggak, dong! Itu mah kaum rebahan yang makin menggemoy kayak Amih. Kalau Nissa sama Raid mah, abis makan mereka belanja. Soalnya, inget kan, kalau mereka perginya tadi dadakan dan tanpa tujuan. Jadi ya mereka nggak ada persiapan apa pun sebelumnya. Bahkan baju saja, mereka hanya bawa beberapa lembar. Raid membawa Nissa ke salah satu pusat pembelanjaan yang ada di sana. Membeli keperluan yang dibutuhkan sekaligus jalan-jalan cuci mata. Ya, anggap aja ng'date setelah nikah."Abang, cukup! Ngapain sih beli sebanyak ini? Abang mau buka toko atau gimana?" tegur Nissa saat melihat Raid memasukan banyak sekali barang. Bukan barangnya yang membuat Nissa keberatan, tapi jumlahnya. Masalahnya, Raid beli satu jenis barang dalam jumlah besar. Padahal, mereka di sana hanya akan liburan, bukan menetap. Tetapi Raid belanja seolah mereka akan lama saja. "Nggak papa, sayang. Abang sanggup kok bayarnya.""Ck, ini bukan masalah sanggu

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 134

    Brak!Nissa terkesiap kaget saat tiba-tiba saja Nita menggebrak meja. Wajahnya merah padam menatap Raid. Pasti dia sangat marah sekali saat ini. Tentu saja, ucapan Raid barusan memang terlalu kejam. Bahkan Nissa yang mendengarnya saja merasa sakit hati barusan. Ah, suaminya ini kalau sudah mode julid memang tak kaleng-kaleng. Akibat ulah Nita barusan. Kini, mereka jadi pusat perhatian di tempat makan tersebut. "Kurang ajar!" sentaknya keras. "Berani sekali kamu menghinaku seperti itu. Apa kamu tidak tahu siapa aku?!""Tahu, kok. Kamu sampah, kan?" Raid tak gentar sama sekali. Berucap santai sambil sebelah tangannya mengusap lembut punggung Nissa demi menenangkan kekagetan yang sempat dirasakan. "Diam!""Ah, atau kau lebih suka ku panggil jalang?""Kurang ajar!"Grep!"Akh!"Nita yang murka pun berniat melayangkan tangannya. Namun, dengan cepat Raid tahan dan gantian mencekal tangannya hingga wanita itu meringis kesakitan. "Bang?" Tahu keadaan sudah tak kondusif. Nissa pun mencoba

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 133

    "Papa?" beo Nissa refleks. "Iya, Papa kamu. Bule tadi. Itu papa kamu, kan?"Dilihat dari mana, ya ampun! Jelas-jelas wajah Raid bule banget, sementara Nissa sendiri khas asia. Nah, kok, bisa wanita ini menyangka Nissa dan Raid adalah anak dan ayah. Katarak atau gimana?Atau ... ah, jangan-jangan memang itu akal-akalan si Mbak calon valakor ini agar bisa dekat dan kenalan dengan Raid. Baiklah kalau begitu. Jika memang dia ingin kenalan dengan Raid, maka dengan senang hati Nissa kabulkan. "Apa bagusnya sih Mbak dapet nomornya doang. Lebih enak kenalan langsung, kan?" tawar Nissa kemudian. "Eh, emang boleh?" Si wanita tadi mengerjap tak percaya dengan tawaran Nissa. 'Calon anak tirinya baik hati sekali!' Mungkin itulah yang saat ini ada dalam pikirannya."Boleh, kok." Nissa menjawab ramah. "Ayo, ikut saya."Wanita itu pun mengekori Nissa dengan senyum sumringah dan mata berkilat bahagia. Hatinya dag dig dug parah ketika jalan untuk mendekati Raid di buat selancar mungkin oleh calon a

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 132

    "Wah! Ini tempat siapa, Bang?" Nissa berseru takjub ketika akhirnya mobil yang mereka kendarai masuk ke sebuah pekarangan luas di depan sebuah bangunan yang menarik hati. Bukan bangunan itu yang membuat Nissa terpesona sebenarnya, tapi pekarangan asri dan sekitarnya yang sungguh memanjakan mata. Adem!"Tempat kita." Raid menjawab seadanya."Punya abang?""Punya kita."Nissa tak bertanya lagi. Sejatinya dia tahu, jika Raid berkata 'punya kita' itu berarti adalah milik Raid. Sementara jika Raid berkata punya Nissa. Maka itu berarti hak milik ada pada Nissa. Percayalah, Raid itu tipe pria yang masih menjunjung tinggi istilah 'milik suami, milik istri. Milik istri, ya milik istri'. Jadi, jelaskan kalau hunian asri di depan itu milik siapa?"Rumahnya bagus banget, Bang!" Nissa berlarian seperti anak kecil saat memasuki rumah tersebut. Bangunan yang tak begitu luas, tapi juga tidak bisa dibilang sederhana. Pas lah untuk ukuran Villa yang hanya akan mereka tinggali. Rumah tersebut juga s

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 131

    Raid tersenyum manis menatap sang istri yang tengah terlelap. Disibakkannya rambut yang menjuntai menghalangi wajah cantik istrinya. Lalu satu kecupan panjang Raid berikan di sisi kepala wanita yang sudah mencuri hatinya tersebut.Nissa tak bergeming. Benar-benar tak terganggu sama sekali dengan perbuatan Raid barusan. Begitulah Nissa, kalau sudah tidur memang seperti mayat. Tak terganggu oleh apa pun. Itulah kenapa, dulu saat Raid masih suka iseng mencuri ciuman dibibir semerah cerry-nya. Nissa tak menyadarinya sedikit pun. Pernah satu kali hampir ketahuan, pas awal melakukannya. Beruntung Raid sudah terlatih dalam hal bersembunyi. Ajaib memang Nissa ini. Sepulas apa pun tidurnya, dia akan terbangun jika jam sudah menunjukan pukul tiga pagi. Meski tanpa alarm. Tetapi memang Nissa pasti akan terbangun jam sekian. Seolah punya alarm tubuh sendiri. Raid mengetahui hal itu setelah memantau Nissa diam-diam lewat cctv.Raid bahkan hafal betul apa yang akan Nissa kerjakan di jam segitu. Se

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 130

    #WARNING!! ZONA KHUSUS DEWASA! YANG MASIH DIBAWAH UMUR MENYINGKIR DULU! KALAU PERLU TUNJUKAN KTP KALIAN DI KOLOM KOMENTAR##*Happy Reading*Sebenarnya Nissa masih penasaran akan penjelasan Raid tentang Abyan yang ternyata 'letoy'. Masih ingin mendengar secara detail lagi. Sungguh suaminya ini ternyata luar biasa. Apa daya, perut tak bisa di ajak kompromi. Di tengah-tengah obrolan mereka. Dia malah berbunyi nyaring. Tanda cacing di dalam tengah demo minta diberi asupan energi. Akhirnya Nissa pun terpaksa mengakhiri obrolan seru mereka."Sudah, sudah. Kita lanjut ngobrol lagi nanti. Sekarang lebih baik kamu mandi dulu, habis itu makan.""Nggak kebalik, Bang? Bukannya lebih enak makan dulu baru mandi? Nanti kalau Nissa masuk angin, gimana?"Raid mengulas senyum manisnya, lalu membelai rambut panjang Nissa yang tampak acak-acakan, tapi tetap memesona di matanya. Malahan menggoda. Membuat Raid ingin mengulangi pergumulan manis mereka semalam kalau saja tidak kasihan pada istrinya ini."Tid

DMCA.com Protection Status