Yah Jessica pikir sebaiknya dia mati saja daripada harus kehilangan harga dirinya yang begitu penting, dia belum pernah disentuh oleh siapapun, didalam seumur hidupnya bahkan pacaranpun dia tidak pernah. Keluarga Hillatop mendidiknya dengan naik tentang menjaga harga diri dari para laki-laki. Jadi daripada dia disentuh oleh dia manusia laknat tersebut, Jessica lebih memilih untuk mati saja saat ini.Percayalah ketika laki-laki tersebut mendengarkan apa yang diucapkan oleh Jessica seketika dia merasa ditantang di dalam kemarahan nya saat ini sehingga hal tersebut membuat nya perlahan menarik pelatuk pistol yang ada di tangan nya. Dan seketika dalam hitungan detik laki-laki itu siapa siap menarik pelatuk pistol nya tanpa aba-aba.Doooooor.Suara tembakan berupa letusan tersebut langsung memecah keheningan, membuat siapapun yang mendengarnya nya pasti begidik ngeri. Jessica yang telah siap dengan segala macam kemungkinan mendengar dengan jelas suara letusan pistol yang ada dihadapan nya,
Villa tersembunyiPinggiran kota SwissKamar.Yavuz jelas saja sedikit panik saat tahu gadis tersebut jatuh pingsan, dia melajukan mobilnya dengan cepat dan membawa Jessica menuju ke kediaman nya, di Villa gelap tersembunyi di pinggiran kota Swiss.Tempat tersembunyi tersebut di sebut sebagai kerajaan hitam Yavuz sang penguasa malam, laki-laki mafia yang cukup ditakuti di penjuru eropa.Laki-laki tersebut langsung membawa tubuh Jessica dengan cepat begitu dia tiba di kediaman nya, beberapa pelayan terlihat berhamburan kedepan menyambut kehadiran tuan nya, mereka terkejut bercampur panik saat menyadari laki-laki bengis dan kasar tersebut membawa seorang gadis di pangkuan nya. Ini untuk pertama kalinya laki-laki tersebut membawa seorang perempuan di dalam seumur hidupnya dengan cara yang terlalu baik dan manis. Menggendong nya dan mengeluarkan ekspresi wajah panik yang begitu luar biasa."Panggilkan dokter pribadi ku." Dan teriakan melengking di tengah malam tersebut dari mulut laki-lak
Masih di villa tersembunyi Yavuz,Ruang rahasia."Cari tahu siapa yang mencoba untuk melukai ibu dari anak ku." Ucap Yavuz dengan suara menggelegar nya, dia bicara pada dua laki-laki yang ada di belakangnya.Yavuz terlihat mengerutkan rahangnya untuk beberapa waktu, menatap kearah depan dimana terdapat kaca besar yang langsung tertuju pada bagian halaman belakang mansion, menembus bagian hutan pinus yang tampak gelap gulita di sekitar sisi kiri dan kanannya."Aku ingin tahu siapa yang berani melakukan hal tersebut semalam, dia berani bermain-main denganku, berani-beraninya mencoba untuk melukai orang yang seharusnya menjadi milikku, Maka jangan berikan sedikit pengampunan, aku akan memastikan dia tidak akan bisa menarik nafasnya dengan baik." Ucap Yavuz kemudian lagi."Baik tuan.""Yes sir."Dua laki-laki tersebut menjawab secara bergantian, menundukkan kepala mereka dengan cepat kemudian memilih untuk beranjak pergi dari sana."Aku pikir apakah mungkin ada hubungannya dengan Walden a
Masih di kediaman Utama YavuzKamar utama Yavuz.Keheningan terjadi setelah sang dokter berlalu dari hadapan Yavuz, laki-laki tersebut bergerak menuju ke arah kamarnya untuk melihat kembali kearah Jessica. Bola mata laki-laki tersebut tidak terlepas menatap ke arah depan nya untuk waktu yang cukup lama di mana dia terlihat duduk di sebuah kursi sofa pada sisi kanan bagian kasur.Bisa dia lihat gadis tersebut masih terlelap didalam tidur nya untuk waktu yang cukup lama setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh sang dokter, Yavuz sengaja meminta dokter memberikan obat vitamin dan penguat janin agar kondisi janin perempuan tersebut baik-baik saja mengingat betapa terlambat nya dia datang pada gadis tersebut tadi nya. Yavuz sama sekali tidak melepaskan pandangannya, membiarkan diri menatap Perempuan di hadapannya itu, bahkan sesekali dia menatap perut Jessica yang jelas telah membentuk dengan sempurna.Jika ada yang bertanya bagaimana perasaan nya saat ini, jelas saja berkacamuk menjadi sat
Yavuz langsung mencoba memajukan tubuhnya, melihat dengan lekat gadis yang mulai menggerakkan jemari-jemarinya tersebut. Yah Jessica tersentak dari tidur lelap nya, secara perlahan dia menggerakkan jemari-jemari tangannya.Bisa gadis tersebut rasakan saat ini jika di beberapa bagian tubuh terasa pegal luar biasa, seperti habis di hajar oleh seseorang dan dia merasa bagian kaki nya ada yang berat serta sakit. Jessica mencoba membuka bola matanya secara perlahan, entah kenapa dia merasa jika kepala nya sedikit berdenyut-denyut untuk beberapa waktu, sangat berat seakan-akan sesuatu yang berat menghantam atas kepalanya tersebut. Begitu gadis itu membuka bola matanya, cahaya lampu di atas nya menyilaukan bola mata nya, membuat perempuan tersebut memejamkan sejenak bola matanya karena terkejut dengan efek silau nya.Jessica langsung menutup pandangan nya dengan telapak tangan nya untuk beberapa waktu, mencoba membiasakan diri dari cahaya lampu disana. Sejenak dia diam, mencoba mencerna apa
Mansion utama Yavuz,Kamar utama,Beberapa hari setelah kejadian malam itu.Sejak tadi bisa dilihat bagaimana Jessica terlihat menatap beberapa pelayan yang bergerak membawa makanan untuk diri nya dengan perasaan yang cukup, sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari ini, tinggal di tempat ini tanpa di izinkan untuk keluar oleh pemilik tempat tersebut sana sekali.Kondisi kesehatan nya masih diragukan untuk pergi keluar dari sana."Tapi mister, aku harus kembali bekerja," Itu yang dia ucapkan pada laki-laki berwajah tenang dan datar itu, Yavuz begitu laki-laki tersebut memperkenalkan nama nya pada Jessica, membuat perempuan itu sedikit kesulitan memanggil namanya karena baginya nama itu cukup membuat lidahnya sulit menyebutnya.Mister Yavuz, Yavuz, ckckckck terlalu aneh bagi nya menyebutkan nama itu berkali-kali."Aku belum bisa mengizinkan nya, dokter belum mengizinkan kamu untuk bergerak kemana-mana, dia bilang kandungan mu tidak benar-benar dalam kondisi 💯% baik, kamu tidak dipe
Masih di kediaman utama Yavuz,Ruang makan,Jelang makan malam."Fuhhhhh," Jessica terlihat menghela pelan dan berat nafas nya untuk beberapa waktu, sungguh rumit rasanya tinggal di tempat asing dan rumah laki-laki yang cukup membuat nya gelisah dan takut.Bukan karena apa tapi kesannya aneh saat dia berpikir tinggal dirumah orang yang baru dikenalnya beberapa minggu ini Sejenak Jessica menatap kearah Yavuz yang terlihat bergerak menuju ke arah dirinya, ini adalah pertama kalinya mereka berdua duduk di kursi pada meja makan bersama.Selama dia tinggal di kediaman laki-laki tersebut, mereka belum pernah melakukan nya dan rasanya agak canggung memang belum lagi karena dia tidak terbiasa bersama laki-laki dari luar untuk menikmati makan malam kecuali didalam keluarga Hillatop. Ahhhh tiba-tiba Jessica merindukan semua orang dari keluarga Hillatop. Entahlah berapa lama waktu berlalu, Seolah-olah waktu berlalu begitu lamban dan lama, seringkali dia merindukan semua orang di keluarga tersebu
Tiba-tiba Jessica merasa sedikit gelisah, menatap Yavuz yang masih berdiri di samping nya, dimana laki-laki tersebut menyerahkan piring makanan ke arah dirinya dan menatap dalam wajah Jessica."Apakah itu genting mister?," Jessica bertanya hati-hati, takut salah bicara, menghadapi laki-laki sekelas kakak angkat nya Khan jelas rumit, laki-laki dengan karakter begitu sangat rumit untuk di pahami, bahkan mereka lebih suka membuat bergidik lawan bicara mereka.Meksipun Khan begitu hangat dan memperlakukan dia dan Tiffany dengan cara yang begitu lembut dan tidak pernah membentak mereka dalam banyak situasi, lebih melindungi ketimbang memaksa mereka agar dewasa, tapi Jessica tetap berusaha untuk tidak bergantung pada Khan, dia sadar lambat hari dia akan berpisah dari semua orang dan tidak mungkin bergantung pada laki-laki tersebut.Dan dia tidak tahu apakah Yavuz memiliki sifat yang sama seperti Khan, dingin diluar tapi begitu hangat didalam, meratukan kaum perempuan dan sangat menghormati
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di