Beauty of Vengeance

Beauty of Vengeance

last updateLast Updated : 2024-08-18
By:  Bebe San7Ongoing
Language: English
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
233Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

What do you do when all comes crashing down? How do you react when you realize the maze is gone and the truth is what you can't handle? Love, pain, betrayal;... To what extent are you willing to go? The wedding picture Cassandra held fell to the floor shattering into thousands of pieces just like the state of her heart. ‘’My heart is in just as same state as this picture” She crawls her way to the balcony overlooking the beautiful city. A life of a perfect housewife, a perfect wife and partner, now she looks back and it had been nothing but a joke. She stares one more time at the beauty of the city beneath her. ‘’What a waste”’ she spat angrily. Letting her fragile body fall from the 8 floors of an apartment bought with her own money. ‘’Time is all I wish for’’ she whispers. Falling and letting her blood graze the hard tar. Frank and Kelly watched with a satisfied look, not seeing the third eye from the corner who watched with pain written all over him. 6 years is what she offered, standing before two men on her wedding day, Cassandra wakes up. She had to choose a groom, will she go back with this man or would she take her chances into finding out what another 6 years would be in the hands of those longing eyes that watched her fall to her death or the hands that pushed her?’’

View More

Chapter 1

Chapter 1

Sebuah gedung perkantoran di kota Jakarta. Tepat di lantai dua puluh lima, seorang pria tampan dengan wajah tegas berwibawa, menggeser tombol hijau dengan jari telunjuknya yang kokoh, saat mendengar nada panggilan pada ponselnya.

"Farhan, Istrimu akan melahirkan!'

Tubuh pria bernama Farhan itu menegang mendengar kabar yang baru saja dia dengar. Ponsel di tangannya nyaris jatuh saat mendengar suara ibu mertuanya dari seberang sana.

"Iy-iyaa, Bu. Farhan segera pulang. Dira dibawa ke rumah sakit mana, Bu?"

"Rumah sakit Kasih Bunda, Nak."

Setelah menutup panggilan telphon dari Bu Ani-mertuanya, Farhan bergegas mengambil kunci mobil di laci meja kerja, meraih jas di sandaran kursi, kemudian melesat keluar dari ruangannya dan setengah berlari hendak memasuki lift khusus yang menuju lobby.

"Tunda semua jadwalku hari ini! Istriku melahirkan."

Sang sekretaris tak sempat menjawab, hanya bisa ternganga melihat atasannya, Farhan Adiguna, melangkah sangat cepat dan berlalu begitu saja di depannya.

Setengah berlari, Farhan menghampiri mobilnya di area parkir khusus direksi yang berada tak jauh dari lobby utama. Pria berdarah Minang campur Jerman itu bergegas masuk dan melajukan mobilnya.

Sepanjang jalan tak henti-hentinya dia berdoa untuk keselamatan istri dan anaknya. Entah kenapa dia merasa aneh dengan perasaannya saat ini. Kenapa dia sangat mencemaskan Dira? Wanita yang terpaksa dia nikahi tanpa cinta sejak setahun yang lalu. Waktu itu Farhan hanya tak ingin mengecewakan bundanya yang sudah tua, hingga dia terpaksa menerima perjodohan ini. Dia tak pernah menyangka Bundanya telah melamar Dira pada Bu Ani di kampung tanpa sepengetahuannya.

Setelah melewati kemacetan dan perjalanan yang cukup melelahkan, Farhan tiba di area parkir Rumah Sakit bersalin Kasih Bunda. Sesuai petunjuk dari ibu mertuanya, Farhan langsung menuju ruang bersalin yang bersebelahan dengan Unit Gawat Darurat (UGD).

Farhan semakin mempercepat langkahnya ketika melihat ruangan bertuliskan 'Kamar Bersalin' dari kejauhan. Bu Ani yang sudah menunggunya sejak tadi telah berdiri di depan pintu masuk Kamar bersalin.

"Masuklah, Nak. Adzankan anakmu!" Wajah wanita paruh baya itu nampak sangat bahagia saat menantunya mencium tangannya.

Farhan hanya mengangguk dan bergegas masuk melewati pintu kaca ruang khusus bersalin ini.

Setetes embun menetes dari sudut netra tajam milik laki-laki berahang kokoh itu ketika melihat Nadira terbaring lemah. Di sampingnya seorang bayi merah nan mungil menggeliat seraya menggerak-gerakkan tangannya.

"Anakku ..." lirihnya dengan suara bergetar.

Nadira mengangguk lemah namun dia berusaha untuk tetap tersenyum memperlihatkan lesung pipitnya.

"Anak kita perempuan, Uda." Suara Nadira sangat lemah. Namun aura kebahagiaan terpancar di wajah ovalnya yang cantik.

"Andai saja Bunda masih hidup, pasti beliau senang. Bunda sangat ingin sekali cucu perempuan," lanjut wanita berkulit kuning langsat itu.

Kali ini bulir bening mengalir dari mata Nadira. Seorang wanita Minang yang dengan ikhlas menerima perjodohan dari orang tuanya setahun yang lalu. Walaupun dia tahu Farhan tidak pernah mencintainya, hingga hari ini.

Dengan hati-hati Farhan menggendong bayi mungil itu dan mengadzankannya dengan berlinang air mata. Kemudian setelahnya, kembali meletakkan bayi cantik itu tepat di samping Nadira.

"Dia akan tetap menjadi anakmu, Uda Farhan. Sampai kapanpun dia adalah anakmu. Kamulah nanti yang akan menjadi walinya ketika dia menikah kelak."

Farhan mengernyitkan dahi tak mengerti apa maksud perkataan Nadira barusan.

"Apa maksudmu, Dira? Kenapa kamu berkata begitu?"

"Uda Farhan tak perlu khawatir. Aku tidak akan melanggar perjanjian yang telah kita sepakati. Aku ikhlas menerima perjanjian itu." Parau suara Dira, tubuhnya bergetar. Sungguh sebenarnya terasa begitu berat mengucapkan apa yang baru saja dia katakan.

Sontak Farhan terdiam. Napasnya tiba-tiba sesak. Mengingat perjanjian yang telah dia buat sendiri delapan bulan yang lalu, persis beberapa hari setelah kepergian Bunda untuk selama-lamanya. Ketika itu, dia memaksa Nadira untuk menandatangani surat perjanjian itu.

Kini, entah kenapa Farhan justru hampir lupa dengan surat itu.

"Nantilah kita bicarakan itu. Tunggulah sampai anak kita berumur tiga bulan." Ucapan itu terlontar begitu saja dari mulut Farhan. Entah kenapa saat ini dia tak ingin membahasnya. Padahal dulu hampir setiap hari Farhan mengingatkan tentang isi surat itu pada Nadira.

"Tidak usah repot-repot mengurusku. Kamu tidak akan mengerti kebutuhanku yang sudah terbiasa tinggal di kota. Aku sudah biasa mengurus diriku sendiri. Jangan bikin Aku tergantung denganmu, akan repot jadinya jika Kita telah bercerai nanti."

"Uruslah dirimu sendiri, tak usah hiraukan Aku. Pernikahan kita ini hanya sementara. Jangan sampai ada perasaan apapun diantara kita."

Kata-kata Farhan itu yang selalu memenuhi kepala Nadira setiap hari. Hingga mau tak mau wanita itu mulai mempersiapkan hati dan jiwanya jika kelak Farhan menceraikannya.

Namun, walau selalu dilarang, Nadira tetap menjalankan kewajibannya mengurus dan melayani suaminya setiap hari. Karena itu yang diajarkan oleh ibunya.

"Tak perlu Uda menunggu sampai tiga bulan. Bukankah Uda sudah menanti waktu itu cukup lama? Aku tidak pernah keberatan jika sewaktu-waktu uda datang menengok anak kita."

Sesak sudah napas Farhan mendengar penuturan Nadira. Entah kenapa sekarang justru hatinya terasa nyeri mendengar Nadira membahas tentang perjanjian itu.

Farhan bergeming.

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan masuk dari nomor yang sudah tak asing lagi baginya.

[ Sayang, kamu di mana? Aku kangen. Bisa ketemu di tempat biasa?)

Farhan hanya membaca pesan itu, kemudian menutupnya kembali. Entah mengapa, rasanya enggan untuk membalas. Ada apa dengan dirinya? Seharusnya dia bahagia ketika mendapat pesan dari Erika, wanita yang sejak lama menjadi kekasihnya, jauh sebelum menikah dengan Nadira.

"Jika Uda harus kembali ke kantor, silakan!' ucap Nadira dengan merasakan nyeri di dadanya, lalu membuang pandangannya ke langit-langit kamar bersalin ini.

Kedua kaki Farhan seakan berat untuk melangkah. Seakan terpaku, dia tetap berdiri di samping ranjang Nadira. Menatap wajah wanita yang sekarang telah menjadi ibu dari anaknya.

Baru kali ini Farhan menatap wajah Dira dengan sejuta rasa yang dia sendiri tak paham. Entah kenapa kali ini enggan rasanya berpaling dari wajah cantik bermata teduh yang nampak kelelahan itu.

Sementara Nadira merasakan keanehan yang terjadi pada suaminya. Hingga membuatnya tak berani bertemu mata dengan Farhan.

"Permisi, Bu Nadira. Bayinya saya bawa ke ruang bayi dulu, agar ibunya bisa dipindahkan ke ruang rawat." Seorang perawat tiba-tiba masuk dan membawa bayi Nadira keluar.

Keduanya mengangguk. beberapa saat kemudian mereka kembali canggung dan tak banyak bicara.

Selama ini Farhan memang sangat jarang berbincang dengan Nadira. Dari sejak awal menikah, mereka bicara hanya seperlunya saja.

Hingga ingatannya kembali pada kejadian setahun yang lalu. Saat dirinya terpaksa menikah dengan wanita yang kini berada di hadapannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

No Comments
233 Chapters
Chapter 0001
Finally, the deal day was here, Cassandra had not slept all night. She wanted everything perfect. It was already 10 am and she knew his flight would be arriving any moment from now. Her head falls sternward, remembering just how she walked down the aisle to him with a huge smile and tears of joy. B
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
Chapter 0002
Frank watched with a satisfactory smirk as Kelly tossed Cassandra around. That was his wife but nothing she said nor her tears moved him, rather it made him angry. He wasn't glad, it was hard to die. It was taking too much time already and pissing him off. “What did I ever do wrong? I was there whe
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
Chapter 0003
In a big fancy room within a grand hotel with a spectacular wedding venue, a beauty lay in bed tired from all the wedding preparations.She was long done with her makeup yet it Still was not time for her to walk down the aisle to the man of her dreams. She stares in her sleep distres written all ove
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
Chapter 0004
Cassandra's absence had not been suspected by any. While the Guests were arriving and taking their respective seats her supposed friend and finance were having fun. When she got back to her room, the letter had been placed. It was needless trying to find out who planted it. In her previous life, sh
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
Chapter 0005
A loud gasp echoed all over the hall. I could see the smile disappear not only on the face of my supposed groom but that on my backstabbing best friend. Everyone was too stunned to speak, Kelly turned to me with crocodile tears. How well she plays the role of a best friend and a mistress at some
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more
Chapter 0006
The ride back home was a quiet one, Cassandra was still to understand the events taking place in her life. Barely 24 hours she is back to 6 years, she is married to another while she watches the man she gave everything to stand at the altar in fake tears. She was not remorseful, but seeing him cry
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more
Chapter 0007
It's been hours since hours since Carlson left for the office and Cassandra has been in their room not knowing what to do. She had a long shower, trying to get her thoughts together.Her phone has been going off for hours. Frank and Kelly were not the only ones calling, the police were calling and s
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more
Chapter 0008
Cassandra navigates her way into the massive mansion. Every happy memory she had with her parents came flooding, she could no longer hold her tears as she just let it fall. Her mother was what she would say a woman of great capability.She had been there for her, and she still remembers just how muc
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more
Chapter 0009
As Cassandra listened carefully her eyes widened at the realization of her words.‘’Baby, I don't know if I got it right, but I am certain whatever I heard sounded like that’’ Laura assured her.‘’Will you act on it?’’ Cassandra did not want to worry her. She was over in France for her treatment and
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more
Chapter 0010
His strange habit did not frighten Cassandra, rather she felt protected and safe. Her father's murderer was still on the run and not knowing who the real culprit was only made it harder and her safety uncertain. She was happy to have a man like Carlson looking out for her at all times. As they settl
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status