Home / Romansa / Batal Di Madu / 49. Perdebatan Kecil

Share

49. Perdebatan Kecil

last update Huling Na-update: 2025-01-30 16:26:19

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Begitu banyak pekerjaan sampai lupa akan janjinya untuk pergi ke panti jompo. Viona merasa bersalah karena sudah hampir tiga jam yang lalu Rama memintanya untuk datang ke sana. Merasa tak enak hati dia pun mencoba menghubungi Oma Dora di panti.

Tak menunggu lama, panggilan itu langsung dijawab oleh seseorang.

“Assalamu’alaikum, Vio.”

“Wa—Walaikumsalam, Bu ...”

“Clarissa, panggil saja Tante Rissa.”

“Ih iya Tante, maaf saya menghubungi ponsel Oma Dora, karena saya dengar Oma lagi sakit tapi maaf saya belum bisa ke sana, nanti setelah pulang kerja pasti saya ke sana.”

“Iya enggak apa-apa Vio kamu enggak usah khawatir demamnya Oma sudah mendingan, sekarang beliau masih tidur. Terima kasih kamu sudah begitu perhatian dengan Oma Dora. Saya juga lama kok di sini, sebisa kamu saja ke sini ya jangan dipaksa.”

“Di kantor lagi banyak pekerjaan Tante.”

“Saya baru tahu kamu juga bekerja di tempat lain?”

“Baru masuk hari ini Tante, kebetulan sekretaris s
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Batal Di Madu   50. Putus

    Viona tanpa menoleh ke belakang lagi, dia langsung pergi masuk ke panti. Raga begitu kesal dia ingin menyusul Viona meskipun dia melihat tak ada mobil Rama yang terparkir di sana tapi kakinya ingin sekali menginjakkan ke sana.“Aku harus ke dalam, aku ingin tahu apakah benar Oma Dora sakit atau hanya akal-akalan Viona untuk bisa bertemu Rama. Siapa tahu tadi Rama diantar oleh sopirnya dan pergi lagi. Ah jadi penasaran,” geram Raga dan memutuskan untuk turun dari mobilnya. Namun di saat itu juga kembali terdengar bunyi ponsel dari Raga. Pria tampan itu langsung mengambilnya dari balik saku jasnya dan melihat siapa yang menghubunginya.“Ah, dia lagi,” kesal Raga yang tak ingin mengangkat telepon itu. Tetapi ponselnya terus berdering dan membuatnya kesal. Mau tak mau Raga pun menjawab telepon itu.“Ada apa, Vin?”“Mas, kamu di mana? Aku tanya di kantor kamu sudah pulang dan kenapa ponsel kamu lama banget baru di angkat? Kamu enggak bersama dengan wanita kampung itu, kan?” “Aku akan

    Huling Na-update : 2025-01-30
  • Batal Di Madu   51. Terkejut

    “A—apa yang kamu katakan tadi? Kamu bercanda, kan?” Vina memastikan apa yang dikatakan oleh Raga tidak benar.“Maaf Vin, tapi aku sudah lelah dan ...”“Kamu lebih memilih meninggalkan aku? Kamu masih waras, kan?” mata Vina kembali melotot. Wajahnya begitu kesal dan marah.“Ini adalah kesalahan seharusnya aku tidak berhubungan denganmu lagi, tapi aku sudah memantapkan hatiku untuk tetap setia dengan istriku sendiri,” jelasnya lagi.Vina terdiam mendengar ucapan Raga barusan. Hatinya begitu kesal lalu wanita cantik itu tersenyum kecil seakan mengejek Raga.Dia pun melangkah mundur dan membuka laci dekat cermin hiasnya. Raga yang masih terduduk tidak melihat apa yang akan dilakukan oleh Vina.“Kamu sudah mantap untuk berpisah denganku? Setelah apa yang kamu lakukan? Bagaimana dengan nasibku, Mas? Apakah aku harus menggugurkan janin ini?” Vina masih membelakangi Raga.“Kamu jangan khawatir, kamu bisa pergi keluar negeri untuk melahirkan anak itu. Semua biayanya aku yang akan atur. Kehi

    Huling Na-update : 2025-01-30
  • Batal Di Madu   52. Merebut Viona

    Rama menatap Clarissa mamanya sejenak. Beberapa saat kemudian dia kembali melanjutkan makannya yang tinggal suapan terakhirnya. Dia lalu meletakkan sendok dan garpu dengan rapi diatas piringnya sendiri dan meminum segelas air. Clarissa masih menunggu ucapan Rama. “Menurut Mama?” tanya Rama kemudian. “Mama menyukai wanita itu. Dia baik, perhatian, penyayang, manis dan senyumannya begitu indah. Mama sangat menyukainya tapi sayang dia sudah memiliki orang lain. Mama ingin mempunyai menantu seperti dia, tapi yang enggak mungkin kan. Mudah-mudahan keponakan teman Mama itu seperti dia, Rama,” ucapnya tersenyum kecil. “Keinginan Mama akan segera Rama wujudkan,” sahut Rama membalas senyuman mamanya itu, namun, Clarisa sedikit terkejut. “Apa maksud kamu, Sayang?” tanya Clarissa bingung.“Ya, seperti Mama bilang kalau Mama ingin menantu seperti Viona, maka Rama akan mengambilnya dari suaminya itu,” sahut Rama dengan santai. Mendengar ucapan Rama barusan membuat mata Clarissa terbuka leba

    Huling Na-update : 2025-01-30
  • Batal Di Madu   53. Saling Bicara

    Raga mencium wangi rambut istrinya sendiri. Menghirup dalam-dalam lalu mengibaskan rambut Viona ke sebelas kanan sehingga terlihat leher yang jenjang dan telinganya.Ciumannya kearah leher , mengendusnya membuat wanita manis itu bergidik ngeri. Senyuman Raga terlihat saat ada gerakan Viona. Tangannya pun tak tinggal diam menjelajahi tubuh istrinya sedikit demi sedikit. “Sayang, apakah kamu sudah tidur atau pura -pura tidur? Ada hal yang ingin aku bicarakan sebelum kamu salah paham,” bisiknya ditelinga Viona dan kemudian mencium telinga itu membuat Viona kembali merespons. Viona masih tetap diam, tapi Raga belum juga menyerah sampai wanita manis itu terbangun. “Ya ampun Mas Raga, kamu sengaja banget begini, bagaimana aku bisa tahan, coba?” kesalnya dalam hati yang berusaha tetap diam tapi tetap saja sentuhan suaminya itu bagaikan candu. “Mungkin kamu suka dengan sentuhanku sehingga ...”Mata Viona langsung terbuka lebar dia juga tidak ingin Raga menganggapnya menyukai sentuhan

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Batal Di Madu   54. Rencana Rama

    Seperti biasanya Viona melakukan rutinitas paginya. Setelah tadi malam Raga menceritakan keluh kesah yang selama ini dia rasakan. Raga akhirnya mau terbuka dengan isi hatinya. Kata demi kata yang diungkapkan oleh Raga masih terniang-niang bahkan membuat wajah wanita manis itu bersemu merah. Bagaimana tidak, karena Raga akhirnya mengakui akan besar cintanya kepada Viona istri pilihan Opa Lukman dan Papi Seno. Kini Viona tahu kenapa Papi Seno tidak merestui hubungan Raga dengan Vina karena takut akan menimpa kejadian yang sama dengan papinya yang ditinggal berselingkuh dengan pria lain yang lebih kaya. Raga juga menceritakan kedekatan mereka saat satu kampus dulu dan berakhir dengan kepergian Rama keluar kota sehingga tidak ada kabar darinya. Sampai akhirnya mereka bertemu kembali dengan sikap Rama yang lebih tegas dan bersaing dalam bisnis sampai sekarang. Mereka pun saling tak mengenal dan berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dalam tender apa pun. “Sepertinya aku harus membant

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Batal Di Madu   55. Curhat Clarissa

    Clarissa bersiap untuk pergi. Hari ini dia ingin mengunjungi panti jompo terlebih dahulu sebelum dia ingin bertemu dengan mantan suaminya itu. Iya, wanita paru baya itu sudah membulatkan tekad untuk bertemu dengan Seno mantan suaminya yang sudah dia campakkan demi pria lain. Meskipun nanti hanya Kemarahan yang dia dapat tapi dia tidak peduli lagi yang penting bisa membicarakan hal ini segera. Clarissa masih menyimpan nomor ponsel Seno, meskipun pria paruh baya itu sudah memblokirnya semenjak perpisahan mereka. “Aku tidak tahu, apakah Mas Seno masih membenciku atau tidak, tapi tak ada pilihan lain selain membicarakan hal ini. Rama dan Raga adalah anak-anakku. Mungkin sekarang Raga juga masih membenciku atau sudah menganggapku mati,” pikirnya dalam hati. ***Dua puluh menit perjalanan akhirnya Clarissa sampai di yayasan panti jompo. Bu Kasih langsung menyambutnya dengan bahagia.“Bagaimana kesehatan Oma Dora, Bu?” tanya Clarissa lembut. “Alhamdulillah sudah membaik Bu. Beliau

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Batal Di Madu   56. Bertemu Clarissa

    Clarissa hanya diam sembari menatap sendu Oma Dora. Seketika kemudian dia menggeleng pelan. “Aku belum siap bertemu dengan Raga, apakah dia masih mengingatku atau sudah membenciku selama ini, aku takut Oma.”“Rama mengetahui kalau mereka saudara tiri?” tanya Oma Dora. “Rama tahu Oma, tapi Raga, dia enggak tahu siapa Rama sebenarnya. Aku sengaja menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan Rama,” ucapnya pelan. “Semakin rumit tapi kamu harus memberitahukan kepada Raga siapa Rama sebenarnya. Sekarang apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Oma Dora lagi. “Aku ingin bertemu dengan Mas Seno untuk membicarakan masalah ini. Aku tahu Mas Seno akan membenci melihat wajahku ini tapi aku harus bertemu dengannya. Aku enggak ingin mereka bertengkar atau bersaing dalam hal apa pun. Rama sudah tak bisa dikontrol dia nekat untuk mengambil Viona. Aku enggak mungkin membiarkan itu terjadi, Oma,” jelas Clarissa. “Baiklah jika itu menurutmu bisa membuat masalah ini selesai. Lebih cepat lebih baik k

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Batal Di Madu   57. Rahasia Clarissa

    Clarissa menjelaskan semuanya kalau Rama anaknya adalah orang yang sama yang menjadi pesaing bisnis sekaligus teman Raga saat kuliah dulu. Opa Lukman terkejut dengan ucapan Clarissa. Wanita paru baya itu pun meminta maaf atas kesalahan yang dulu dia buat. Hanya karena uang dulu Clarissa meninggalkan Seno. Tapi sekarang dia ingin menebus kesalahannya dengan cara menyelamatkan kedua anaknya. “Sekarang apa yang kamu inginkan, Rissa?” tanya Opa Lukman masih bersikap tegas. “Rissa enggak tahu Pa., tapi yang jelas Rissa enggak ingin kedua anak Rissa saling bermusuhan. Rama ingin mengambil Viona dengan cara apa pun Rissa takut Pa, hal itu akan terjadi dan mereka akan saling ...”“Semua akan baik-baik saja. Raga tidak selemah yang kamu bayangkan. Dia keturunan keluarga Subrata. Kamu jangan mengkhawatirkan Raga.” Potong langsung Opa Lukman kemudian berdiri dari tempat duduknya.“Tapi Pa ...”“Saya hanya mempunyai satu cucu saja yang bernama Raga Handika Subrata. Sedangkan yang lain it

    Huling Na-update : 2025-02-04

Pinakabagong kabanata

  • Batal Di Madu   67. Kemarahan Rama

    “Lepaskan! Siapa kalian!” teriak wanita itu begitu histeris. “Kamu akan tahu siapa kami, tapi yang jelas jangan membuat keributan jika tidak ingin celaka!” sahut orang itu berwajah sangar itu. “Kurang ajar kalian, saya ini sedang hamil. Jika terjadi sesuatu dengan kehamilan saya , kalian akan saya tuntut!” teriaknya lagi. Para preman itu hanya menertawakan apa yang dia ucapkan membuat wanita itu begitu kesal dan marah. “Kurang ajar kalian! Lepaskan aku!” “Kamu minta dilepaskan? Tunggu bos kami datang baru kami bisa melepaskan kamu! Sekarang lebih baik diam dan tenang,” ucap salah satu preman itu lagi.Wanita itu berteriak sepanjang waktu setelah siuman beberapa menit yang lalu. Dia baru sadar dengan kaki dan tangan terikat tali dan duduk di sebuah kursi. Rupanya setelah Vina mengetahui Viona masih hidup dan mampu membawa preman itu ke kantor polisi membuat Vina ketakutan. Apalagi saat mendengar kalau semua ini adalah rencana Vina sendiri untuk menyingkirkan Viona. Vina lari dar

  • Batal Di Madu   66. Rencana Rama

    “Kamu enggak terlibat, kan dalam masalah ini? Kamu tidak tahu kan kalau Vina menyuruh preman untuk menghabisi Viona?” tanya Clarissa berteriak sambil mengetuk pintu kamar mandi Rama. Tak ada sahutan dari dalam. Tak lama kemudian Rama keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian lengkap.“Rama tidak tahu masalah ini dan berani sekali Vina membuat Viona mengalami masalah ini. ““Rama, apa yang ingin kamu lakukan, jangan bertindak gegabah.”“Rama akan mencari wanita itu dan memberikan dia hukuman !”“Tunggu dulu Rama, kamu jangan berbuat nekat dengan Vina!” Clarissa mengejar Rama yang sudah duluan keluar dari kamar dengan tergesa-gesa. “Rama dengarkan Mama, dulu!” Teriak Clarissa tapi Rama tetap saja melanjutkan langkah tanpa mendengarkan ucapan ibunya. “Rama, apa benar Vina hamil anak kamu?” Ucapan Clarissa mampu menghentikan langkah Rama yang terhenti di tengah anak tangga. Clarissa menyusulnya cepat dan menatap wajah Rama yang nampak marah. .“Apa benar yang Mama kataka

  • Batal Di Madu   65. Praduga

    “Saya cukup bersabar dengan semua perilaku kamu, tapi jangan menyebarkan gosip tentang Raga. Kamu sadar kan kalau Raga itu juga anakmu?”“Sebenarnya apa maksud Papa? Rissa tidak tahu apa-apa ...”“Tanyakan kepada anakmu itu, pasti dia yang melakukan tindakan menjijikkan itu. Kamu tahu saya bisa berfikir kalau Rama masih berhubungan dengan Vina.”“Apa yang Papa katakan? Papa jangan menuduh seperti itu. Rissa tidak tahu tentang hal itu, Rissa baru tahu dari Papa, bahkan Rissa belum membaca surat kabar ...” Sambungan telepon itu langsung terputus karena Opa Lukman yang menutupnya. “Halo! Halo, Pa!” teriak Clarissa yang tak bisa bicara lagi dengan Opa Lukman.“Berita apa?” tanyanya bingung. Clarissa lalu mencari surat kabar hari ini. Entah kenapa hari ini sedikit telat surat kabar itu belum sampai di rumahnya. Clarissa kemudian menanyakan kepada pembantunya, dan ternyata benar surat kabar itu baru datang di rumahnya. Clarissa langsung membacanya dan dia pun sangat terkejut dengan be

  • Batal Di Madu   64. Amarah Papi Seno

    “Apa ini Raga?” tatapan suram dari pria paruh baya itu terlihat mencekam di kala melihat sebuah surat kabar yang menyoroti masalah tadi malam.Raga yang ingin menikmati sarapannya di meja makan pun sudah tak berselara saat papi Seno memperlihatkan sebuah syarat kabar yang diterima oleh satpamnya barusan pagi ini. Marah bercampur malu dikala nama keluarga Subrata akhirnya disangkut pautkan dengan hilangnya Vina semalam, karena orang mengetahui kalau Raga Handika Subrata masih berhubungan dengan wanita yang bernama Vina itu. “Hilangnya seorang model cantik karena cinta segitiga.” Judul yang terpampang cantik di halaman surat kabar itu paling depan bahkan menjadi berita utama membuat mata Raga melotot. “Sudah Papi katakan cepat selesaikan urusan kamu dengan wanita itu sebelum dia berbuat ulah. Dan sekarang terbukti kan? Dan dia sudah mencoba melenyapkan menantu kesaayangan Papi, ini sangat keterlaluan, Raga! Papi enggak peduli dia hamil atau tidak segera kirim dia ke balik jeruji. W

  • Batal Di Madu   63. Bicara

    Viona membersihkan diri setelah beberapa jam yang lalu mengalami insiden yang harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk melawan para preman itu.Untung saja luka yang diderita oleh Viona tidak terlalu parah, sehingga dia pun tak perlu tidur di rumah sakit.“Mbak Vina sangat keterlaluan, dia menyuruh para preman itu untuk menghabisi aku, padahal aku sudah ingin bercerai dari Mas Raga. Sekarang aku jadi ragu untuk melepaskan Mas Raga. Apa jadinya Mas Raga hidup dengan wanita seperti itu. Pantas saja Opa dan Papi tidak merestui hubungan mereka. Dia bisa melakukan apa saja dengan cara keji sekali pun. Aneh sekali Mas Raga, pacaran selama lima tahun enggak mengenal sifatnya,” kesal Viona bicara sendiri di dalam kamar. Seketika terdengar ketukan pintu dari luar. Viona yang ingin mengistirahatkan tubuhnya pun tidak jadi. Vio menyambar jilbab instantnya yang tergeletak di ranjang lalu memakainya cepat setelah itu lalu membukakan pintu kamarnya. “Opa?” Viona terkejut dengan kedatangan Opa Luk

  • Batal Di Madu   62. Hilangnya Vina

    “Selamat malam Pak Raga,” sapa salah satu polisi itu.“Selamat malam. Katakan apa yang terjadi dengan istri saya?” tanyanya kepada pak polisi itu.“Maaf Pak Raga, tadi kami sudah meminta keterangan dari Ibu Vio dan Pak Usman pemilik taksi itu, mereka mengalami insiden di perjalanan. Dari mereka kami mendapatkan kesimpulan kalau ada yang ingin mencelakai Ibu Vio dengan mengirimkan empat preman. Tapi untungnya Bu Viona bisa mengatasinya tanpa rasa takut. Saya sangat mengapresiasikan tindakan Ibu yang sangat luar biasa mampu menangani para preman itu,” jelas Pak Polisi itu membuat Raga terkejut. “Maksud Bapak?” tanya Raga bingung dan penasaran. “Ya Bu Viona mampu mengalahkan ke empat preman itu samapi mereka babak belur. Saya salut dengan Ibu Viona berani melakukannya kepada ke empat preman itu dan sekarang sedang diproses.,” lanjut Pak Polisi itu. Wajah Raga kembali syok mendengar ucapan pria berseragam polisi itu. Hal yang baru dia ketahui kalau Viona ternyata mampu mengatasi para

  • Batal Di Madu   61. Aksi Viona

    Melihat ada kesempatan Viona melihat ada balok kayu besar yang tergeletak di tanah. Balok kayu yang sama untuk memecahkan kaca mobil bagian depan itu. Dengan cepat dia langsung mengambil nya dan memukuli ketiga preman lainnya. Viona dengan brutal membuat para preman itu tersungkur kembali. Wanita manis rupanya bisa menangkis semua serangan ke empat preman itu karena dia juga membekali dirinya untuk bisa belajar seni bela diri. Viona hanya menjurus ke bagian intim mereka yang langsung tersungkur kesakitan akibat tendangan kaki Viona yang masih memakai sepatu hak tingginya. Keempat preman itu pun tersungkur lalu Viona mendekati salah satunya. Preman yang berani memegang tangannya itu. “Katakan siapa yang menyuruh kamu!” tatapan bengis Viona masih terlihat membuat preman itu ketakutan.“Sa—saya tidak tahu, saya hanya o—orang su—suruhan dari Bos untuk bisa menyingkirkan kamu,” sahutnya terbata-bata. “Katakan siapa yang menyuruhmu atau aku tendang lagi ...” Viona melirik bagian bawa

  • Batal Di Madu   60. Empat Orang Preman

    Viona segera bersiap untuk pulang. Terlihat Raga sudah berada di luar ruangan dan juga ingin pulang bersama Viona. “Kamu pulang dengan saya,” ucap Raga melintas di depan Viona.“Tapi Pak, apa kata karyawan lain kalau saya pulang dengan Bapak?”Wajah Raga kembali dingin mendengar pertanyaan konyol dari Viona. “Vio, jangan membuat masalah lagi atau kamu memang suka mendapatkan hukuman dari saya, kamu ketagihan?” Raga mengedipkan matanya menggoda Viona. “Bukan begitu Pak, tapi enggak enak dilihat oleh banyak karyawan dan ...”Ucapan Viona terhenti saat suara telepon Raga berdering. Raga pun segera mengambil ponselnya dari balik jasnya itu. Sudah dipastikan siapa yang telah menghubungi Raga. “Sayang kamu enggak lupa kan dengan janjimu? Sekarang enggak pakai lama.”“Aku akan mengantarkan Viona dulu pulang setelah itu ke rumahmu. Jangan berdebat!” Raga langsung memutuskan sambungan telepon itu dan memasukkan kembali ponselnya. “Ayuk!” ajak Raga.“Mas, lebih baik kamu selesaikan saj

  • Batal Di Madu   59. Hukuman

    Raga masih berkecimpung di meja kerjanya. Masih banyak yang harus dia selesaikan sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang. Dia sedikit terkejut karena waktu begitu cepat berlalu sehingga dia pun melupakan makan siangnya. “Sudah jam segini dan aku lupa untuk makan siang, tapi di mana Viona, kenapa dia tidak mengingatkan aku untuk makan siang? Dia sengaja membuat kesalahan, baiklah, Sayang apa hukuman yang harus kamu terima,” kesalnya begitu baru ingat kalau dia melupakan waktu makan siangnya. Dia pun segera menghubungi Viona di meja sekretarisnya. Viona yang sedari tadi sudah duduk manis dan mengerjakan semua pekerjaannya apa lagi tiga puluh menit nanti ada meeting bersama klien sehingga dia harus menyelesaikan proposal yang dibuatnya. “Ya Pak?” Viona menjawab sambungan telepon dari Raga. “Kamu bisa ke ruangan saya sebentar?” “Maaf Pak ada yang penting, soalnya saya masih menyiapkan berkas untuk ...”“Saya ke luar menjemputmu paksa atau kamu yang ke ruangan s

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status