Share

Bab 869

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-11-15 18:00:00
"Seta, anakku!" Tuan Anjana menarik Anisa dan bergegas mendekati Seta.

Anisa merasa Tuan Anjana sama sekali tidak menghargainya sebagai seorang dokter. Kurang ajar! Beraninya dia mendorong Anisa yang telah mengoperasi anaknya.

Anisa menatap wajah Tuan Anjana. Ketika hendak mengucapkan sesuatu, akal sehat Anisa mencegatnya untuk membuka mulut.

Anisa memang mengasihani Seta, tapi mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Jika Keluarga Anjana tidak puas dengan kondisi Seta, Anisa akan berhenti merawat Seta.

"Dokter, maafkan ucapanku tadi." Setelah Tuan Anjana mendapatkan respons dari Seta, dia pun membalikkan badan dan berkata, "Barusan Seta memanggilku, aku sangat senang! Dokter, aku akan mengirimkan pelunasannya. Kalau ke depan kondisi Seta bisa berangsur pulih dengan sendirinya, aku tidak akan mengganggumu lagi."

Anisa tertegun mendengar ucapan Tuan Anjana. Maksudnya, setelah Anisa mendapatkan bayaran, dia tidak perlu memedulikan Seta lagi.

Namun Anisa ingin mengetahui perkembangan Seta.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 870

    Ekspresi Bibi Wina berubah saat mendengar ucapan Anisa.Bibi Wina tertegun selama beberapa saat, lalu tersenyum canggung, "Kamu tidak hanya merindukan Thea, tapi juga Tuan. Hmm, kalau urusanmu sudah selesai, apakah kita sudah bisa pulang ke Negara Legia?"Anisa tidak ingin pulang secepat ini. William dan Wilona juga sudah masuk sekolah sehingga Anisa perlu terlalu mengkhawatirkan mereka berdua. Ditambah, operasi kali ingin menguras terlalu banyak energi, Anisa sangat kelelahan.Anisa berencana pulang ke Negara Legia setelah cukup beristirahat."Tapi kalau kamu lelah, sebaiknya istirahat dulu. Kita tidak terburu-buru pulang ke Negara Legia," kata Bibi Wina sambil memperhatikan raut wajah Anisa. "Aku hanya merindukan William dan Wilona. Hatiku terasa hampa tanpa kehadiran mereka di rumah.""Em, aku juga merindukan mereka, tapi beberapa hari ini sangat lelah. Aku perlu beristirahat selama beberapa hari, baru pulang." Sebenarnya Anisa enggan pulang ke Negara Legia untuk menghindari Theo."

    Last Updated : 2023-11-15
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 871

    William bersekolah di Akademi Darena, tempat para genius bersekolah. Meskipun memiliki uang, anak-anak dengan kecerdasan biasa tidak akan bisa bersekolah di tempat ini.Wilona tidak secerdas William. Kalaupun Wilona bersekolah di Akademi Darena, takutnya dia tidak sanggup mengikuti kurikulum yang ada.Wilona tidak tertarik dan tidak mengerti dengan hal-hal yang disukai William. Kedua anak memiliki minat yang berbeda.Ketika Mike membawa Wilona keluar, mereka terkejut melihat mobil Theo yang berada di halaman.Sopir Theo membuka bagasi mobil dan mengeluarkan sebuah koper. Mike menggandeng Wilona untuk menghampiri sopir Theo."Ini kopernya Bibi Wina, dia sudah tidak bekerja untuk Keluarga Pratama. Tuan menyuruhku untuk mengantarkan kopernya ke sini," kata sopir."Bosmu menyuruhmu mengantarkan koper dengan menggunakan mobil semewah ini?" Mike merasa Theo berada di dalam mobil.Sopir menjawab dengan canggung. "Pak Theo ada di dalam mobil. Beliau minta diantar pergi sarapan."Mike mendengus

    Last Updated : 2023-11-15
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 872

    Mike terkejut karena Theo tiba-tiba merebut ponselnya."Sialan, ngapain merebut ponselku?" Mike berteriak sambil berusaha merebut kembali ponselnya.Di ujung telepon, Anisa tertegun mendengar teriakan Mike. Siapa yang merebut ponsel Mike? Siapa yang berani merebut ponsel Mike?Seketika, bayangan wajah Theo pun terbesit di kepala Anisa."Buka pengeras suara!" Theo memerintahkan Mike. Theo ingin mengetahui kondisi Wilson.Hati Anisa pun terasa berkecamuk saat mendengar suara Theo. Kenapa Theo dan Mike sedang bersama? Sekarang di Negara Legia baru pukul 7 pagi. Untuk apa Theo pergi ke Vila Starbay seawal ini?"Memangnya kamu siapa berhak memerintahku?" Mike tidak mau menghiraukan Theo.Seketika wajah Theo pun memancarkan aura dingin yang mengintimidasi.Mike tersentak, dia merinding melihat wajah Theo yang mengerikan.Wilona berdiri di samping Mike. Ketika melihat Mike dan Theo yang bertengkar, Wilona pun menangis karena takut mereka main tangan. "Nanti aku terlambat, huhuhu."Begitu Wil

    Last Updated : 2023-11-15
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 873

    Meskipun tahu Theo tidak akan menculik anak-anaknya, Anisa tetap merasa tidak tenang."Anisa, nanti aku telepon kembali. Mobil Theo lagi membuntutiku." Nada bica Mike seolah ingin memberikan pelajaran kepada Theo.Anisa langsung mencegat Mike. "Mike, jangan ngebut! Keselamatan nomor satu! Biarkan saja dia mengikutimu, dia tidak mungkin masuk ke sekolah Wilona juga, 'kan?""Baiklah. Mungkin dia juga khawatir mendengar Wilson demam, ekspresinya kelihatan murung banget. Sama sepertiku, kayaknya dia mengira Wilson sakit seperti kemarin." Emosi Mike perlahan mereda."Ya sudah, nanti kamu jelaskan saja kepada dia. Nanti aku telepon lagi.""Em." Mike menyimpan ponselnya, lalu melirik Wilona.Wilona tampak cemberut dan matanya memerah. Meskipun tidak menangis, dia kelihatan sangat sedih."Wilona, kamu ketakutan, ya? Jangan takut, aku nggak berani memukul dia. Kalaupun kami berkelahi, aku belum tentu kalau." Mike berusaha menghibur Wilona."Kalau dia memukul kamu, aku benar-benar nggak akan men

    Last Updated : 2023-11-16
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 874

    Begitu melihat panggilan dari Theo, Anisa langsung menolaknya tanpa ragu.Theo memiliki ego yang besar. Jika Anisa menolak panggilannya, Theo pasti tidak akan menghubunginya lagi.Theo tertegun melihat panggilannya yang ditolak, tetapi dia memahami perasaan Anisa. Bagaimanapun, Theo telah menyakiti hati Anisa.Hanya saja, Theo merasa agak terkejut melihat Anisa yang menolok panggilan Theo hanya dalam hitungan deitk.Theo panik, cemas, dan gelisah. Namun, Theo tidak akan menyerah begitu saja, dia kembali membuka ponselnya untuk mencari nomor Bibi Wina.Sebelum menelepon, Theo sudah memikirkan alasannya. Theo mendengar Wilson demam, jadi dia menelepon untuk menanyakan kabar Wilson.Alhasil, Bibi Wina juga menolak telepon dari Theo. Theo tertegun selama beberapa detik, sejak kapan Bibi Wina juga berubah menjadi sekejam ini?Apalagi, Bibi Wina telah bekerja selama puluhan tahun di rumah Theo. Hanya dalam beberapa bulan, Bibi Wina langsung melupakan Theo dan berpihak kepada Anisa.Hati Theo

    Last Updated : 2023-11-16
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 875

    "Aku ingin menjelaskan kepada teman-teman semua mengenai insiden yang menimpa Keluarga Tangsa." Clara berbicara sambil menghadap ke kamera. "Lima tahun yang lalu ayahku didiagnosa mengidap kanker paru-paru. Beliau telah berjuang sangat keras untuk melawan penyakitnya. Sayangnya, ayahku meninggal di hari pernikahanku.""Bu Clara, aku ingin menanyakan kelanjutan rencana pernikahanmu dengan Pak Theo," tanya salah satu wartawan."Bu Clara, kenapa Pak Theo tidak hadir di acara pesta pernikahan kalian? Apakah pernikahan kalian batal?"Clara sudah menebak akan mendapatkan pertanyaan semacam ini."Iya, batal. Theo tidak akan menikahiku. Aku berterima kasih kepadanya Theo yang telah bersedia bekerja sama untuk membantuku bersandiwara. Semua ini adalah ulah Nial, kakakku. Dia ingin menguasai semua harta Keluarga Tangsa, dia bahkan ingin membunuhku. Kalau bukan karena Theo yang bersedia membantu, aku mungkin sudah mati di tangan Nial," jawab Clara.Semua orang terkejut mendengar jawaban Clara."S

    Last Updated : 2023-11-16
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

    Last Updated : 2023-11-16
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

    Last Updated : 2023-11-17

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status