“Sebaiknya tuan putri, Nekora dan Heptagram langsung segera pulang saja menuju Kerajaan Lunar dengan menggunakan gate of teleportation,” tutur Satria setelah mereka semua keluar dari bangunan penjaga dungeon.“Eh? Memangnya apa yang ingin tuan lakukan dulu di sini?” tanya Trixi terkejut.“Iya nih kak. Aku juga ingin bersama kakak saja,” timpal Nekora.“Aku masih ada urusan di sini bersama dengan Alexa dan Noir. Lagipula aku ingin kalian segera beristirahat setelah perjalanan panjang yang melelahkan di dungeon. Terlebih pasti Raja Foxi sudah khawatir dengan tuan putri,” jawab Satria seraya mengeluarkan item gate of teleportation dari slot tasnya.“Nekora juga harus segera pulang. Nyonya Miria dan kak Lixia pasti sudah khawatir menunggumu,” sambung Satria sambil memasang item gate of teleportation.“Baiklah jika itu keputusan tuan. Ayo Nekora,” tutur Trixi sambil meraih tangan Nekora untuk dia ajak memasuki portal teleportasi. Meski terlihat terpaksa namun Nekora akhirnya mau ikut bersa
“Ya, jika dilihat dari situasi dan petunjuk yang kita dapatkan sejauh ini. Tapi jika dia memang bukan developer, bagaimana caranya dia membawa kita kemari? Itulah yang membuatku sangat kebingungan. Satu-satunya cara membuat kita berada di dunia ini hanya bisa dilakukan oleh pihak developer,” jawab Satria.“Jika kau saja sebingung itu, apalagi aku,” tukas Alexa sembari tersenyum.“Yah, karena itulah aku ingin kau dan Noir ikut membantuku memikirkannya. Itu juga agar kita semua bisa kembali ke dunia nyata,” tutur Satria.“Kau ini, hobi sekali memberi kami perintah untuk memikirkan pertanyaan yang sangat sulit dijawab,” sindir Alexa sambil tertawa kecil. Satria hanya tersenyum sedikit saja mendengarnya. Mereka berdua terus memacu kudanya di tengah gelapnya jalanan, cahaya rembulan tampaknya malam ini terhalang oleh awan mendung di langit.“Ne, Satria,” ucap Alexa pelan setelah mereka terdiam agak lama.“Ya?” tukas Satria sembari melirik Alexa.“Apakah kau benar-benar ingin kembali ke dun
Satria segera memakai pakaian khas petualangnya yang sudah dikenal luas oleh para penduduk Kota Lunar. Dengan cepat Satria berjalan menuju ke arah balai kota. Sepanjang jalan tampak para penduduk dan petualang yang berpapasan dengannya bersikap sangat hormat, mereka semua tahu kalau jasa Satria bagi Kerajaan Lunar sangatlah besar.Dalam perjalanan ke balai kota dia melewati pembangunan istana kerajaan yang sudah hampir selesai. Tidak heran jika dalam waktu dua bulanan saja kini struktur bangunan istana sudah hampir rampung sebab yang bekerja di sana juga sangatlah banyak. Satria hanya menyapa para pekerja sebentar sebelum melanjutkan lagi langkahnya menuju balai kota.“Selamat datang tuan pengembara, nona Alexa telah menunggu di ruang tamu khusus bersama dengan nona Trixi,” ucap penjaga balai kota saat Satria tiba.Satria hanya mengangguk saja lalu masuk ke dalam bangunan balai kota, dia segera pergi ke ruang tamu khusus untuk menemui Alexa dan utusan yang katanya datang dari Kerajaan
Satria dan Alexa segera mengantar Anniel menuju penginapan khusus tamu bagi Kerajaan Lunar. Letaknya agak jauh dari balai kota, namun keamanannya terjamin sebab di sana sudah ada prajurit tangguh yang khusus bertugas untuk berjaga di sekitar penginapan. Satria dan Alexa secara langsung mengantar Anniel sampai ke kamarnya.“Wah, apa ini tidak terlalu berlebihan ya?” tukas Anniel setelah melihat kemewahan yang ada di dalam kamarnya.“Ini hal yang wajar untuk tamu sepenting anda,” jawab Satria.“Nona bisa menekan tombol di sana jika memerlukan sesuatu, nanti pelayan akan langsung datang ke kamar nona. Jika nona ingin jalan-jalan di sekitar kota tolong beritahu para penjaga, tolong izinkan salah satu dari mereka juga untuk menemani nona,” jelas Alexa.“Terima kasih banyak. Padahal saya bukanlah utusan resmi Kerajaan Alf,” ujar Anniel.“Kami tidak membedakan utusan resmi atau tidaknya, kami hanya menilai seberapa penting kabar yang nona sampaikan. Dilihat dari sana saja kami pikir nona sud
“Semuanya sangat detail dalam peta ini,” batin Satria saat menatap satu persatu ketiga gulungan peta dari Anniel.Dalam peta tersebut juga ada coretan-coretan tangan Irishviel yang menjelaskan beberapa titik peta dengan detail, termasuk di mana posisi pertahanan paling kuat dan posisi pertahanan paling lemah dalam peta. Dia juga menuliskan pintu dan labirin rahasia dalam istana Kerajaan Alf yang biasanya digunakan keluarga kerajaan dalam situasi darurat.“Saya akan membawa nona Irishviel sendirian, tapi sebagai gantinya nanti saya membutuhkan bantuan nona Anniel untuk hal lain lagi,” tutur Satria sembari memasukan ketiga gulungan peta ke dalam slot tas miliknya.“Bantuan seperti apa yang perlu saya lakukan?” tanya Anniel.“Jika di Kerajaan Alf masih ada prajurit tangguh atau orang berpengaruh yang berpihak kepada nona Irihviel saya ingin nona Anniel menemui mereka nantinya selagi saya pergi untuk membawa nona Irishviel. Tapi itu nanti jika saya sudah bergerak, saat ini kita fokus dulu
“Semua serangan ini benar-benar terukur dalam waktu yang tepat, aku yakin dibalik semuanya ada orang yang pintar,” gumam Satria pelan dibalik kepulan debu yang timbul akibat dampak benturan serangan.“Mustahil, sekarang dia bahkan menggunakan skill guardian level 70?” batin Anniel yang tadi berada dalam perlindungan skill guardian Satria.“Kelihatannya mereka harus dipancing dulu, nona,” ucap Satria sembari melirik kepada Anniel.Saat itu juga Anniel mengangguk lalu melompat ke depan dengan pedang terhunus, saat itu juga tanah kembali bergetar kuat saat pedang Anniel diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam. Kali ini Anniel berniat menggunakan skill pedang terkuat yang dikuasai olehnya, tanpa ragu lagi Anniel menggunakan skill dimensional slash ke depan dan menebaskannya ke arah terowongan yang ada di hadapannya.Seketika itu juga tekanan udara padat yang memancarkan aura hitam gelap langsung membelah terowongan sampai tanah yang ada di atasnya ambles ke dalam. Kerikil serta debu
Sementara itu Satria dan Anniel sudah pergi jauh menyusuri hutan menjauhi para petualang yang menghadangnya. Mereka menunggangi kuda yang dipanggil lagi oleh Satria dengan job class beast tamer miliknya. kuda tersebut mereka pacu dengan sangat cepat agar tidak tersusul oleh squad Sherry dan squad Raven.“Kelihatannya mereka tidak berniat mengejar,” gumam Satria yang dalam job class ranger.Satria sama sekali tidak mendengar pergerakan di belakangnya. Dia sengaja mengajak Anniel menjauh daripada harus bertarung dengan kedua squad petualang yang menghadangnya. Dia yakin cepat atau lambat Raven akan menyadari identitasnya sebagai Satria jika mereka meneruskan pertarungan, hal itu akan berdampak buruk sebab Satria sejauh ini masih belum memutuskan untuk membongkar identitasnya kepada Anniel.“Fighter, assassin, ranger, beast tamer, lancer dan guardian. Aku tidak menyangka kalau ada orang di dunia ini yang sanggup menggunakan skill dari berbagai job class, dia sangatlah berbahaya,” batin A
“Saya tidak masalah dengan alasan nona. Sebab semua itu nona lakukan pasti karena cemas dan waspada terhadap saya, jika saya ada di posisi yang sama dengan nona pasti akan melakukan hal yang sama. Hanya saja sangat disayangkan saya baru tahu kebenarannya saat ini, seandainya saya tahu dari tadi mungkin kita bisa memasuki Kerajaan Alf tanpa menarik perhatian para penjaga,” tutur Satria.“Mohon maaf. Saya tidak mengira jika tindakan saya berdampak sejauh ini,” ucap Anniel dengan raut wajah menyesal.“Nona tidak perlu meminta maaf. Sekarang juga tidak terlambat, toh pada akhirnya meski sejak awal saya tahu kebenarannya tetap saja cepat atau lambat kedatangan kira pasti akan diketahui oleh Ghuntiris. Saya justru lega sebab sekarang kita tidak perlu mengubah rute perjalanan,” jawab Satria seraya berdiri dan memasukan lagi peta Kerajaan Alf.“Skill khususnya benar-benar berbahaya, jika saja skill seperti itu dimiliki oleh seorang player yang cerdik dan tangkas maka sudah dipastikan dia tida
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat