Share

Etika

Bab 29 Balas Dendam Yang Salah

Etika

"Selamat, kalian akan segera memiliki bayi."

Mata Karina membola dengan bibir menganga lebar. Tatapannya lurus menatap dokter Obgyn yang alvis panggil rumahnya untuk memeriksa keadaannya. Perlahan, tatapannya beralih ke suaminya. Yang tersenyum sangat manis menatapnya hangat.

"Ha-hami!" pekik Karina tak percaya. Dan reflek, tangannya mengusap perutnya yang datar.

Tubuhnya gemetaran, air mata tak terbendung kini. Kosong, tatapannya kosong sudah. Seakan semua harapan dan impiannya untuk bersama sang kekasih. Lenyap sudah.

"Aku akan memberikan resep vitamin dan susu terbaik untuk dikonsumsi. Sepertinya hormon kehamilannya sangat mengganggu nafsu makannya," ujar dokter.

Karina tak menanggapinya. Dia masih tergugu dengan rasa perih yang menghimpit di dalam dadanya. Tak percaya, kenapa dia tak memikirkan ini semua. Membiarkan pria itu terus menanam benihnya di dalam rahimnya. Bahkan, dia ingat. Dia juga sangat menikmati, bahkan pernah menggoda sang suam
Nur Cahaya

Klik vote untuk dukungannya, ya teman. Terimakasih banyak. Semoga kalian semua sehat selalu dan berlimpah rejeki. Salam hangat, NUR_CAHAYA

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status