Beranda / Romansa / Bad Romance / Bab 44 . Permintaan Maaf

Share

Bab 44 . Permintaan Maaf

Penulis: Venny
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

David meletakkan cangkirnya di atas meja makan dan menatap Bella yang kembali berkutat dengan salad buahnya. 

"Aku tidak bisa mengabaikan, saat tahu bagaimana kamu akan menghancurkan hidupmu lagi," ujar David. 

Selera makan Bella menguap dan kembali meletakkan sendoknya, membalas tatapan pria itu. 

"Benarkah? Bukankah seharusnya perhatian itu diberikan pada saat kali pertama kita bertemu? Jika pada saat itu kamu memberikan perhatian sebesar ini pada diriku, maka aku yakin tidak perlu mengalami semua ini!" ujar Bella dingin. Ya, dirinya sebenarnya tidak pantas menyalahkan semua itu kepada David. Pria itu tidak memiliki kewajiban terhadapnya, hanya saja perhatian David sekarang, amatlah mengganggu. 

"Benar. Seharusnya aku memastikan kamu baik-baik saja, sebelum memutuskan untuk pergi," ujar David sedikit menyesal. 

Bella berdiri dan merapikan peralatan makannya, sebelum berjalan ke dapur, Bella berkata, "Cukup berpura-pura! A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bad Romance   Bab 45 . Hanya Untuknya!

    Bella lalu berbalik pergi ke ruang ganti, tanpa berkata apapun. Masuk ke ruang ganti, baru tersadar bahwa tasnya masih di depan. Tepatnya ada pada David. Menghela napas berat, Bella keluar dari ruang ganti dan David sudah berada di depan pintu, mengulurkan tas miliknya."Terima kasih!" ujar Bella terpaksa."Sama-sama," balas David sambil tersenyum geli.Bella kembali masuk ke ruang ganti dan menutup pintu, tepat di depan wajah David.Bella menukar pakaiannya dengan kesal. Mengapa begitu kebetulan bertemu dengan pria itu di sini? batinnya kesal.Saat Bella keluar dari ruang ganti. Bibi June sudah berada di hadapannya dan berkata, "Kelas bela diri akan segera dimulai, di lantai 2.""Terima kasih," ujar Bella sopan dan masih merasa malu, karena kejadian tadi."Ehmm, tapi sebelum dirimu naik ke atas, aku ingin sampaikan bahwa Dokter David adalah asisten di kelas bela diri. Aku hanya tidak ingin Anda kembali salah paham dengannya," jelas B

  • Bad Romance   Bab 46 . Berbagi Rahasia

    Berdiri mematung, menatap mobil pria itu sampai menghilang di belokan, barulah Crystal mendengus kesal. Untuk pertama kalinya, Crystal mendapat perlakuan seperti ini. Dirinya marah, tetapi di samping itu, apa yang dilakukan pria itu semakin membuat Crystal menginginkannya.Baiklah! Dirinya hanya perlu mencari kesempatan lain untuk mendapatkan perhatian pria itu. Tidak ada pria yang mampu menolak pesonanya, hanya masalah waktu.***Hari Sabtu kembali datang dan hari ini adalah jadwal kedua bagi Bella untuk menemui psikiater, David Baker.Sebenarnya Bella malas menemui dokter itu. Namun, obat yang diresepkan begitu ampuh, bahkan lingkaran hitam di bawah matanya sudah hilang.Seperti kemarin, Bella tiba cukup awal dan mengambil nomor antrian pertama. Namun, setelah duduk cukup lama tidak terlihat pasien lainnya yang datang. Berbanding terbalik dengan kondisi dua minggu lalu, yang begitu ramai."Isabella Swan, silah

  • Bad Romance   Bab 47 . Perlahan

    Seperti biasa, Bella tiba di apartemen saat sudah cukup larut. Namun, belakang ini, David selalu muncul di depan kampus dan menawarkan diri, untuk mengantarnya pulang. Setelah mengetahui rahasia pria itu, Bella tidak lagi menjaga jarak. Ternyata ada seseorang untuk diajak bicara, sangat melegakan. Pria itu sangat cerdas dan apapun yang dibicarakan mereka, akan sangat menyenangkan.Malam ini, kembali David mengantarnya kembali ke apartemen. Ya, pria itu menutup klinik cukup larut dan sekalian menjemputnya.Menggunakan lift naik ke lantai 20, Bella akhirnya sampai di depan pintu apartemennya. Lalu, mengeluarkan kartu kunci dan menggeseknya.Klik!Pintu terbuka dan Bella melangkah masuk. Namun, langkahnya langsung berhenti saat melihat lampu di apartemennya menyala semua. Dengan dibekali sedikit ilmu bela diri, apa yang terjadi saat ini tidak membuatnya takut. Mata fokus dan tangannya mengambil payung besar yang terlipat, di belakang

  • Bad Romance   Bab 48 . Seperti Seorang Pelacur

    Wanita itu terlihat begitu murni. Apalagi raut wajah Bella yang terlihat menahan rasa takut. Ya, terlihat jelas wanita itu berusaha terlihat santai. Namun, kenyataannya semua terpancar di mata hazel itu.Ben yang berdiri di hadapannya, mulai melepaskan dasinya perlahan. Tatapan pria itu begitu tajam, menatap matanya.Dasi itu dilempar asal ke lantai kamar dan Ben mulai melepaskan sabuk pinggangnya, yang juga dilempar asal.Bella menelan ludah, dirinya yakin wajahnya semerah kepiting rebus. Tanpa sadar, Bella mundur. Ben maju satu langkah, Bella mundur satu langkah.Sambil melangkah mendekati Bella, Ben mulai membuka kancing kemejanya. Mulai dari kancing di lengan, lalu lanjut membuka kancing di bagian dada sampai kancing terakhir.Langkah Bella terhenti, saat tubuhnya menempel di meja rias. Tidak ada lagi tempat untuk menghindar, yang bisa dilakukan Bella hanya mencengkeram sudut meja rias, di mana tangannya diletakkan

  • Bad Romance   Bab 49 . Perasaan yang Salah

    Bella tertidur dengan rambut basah dan tubuh yang hanya terbalut handuk. Bella tidak pernah menyangka rasanya akan seburuk ini dan itu kembali membuatnya terluka.***Keesokan harinya, Bella terbangun dengan kepala yang begitu berat dan sakit. Bagaimana tidak, dirinya tidur dengan rambut basah dan hanya terbalut handuk. Ya, tubuhnya ngilu dan kepalanya hendak pecah.Langsung tukar pakaian dan melewatkan mandi pagi. Bella hanya mencuci wajah dan mengikat rambutnya asal. Lalu, menukar seprei di ranjang, ya itu untuk menghilangkan jejak akan apa yang terjadi tadi malam. Walaupun, hari ini dirinya akan pindah, tetapi Bella ingin tempat ini rapi dan bersih, sama dengan waktu pertama kali melangkah masuk.Setelah menukar seprei dan memasukkan seprei kotor ke dalam mesin cuci, Bella kemudian pergi ke dapur. Menyeduh kopi pekat, ya dirinya butuh kafein. Sarapan selembar daging asap dan sebutir telur, Bella masih sangat menjaga asupan makanannya.

  • Bad Romance   Bab 50 . Hanya Melakukan Hubungan yang Normal

    Di dalam mobil sedan mewah berwarna hitam, Bella duduk di kursi penumpang bagian belakang, menatap ke luar jendela. Benaknya kosong, ya, sampai Tom memecahkan keheningan itu. "Nona, di samping Nona ada sebuah kotak. Di dalamnya adalah topeng, Tuan berpesan, agar Nona mengenakan topeng itu saat turun dari mobil, nantinya." "Baik," jawab Bella sambil mengambil kotak hitam beludru yang ada di sampingnya, membukanya. Sebuah topeng yang amat indah. Topeng berwarna perak dengan beberapa baru indah di sekelilingnya. Topeng itu menutup bagian mata, kening dan bagian atas hidung. Bella langsung mengenakan topeng itu. Ya, kisahnya sudah dimulai. Bagaimana akhirnya, Bella tidak mau memikirkannya. Cukup jalani dan berusaha sebaik mungkin. Sebaik mungkin menuruti perkataan dan keinginan pria itu, Benedict Knight. Mobil akhirnya masuk ke dalam pekarangan rumah yang luas. Terlihat jelas, pemilik rumah ini kaya raya dan begitu banyak tamu yang telah hadir, itu te

  • Bad Romance   Bab 51 . Ujian

    Mulai dari mobilnya belok masuk ke jalan itu, David sudah melihat Bella. Ya, Bella dengan pakaian begitu terbuka duduk di pinggir pagar, kepala menunduk ke bawah.Entah mengapa, hati David sakit saat melihat Bella seperti itu.David langsung menghentikan mobilnya saat sudah berada di dekat Bella dan melompat turun, berlari ke arah wanita itu.Tidak menyapa, David langsung menggenggam pergelangan tangan Bella, menariknya berdiri dan berjalan ke arah mobil, masuk.Kulit wanita itu begitu dingin dan David dapat merasakan tubuh wanita itu juga gemetaran. Kali ini, ya untuk pertama kali bagi David, memiliki keinginan untuk mematahkan tulang hidung sahabatnya itu. Ya, satu tinju di wajah Ben sepertinya sangat pantas.Setelah membantu Bella masuk dan duduk di kursi penumpang bagian depan, lalu David segera berlari untuk masuk ke kursi kemudi. Menyalakan mesin, tetapi saat hendak menginjak pedal gas, David dapat melihat bagaim

  • Bad Romance   Bab 52 . Butuh Bantuanmu

    "Setidaknya kamu harus makan sedikit–"Ucapan David terpotong saat Bella langsung berbalik dan menghampiri pria itu. Menyentuh lengan David dan menengadah, menatap mata pria itu."Aku butuh bantuanmu!" ujar Bella langsung.David mengerjap beberapa kali. Dirinya tidak menyangka Bella akan berdiri sedekat ini dengannya."Ada apa?" tanya David dan mundur dua langkah.Bella maju dua langkah dan kembali menatap David dengan tajam."Kau tahu, aku selalu penasaran dengan orang yang dapat melakukan seks tanpa ada ikatan perasaan apa pun. Ya, ada dua orang yang aku kenal seperti itu yaitu Ben dan saudariku. Aku ingin menjadi seperti mereka dan setelah berpikir lama akan alasan dibalik perilaku mereka, akhirnya aku sadar akan alasannya!" ujar Bella"Apa alasannya?" tanya David."Mereka melakukannya dengan orang-orang yang berbeda! Dan itu menjadi kebiasaan, sehingga tidak lagi mempengaruhi perasa

Bab terbaru

  • Bad Romance   Bab 63 . Kediaman Keluarga Baker

    David bukanlah pria suci, walaupun memiliki impian yang mulia. David sudah begitu sulit mengendalikan diri, terhadap setiap rayuan yang dilancarkan oleh Bella. David tahu, dirinya hanya akan menjadi bagian dari rencana balas dendam wanita ini. Mirisnya, peran yang dipikul hanyalah sebatas teman kencan bagi Bella, tidak lebih.Apakah dirinya mampu menjalani hubungan seperti itu? Apakah dirinya mampu melanggar semua norma yang dijunjung tinggi selama ini? Yang terpenting adalah, bagaimana dirinya menjalani hidup pada saat Bella meninggalkannya?Bella mempererat pelukan dan memperdalam ciumannya. Bibir pria ini amat berbeda dengan bibir Ben. Bella menyukai rasa David, bahkan ingin rasa pria ini yang tertinggal pada dirinya.Pertahanan David luluh lantak. Ya, anggap saja ini bagian dari petualangan yang tidak berarti.Malam itu, Bella menerima David dengan penuh sukacita. Perlakuan David yang begitu lembut dan memuja dirinya, membuat B

  • Bad Romance   Bab 62 . Percintaan yang Buruk

    Anehnya, kedua orang tuanya sama sekali tidak menghubungi. Namun, hal itu lebih membuat David merasa khawatir. Seakan, ada sesuatu yang direncanakan oleh kedua orang tuanya itu.TING TONG!Bel apartemennya berbunyi."Sial!" gerutu David dan bangkit dari sofa. Dirinya tahu, ayah dan ibu tidak akan tinggal diam. Mereka pasti datang untuk membicarakan apa yang terjadi tadi.Namun, David akan mengusir mereka pergi. Bagaimana mereka tidak mengerti, bahwa dirinya butuh waktu sendirian.Dengan kesal, David membuka pintu kasar."BUKANKAH SUDAH KUBILANG-"Teriakan David terhenti saat melihat siapa yang berada di depan pintu apartemennya.Bella langsung melangkah masuk dan memeluk pria itu. Seperti perkiraannya, memeluk pria ini terasa begitu tepat dan nyaman. Seakan apa yang menggerogoti jiwanya seketika sirna, ditelan kehangatan pria itu.David mengangkat kedua tangannya ke atas. M

  • Bad Romance   Bab 61 . Hukuman

    Bella menundukkan wajahnya. Setidaknya dengan begitu, dirinya tidak perlu melihat wajah buruk pria itu. Lift berhenti dan pintu terbuka. Ben menarik kasar dirinya keluar dari lift. Sepanjang koridor, dapat dikatakan Bella diseret. Dengan sepatu setinggi ini, membuat Bella sulit menyamakan langkah kaki lebar pria itu.Beberapa kali, Bella hendak terjungkal. Namun itu tidak terjadi, sebab cengkeraman Ben begitu kuat.Bella tidak tahu ini lantai berapa, dirinya bahkan tidak peduli. Dirinya masih membutuhkan pria ini. Saat langkah ini diambil, Bella tahu jelas tidak ada jalan mundur. Kecuali, dirinya melepaskan rasa dendam dan kebenciannya. Namun, itu tidaklah mungkin.Ben memasukkan kartu dan mendorong pintu kamar hingga terbuka lebar. Lalu, dengan satu tarikan kuat, menarik Bella masuk ke dalam dan melepaskannya. Tubuh Bella limbung dan menabrak dinding kamar itu. Ben membanting pintu kuat hingga tertutup dan melangkah maju, menutup jarak di anta

  • Bad Romance   Bab 60 . Kenikmatan Duniawi

    Langkah kaki David terhenti. Tatapannya terkunci pada sosok yang berada di hadapannya. Sosok memukau yang melangkah pasti ke arahnya. Gaun merah itu ikut bergoyang mengikuti hentakan langkah kaki indah itu. Yang sesekali akan menyelinap keluar dari belahan gaun yang begitu tinggi.Semua itu dilihat David dalam gerakan lambat. Seketika suasana di sekitarnya menjadi hening. David hanya mampu mendengar suara detak jantungnya sendiri. Yang perlahan dan pasti, itu berdetak semakin kencang.Bella mengunci tatapannya, hanya kepada pria itu. Selain untuk menghindar dari Crystal, Bella juga ingin membuktikan perubahan dirinya. Apakah dirinya mampu mencium David di tengah ruangan yang ramai ini? Bahkan, di hadapan kedua orang tua pria itu? Bagaimana jika, David mendorongnya? Tidak, Bella tidak akan mengizinkan hal tersebut terjadi.Setelah menjadi seorang wanita dewasa, penuh percaya diri dan sadar akan kemolekannya, Bella yakin, dirinya tidak akan mampu

  • Bad Romance   Bab 59 . Menyelamatkan Diri

    Mereka tiba di ballroom hotel mewah itu dan tempat itu dihias dengan begitu mewah, nuansa warna hitam dan emas. Penjagaan sangat ketat, hanya mereka yang memiliki undangan dipersilakan masuk.Bella menyerahkan undangan yang dikirimkan oleh Ben. Mereka diantar masuk ke dalam dengan penuh hormat dan menempati bangku di meja paling dekat dengan jalur catwalk.Suasana begitu meriah dan para tamu yang hadir terlihat spektakuler. Bella dan David duduk saling berhadapan, pelayan datang menawarkan sampanye. Bella juga mulai belajar minum minuman beralkohol dan siapa sangka, dirinya memliki daya tahan yang cukup tinggi. Bahkan, dirinya tidak pernah mabuk setelah minum bergelas-gelas. Jadi, Bella tanpa ragu mengambil satu gelas sampanye dan meneguknya.David melakukan hal yang sama, mengambil satu gelas sampanye dan meneguknya. Dirinya tidak lagi khawatir saat melihat wanita itu minum, karena David tahu jelas Bella tidak akan mabuk. Tidak seperti pertama

  • Bad Romance   Bab 58 . Tidak Berencana Melewati Batas

    "Tidak! Itu tidak normal dan perlu ditemukan penyebabnya. Jika tidak, maka itu akan menjadi trauma!" tegas David, yang tidak lagi memiliki selera makan. Dirinya tidak suka membahas hal tersebut dengan Bella, tetapi profesionalitasnya diuji kali ini."Benar, aku yakin juga seperti itu. Itu salah satu alasan, mengapa aku ingin memiliki pengalaman lebih akan hal tersebut," ujar Bella yang sambil menyantap makanannya."Kamu tidak bisa menikmatinya dengan Ben, itu artinya juga akan sulit dengan pria lain. Ben, kamu mengenalnya dan kamu kesulitan. Apalagi dengan pria yang tidak kamu kenal," jelas David.Bella mengangguk dan kembali berkata, "Mungkin itu benar. Tetapi, alasan mengapa aku tidak dapat menikmati percintaan itu adalah saat kami bercinta, aku akan memikirkan bagaimana perlakuan Ben terhadap wanita lain. Itu yang menggangguku! Karena itu, aku ingin memiliki pria lain, seperti Ben!" jelas Bella."Apakah kamu mencintainya? Ada ke

  • Bad Romance   Bab 57 . Tidak Menikmati

    Hari ini Bella sama sekali tidak melakukan apa-apa. Dirinya tidak mengikuti kursus apa pun, apalagi pergi ke kampus. Saat langit gelap, Bella turun dari ranjang, mandi dan berganti pakaian. Lalu, makan sedikit. Ya, seharian ini, Bella sama sekali tidak makan maupun minum.Suasana hatinya begitu buruk. Setelah berganti pakaian, Bella pun meninggalkan apartemennya. Menggunakan taksi, dirinya pergi ke klinik David Baker. Saat ini, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam.Bella sampai dan melangkah masuk ke dalam klinik."Selamat malam, Nona Bella," sapa salah seorang perawat yang berada di klinik."Selamat malam," sapa Bella kembali."Bukankah hari ini Nona tidak memiliki jadwal temu dengan Dokter?" tanya sang perawat."Benar, aku memang tidak memiliki jadwal temu. Namun, aku ingin menemui David.""Baiklah, Nona. Akan aku sampaikan kepada Dokter. Namun, di dalam masih ada pasien. Bisakah Nona menu

  • Bad Romance   Bab 56 . Berharap

    Bella mandi dan keramas. Dirinya berusaha menghapus semua jejak pria itu di tubuhnya. Ini sulit, sangat sulit bagi Bella. Dirinya sama sekali tidak menikmati percintaan tadi. Namun, itu dilakukan karena kewajiban, jadi cukup menyiksa.Bella keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah dan tubuh terbalut jubah mandi. Dirinya mendapati Ben masih berada di sana, duduk di sisi ranjang menatapnya."Mengapa kamu minum obat ini?" tanya Ben, sambil menatap botol obat yang ada digenggamannya.Bella melangkah maju dan melihat botol obat miliknya, sudah berada di genggaman pria itu."Bukankah itu harus?" tanya Bella."Bukankah, seharusnya kamu membahas masalah ini padaku terlebih dahulu?" tanya Ben kembali, tanpa menjawab pertanyaannya.Bella maju satu langkah dan menghela nafas berat, lalu menatap pria itu sambil berkata, "Kamu tahu jelas akan pengalamanku? Lagipula, di dalam kontrak tidak dikatakan aku harus mengandung anakmu! Jadi,

  • Bad Romance   Bab 55 . Tidak Memiliki Hak Untuk Keberatan

    Uhuk Uhuk Uhuk!David tersedak ludahnya sendiri, saat mendengar permintaan Bella."Tunggu! Tunggu! Ada yang harus diluruskan!" sanggah David buru-buru."Tentu! Katakan saja," jawab Bella."Begini, aku akan mendampingimu. Kamu ingin melihat kehidupan malam, maka aku akan menemani dirimu. Aku akan membantumu menemukan pria yang tepat! Walau, itu tidak aku harapkan," jelas David."Apa?" pekik Bella, sambil memutar bola matanya kesal."Aku tidak butuh teori! Aku butuh praktek langsung!" jelas Bella tidak sabar."Ini tawaranku! Apakah kamu mau terima atau tidak, itu terserah padamu!" tegas David."Itu artinya tidak ada ciuman atau seks?" tanya Bella."Tidak! TIDAK!" tegas David kembali.Bella mengangguk dan bertanya, "Namun, tidak masalah jika aku merayu dirimu bukan?""Apakah kamu bisa?" tanya David dengan menaikkan sebelah alis matanya."

DMCA.com Protection Status