Home / Romansa / Bad Romance / Bab 20 . Remisi

Share

Bab 20 . Remisi

Author: Venny
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Aku menempatkannya di panti jompo," jawab Crystal santai. 

"Tapi..., bukankah seharusnya ayahmu dirawat di rumah sakit?" tanya Nicholas. 

"Tidak perlu! Itu hanya penyakit karena usia tua, sedikit pikun bukanlah masalah besar." Crystal membenci ayahnya itu. Yakin, bahwa semua yang dialami sang ayah adalah karma dari tindakan buruknya sendiri. 

"Namun–"

Ucapan Nicholas terhenti saat Crystal mendaratkan ciuman. Semua masa lalu tentang dirinya harus dikubur. Crystal tidak ingin ada yang tahu bahwa ayahnya masih hidup. Saat orang-orang bertanya, maka Crystal berkata bahwa dirinya yatim piatu, sebatang kara. 

Crystal memilih panti jompo paling jauh dari kota ini dan membayar biaya perawatan untuk beberapa tahun ke depan. Dirinya juga tidak lupa memberikan nomor telepon yang salah. Ya, dirinya tidak ingin diganggu. 

***

Hari-hari kembali berlalu dengan begitu lambat. Bella mulai akrab dengan tahanan yang tingg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bad Romance   Bab 21 . Harapan

    Nasibnya sudah dapat ditebak. Tidak memiliki kesempatan menjelaskan, Bella mendekam di sel isolasi untuk satu bulan ke depan dan harus membersihkan kamar mandi umum untuk jangka waktu 3 bulan. Yang pasti, kesempatan mendapatkan remisi lenyap.Bella menjalankan hukuman tambahannya dengan penuh amarah. Semua amarahnya ditujukan pada pria kaya itu. Ya, Bella yakin semua ini karena ulah pria kaya itu. Bella marah dan penuh kebencian. Namun, apa yang dapat dilakukannya selain menghadapi semua ini?Joy sudah bebas dan Bella ikut senang akan hal tersebut. Tidak ada kecurigaan sama sekali dalam dirinya.Masih satu bulan dirinya harus membersihkan kamar mandi umum dan Bella melakukannya dengan benar. Berharap, ya dirinya berharap mendapatkan kesempatan menerima remisi kembali pada tahun depan.Lelah, ya tubuh dan pikirannya terasa lelah. Itu bagus, membuatnya cepat terlelap dan tidak memiliki waktu memikirkan hal lainnya. Namun, kembali pag

  • Bad Romance   Bab 22 . Bebas

    Akhirnya, 5 tahun yang panjang pun berlalu. Lima tahun dan melewatkan semua kesempatan mendapatkan remisi. Setidaknya, kehidupannya di balik jeruji tidak begitu buruk. Mulai dari tahun ke-2, dirinya dipekerjakan pada bagian administrasi, bahkan dengan fasilitas yang lebih baik.Setelah Joy, Agatha bebas lalu Gita, yang terakhir adalah dirinya. Ya, hari ini adalah hari kebebasannya dan Bella sedang duduk untuk menunggu giliran mengambil barang-barangnya.Berganti pakaian dengan pakaian yang terakhir melekat pada tubuhnya. Pakaiannya longgar, ya Bella kehilangan beberapa kilogram berat badannya, tetapi yang penting dirinya sehat. Setelah melalui semua administrasi panjang, akhirnya seorang sipir mengantarnya ke pintu keluar penjara.KLANG!Suara besi beradu memekakkan telinga dan segera pintu besi yang begitu tinggi menjulang, terbuka lebar. Dengan jantung berdebar, Bella melangkahkan kakinya keluar. Sinar mentari yang cerah, menyambut dir

  • Bad Romance   Bab 23 . Berharap Tidak Pernah Bertemu Denganmu

    Bella merasa tubuhnya membeku dan memeluk erat tubuhnya sendiri. Dirinya lupa makan dan minum, sedari tadi perhatiannya tertuju pada pintu utama gedung itu. Hampir menyerah dan hendak kembali ke rumah, tetapi saat itulah sosok yang dikenalnya terlihat keluar dari gedung itu.Bella berjalan cepat mengikuti sosok itu dari jauh. Menilai pria itu, pria yang begitu dicintainya, hingga dengan bodohnya bersedia menanggung dosa pria itu. Nicholas terlihat begitu berbeda, cara berpakaian bahkan cara berjalan pria itu sangat berbeda. Saat ini, pria itu terlihat begitu angkuh dan jauh dari jangkauannya.Ternyata mobil sedan mewah berwarna putih, yang terparkir di depan gedung adalah milik pria itu. Ke mana mobil yang dulu digunakan Nicholas? Mobil yang sebagian besar dibeli menggunakan uangnya? Mobil yang membunuh Amelia Lewis bersama dengan bayi dalam kandungnya? Apakah mobil itu sudah dimusnahkan? Tentu saja, itu akan menghilangkan barang bukti kasus tersebut. Bella

  • Bad Romance   Bab 24 . Jalani Kehidupan Tanpa Rasa Bersalah

    Tiba disalah satu rumah sakit swasta terbesar di kota, hal pertama yang dilakukan adalah membayar deposit. Kembali, Bella menggunakan uang milik Nicholas Hall. Tidak ada waktu untuk bimbang, karena keselamatan sang ayah adalah utama.Setelah pembayaran selesai, Tuan Swan melakukan pengecekan seluruh tubuh. Bella menunggu dalam ketakutan. Setelah pemeriksaan selesai, Tuan Swan dipindahkan ke ruang rawat. Ya, Bella membayar untuk ruang empat orang, itu lebih terjangkau."Anda wali pasien ini?" tanya seorang dokter yang masuk ke ruang rawat.Bella berdiri dan menghampiri sang dokter."Benar, aku putrinya."Dokter berjalan keluar, diikuti oleh Bella."Sebagian hasil pemeriksaan sudah keluar, sebagian lagi esok pagi. Namun, aku dapat memberikan garis besarnya kepada Anda.""Tolong katakan, Dokter!""Sel kanker hati sudah menyebar ke organ lainnya dan pada tahap ini tidak ada pengobatan yang dapat dilaku

  • Bad Romance   Bab 25 . Tidak Ingin Berhutang

    Crystal berbaring manja di pelukan pria yang jauh lebih tua darinya. Namun, penampilan sang CEO sangat tampan dengan tubuh tinggi proposional. Itu membuat Crystal bergairah. Ya, biasanya pria kaya memiliki tampang dan tubuh yang biasa saja, sangat jarang yang seperti ini.Jejak karirnya sungguh cemerlang dan target berikutnya adalah perusahaan Knight. Ya, perusahaan itu sangat besar dengan berbagai bidang usaha. Yang menarik perhatiannya adalah produk fashion premium mereka. Crystal akan mencari jalan ke perusahaan itu. Dirinya akan menggunakan semua koneksi miliknya.Lagipula Crystal memang menunggu 5 tahun sampai Bella selesai menjalani hukumannya. Ya, Crystal tahu kekasih simpanan pria itu yang meninggal dalam kecelakaan. Jadi, Crystal berharap pria itu lupa dan walaupun mengungkitnya, bukankah itu salah saudarinya dan juga telah menyelesaikan hukuman itu.Crystal selalu mengikuti perkembangan Benedict Knight. Pewaris kaya raya yang memiliki ke

  • Bad Romance   Bab 26 . Debar Jantung yang Menggila

    Benedict Knight kembali melewatkan rapat penting, untuk kembali ke rumah sakit ini. Saat tiba di rumah sakit, Ben bertemu dengan Maya yang berdiri di depan ruangan VVIP, di mana Isabella Swan dirawat."Selama siang, Tuan," sapa Maya sopan.Ben mengangguk."Wanita itu menolak bantuanku," jelas Maya.Ben kembali mengangguk dan saat itulah seorang perawat berlari ke arah ruangan itu."Ada apa?" tanya Ben menghentikan langkah sang perawat."Ah, Tuan. Pasien menekan tombol untuk memanggil!" jelas perawat itu."Jangan masuk!" perintah Ben, sebelum melangkah masuk ke dalam kamar.Dan di sinilah dirinya berakhir. Memeluk Isabella Swan dan menyaksikan bagaimana terkejutnya wanita itu.Bella yang seakan membeku sejenak, buru-buru mendorong tubuh pria itu menjauh. Bella mundur dua langkah dan menatap tidak percaya ke arah pria itu. Sudah bertahun-tahun, tetapi Bella ingat jelas sosok ter

  • Bad Romance   Bab 27 . Tahu Diri

    Bella berlari keluar dan tempat pertama yang didatanginya adalah bank, menarik uang tunai. Ya, dirinya tidak sudi berhutang dengan pria itu.Setelah itu, Bella pulang ke rumah, menyusun pakaiannya. Ya, dirinya harus berkemas dan baru memikirkan hendak pergi ke mana. Orang pertama yang muncul dalam benaknya adalah saudarinya. Ya, Crystal. Ya, Bella akan mencoba menemukan saudarinya itu. Setidaknya Crystal berhutang penjelasan padanya mengenai ayah dan saudarinya itu juga perlu tahu tentang kepergian ayah mereka.Namun, dirinya begitu lelah dan setelah bertukar pakaian, Bella tertidur di lantai ruang tamu. Ya, dirinya lelah.Di bandara kota.Crystal baru tiba dan berjalan keluar dari bandara. Dengan mengenakan kacamata hitam dan setelan kulit, hentakan sepatu Stiletto nya sesuai dengan goyangan pinggulnya.Namun, raut wajahnya berubah buruk, saat melihat Nicholas datang menjemputnya.Nicholas memeluk dan mengecup

  • Bad Romance   Bab 28 . Wanita Gila

    Pintu di tutup dan tinggal mereka berdua. Ruangan ini begitu luas, tetapi mengapa udara terasa begitu pengap dan panas.Ben bersandar di kursi, masih menatap tajam ke arah Bella. Lalu, pria itu menunjuk ke arah kursi yang ada di hadapannya dan berkata, "Duduklah!"Bella masih mematung. Entah mengapa saat berada dekat ataupun berduaan dengan pria itu, selalu membuat dirinya ingin melarikan diri.Bella maju beberapa langkah dan berdiri di hadapan pria itu."Tidak perlu repot. Aku hanya datang untuk mengembalikan pakaian ini dan uang Anda," ujar Bella sambil meletakkan kantongan dan amplop berisi uang di atas meja. Bella hanya mengembalikan gaun dan sepatu, pakaian dalam disimpannya. Namun, Bella juga menambahkan uang untuk mengganti harga pakaian dalam itu ke dalam amplop."Apakah kamu hendak pergi?" tanya Ben menatap tas usang yang ditenteng wanita itu."Ah ya, aku akan pindah. Jadi, Anda dapat melakukan apapun dengan

Latest chapter

  • Bad Romance   Bab 63 . Kediaman Keluarga Baker

    David bukanlah pria suci, walaupun memiliki impian yang mulia. David sudah begitu sulit mengendalikan diri, terhadap setiap rayuan yang dilancarkan oleh Bella. David tahu, dirinya hanya akan menjadi bagian dari rencana balas dendam wanita ini. Mirisnya, peran yang dipikul hanyalah sebatas teman kencan bagi Bella, tidak lebih.Apakah dirinya mampu menjalani hubungan seperti itu? Apakah dirinya mampu melanggar semua norma yang dijunjung tinggi selama ini? Yang terpenting adalah, bagaimana dirinya menjalani hidup pada saat Bella meninggalkannya?Bella mempererat pelukan dan memperdalam ciumannya. Bibir pria ini amat berbeda dengan bibir Ben. Bella menyukai rasa David, bahkan ingin rasa pria ini yang tertinggal pada dirinya.Pertahanan David luluh lantak. Ya, anggap saja ini bagian dari petualangan yang tidak berarti.Malam itu, Bella menerima David dengan penuh sukacita. Perlakuan David yang begitu lembut dan memuja dirinya, membuat B

  • Bad Romance   Bab 62 . Percintaan yang Buruk

    Anehnya, kedua orang tuanya sama sekali tidak menghubungi. Namun, hal itu lebih membuat David merasa khawatir. Seakan, ada sesuatu yang direncanakan oleh kedua orang tuanya itu.TING TONG!Bel apartemennya berbunyi."Sial!" gerutu David dan bangkit dari sofa. Dirinya tahu, ayah dan ibu tidak akan tinggal diam. Mereka pasti datang untuk membicarakan apa yang terjadi tadi.Namun, David akan mengusir mereka pergi. Bagaimana mereka tidak mengerti, bahwa dirinya butuh waktu sendirian.Dengan kesal, David membuka pintu kasar."BUKANKAH SUDAH KUBILANG-"Teriakan David terhenti saat melihat siapa yang berada di depan pintu apartemennya.Bella langsung melangkah masuk dan memeluk pria itu. Seperti perkiraannya, memeluk pria ini terasa begitu tepat dan nyaman. Seakan apa yang menggerogoti jiwanya seketika sirna, ditelan kehangatan pria itu.David mengangkat kedua tangannya ke atas. M

  • Bad Romance   Bab 61 . Hukuman

    Bella menundukkan wajahnya. Setidaknya dengan begitu, dirinya tidak perlu melihat wajah buruk pria itu. Lift berhenti dan pintu terbuka. Ben menarik kasar dirinya keluar dari lift. Sepanjang koridor, dapat dikatakan Bella diseret. Dengan sepatu setinggi ini, membuat Bella sulit menyamakan langkah kaki lebar pria itu.Beberapa kali, Bella hendak terjungkal. Namun itu tidak terjadi, sebab cengkeraman Ben begitu kuat.Bella tidak tahu ini lantai berapa, dirinya bahkan tidak peduli. Dirinya masih membutuhkan pria ini. Saat langkah ini diambil, Bella tahu jelas tidak ada jalan mundur. Kecuali, dirinya melepaskan rasa dendam dan kebenciannya. Namun, itu tidaklah mungkin.Ben memasukkan kartu dan mendorong pintu kamar hingga terbuka lebar. Lalu, dengan satu tarikan kuat, menarik Bella masuk ke dalam dan melepaskannya. Tubuh Bella limbung dan menabrak dinding kamar itu. Ben membanting pintu kuat hingga tertutup dan melangkah maju, menutup jarak di anta

  • Bad Romance   Bab 60 . Kenikmatan Duniawi

    Langkah kaki David terhenti. Tatapannya terkunci pada sosok yang berada di hadapannya. Sosok memukau yang melangkah pasti ke arahnya. Gaun merah itu ikut bergoyang mengikuti hentakan langkah kaki indah itu. Yang sesekali akan menyelinap keluar dari belahan gaun yang begitu tinggi.Semua itu dilihat David dalam gerakan lambat. Seketika suasana di sekitarnya menjadi hening. David hanya mampu mendengar suara detak jantungnya sendiri. Yang perlahan dan pasti, itu berdetak semakin kencang.Bella mengunci tatapannya, hanya kepada pria itu. Selain untuk menghindar dari Crystal, Bella juga ingin membuktikan perubahan dirinya. Apakah dirinya mampu mencium David di tengah ruangan yang ramai ini? Bahkan, di hadapan kedua orang tua pria itu? Bagaimana jika, David mendorongnya? Tidak, Bella tidak akan mengizinkan hal tersebut terjadi.Setelah menjadi seorang wanita dewasa, penuh percaya diri dan sadar akan kemolekannya, Bella yakin, dirinya tidak akan mampu

  • Bad Romance   Bab 59 . Menyelamatkan Diri

    Mereka tiba di ballroom hotel mewah itu dan tempat itu dihias dengan begitu mewah, nuansa warna hitam dan emas. Penjagaan sangat ketat, hanya mereka yang memiliki undangan dipersilakan masuk.Bella menyerahkan undangan yang dikirimkan oleh Ben. Mereka diantar masuk ke dalam dengan penuh hormat dan menempati bangku di meja paling dekat dengan jalur catwalk.Suasana begitu meriah dan para tamu yang hadir terlihat spektakuler. Bella dan David duduk saling berhadapan, pelayan datang menawarkan sampanye. Bella juga mulai belajar minum minuman beralkohol dan siapa sangka, dirinya memliki daya tahan yang cukup tinggi. Bahkan, dirinya tidak pernah mabuk setelah minum bergelas-gelas. Jadi, Bella tanpa ragu mengambil satu gelas sampanye dan meneguknya.David melakukan hal yang sama, mengambil satu gelas sampanye dan meneguknya. Dirinya tidak lagi khawatir saat melihat wanita itu minum, karena David tahu jelas Bella tidak akan mabuk. Tidak seperti pertama

  • Bad Romance   Bab 58 . Tidak Berencana Melewati Batas

    "Tidak! Itu tidak normal dan perlu ditemukan penyebabnya. Jika tidak, maka itu akan menjadi trauma!" tegas David, yang tidak lagi memiliki selera makan. Dirinya tidak suka membahas hal tersebut dengan Bella, tetapi profesionalitasnya diuji kali ini."Benar, aku yakin juga seperti itu. Itu salah satu alasan, mengapa aku ingin memiliki pengalaman lebih akan hal tersebut," ujar Bella yang sambil menyantap makanannya."Kamu tidak bisa menikmatinya dengan Ben, itu artinya juga akan sulit dengan pria lain. Ben, kamu mengenalnya dan kamu kesulitan. Apalagi dengan pria yang tidak kamu kenal," jelas David.Bella mengangguk dan kembali berkata, "Mungkin itu benar. Tetapi, alasan mengapa aku tidak dapat menikmati percintaan itu adalah saat kami bercinta, aku akan memikirkan bagaimana perlakuan Ben terhadap wanita lain. Itu yang menggangguku! Karena itu, aku ingin memiliki pria lain, seperti Ben!" jelas Bella."Apakah kamu mencintainya? Ada ke

  • Bad Romance   Bab 57 . Tidak Menikmati

    Hari ini Bella sama sekali tidak melakukan apa-apa. Dirinya tidak mengikuti kursus apa pun, apalagi pergi ke kampus. Saat langit gelap, Bella turun dari ranjang, mandi dan berganti pakaian. Lalu, makan sedikit. Ya, seharian ini, Bella sama sekali tidak makan maupun minum.Suasana hatinya begitu buruk. Setelah berganti pakaian, Bella pun meninggalkan apartemennya. Menggunakan taksi, dirinya pergi ke klinik David Baker. Saat ini, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam.Bella sampai dan melangkah masuk ke dalam klinik."Selamat malam, Nona Bella," sapa salah seorang perawat yang berada di klinik."Selamat malam," sapa Bella kembali."Bukankah hari ini Nona tidak memiliki jadwal temu dengan Dokter?" tanya sang perawat."Benar, aku memang tidak memiliki jadwal temu. Namun, aku ingin menemui David.""Baiklah, Nona. Akan aku sampaikan kepada Dokter. Namun, di dalam masih ada pasien. Bisakah Nona menu

  • Bad Romance   Bab 56 . Berharap

    Bella mandi dan keramas. Dirinya berusaha menghapus semua jejak pria itu di tubuhnya. Ini sulit, sangat sulit bagi Bella. Dirinya sama sekali tidak menikmati percintaan tadi. Namun, itu dilakukan karena kewajiban, jadi cukup menyiksa.Bella keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah dan tubuh terbalut jubah mandi. Dirinya mendapati Ben masih berada di sana, duduk di sisi ranjang menatapnya."Mengapa kamu minum obat ini?" tanya Ben, sambil menatap botol obat yang ada digenggamannya.Bella melangkah maju dan melihat botol obat miliknya, sudah berada di genggaman pria itu."Bukankah itu harus?" tanya Bella."Bukankah, seharusnya kamu membahas masalah ini padaku terlebih dahulu?" tanya Ben kembali, tanpa menjawab pertanyaannya.Bella maju satu langkah dan menghela nafas berat, lalu menatap pria itu sambil berkata, "Kamu tahu jelas akan pengalamanku? Lagipula, di dalam kontrak tidak dikatakan aku harus mengandung anakmu! Jadi,

  • Bad Romance   Bab 55 . Tidak Memiliki Hak Untuk Keberatan

    Uhuk Uhuk Uhuk!David tersedak ludahnya sendiri, saat mendengar permintaan Bella."Tunggu! Tunggu! Ada yang harus diluruskan!" sanggah David buru-buru."Tentu! Katakan saja," jawab Bella."Begini, aku akan mendampingimu. Kamu ingin melihat kehidupan malam, maka aku akan menemani dirimu. Aku akan membantumu menemukan pria yang tepat! Walau, itu tidak aku harapkan," jelas David."Apa?" pekik Bella, sambil memutar bola matanya kesal."Aku tidak butuh teori! Aku butuh praktek langsung!" jelas Bella tidak sabar."Ini tawaranku! Apakah kamu mau terima atau tidak, itu terserah padamu!" tegas David."Itu artinya tidak ada ciuman atau seks?" tanya Bella."Tidak! TIDAK!" tegas David kembali.Bella mengangguk dan bertanya, "Namun, tidak masalah jika aku merayu dirimu bukan?""Apakah kamu bisa?" tanya David dengan menaikkan sebelah alis matanya."

DMCA.com Protection Status