bantu ksih dukungan ya kakak dengan cara berikan vote dan berikan hadiah agar authornya semakin semangat untuk update tiap hari
Gemma akhirnya paham kenapa dr. Zevandra memberi tawaran untuk jadi istri kedua saat itu. Dokter tampan itu ingin membalas dendam pada Regi, maka sengaja mendekati Gemma, awalnya Zevandra berpikir kalau Gemma tahu kalau ia istri kedua. Tetapi semakin diperhatikan Gemma mirip dijadikan pembantu daripada istri, awalnya ia ingin mengajak Gemma jadi istri kedua dan membalas Regi. Akhirnya setelah menabrak Gemma ia mengetahui semua fakta yang sebenarnya“Kamu salah orang karena memilihku Dokter. Harusnya mendekati Erina, wanita itu juga istri Regi,” ujar Gemma.“Sudah, dia sudah melakukan operasi wajah beberapa kali padaku dan jadi langganan tetap” ujar Zevan.Gemma duduk di sofa dan minum minuman dari botol yang dibawa Zevan, tapi memikirkan kue buatannya selama ini dibuang sama Zevan membuat wanita itu kesal, ia menatap Zevan dan mecebikkan bibirnya.“Kenapa?” tanya Zevan melihat wajah Gemma marah.“Kenapa tega membuang makanan yang aku buat susah payah?” tanya Gemma dengan kesal.Zev
Gemma dan dr. Zevandra memasukkan barang belanjaannya ke dalam bagasi mobil, setelah mendengar pengakuan Gemma. Lelaki tampan itu merasa kasihan padanya.‘Separah itukah hidup wanita ini?’ tanya Zevandra ia merasa iba mendengar pengakuan Gemma.Selama jadi istri di rumah Regi gemma tidak pernah dilibatkan dalam belanja bulanan dan belanja kebutuhan anak-anak, semua Regi dan Erina yang melakukannya. Gemma hanya diperbolehkan belanja di warung sayur dekat rumah.Saat mereka tiba di apartemen, gemma menyusun belanjaan di kulkas, Zevandra juga ikut membantu membereskan belanjaan mereka. Lelaki itu sadar kalau Gemma hanya tamu di rumahnya.“Saya akan memasak makan malam. Bapak bantuin saya,” pungkas Gemma.“Saya tidak bisa memasak.”“Saya akan mengajari, jadi bapak hanya membantu memotong-motong sayuran nya saja.”Gemma menari tangan Zevan dan memintanya berdiri di kitchen dapurKali ini Pak Dokter tampan itu menurut apa yang diperintahkan Gemma padanya.“Bapak potong wortel ini sama
Setelah penolakan yang dilalukan Zevanra, Gemma jadi malu untuk keluar dari kamar. Saat haus, ia ingin mengambil air minum ke dapur, lalu membuka pintu dengnn pelan-pelan melihat kanan-kiri. Zevandra tidak ada di ruang tamu maupun di dapur, barulah Gemma keluar.“Aku tidak seharusnya mengatakan itu tadi, memalukan,” gumam Gemma sembari menuangkan air dalam gelas, saat ia menegak minumnya dalam gelas . Zevandra juga datang ia juga ingin minum, mata Gemma membesar wajahnya panik melihat Zevandra ada di depannya, terbatuk-batuk karena tersendak.Setiap kali Gemma menatap mata dingin Zevandra, wanita itu selalu gugup.“Bapak mau minum?”Gemma malah menyodorkan gelas minum bekas ia pakai, Zevandra menatap gelas itu lalu berjalan ke laci dan mengambil gelas yang baru.‘Ah, gila kenapa juga aku memberikan gelas bekas minumku, dasar bodoh!’ Gemma memukul kepalanya dan berjalan buru-buru ke dalam kamar.Zevandra tidak mengatakan apa-apa ia hanya melihat Gemma yang berjalan terbirit-birit da
Tidak ingin membuat masalah pada Zevandara Gemma setuju untuk berangkat ke Amerika. “Dengar, saya sudah meminta temanku untuk menjemput kamu di bandara dia dokter juga orang Indonesia. Setelah paspor kamu selesai langsung berangkat,” ujar Zevan. “Apa yang akan aku lakukan di sana?“Tenang saja, saya juga nanti akan menyusul ke sana.” “Baik.” Gemma setuju. Setelah paspor Gemma selesai akhirnya ia berangkat ke Amerika, ia akan tinggal di sana sampai Zevandra datang nanti untuk menjemput. Tiba di bandra seorang pria muda menjemput Gemma membawa ke rumahnya. * Setelah Gemma berangkat ke luar negeri Zevan membereskan semua jejak Gemma, ia tidak mau ia ketahuan terlibat dalam kasus menghilangnya Gemma. Belakangan ia tahu bukan hanya Regi yang menginginkan Gemma lenyap. Ternyata wanita genduk yang dipanggil Mami itu juga ikut mencari keberadaan Gemma. Zevandra mengunci apartemennya dan ia kembali tinggal di rumah pribadinya, rumah itu bertetangga dengan Regi
Mengharapkan bantuan dari manusia terkadang selalu menimbulkan sakit hati. Keluarga Gemma selalu diberikan janji manis oleh besannya. Salah satunya akan diberi upah yang besar jika ternak yang mereka sudah jaga sudah beranak dan dijual. Lian selalu menurut dan melakukan apapun yang dikatakan keluarga tersebut. Keluarga mereka kerap diperlakukan tidak adil oleh orang g tua Regi, diminta bekerja tapi tidak diberi imbalan. Begitulah nasip orang miskin memang selalu dipandang sebelah mata oleh banyak orang. “Kalau bukan kerena adiku jadi menantu mereka, saya tidak akan pernah melakukanya. Aku memikirkan nasip Gemma makanya mau saja disuruh-suruh tanpa upah.” Lian memulai cerita. “Kenapa tidak menuntut itu hak Bapak,” ucap Satria geram. “Mereka selalu bilang nanti-nanti, saat ditagih selalu marah-marah,” tutur Lian, Bapak satu anak itu menceritakan bagaima pahitnya kehidupan mereka sejak Gemma jadi menantu di rumah itu. “Bukan hanya dia Nak, bahkan Ibu juga sering sekali diminta mem
Zevandra menunjukkan sisi yang berbeda dari dirinya, lelaki dingin itu tidak pernah membantu orang lain sampai sejauh itu. Tetapi kali ini, ia sangat baik, membantu keluarga Gemma dari ketidak adilan hidup. “Kenapa dia peduli pada keluarga ini. Apa dia punya hubungan sepesial Gemma? Ini bukan sifat dr. Zevandra, lelaki itu biasanya cuek sama semua orang lalu … kenapa dia membantu keluarga ini sampai menghabiskan uangnya sampai miliaran. Ini masih pertanyaan bagiku,” ucap Satria, ia bicara sendiri sambil membaca berkas perkara yang akan ia tangani. Satria sudah lama jadi pengacara Zevandra, baru kali ini ia melihat dokter tampan itu mau membantu orang sampai hal detail, mulai dari pakaian, makanan, sampai ponsel ia berikan untuk orang tua Gemma. Tidak sampai hanya di sana membantu orang tua Gemma, ia juga mengusulkan untuk perawatan berlanjut untuk adik Gemma. Keluarga Regi dijeploskan ke penjara , mereka juga dituntut mengembalikan sapi milik orang tua Gemma. Ternyata orang k
Setelah semua yang terjadi Regi memutuskan pulang ke kampung halaman untuk melihat semuanya. Ia tidak percaya kalau perkebunan milik keluarganya telah berpindah tangan dan Sofyan kakak laki-lakinya di penjara. Ia melonggo saat melihat rumah orang tua Gemma berdiri mengah bahkan lebih mengah dari rumah keluarganya, bukannya hanya itu perkebunan keluarganya sekarang dijaga dan dipercayakan sama Lian. “Siapa yang membantu mereka. Cari tahu siapa dalang dibalik semua ini,” ujar Regi dengan marah, ia membayar orang lain untuk menyelidiki orang yang membantu keluarga Gemma. “Pak, saya menemukan nama Satria, seorang pengacara.” “Apa dia hanya seorang pengacara? Tidak mungkin kalau dia yang melakukan semua ini. Perkebunan itu sangat luas dan biaya bangun rumah itu juga sangat besar. Cari tahu apa dia ada hubungan dengan Demma?” Regi merasa terbakar saat melihat seorang pria bernama Satria yang membantu keluarga istrinya, ia menyelidiki siapa saja yang ikut terlibat membantu keluarga Ge
Zevandra masih di Amerika, saat baru sampai ia sudah berkutat di ruagan laboratorium bersama rekan-rekannya. Saat baru tiba ia sudah sibuk di ruangan itu meneliti dan mempelajari kandungan zat yang ditemukan dalam tubuh kakak perempuannya. Sudah beberapa jam memeriksa segala jenis dan mencocokkannya . Namun, Zevandra tidak menemukan sesuatu seperti yang ia pikirkan. “Apa kamu yakin ini catatan kesehatan miliknya?” tanya Zevandra. “Ya, saya mendapatkannya dengan susah payah.” “Kita sudah memeriksa dan mencocokkan semuah dalam catatan ini, tapi tidak ada yang berhaya. Tapi saya yakin ada sesuatu yang salah,” ucap Zevandra. Bahkan ia juga mengetahui kalau kakaknya sudah menggunakan produk itu saat pertama diluncurkan. Tapi dituduh penyebab kematian setelah pemakaian setelah hampir satu tahun. “Ini membuatku ingin gila rasanya,” keluh Zevan. Ia memijit keningnya dengan lelah, ia sudah jauh-jauh datang sdari Indonesia setelah mendengar kalau rekannya berhasil mendapatkan catatan
Semua keluarga syok dan sedih melihat kemarahan Gemma, mereka bisa mengerti kemarahan sang menantu, dibohongin suami selama empat tahun itu tidak mudah. Deyra hanya bisa mengusap dada.Besok harinya setelah Gemma merasa sedikit tenang, ia menemui Zevan di ruang kerjanya Zevan duduk melamun. Sepanjang malam, ia bahkan tidak bisa memejamkan mata ia juga tidak makan. Gemma mengetuk pintu.“Masuk!”“Boleh aku bicara?”“Gemma ….” Zevan langsung berdiri dengan wajah khawatir.“Aku sudah memikirkannya. Saat di tenda penampungan kamu pernah bertanya apa hukumannya kalau aku tidak jujur. Aku ingin memberi jawabannya sekarang,” ucap Gemma.“Gemma … kamu terlihat sangat pucat kita ke dokter ya,” bujuk Zevan.“Aku ingin memberikan jawaban Zevan.”“Baiklah.”“Mari kita berpisah.”Zevan langsung mematung menatap Gemma dengan mata berkaca-kaca, ia mengeleng sambil mengusap air matanya.“Jangan lakukan itu Gemma, aku memang salah, tapi aku akan memperbaiki dan tidak melakukannya.”“Kamu yang menga
Beberapa Minggu kemudianSemua orang masih suasana bahagia.Deyra mengajak Gemma berbelanja dan kesalon kecantikan."Bu, kalau ibu ulang tahun kado apa yang ingin kamu minta?" tanya Gemma."Aku ingin cucu kembar," ucap Deyra tertawa."Baiklah. bagaimana kalau aku bilang Ibu sudah punya cucu." Deyra hanya tertawa ia berpikir kalau Gemma akan mengungkapkan tengtang Moes anaknya. Deyra tidak ingin salah, jadia ia mengalihkan pembicaraan.Saat tiba di rumah Gemma membawa kotak di tangannya, tapi ia ragu-ragu menunjukkanya pada Zevan dan Deyra, karena di sana ada Mahesa dan keluarga yang lain.Setelah rumah sakit berjalan normal , Mahesa mengmpulkan anak-anaknyanya. Ia mengumumkan menyerahkan rumah sakit secara resmi secara tertulis pada Zevan. Ia juga mewariskan hartanya dalam jumlah besar pada Moes Mahesa. Hal itu menimbulkan kemarahan pada kedua putri Mahesa, karena Moes bukan darah daging Zevan. Dalam rapat keluarga besar itu hadir juga pengacara dan saksi yang akan melihat.“Dia cucu
Tidak ingin terjadi hal buruk pada Gemma, Zevan meminta kakeknya mengirim helikopter. Namun, cuaca buruk tidak memungkinkan helikopter bisa datang.Saat Zevan bondar bandir, Kai datang.“Dok, Istrinya ditempatkan saja di tenda saya,” usul Kai.Zevan memincingkan kedua alis matanya saat Kai menyebut istri.“Apa Bapak tahu dia istriku?”“Dia mengatakannya. Oh jangan salah paham. Leo memang rada gila karena menjodohkan aku dengan istrimu, tapi aku dan Gemma sudah sepakat untuk berteman,” tutur Kai.Rasa panas dalam hati Zevan sedikit berkurang saat Kai memgatakan hal seperti itu, ia mengendong Gemma ke dalam tenda milik Kai, di sana lebih nyaman karena ada kasur lipat, setelah memberi infus dan pengobatan pada sang istri Zevan keluar. Ia dan Kai duduk mengobrol diluar tenda."Gemms wanita yang baik Pak, saya tidak begitu mengenalnya, tapi saya berteman sama Lian saudara laki-laki Gemma."Setelah mendengar langsung dari Kai tidak ada lagi kesalapahaman.“Besok pagi-pagi sekali saya akan
Karena Zevan masih marah padanya, Gemma akhirnya menghidari Zevan. Setiap kali ia melihat Zevan datang mendekat ia akan menjauh“Tidak seharusnya aku marah padanya, aku marah karena khawatir.” Zevan ingin mengajak Gemma pulang bersamanya. Tapi sayang setiap kali ia datang Gemma akan menghilang, akhirnya ia tidak melihat Gemma selama berjam-jam.Zevan panik mencari ke semua tempat, saat itu sedang hujan lebat di lokasi penampungan tenda-tenda pada bocor semua orang sibuk membantu. Sonia bersembunyi di dalam mobil petugas, Zevan juga tidak tahu harus berbuat apa, dia berteduh di dalam mesjid. Matanya sibuk mencari Gemma, ia sangat khawatir.“Gemma kamu dimana kamu membuatku gila,” ucap Zevan mencari ke dalam mesjid. Ia melihat Gemma dan team dokter dan para tentara menyelamatkan obat-obatan dan persedian makanan dari tenda yang bocor. Tanpa pikir panjang Zevan ikut menerobos hujan dan ikut membantu menyelamatkan persedian obat-obatan menyimpan di dalam mesjid. Setelah selesai Gemma
Zevan dan Deyra baru saja turun dari parkiran, tapi suasana berbeda terlihat dari rumah sakit. Semua orang tampak sibuk. Padahal beberapa minggu belakangan rumah sakit itu nyaris tutup karena kehabisan stok obat-obatan. Zevan harus mengimpor obat-obatan dari luar negeri dengan harga dua kali lipat agar rumah sakit bisa beroperasi. Namun, saat barang dalam pengiriman kembali terjadi masalah dibeacukai . Zevan dan kakeknya kehabian ide.Tapi kali ini, rumah sakit terlihat sangat sibuk .“Ada apa?” tanya Zevan.‘ Apa Gemma berhasil membujuk saudaranya untuk memasukkan pasokan obat?’ Deyra tersenyum.“Mari kita cari tahu.” Ibu anak itu berjalan ke lobby, parkiran pasien VIP yang tadinya kosong kini berisi walau tidak penuh.“Dok, selamat pagi.” Simon muncul dengan wajah sumbringah, dokter bertubuh tambun itu batal cari pekerjaan baru.“Ada apa?” tanya Zevan.“Kita dapat pasokan obat lagi,” ucapnya dengan senyum lebar.“Dari mana?”“Ceo baru Filan Farma setuju menjalin kerja sama dengan
Gemma menatap wajah sang suami, ingin rasanya ia memeluk Zevan dan meluapkan semua perasaannya, tapi Gemma takut iditolak lagi. Hanya menatap bebera denit ia kembali menunduk dan meremas jemari tangannya“Kenapa?” tanya Zevan, kali ini ia menatap Gemma dengan tatapan lembut.“Zevan, a-apa kamu masih percaya padaku kalau aku bicara terus terang?” tanya Gemma semakin meremas jemarinya. Gemma bukan tipe wanita yang lemah ataupun manja, ia wanita kuat, bahkan keras tetapi kali ini ia terlihat sangat takut bahkan tidak berani menatap Zevan.‘Apa yang sebenarnya yang kamu lakukan Gemma kenapa kamu ketakutan begitu’“Baiklah katakan.”“Sebenarnya-”“Gemma! Katanya mau bicara sama Ibu.” Deyra tiba-tiba datang membuyarkan semuanya.Gemma berdiri. “ Nanti saja, aku bicara sama ibu dulu.” Ia berjalan menghampiri Deyra dan meninggalkan Zevan.Zevan masih duduk di bangku taman, ia penasarn kenapa Gemma tiba-tiba bersikap aneh dan takut padanya. *Gemma duduk bersama ibu mer
Setelah bicara dengan Zevan Gemma tidak banyak bicara lagi, ia lebih banyak diam.“Aku ingin ke kamar dulu.”“Apa kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”“Tidak ada.”Zevan langsung diam, Zevan menyadari setelah penolakan malam itu Gemma banyak berubah.“Lalu bagaimana dengan paspor di tanganmu?””Itu milik teman. Aku mau ke kamar dulu.”Gemma masuk ke dalam kamar, ia membuka laci dan membawa beberapa berkas, saat memasukkan ke dalam tas Zevan masuk.“Aku akan tidur di restoran,” ucap Gemma sembari melepaskan penutup kepala yang ia pakai.“ Itu artinya kamu sudah menyerah?”Gemma hanya terseyum kecil tidak menjawab pertanyaan Zevan, sikap diam Gemma membuat Zevan merasa gelisah.“Aku sudah mengatakan padamu jangan membuang-buang waktu, kamu tidak percaya.”‘Setidaknya aku berusaha’ balas Gemma dalam hati.Saat sedang mengobrol dengan Zevan Leo menelepon, raut wajah Gemma berubah. Ia menjauh dari Zevan sembari mengangkat telepon.“Apa kamu gila?” Apa maksudnya?”Terdengar suara tawa meng
Setelah kejadian itu Gemma tidak pulang ke rumah Zevan, ia memilih tidur di restoran miliknya, di sana ia jauh lebih tenang tidak ada yang mengusik tidak ada yang menatapnya dengan tatapan dingin.Pagi itu Zevan masuk ke kamar mereka, tempat tidur masih rapi, Gemma sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya.“Baiklah itu lebih baik, pergilah itu jauh lebih baik untuk kita berdua,” ucap Zevan. Mulut bicara tidak tetapi hatinya sedih karena tidak melihat Gemma.Saat ingin berangkat ke rumah sakit Zevan sengaja mampir ke restorannya, ia menoleh ke lantai dua, di sana duduk seorang wanita cantik, duduk melamun menatap jalanan ibu kota.“Akhirnya kamu menyerah juga.” Zevan menghidupkan mobilnya kembali dan meninggalkan restoran Gemma. Di rumah sakit ia banyak melamun dan pikirannya kemana-mana.Setelah semua yang terjadi pada keluarganya Zevan memutuskan kembali bekerja di rumah sakit keluarganya, setelah dr. Deyra berangkat ke luar negeri bersama suaminya Zevan yang mengantikan posisi sang i
Mata Gemma melotot kaget mendengar kata-kata penghinaan itu. Ia menahan rasa sesak di dada, Gemma tidak mau menangis di depan Zevan. Ia berdiri lalu memungut dan mengenakan piyama tidurnya.“Baiklah terimakasih untuk malam ini, selamat malam.” Gemma bergegas lalu kembali ke kamarnya.Zevan mengepal tangannya dengan kuat, Gemma masuk ke kamar mandi dan menangis keras di sana, ia merasa seperti jalang yang meminta dipuaskan sama seorang pria. Zevan datang ia mendengar Gemma menangis di kamar mandi. Ia tidak tahan mendengar Gemma menangis, ia kembali ke kamar Moes dan memukul dinding kamar itu beberapa kali, saat Gemma menangis seperti itu ia juga merasa terluka, tapi kekecewaan masih menyelimuti hatinya, ia masih marah sama Gemma.“Kenapa? Kenapa harus ada seperti ini. Aku berharap kamu pergi biar kamu tidak terluka,” ucap Zevan. *Saat Gemma bangun pagi, ia merasa tubuhnya terasa remuk, Zevan benar-benar menghajarnya malam itu. Ia malas bangun dari tempat tidur, melihat