Home / Romansa / BERUANG GUNUNG ALTAY / 39. Sang Jendral

Share

39. Sang Jendral

Author: Namira
last update Last Updated: 2021-11-22 18:30:00

Jendral Prayoga duduk bersandar di kursi kerja sambil menerima sambungan komunikasi dari istrinya. Kalau sampai jauh malam jendral bintang tiga itu masih berada di kantor, berarti ada masalah penting yang perlu segera diselesaikan.

Akhir-akhir ini banyak masalah yang melibatkan korps. Hal kecil jadi besar karena dahsyatnya pemberitaan media sosial. Maka jadi tugasnya untuk memberikan klarifikasi kalau permasalahan sudah sampai ke pemerintahan pusat. 

Wakilnya, jendral bintang dua, duduk sabar menunggu, di dadanya tertera nama: Sugiharto.

"Aku tidak bisa pulang malam ini," kata Jendral Prayoga santai. "Jadi tidak usah Bunda tunggu. Bunda tidur saja. Masakannya simpan buat besok."

Terdengar suara lembut di speaker ponsel. "Ada apa lagi sih, Dad? Hari-hari ini Daddy sering tidur di kantor."

"Menjelang pensiun ini aku malah tidak bisa tenang. Besok aku menghadap wakil rakyat untuk menjelaskan beberapa perkara yang menyangkut korps."

"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
kok calonnya Kirei...hick..hick kapan Update lanjutannya...?!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   40. Pertempuran Yang Tak Bisa Dimenangkan

    Peluru berdesingan dari lantai dua dan tiga kastil. Beberapa petak bunga hancur. Jonan dan Nick sesekali balas menembak karena ada perintah dari Raka untuk menghemat peluru. Alangkah tragis kalau mafia itu memenangkan pertempuran karena mereka kehabisan amunisi. Raka sendiri hanya mengincar orang yang menggunakan roket tangan atau yang sekiranya membahayakan tempat perlindungan teman-temannya. Dia lagi mencari siasat bagaimana cara menerobos masuk ke kastil. Lantai bawah adalah kesempatan mereka untuk dapat bertahan sampai bantuan datang. Semua ruangan yang terlihat di lantai bawah berisi peralatan laboratorium mutakhir. Suasana sepi. Tidak ada orang bersenjata yang berkeliaran. Mereka tentu menghindari kontak senjata di lantai itu karena mahalnya biaya kerusakan. Raka tidak mungkin melintasi pelataran yang luas itu, kecuali sudah bosan hidup. Peluang masuk lewat depan bisa dipastikan mustahil. Raka berlari melewati petak-petak bunga menuju ke bagian samping

    Last Updated : 2021-11-23
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   41. Bertemu Mahaguru

    Pertempuran di dalam kastil dengan banyak kamar dan koridor yang berkelok-kelok membuat keunggulan jumlah personil jadi kurang berarti, ama dengan perang gerilya kota dalam ruang lingkup yang lebih luas. Sebelum menentukan koridor mana yang akan dilalui, Raka terlebih dahulu menghancurkan kamera pengintai di setiap atap koridor sehingga membingungkan petugas ruang kontrol. Raka memasuki sebuah koridor sambil menggenggam pistol siap tembak. Membuka setiap pintu kamar yang dilewati, periksa sekilas, kosong, tutup lagi. Koridor itu banyak persimpangan sehingga pintu kamar letaknya tidak selalu berdekatan. Di sebuah pintu yang sedikit terbuka, Raka berhenti agak lama dan mengintip ke dalam. Dia dorong pintu dengan kaki kanan, pintu terbuka lebar. Seorang perempuan bule berdiri ketakutan di depan lemari pakaian yang terbuka. Perempuan itu habis mandi, mengenakan handuk yang agak ketinggian sehingga organ intimnya hampir tidak terlindungi. Pakaian wanita berjejer t

    Last Updated : 2021-11-24
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   42. Keputusan Terlambat

    Luhantara mengambil senapan berburu di lemari kaca dan satu kotak peluru. Kemudian mengambil beberapa peralatan panjat tebing yang tergantung di dinding. Dia muak melihat Bernard berusaha menghubungi Mahargo lewat radio komunikasi. "Macan pulau tak bernama, contact," panggil Bernard. "Break, break." Tidak ada jawaban. Terdengar bunyi “zzzz” berisik sekali. "Macan pulau tak bernama apa monitor, ganti?" Sekali lagi terdengar bunyi “zzzz” berisik sekali. Bernard menaruh mik di tempatnya. "Mereka sudah monitor di akhirat," gerutu Luhantara kesal. "Dan kamu tidak berhenti mengganggu ketenangannya." "Sembarangan kali kau bicara," tegur Bernard. "Raka tidak tahu teman kita ada di mana dan bukan berarti sudah mati." "Lalu kau mau katakan apa lagi? Kalau mereka ingin kasih surprise ke aku, ulang tahunku sudah lewat dua jam yang lalu." Luhantara mengeluarkan ponsel satelit dari saku celana dan mengaktifkan layar. Dia buka daftar

    Last Updated : 2021-11-26
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   43. Dua Jam Saja

    Sambil memegang AK-12, Raka bergegas melewati koridor lantai dua. Matanya beredar ke pintu-pintu kamar yang dilewati. Waspada. Pintu bergerak sedikit, maka peluru menghantam.Raka menyandang tiga buah AK-12 hasil sitaan dari mafia yang dibunuhnya. Persiapan untuk pertempuran besar-besaran. Dia tidak menyangka bakal kedatangan musuh yang demikian banyak.Tiba di depan pintu tempat berkumpulnya sandera, Raka berhenti dan membuka pintu lebar-lebar. Dia tercengang. Di dalam ruangan bergeletakan mayat doktor.Tidak ada mayat Profesor Wilson. Dari jumlah korban yang berserakan, tersisa lima doktor yang mungkin masih hidup dan disandera bersama Profesor Wilson. Sial sekali hidup profesor tua itu.Raka terenyuh melihat pembantaian yang terjadi. Apa alasannya sehingga para ilmuwan itu layak mati? Tidak mungkin semua doktor pengkhianat. Di mata mafia kiranya nyawa manusia tidak lebih berharga dari seekor lalat.Raka memungut dua buah senjata yang tergeletak

    Last Updated : 2021-11-29
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   44. Saudara Kembar Yang Licik

    Nick Junior telah merekayasa cerita yang membuat Kirei dan kawan-kawan terperdaya. Dia memutarbalikkan peristiwa yang terjadi. Sebenarnya Nick Alphonse yang mati terbunuh enam bulan lalu. Dia jadi korban salah target sebuah gang yang mengincar Nick Junior. Nick Junior mempelajari buku harian saudara kembarnya karena dia berniat melakukan ekspansi ke Indonesia yang memiliki pangsa pasar sangat menjanjikan. Dia tahu siapa saja orang yang dekat dengan Nick Alphonse. Dia bahkan berencana untuk menggantikan saudaranya sebagai pemain bola di klub tanah air. Nick Junior mulai mencurigai kehadiran pasukan rahasia ketika beberapa anak buahnya terbunuh dengan peluru tertentu. Selain makhluk jelek itu, ada pemburu lain yang tak kalah sadisnya. Mereka menghabisi anggota mafia satu per satu. Kecurigaan Nick Junior menemui titik terang saat mendapat informasi penting dari Aryati di rumah berasap. Dia sempat percaya kalau yang membunuh anak buahnya adalah pasukan komando. M

    Last Updated : 2021-12-08
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   45. Kupinjam Cintamu

    Kamar itu terletak di lantai empat, sangat luas dan sangat mewah, dengan interior perpaduan abad pertengahan dan abad modern, terdapat beberapa jendela besar menghadap ke hutan dan Samudera Hindia. Beberapa lukisan kuno naturalisme gotik bernilai seni tinggi terpampang di dinding, pesona dinding bertambah indah dengan lukisan besar berupa potret pemilik kamar bergaya ala Ratu Pantai Selatan, di sebelah lukisan lelaki tua menunggang kuda bertopi cowboy. Perabotan yang sangat berkelas dan antik tertata rapi dan menarik. Kamar mandi berdinding kaca bening dengan bathtub dan shower beratap serta bertirai tipis keemasan. Meja rias berlapiskan emas dengan model unik. Televisi layar datar berukuran besar berpadu serasi di dinding. Di setiap sudut kamar terdapat guci sebagai pot bunga matahari dan bakung emas yang tumbuh tinggi, tampak alami dan segar. Tempat tidur berukuran big dan berlapiskan emas terletak di tengah kamar. Di kasur yang sangat empuk tergolek tubuh

    Last Updated : 2021-12-09
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   46. Ranjau-ranjau Hati

    Kirei benar-benar dongkol. Rencananya dia dan Maysha tidur satu kamar. Mereka memilih kamar ujung yang view-nya bagus. Jonan masuk lebih dulu untuk memastikan kamar itu aman. Padahal buat apa diperiksa? Orang-orangnya sudah ditangkap. Ketika Kirei menyusul masuk, tiba-tiba Maysha mengunci pintu dari luar. Tentu saja Kirei gelagapan. Percuma teriak-teriak, Maysha mendadak tuli. Lagi pula kamar itu kedap suara. Akhirnya Jonan kena tumpahan kejengkelan Kirei. "Kamu lagi pakai periksa kamar segala. Cari pembalut bekas?" "Orang-orangnya sudah tidak ada bukan berarti tidak ada ancaman," sahut Jonan santai. "Makanya jadi orang jangan suka iseng." "Kalau Ara memang ingin satu kamar sama Raka," dalih Kirei. Jonan mendengus sinis. "Terus menurutmu aku ingin satu kamar sama kamu? Malahan aku curiga ini settingan biar kamu bisa satu kamar sama aku." "Pede banget sih kamu?"

    Last Updated : 2021-12-10
  • BERUANG GUNUNG ALTAY   47. Barang Bukti Super Canggih

    Ketika alat pelacak tidak dapat mendeteksi, maka insting yang digunakan. Raka tahu di kamar ini banyak menyimpan teka-teki. Dia berpikir keras mencari tahu jawaban dari teka-teki itu. Raka berjalan lambat-lambat memeriksa isi kamar. Matanya kelihatan betah sekali mengamati barang-barang antik yang ada. Inara memperhatikan setiap gerak-gerik Raka sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. "Ngapain periksa-periksa? Orangnya sudah tidak ada." "Tahu dari mana orangnya sudah tidak ada?" "Nyatanya tidak muncul-muncul." "Bukan berarti sudah tidak ada." "Kamar ini adalah kamar pimpinan tertinggi kastil. Semua benda dan perabotan yang ada sangat eksklusif dan bernilai seni tinggi, berbeda dengan kamar lain. Sepasang insan berbeda usia pada dua lukisan itu adalah pemiliknya. Mereka pasti sudah tewas dalam kontak senjata di dekat perairan internasional." Pemi

    Last Updated : 2021-12-11

Latest chapter

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   53. Cinta Di Senja Hari

    Oldi menginginkan Elena dimakamkan di lokasi di mana perempuan itu tewas. Tenaga medis yang datang bersama Bernard tidak keberatan memenuhi permintaan itu. Tapi mereka tidak membawa peralatan untuk prosesi pemakaman, sedangkan peralatan yang ada di kastil rusak berantakan. Permasalahan baru teratasi setelah dua helikopter jenis angkut militer mendarat di sekitar kastil membawa sebuah peti dan perlengkapan lain untuk prosesi penguburan sesuai permintaan Jonan. Tidak lama pengurusan jenazah berlangsung, satu jam kemudian Oldi sudah menaburi gundukan tanah merah dengan bunga matahari. Air mata Oldi berderai saat berjongkok dekat batu nisan berupa bongkahan puing yang mengakhiri hidup Elena. Kalung berlian dan tas mungil tergantung di ujung bongkahan yang runcing. "Di sini aku pertama kali menemukan cintaku," isak Oldi pilu. "Di sini pula aku kehilangan cintaku. Hari-hari begitu singkat bagi kita. Tapi namamu akan terukir s

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   52. Pertarungan Hidup Dan Mati

    Jonan terbujur tidak bergerak di atas daun-daun mati. Pistol tergeletak di sisinya. Perlahan-lahan jari tangannya bergerak. Matanya terbuka sedikit. Pemandangan di sekitar rumpun semak kelihatan blur, kemudian berangsur kelihatan semakin jelas, asap hitam pekat sudah lenyap. Jonan mencoba bangkit sambil menekap luka di dada. Tapi akhirnya tidak kuat dan kembali terkulai. Raka datang membantu dan membawanya ke pohon terdekat, disandarkan ke batang. Raka merobek kaos bagian dada, lukanya cukup dalam. Diarahkan pandang matanya ke sekitar dan berjalan ke tanaman perdu berdaun kecil. Dia ambil beberapa tangkai. Di sehelai daun tanaman perdu ada cairan kental berwarna coklat kekuning-kuningan cukup banyak, Raka petik daun itu. Sambil lewat diraihnya carrier yang tergeletak di tanah. Daun yang ada cairannya dia serahkan ke Jonan dan langsung disantapnya. Daun-daun kecil dia kunyah, hasil kunyahan dibalurkan ke dada temannya. Raka melakukan hal itu sampai luka Jonan

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   51. Bayang-bayang Kematian

    Raka melangkah di jalan marmer taman bunga matahari dengan pistol terselip di belakang pinggang. Jaring berisi bola basket diikat di pinggang. Jonan berjalan di sampingnya, menggendong ransel berisi bowling pin kecil dan besar, dua pucuk pistol terselip di perut."Aku biarkan mereka membodohi kita supaya teman kita tidak kenapa-napa," kata Raka. "Mereka terlindung dari kebejatan mafia dengan jadi sandera. Jumlah mafia yang tersisa mungkin lebih dari itu.""Ada saatnya teman kita kenapa-napa, pada saat Doktor Chiara menghabisi kita dengan senjata ballpoint," sahut Jonan. "Aku tahu senjata itu tidak cuma satu. Yang itu sudah dirusak tombolnya.""Berapapun senjata yang dimiliki, dia tetap perempuan.""Doktor itu memiliki senjata laser yang paling hebat dari ciptaan makhluk di bumi.""Jangan memuji setinggi langit hasil ciptaan manusia.""Aku hanya waspada.""Aku tidak percaya kamu bisa mati di tangan perempuan.""Tapi aku tidak bi

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   50. Tertawan

    Oldi merasa cinta karena fisik ternyata cuma seumur jagung. Dia mulanya terhanyut oleh pesona kecantikan Elena. Setelah mereguk secawan kenikmatan, semua jadi biasa saja. Tidak ada yang istimewa pada perempuan itu. Oldi tidak peduli saat Elena marah atas perbuatan kurang ajarnya pada Doktor Chiara. Mereka mestinya tahu simpati itu untuk perempuan yang bagaimana. Jangan mentang-mentang satu gender main bela saja. Oldi membiarkan saja Elena pergi ke kamar Inara. Entah kenapa. Saat dia terlalu gampang mendapatkan apa yang diinginkan, dia bukannya senang, malah kecewa. Barangkali dia perlu lebih banyak belajar tentang cinta. Sebenarnya ada rasa gentar di hati Oldi untuk mengarungi hidup bersama Elena. Terakhir perempuan itu jadi simpanan orang besar yang dia tahu memiliki banyak body guard. Tentu orang itu tidak tinggal diam. Dia bisa jadi bulan-bulanan body guard itu. Dia merasa hidupnya tidak bakal nyaman. "Semua perempuan jadi kelihatan biasa kal

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   49. Pemboikotan

    Dengan ketus Inara menaiki anak tangga ke atap menara bundar. Di sampingnya menemani Raka, wajahnya kelihatan tenang. Maysha, Kirei, dan Elena mengikuti di belakang. Sore ini Inara ingin pulang sebagai bentuk protes atas investigasi yang menyebalkan itu. "Teman kamu brengsek," dengus Inara muak. "Mempermainkan perempuan seenaknya." "Itu tugas hidupnya," sahut Raka santai. "Jadi sulit berhenti." "Kamu juga?" "Jangan pukul rata." Inara menoleh dengan sinis. "Orang asyik nonton. Tidak ditelanjangi saja sekalian." "Maunya si Jo begitu," kata Raka seolah sengaja ingin membuat Inara tambah marah. "Tapi apa bisa Doktor Chiara cerita sambil telanjang?" "Seneng kali." "Biar lagi marah gak hilang cakepnya." "Sebel." "Senang betul?" sambar Kirei asal. "Jadi kamu

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   48. Investigasi Menyebalkan

    Bangunan itu terletak di bawah tanah. Berlantai dua di sepanjang sisinya. Belasan pria asing berjaga-jaga di lantai atas dengan senjata otomatis di tangan. Mereka mengawasi beberapa pekerja di lantai bawah yang sibuk melakukan packaging. Hasil packaging diangkut oleh forklift ke sebuah ruangan besar di mana kapal selam sudah menunggu. Mesin berukuran raksasa bising beroperasi memproduksi opium duplo. Tabung silinder besar berisi ekstrak komposit bunga matahari dan bakung emas berputar kencang dan hasil penyulingan mengalir melalui sistem yang rumit ke tabung vertikal sebagai penampung, yang selanjutnya mengucur lewat outlet untuk dimasukkan pada bola di sirkuit cakram, bola yang sudah terisi menggelinding ke bagian packaging. Di sebuah ruangan di lantai dua, berkumpul para petinggi kastil. Mereka duduk di sofa lingkar. Doktor Chiara duduk di sofa tunggal, seorang perempuan berwajah pribumi keturunan, sangat cantik dan seksi. Dia tengah memberi instruksi kepada dua or

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   47. Barang Bukti Super Canggih

    Ketika alat pelacak tidak dapat mendeteksi, maka insting yang digunakan. Raka tahu di kamar ini banyak menyimpan teka-teki. Dia berpikir keras mencari tahu jawaban dari teka-teki itu. Raka berjalan lambat-lambat memeriksa isi kamar. Matanya kelihatan betah sekali mengamati barang-barang antik yang ada. Inara memperhatikan setiap gerak-gerik Raka sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. "Ngapain periksa-periksa? Orangnya sudah tidak ada." "Tahu dari mana orangnya sudah tidak ada?" "Nyatanya tidak muncul-muncul." "Bukan berarti sudah tidak ada." "Kamar ini adalah kamar pimpinan tertinggi kastil. Semua benda dan perabotan yang ada sangat eksklusif dan bernilai seni tinggi, berbeda dengan kamar lain. Sepasang insan berbeda usia pada dua lukisan itu adalah pemiliknya. Mereka pasti sudah tewas dalam kontak senjata di dekat perairan internasional." Pemi

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   46. Ranjau-ranjau Hati

    Kirei benar-benar dongkol. Rencananya dia dan Maysha tidur satu kamar. Mereka memilih kamar ujung yang view-nya bagus. Jonan masuk lebih dulu untuk memastikan kamar itu aman. Padahal buat apa diperiksa? Orang-orangnya sudah ditangkap. Ketika Kirei menyusul masuk, tiba-tiba Maysha mengunci pintu dari luar. Tentu saja Kirei gelagapan. Percuma teriak-teriak, Maysha mendadak tuli. Lagi pula kamar itu kedap suara. Akhirnya Jonan kena tumpahan kejengkelan Kirei. "Kamu lagi pakai periksa kamar segala. Cari pembalut bekas?" "Orang-orangnya sudah tidak ada bukan berarti tidak ada ancaman," sahut Jonan santai. "Makanya jadi orang jangan suka iseng." "Kalau Ara memang ingin satu kamar sama Raka," dalih Kirei. Jonan mendengus sinis. "Terus menurutmu aku ingin satu kamar sama kamu? Malahan aku curiga ini settingan biar kamu bisa satu kamar sama aku." "Pede banget sih kamu?"

  • BERUANG GUNUNG ALTAY   45. Kupinjam Cintamu

    Kamar itu terletak di lantai empat, sangat luas dan sangat mewah, dengan interior perpaduan abad pertengahan dan abad modern, terdapat beberapa jendela besar menghadap ke hutan dan Samudera Hindia. Beberapa lukisan kuno naturalisme gotik bernilai seni tinggi terpampang di dinding, pesona dinding bertambah indah dengan lukisan besar berupa potret pemilik kamar bergaya ala Ratu Pantai Selatan, di sebelah lukisan lelaki tua menunggang kuda bertopi cowboy. Perabotan yang sangat berkelas dan antik tertata rapi dan menarik. Kamar mandi berdinding kaca bening dengan bathtub dan shower beratap serta bertirai tipis keemasan. Meja rias berlapiskan emas dengan model unik. Televisi layar datar berukuran besar berpadu serasi di dinding. Di setiap sudut kamar terdapat guci sebagai pot bunga matahari dan bakung emas yang tumbuh tinggi, tampak alami dan segar. Tempat tidur berukuran big dan berlapiskan emas terletak di tengah kamar. Di kasur yang sangat empuk tergolek tubuh

DMCA.com Protection Status