Beberapa jam lalu..Sepuluh meter di depan rumah tempat Ethan dan kelima rekannya berada, Darren menelepon seseorang. “Bawa Ethan padaku!”Setengah jam kemudian, Ethan yang dimaksud datang dibawa oleh dua anak buahnya ke depannya. Kloningan Ethan yang sebelumnya digunakan untuk menarik perhatian ratusan undangan di pesta perayaan terpilihnya Demios sebagai Presiden Eritrea Tahun 2020, dua hari lalu.“Dengar! Kau bisa melihat rumah di sana?” tanya Darren pada kloningan Ethan yang sama persis seperti musuhnya.Kloningan Ethan mengangguk.Rumah yang dimaksud Darren kini sudah tidak terlihat lagi sejak beberapa menit lalu saat ia masih menunggu kedatangan kloningan Ethan. Orang-orang di dalamnya juga sebagian besar pergi dari sana untuk urusan masing-masing, setelah mereka melihat berita penangkapan Demios di televisi. Aelin pergi ke portal untuk mengabari Profesor Elan mengenai berita tersebut. Sedangkan Kayla, Layra dan Hogan pergi berbelanja keperluan mereka selama bersembunyi,
Di tempat lain, Profesor Elan, Aelin dan Yesha baru saja menyaksikan kedatangan Darren ke Kota Baylee serta mendengar keberadaan Demios di tempat yang sama. Mereka menghela napas, bukan karena keberadaan mereka tidak ketahuan oleh anak-anak buah Demios yang secara kebetulan berkeliaran di sekitar rumah tempat mereka sembunyi, tapi juga karena mereka dilanda kebingungan lagi dengan maksud kedatangan Demios dan Darren ke Kota Baylee.“Apa yang akan mereka lakukan di sini? Apa mereka akan melanjutkan rencana yang sudah kami kacaukan itu? Tapi bagaimana caranya?” tanya Aelin berturut-turut, setelah ia kembali duduk di sofa, diikuti Profesor Elan dan Yesha.Profesor Elan tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri, hingga ia diam bergeming di depan televisi yang sudah sepenuhnya ia abaikan.Diam-diam Profesor Elan mengingat diskusinya dengan para penjaga semesta dua hari lalu. ***Avesphere, Dua Hari Lalu..“Aku sudah menemui calon Aeris lainnya yang ternyata tinggal di Kota Trevin. A
“Kau harus segera kembali ke Trevin untuk membawa Ethan dan Kayla sebelum semua orang memenuhi portal!” teriak Profesor Elan semakin keras, membuat Aelin dan Yesha saling berpandangan, tidak mengerti dengan maksud pria tua itu.“Apa yang akan kau lakukan, Profesor?” tanya Aelin saat Profesor Elan sudah mendorong tubuhnya untuk segera pergi.“Lakukan saja apa yang aku katakan! Pergi sekarang juga!” teriak Profesor Elan lagi.Aelin akhirnya menyerah untuk bertanya lebih jauh, karena mungkin yang penting sekarang adalah melakukan apa yang diminta Profesor Elan untuk membawa Ethan dan Kayla ke portal, sebelum semakin banyak orang berkumpul di Gunung Zyn Kota Baylee.Namun, setelah Profesor Elan, Aelin dan Yesha sampai di tempat keberadaan portal, puluhan orang sudah memenuhi area portal yang belum terbuka, dalam waktu singkat.“Mana portal itu? Tidak ada apa-apa di sini! Pasti itu bohong!” tanya berbagai suara dari para pendaki yang kebetulan ada di sekitar sana dan pergi ke tempat y
Kota Trevin – Jembatan Portal, Beberapa Jam Lalu...“Sudah banyak yang berkumpul di sana, sekarang saatnya kita menjalankan misi kita, Tuan..” ucap Darren dengan puas, setelah rencananya menarik ratusan orang ke jembatan portal di Gunung Zyn Kota Trevin berhasil.Demios yang sudah kembali pada tabiat jahatnya, menyerahkan kalung ketiga energi yang sebelumnya ia pegang. “Karena aku tidak perlu pergi ke masa depan untuk membawa Aeris ke sini, jadi gunakan ini untuk pergi ke masa lalu dan selamatkan ibumu seperti yang kau inginkan!”Darren mengambil kalung yang diserahkan Demios dengan perasaan bercampur aduk, gugup sekaligus senang karena akhirnya ia bisa pergi menemui ibunya yang menjadi tujuannya selama ini.“Pergi lebih dulu ke masa lalu dan setelah itu aku akan pergi ke Osiris..” ucap Demios lagi dengan yakin.“Apa kita tidak akan melakukannya bersama-sama, Tuan?” tanya Darren, heran.“Tidak. Karena aku masih membutuhkan ribuan orang untuk melemahkan energi portal dan menyingk
Beberapa waktu lalu, setelah melihat sekilas kancing kemeja berukiran segitiga dengan lingkaran di dalamnya, Darren menyadari identitas orang-orang yang berlari ke arah Elana dan anak yang disalahpahami sebagai Darren kecil. Mereka adalah anak buah Demios.Kalau begitu, apa anak itu sebenarnya adalah Ethan kecil?Elana sudah berlari menyusul anak tersebut dan orang-orang yang membawanya, hingga dalam sekejap mata ketika pikiran Darren masih melayang pada berbagai kenyataan yang baru ia ketahui, sebuah mobil sudah menabrak Elana di seberang gerbang gunung saat Elana berusaha menyelamatkan Ethan kecil yang ia kira Darren dari anak-anak buah Demios.“I-ibu..” Darren terpaku di tempat, melihat kejadian yang seharusnya bisa ia cegah. “IBU!!!”Bukan dua suara saja yang meraung memanggil wanita yang sudah bersimbah darah di tepi jalan, melainkan tiga suara. Darren kecil juga ada di sana, tepat beberapa meter di samping Darren dewasa yang menatapnya marah sekaligus sedih.“Ternyata aku..
Mereka yang tersisa, tidak bisa menahan kesedihan karena rekan-rekan mereka telah masuk ke Osiris dan terpisah jiwa raganya di sana. Dimulai dari Rovin, kini Aelin dan Ethan juga mengikutinya. Demios dan Darren yang juga sudah masuk ke Osiris, membuat keadaan semakin runyam. Terutama Demios yang paling tidak dibolehkan untuk masuk ke Osiris, karena ia memiliki energi jahat Osiris sebelumnya yang bisa memancing energi paling jahat di Osiris ke tubuhnya. Jika itu terjadi, maka jiwanya akan dilahap energi paling jahat di Osiris dan dia tidak akan bisa kembali menjadi dirinya, atau lebih tepatnya dia akan menjadi titisan iblis dari Osiris yang memiliki kekuatan untuk bisa menghancurkan semesta sepenuhnya.Namun, Profesor Elan yang berpikir terlambat mencegah itu semua, dalam raungannya bersama Kayla, Hogan dan Layra, ia bisa melihat ketiga cahaya yang masuk ke zyn di menara jam besar, berasal dari Osiris dan kedua orang di sampingnya.Cahaya yang mungkin menandakan lahirnya air mata m
Osiris, Saat Ini..Lautan dunia bawah yang dipenuhi energi gelap dari energi-energi jahat Osiris, tampak jelas di mata Ethan dari masa depan atau Profesor Elan. Ratusan orang yang baru saja terjebak di Osiris karena pancingan Demios, sekarang hanya memiliki raga. Sedangkan jiwa mereka melayang-layang di sekitar portal. Jiwa-jiwa yang kehilangan tempat tinggal mereka itu, semakin lama akan semakin kehilangan ‘hidup’ mereka. Meskipun jiwa-jiwa itu nantinya bisa berhasil dikembalikan ke raga masing-masing, mereka akan butuh waktu yang lama untuk menyesuaikan diri lagi dengan raga mereka, termasuk mengenai ingatan, perasaan dan kemampuan mereka sebagai manusia.Bersama ratusan tentara Alvaro, mereka akan membantu Profesor Elan untuk mencari keberadaan ratusan orang yang baru terjebak di sana, di antara jutaan manusia dan berbagai makhluk yang terjebak di Osiris. Alvaro tidak memiliki jiwa karena mereka bukan makhluk hidup, jadi mereka tidak terpengaruh kekuatan Osiris yang bisa memi
Setelah salam perpisahannya, Profesor Elan segera masuk ke dalam portal, meninggalkan Kayla yang masih tersedu keras.“Ethan..” lirih Kayla, masih tidak ingin melepas orang yang selama beberapa tahun menjadi rekannya untuk menghentikan kehancuran dunia yang direncanakan Demios.Profesor Elan yang harus menyelesaikan tugas terakhirnya, tidak bisa menoleh lagi pada Kayla. Ia berjalan lurus untuk memasuki portal hingga portal tertutup dan mereka benar-benar terpisah.. untuk selamanya.“Apa kalian siap?” tanya Profesor Elan pada para Aegeus di dalam portal.Puluhan Aegeus yang bertugas di puluhan portal yang kembali terbuka karena ulah Demios, mengangguk patuh pada Profesor Elan.“Kalau begitu, bersiap di tempat masing-masing dan saat menara jam besar menunjuk tepat ke angka satu, ikatkan rantai Aegon ke pintu portal yang kalian jaga. Setelah itu, aku akan menyelesaikannya!” jelas Profesor Elan, sebelum para Aegeus itu beranjak ke portal masing-masing yang selama ini mereka jaga.Sa