Beranda / Fantasi / Ayah Anakku Ternyata Musuhku / Perdebatan Grace dan Sammy

Share

Perdebatan Grace dan Sammy

Penulis: Author Mars
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 09:00:00

"Cecillia, apakah kau melakukan itu untuk membalasku? Kau tahu kenapa aku pergi saat itu. Kalau aku tidak pergi, aku tidak akan hidup sampai sekarang. Papamu itu bukan manusia," ujar Sammy, suaranya terdengar getir dan penuh penyesalan. Ia menatap Grace dengan sorot mata yang tampak rapuh, seolah masih berharap bisa menjelaskan alasannya.

Grace mendongak, matanya tajam menatap Sammy. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum membalas dengan suara dingin, meskipun emosi di baliknya terasa kuat. "Aku tahu, Tapi kenapa kau meninggalkanku? Kau tahu aku sangat takut saat itu. Setiap dia pulang dengan wajah berseri-seri karena sudah mendapatkan korbannya, aku hanya bisa menggigil di kamar. Senyum jahatnya... itu membuatku jijik. Aku ketakutan. dan aku hanya bisa bersembunyi," katanya, suaranya pecah di akhir kalimat.

Grace menatap Sammy lebih tajam, menahan emosi yang mendesak untuk tumpah. "Setiap kali dia melihatku, dia ingin memukulku. Kau ada di mana? Kau pergi begitu saja di

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Hasil DNA

    "Kenapa kau harus bersikap egois? Hidupku sudah hancur karena ayahmu. Dan kenapa sekarang kau tidak melepaskan aku? Cecillia, kau bisa pura-pura tidak tahu. Lupakan saja kami. Masih banyak penjahat yang harus kau tahan. Kenapa hanya kami yang menjadi sasaranmu," ujar Sammy dengan suara bergetar. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, matanya memancarkan rasa frustasi yang mendalam.Grace menatap wanita di depannya dengan tajam, napasnya memburu, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Hancur hidupmu? Sehancur apa? Setelah pergi dari rumah, kamu bertemu dengan orang kaya dan menikah dengannya. Apakah ini masih dianggap hancur?" Ia tertawa sinis, namun suaranya penuh luka yang tertahan. "Lalu, bagaimana denganku? Apakah aku tidak hancur? Ketakutan, kedinginan, bahkan bermimpi buruk selama dua belas tahun! Kau menikmati hidup mewah selama ini. Sedangkan aku menghadapi semua masalah dengan cara sendiri. Kau tidak pernah ada untukku. Kau tidak layak menyalahkan aku!"Sammy terdiam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Ethan Merasa Bersalah

    Wilson memperhatikan keanehan pada Ethan. Pria yang biasanya terlihat tenang dan tak tersentuh itu tampak berbeda hari ini. Matanya terlihat merah, seolah sedang menahan sesuatu yang ingin tumpah.“Apakah Paman sedang menangis?” tanya Wilson dengan nada polos namun penuh rasa ingin tahu. Anak kecil itu menatap Ethan dengan pandangan tajam, seolah berusaha membaca apa yang tersembunyi di balik wajah sang pria dewasa.Ethan terdiam sejenak, menarik napas panjang sebelum menjawab. “Tidak,” katanya sambil mengusap kepala Wilson dengan lembut, mencoba menghilangkan kecemasan di wajah bocah itu.“Lalu, kenapa mata Paman merah? Apakah terjadi sesuatu?” tanya Wilson lagi. Kali ini nadanya lebih serius, seperti seseorang yang tak mudah dibohongi.Ethan tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan emosinya. “Paman hanya bangga padamu, Wilson. Di usiamu yang masih kecil, kamu sudah bisa mandiri dan bersikap dewasa,” jawabn

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Memperhatikan Grace

    Sementara itu, di halaman belakang markas, Ethan berdiri sambil memandang pemandangan yang jarang ia nikmati—putranya, Wilson, tengah bermain dengan beberapa anggota gengnya. Suara tawa Wilson bergema di udara, membawa kehangatan yang hampir membuat Ethan lupa akan masalah-masalah berat yang menantinya. Wilson tampak begitu gembira, berlari mengejar salah satu anggota yang pura-pura menyerah. Untuk sesaat, dunia Ethan terasa lebih ringan.Namun, keheningan Ethan terusik ketika Emil mulai membuka topik pembicaraan, "Bos, hasil tes DNA sudah keluar. Bagaimana Bos akan menjelaskan ini kepada Jaksa Shin?" tanya Emil dengan nada penuh kehati-hatian.Ethan mengambil amplop itu tanpa berkata-kata, menatapnya sejenak sebelum membuka hasil yang sudah ia duga. "Dia pasti akan menyerang Bos setelah mengetahui kenyataannya," timpal Ekin, yang berdiri di samping Emil, memperhatikan ekspresi bos mereka dengan cermat.Ethan menarik napas panjang, lalu menatap mereka deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Mengincar Dom

    "Kau tidak percaya dengan kataku?" tanya dengan nada serius. Ia melipat kedua tangannya di dada, menatap Grace dengan tajam.Grace menghela napas panjang sebelum menjawab, berusaha menenangkan pikirannya. "Wilson tidak ada hubungan darah denganmu. Tidak ada alasan kau menjadikannya sebagai penerusmu," jawabnya tegas, mencoba menyampaikan logika di balik pemikirannya.Ethan mengangkat alis, senyumnya samar tapi penuh arti. "Aku dan Wilson sangat cocok. Dia juga menyukaiku!" katanya dengan percaya diri, seolah hal itu cukup untuk membenarkan tindakannya.Grace memutar bola matanya, merasa sulit untuk menerima alasan Ethan. "Aku akan segera menjemputnya," ujarnya dengan suara dingin. "Tidak baik tinggal di rumahmu begitu lama. Anak ini akan terbiasa jika dibiarkan seperti ini."Ethan mendengus kecil, tampak tidak setuju. "Jangan terlalu keras," ucapnya pelan namun tegas, nada suaranya sedikit melembut. "Lagi pula, kau sibuk seharian. Kalau dia bersamaku, dia aman. Ada anggotaku yang men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Mengincara Tersangka

    Berita gempar di siang itu mengguncang masyarakat. Namun, bukan bencana alam yang menjadi perhatian, melainkan pengungkapan kasus besar yang melibatkan pejabat-pejabat korup. Nama-nama besar seperti Dom Hart dan James Hart tercantum dalam daftar penangkapan, membuat kegemparan meluas di seluruh kota.Kemarahan masyarakat memuncak. Mereka mencemooh para pejabat yang telah mengkhianati kepercayaan rakyat. Negara yang seharusnya makmur dan adil, kembali tercoreng oleh skandal korupsi. Gelombang protes mulai terlihat, baik di jalanan maupun di media sosial, menuntut keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.Di tengah kekacauan tersebut, Grace dan timnya tidak tinggal diam. Dengan langkah tegas, mereka mendatangi gedung kementerian, membawa surat perintah penangkapan. Setiap langkah mereka mencerminkan determinasi dan keberanian.Setibanya di gedung para menteri, Grace mengetuk pintu utama dengan tangan yang mantap. "Kami dari tim penegakan hukum. Ini surat perintah pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Tamparan Sammy

    Grace dan timnya melangkah masuk ke dalam ruangan, suasana menjadi tegang seketika. Matanya langsung tertuju pada Dom dan Jamez yang tergeletak di lantai, darah mengalir deras dari betis mereka, dengan senjata tajam yang menancap dalam. Pemandangan itu membuat Grace terdiam sejenak, namun ia segera menguasai diri."Bawa mereka pergi!" perintah Grace dengan suara tegas, matanya tetap tajam.Grace kemudian memandang keluar, perasaannya tiba-tiba menjadi kaku. Ia melihat sosok seorang pria yang tak asing baginya. Tubuhnya mendadak tegang."Kenapa dia bisa ada di sini?" batin Grace, matanya menyipit, mencari tahu apakah ia salah lihat atau tidak.Teriakan Sammy keras memecah ketegangan. "Lepaskan suami dan anakku! Jangan sentuh mereka!" Sammy berlari ke depan, berusaha menghalangi para jaksa yang hendak memborgol Dom dan Jamez. Suaranya penuh emosi, penuh kekhawatiran.Sammy yang kesal menoleh ke arah Grace, matanya berkilat tajam dengan kemarahan yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Keinginan Ethan

    Grace mengemudikan mobilnya dengan perasaan lega. Ia baru saja menyelesaikan misi penting, menahan Dom Hart dan putranya, James, dua sosok yang selama ini selalu lolos dari kesalahan."Sammy, mungkin lebih baik kita tidak bertemu lagi. Anggap saja kita tidak pernah saling kenal. Aku sudah memiliki hidupku sendiri, dan kamu pilih jalanmu sendiri," gumamnya dengan suara penuh tekad, mencoba menghapus bayangan masa lalu yang mungkin akan mengganggu jalannya ke depan.Beberapa saat kemudian, Grace menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung besar dengan penjagaan ketat—markas Ethan Christoper. Ia menghela napas panjang sebelum keluar dari mobilnya. Dengan langkah mantap, ia berjalan menuju pintu utama yang dijaga beberapa anak buah Ethan."Jaksa Shin? Kenapa Anda bisa ada di sini?" tanya Emil, dengan nada terkejut.Grace menatapnya tajam. "Aku ingin bertemu dengan Ethan. Apakah dia ada di sini?""Ada, dia sedang di kantornya. Silakan saja," jawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Tragedi

    Siang hari di kota Paris, cuaca buruk mengintai. Hujan deras mengguyur dan petir kuat menyambar tanpa henti. Di sebuah gedung kosong, seorang pria berambut putih sedang melakukan pelecehan terhadap seorang wanita. Wajah wanita itu terlihat putus asa, air mata mengalir deras, namun pria itu terus saja melanjutkan perbuatannya dengan desahan penuh kenikmatan hingga mencapai puncaknya.Setelah selesai, pria itu dengan santai mengenakan kembali celananya dan meninggalkan wanita itu begitu saja. Tanpa peduli pada hujan deras yang menghantam tubuhnya, dia pergi dengan tergesa, seolah takut dikenali oleh warga sekitar.Beberapa saat kemudian, pria itu tiba di rumahnya. Begitu melangkah masuk, ia langsung berteriak penuh amarah, "Sammi! Mana makan siangku? Kenapa kau tidak menyediakannya?"Suara teriakannya menggema di seluruh ruangan. Seorang gadis remaja keluar dari kamarnya dengan wajah tegang, matanya berkaca-kaca saat ia menjawab dengan nada penuh kemarahan yang ditahan, "Mama sudah perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Keinginan Ethan

    Grace mengemudikan mobilnya dengan perasaan lega. Ia baru saja menyelesaikan misi penting, menahan Dom Hart dan putranya, James, dua sosok yang selama ini selalu lolos dari kesalahan."Sammy, mungkin lebih baik kita tidak bertemu lagi. Anggap saja kita tidak pernah saling kenal. Aku sudah memiliki hidupku sendiri, dan kamu pilih jalanmu sendiri," gumamnya dengan suara penuh tekad, mencoba menghapus bayangan masa lalu yang mungkin akan mengganggu jalannya ke depan.Beberapa saat kemudian, Grace menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung besar dengan penjagaan ketat—markas Ethan Christoper. Ia menghela napas panjang sebelum keluar dari mobilnya. Dengan langkah mantap, ia berjalan menuju pintu utama yang dijaga beberapa anak buah Ethan."Jaksa Shin? Kenapa Anda bisa ada di sini?" tanya Emil, dengan nada terkejut.Grace menatapnya tajam. "Aku ingin bertemu dengan Ethan. Apakah dia ada di sini?""Ada, dia sedang di kantornya. Silakan saja," jawa

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Tamparan Sammy

    Grace dan timnya melangkah masuk ke dalam ruangan, suasana menjadi tegang seketika. Matanya langsung tertuju pada Dom dan Jamez yang tergeletak di lantai, darah mengalir deras dari betis mereka, dengan senjata tajam yang menancap dalam. Pemandangan itu membuat Grace terdiam sejenak, namun ia segera menguasai diri."Bawa mereka pergi!" perintah Grace dengan suara tegas, matanya tetap tajam.Grace kemudian memandang keluar, perasaannya tiba-tiba menjadi kaku. Ia melihat sosok seorang pria yang tak asing baginya. Tubuhnya mendadak tegang."Kenapa dia bisa ada di sini?" batin Grace, matanya menyipit, mencari tahu apakah ia salah lihat atau tidak.Teriakan Sammy keras memecah ketegangan. "Lepaskan suami dan anakku! Jangan sentuh mereka!" Sammy berlari ke depan, berusaha menghalangi para jaksa yang hendak memborgol Dom dan Jamez. Suaranya penuh emosi, penuh kekhawatiran.Sammy yang kesal menoleh ke arah Grace, matanya berkilat tajam dengan kemarahan yang

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Mengincara Tersangka

    Berita gempar di siang itu mengguncang masyarakat. Namun, bukan bencana alam yang menjadi perhatian, melainkan pengungkapan kasus besar yang melibatkan pejabat-pejabat korup. Nama-nama besar seperti Dom Hart dan James Hart tercantum dalam daftar penangkapan, membuat kegemparan meluas di seluruh kota.Kemarahan masyarakat memuncak. Mereka mencemooh para pejabat yang telah mengkhianati kepercayaan rakyat. Negara yang seharusnya makmur dan adil, kembali tercoreng oleh skandal korupsi. Gelombang protes mulai terlihat, baik di jalanan maupun di media sosial, menuntut keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.Di tengah kekacauan tersebut, Grace dan timnya tidak tinggal diam. Dengan langkah tegas, mereka mendatangi gedung kementerian, membawa surat perintah penangkapan. Setiap langkah mereka mencerminkan determinasi dan keberanian.Setibanya di gedung para menteri, Grace mengetuk pintu utama dengan tangan yang mantap. "Kami dari tim penegakan hukum. Ini surat perintah pe

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Mengincar Dom

    "Kau tidak percaya dengan kataku?" tanya dengan nada serius. Ia melipat kedua tangannya di dada, menatap Grace dengan tajam.Grace menghela napas panjang sebelum menjawab, berusaha menenangkan pikirannya. "Wilson tidak ada hubungan darah denganmu. Tidak ada alasan kau menjadikannya sebagai penerusmu," jawabnya tegas, mencoba menyampaikan logika di balik pemikirannya.Ethan mengangkat alis, senyumnya samar tapi penuh arti. "Aku dan Wilson sangat cocok. Dia juga menyukaiku!" katanya dengan percaya diri, seolah hal itu cukup untuk membenarkan tindakannya.Grace memutar bola matanya, merasa sulit untuk menerima alasan Ethan. "Aku akan segera menjemputnya," ujarnya dengan suara dingin. "Tidak baik tinggal di rumahmu begitu lama. Anak ini akan terbiasa jika dibiarkan seperti ini."Ethan mendengus kecil, tampak tidak setuju. "Jangan terlalu keras," ucapnya pelan namun tegas, nada suaranya sedikit melembut. "Lagi pula, kau sibuk seharian. Kalau dia bersamaku, dia aman. Ada anggotaku yang men

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Memperhatikan Grace

    Sementara itu, di halaman belakang markas, Ethan berdiri sambil memandang pemandangan yang jarang ia nikmati—putranya, Wilson, tengah bermain dengan beberapa anggota gengnya. Suara tawa Wilson bergema di udara, membawa kehangatan yang hampir membuat Ethan lupa akan masalah-masalah berat yang menantinya. Wilson tampak begitu gembira, berlari mengejar salah satu anggota yang pura-pura menyerah. Untuk sesaat, dunia Ethan terasa lebih ringan.Namun, keheningan Ethan terusik ketika Emil mulai membuka topik pembicaraan, "Bos, hasil tes DNA sudah keluar. Bagaimana Bos akan menjelaskan ini kepada Jaksa Shin?" tanya Emil dengan nada penuh kehati-hatian.Ethan mengambil amplop itu tanpa berkata-kata, menatapnya sejenak sebelum membuka hasil yang sudah ia duga. "Dia pasti akan menyerang Bos setelah mengetahui kenyataannya," timpal Ekin, yang berdiri di samping Emil, memperhatikan ekspresi bos mereka dengan cermat.Ethan menarik napas panjang, lalu menatap mereka deng

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Ethan Merasa Bersalah

    Wilson memperhatikan keanehan pada Ethan. Pria yang biasanya terlihat tenang dan tak tersentuh itu tampak berbeda hari ini. Matanya terlihat merah, seolah sedang menahan sesuatu yang ingin tumpah.“Apakah Paman sedang menangis?” tanya Wilson dengan nada polos namun penuh rasa ingin tahu. Anak kecil itu menatap Ethan dengan pandangan tajam, seolah berusaha membaca apa yang tersembunyi di balik wajah sang pria dewasa.Ethan terdiam sejenak, menarik napas panjang sebelum menjawab. “Tidak,” katanya sambil mengusap kepala Wilson dengan lembut, mencoba menghilangkan kecemasan di wajah bocah itu.“Lalu, kenapa mata Paman merah? Apakah terjadi sesuatu?” tanya Wilson lagi. Kali ini nadanya lebih serius, seperti seseorang yang tak mudah dibohongi.Ethan tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan emosinya. “Paman hanya bangga padamu, Wilson. Di usiamu yang masih kecil, kamu sudah bisa mandiri dan bersikap dewasa,” jawabn

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Hasil DNA

    "Kenapa kau harus bersikap egois? Hidupku sudah hancur karena ayahmu. Dan kenapa sekarang kau tidak melepaskan aku? Cecillia, kau bisa pura-pura tidak tahu. Lupakan saja kami. Masih banyak penjahat yang harus kau tahan. Kenapa hanya kami yang menjadi sasaranmu," ujar Sammy dengan suara bergetar. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, matanya memancarkan rasa frustasi yang mendalam.Grace menatap wanita di depannya dengan tajam, napasnya memburu, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Hancur hidupmu? Sehancur apa? Setelah pergi dari rumah, kamu bertemu dengan orang kaya dan menikah dengannya. Apakah ini masih dianggap hancur?" Ia tertawa sinis, namun suaranya penuh luka yang tertahan. "Lalu, bagaimana denganku? Apakah aku tidak hancur? Ketakutan, kedinginan, bahkan bermimpi buruk selama dua belas tahun! Kau menikmati hidup mewah selama ini. Sedangkan aku menghadapi semua masalah dengan cara sendiri. Kau tidak pernah ada untukku. Kau tidak layak menyalahkan aku!"Sammy terdiam

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Perdebatan Grace dan Sammy

    "Cecillia, apakah kau melakukan itu untuk membalasku? Kau tahu kenapa aku pergi saat itu. Kalau aku tidak pergi, aku tidak akan hidup sampai sekarang. Papamu itu bukan manusia," ujar Sammy, suaranya terdengar getir dan penuh penyesalan. Ia menatap Grace dengan sorot mata yang tampak rapuh, seolah masih berharap bisa menjelaskan alasannya.Grace mendongak, matanya tajam menatap Sammy. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum membalas dengan suara dingin, meskipun emosi di baliknya terasa kuat. "Aku tahu, Tapi kenapa kau meninggalkanku? Kau tahu aku sangat takut saat itu. Setiap dia pulang dengan wajah berseri-seri karena sudah mendapatkan korbannya, aku hanya bisa menggigil di kamar. Senyum jahatnya... itu membuatku jijik. Aku ketakutan. dan aku hanya bisa bersembunyi," katanya, suaranya pecah di akhir kalimat.Grace menatap Sammy lebih tajam, menahan emosi yang mendesak untuk tumpah. "Setiap kali dia melihatku, dia ingin memukulku. Kau ada di mana? Kau pergi begitu saja di

  • Ayah Anakku Ternyata Musuhku   Pengakuan Grace

    Dari sisi lain, Grace berdiri tegak, menatap Sammy dengan mata yang penuh arti."Apa kamu masih ingat dengan rumah ini?" tanya Grace, suaranya tenang namun menusuk.Sammy berbalik, menatap Grace dengan wajah penuh tanya. “Apa yang ingin kau katakan? Sebenarnya apa yang kau ketahui?” tanyanya, nadanya mulai tegang.Grace berjalan pelan mendekat, matanya menelusuri setiap sudut rumah itu. “Rumah lama ini telah kamu tinggalkan 12 tahun yang lalu. Dan sekarang, setelah kembali dan berdiri di depannya, bagaimana perasaanmu?” tanyanya dengan nada tajam.Sammy menelan ludah, berusaha mengendal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status