Share

Bab 1412

Setelah Fern menamparnya, tangannya mulai gemetar. Dia sangat marah.

Wajah Jeremy telah ditampar ke samping. Lima tanda jari muncul di pipinya. Dia telah menamparnya dengan keras dan rasa sakit membasuh wajahnya.

Setelah tenang, dia berbalik untuk melihat wanita yang marah itu. Bibirnya melengkung menjadi seringai saat dia tersenyum dengan acuh tak acuh. "Kenapa kamu marah banget?"

Fern memelototinya dengan dingin. Sejujurnya, tamparan ini sama sekali tidak memadamkan amarah yang membara di dalam dirinya. Dia merasa ingin mencekiknya sampai mati!

"Beraninya kamu menunjukkan wajah kamu di depan aku?" Dia akhirnya menyadari betapa pria yang tidak tahu malu dan kurang ajar itu.

Jeremy memasukkan kedua tangannya ke dalam saku sambil bersandar di mobil. Ada senyum tak tahu malu di wajahnya. “Kamu dibebaskan dari kantor polisi. Sebagai sahabat kamu, gimana mungkin aku nggak datang ke sini untuk jemput kamu?”

"Diam! Aku buta karena nggak lihat siapa kamu sebenarnya. Mulai sekarang dan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status