Home / Romansa / Asmara dan Pancaroba / #14. Timbal Balik

Share

#14. Timbal Balik

Author: Kusnan Semi
last update Last Updated: 2021-08-05 06:49:41

Pikiran Rio kembali berubah.

Setelah di hari sebelumnya ngobrol dengan Dita, Rio kembali berkunjung ke ruang kelas 2D, dengan tujuan kembali berinteraksi dengan Tiara.

Rio juga ingin memastikan lagi berita tentang Tiara, langsung ke Tiara. Rio tak ingin apabila yg di katakan Dita benar, Ia akan benar-benar akan menysesalinya di kemudian hari.

Di dalam ruang kelas 2D, Rio melihat Tiara dari kejauhan, dari meja Robi lebih tepatnya. Matanya tak pernah lepas pandang ke arah Tiara, Rio memperhatikan gerak tingkahnya dengan sungguh-sungguh.

Adu pandang diantara mereka. Rio dan Tiara saling bertatap dari kejauhan di ruang kelas 2D itu. 

Akan tetapi, tatapan mata dari wajah Tiara malah semakin membuat Rio keheranan. Sebab saat bertatap, hal yg sangat tak biasa ditunjukkan Tiara. Ketika itu saat Rio beradu pandang dengan Tiara, kemudian Rio menegur Tiara (dengan senyum dan anggukan kepala), Tiara tak merespon senyum yg di lempar Rio. Respon Tiara

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Asmara dan Pancaroba   #15. Memperbaiki Kita

    Hari berganti.Hari-hari Rio dan Tiara terasa asing satu sama lain. Rio ingin memperbaiki pertemanannya dengan Tiara, sebelum Tiara pindah ke luar kota. Namun disisi lain, Rio juga tak tak tahu musti berbuat apa. Meski demikian, Rio terus berusaha untuk kembali mendekati Tiara dan mendapatkan waktu untuk bisa ngobrol berdua dengan Tiara. Rio sangat ingin ngobrol berdua dengan Tiara, Ia merasa bersalah dengan sikapnya dan ingin memperbaiki kembali pertemanannya dengan Tiara. Sebelum apa yg di katakan Dita waktu itu tentang kepindahan Tiara benar-benar terjadi. Rio terus memantau pergerakan Tiara di sekolahnya, disaat-saat kegiatan bersama seluruh warga sekolah di luar jam pelajaran, seperti : upacara, jalan sehat, kerja bhakti, istirahat dan jam pulang sekolah. Sampai pada akhirnya, pantauannya membuahkan hasil di jam istirahat, di food court depan sokolahnya. Rio melihat kesendirian Tiara di penjual Bakso Bakar, tak menyia-nyiakan kesempata

    Last Updated : 2021-08-06
  • Asmara dan Pancaroba   #16. Pertemanan Sehat

    Di taman sekolah, setelah Tiara duluan pergi kembali ke ruang kelasnya untuk menyelesaikan catatan IPA nya, Rio menikmati jajan yg diberikan Tiara dengan kesendirian. Beberapa menit kemudian, tak disangka Bisma pacar Tiara datang mengampiri Rio di taman itu, lalu mereka mengobrol, Bisma : " Weitssss, sedep nih, istirahat gini makan Terang Bulan, dikasih orang cantik lagi (he...he..he)" *sedikit kaget, tetap tenang. Rio : "wihh, Bisma..., (ha.. ha...) iya, nih. kue dari Tiara, Pacarmu. kamu mau marah padaku, Bisma?" Bisma : "(ha..ha..ha) enggak dong, santai atuh. Justru aku malah sangat senang kedekatanmu dengan Tiara bisa kembali seperti dulu. Sebab, Tiara sering bercerita tentang Sikapmu yg mengacuhkan dia, karena mungkin hubunganku dengan Tiara. Aku yg malah jadi gak enak ke Tiara, karena aku merasa jadi penyebab kesedihannya. Aku juga sudah tau lama kedekatan kalian dari Tiara sendiri dan juga dari Dita teman sekelasmu

    Last Updated : 2021-08-07
  • Asmara dan Pancaroba   #17. Berpisah Dengan 'mencoba' Damai

    Ujian Kenaikan Kelas. Semua anak murid di Sekolah Menengah Pertama disibukkan dengan belajar untuk menghadapi ujian sekolah. Rio yg tak mau mengecewakan orang tuanya, terus memfokuskan dirinya untuk belajar, agar bisa naik kelas dengan nilai yg baik. Demikian juga dengan waktu bermain Rio dan semua murid di sekolah itu, ketika jam istirahat pun mereka gunakan untuk membuka buku-buku dan menghafal materi Ujian. Meski demikian, Rio tak pernah lupa dengan perasaannya terhadap Tiara, terkadang disaat semua temannya sibuk dengan buku, Rio tetap sempatkan sedikit perhatiannya untuk memantau pergerakan Tiara. Hanya memantau. Rio ingin rasanya bercengkrama dengan Tiara di waktu istirahat, namun baginya di waktu Ujian Sekolah seperti ini malah bisa membuat Tiara atau orang lain terganggu. Sebab Tiara pun juga tak melakukan pergerakan untuk Rio, enggan rasanya untuk Rio memaksa situasi di waktu Ujian Sekolah ini. Terkadang hanya bersapa yg Rio dan

    Last Updated : 2021-08-07
  • Asmara dan Pancaroba   #18. Menahan Keinginan

    Di jalan, Menuju rumah. Setelah berpisah di perempatan jalan, Rio merasakan kegelisahan kembali hadir dalam hatinya. Karena, kelegaannya atas segala sesuatu tentang Tiara harus berakhir dengan keberpisahan jarak diantara mereka. Entah kapan, Ia dapat menemui Tiara lagi. Di atas sepeda BMX. Sembari pelan Ia mengayuh sepedanya, Rio sedikit melamun di sepanjang jalan menuju rumah. Gelisah hatinya kini mendorong Rio berpikir untuk memiliki sebuah HP. Rio ingin memiliki HP, agar bisa segera menghubungi Tiara. Kegelisahan yg mengubah keinginan itu, seketika membuat Rio teringat nomor HP yg dulu pernah diberikan Rani, Ia pun ingin segera menghubungi Rani Tri Purnasari. Namun disisi lain, Rio juga sangat enggan untuk meminta sesuatu yg dia inginkan di luar kebutuhan Sekolah kepada kedua orangtuanya. Mengingat kondisi ekonomi keluarganya, Rio ragu atas keinginannya tersebut. Dirumah, sore hari waktu santai. Rio menemui ibunya. Gelisahnya yg kembali Ia rasakan me

    Last Updated : 2021-08-09
  • Asmara dan Pancaroba   #19. Pengalih Perhatian

    Liburan Sekolah. Di hari liburan sekolah setelah Ujian Kenaikan Kelas, Rio menyibukkan dirinya dengan membantu Ayah dan Ibunya dalam pekerjaan rumah. 5 hari berselang, Ayah Rio pamit untuk pergi bekerja keluar kota. Sesuai dengan apa yg sudah disepakatkan Sang Ayah dengan Mandornya. Entah dalam jangka waktu berapa lama Ayah Rio akan menyelesaikan proyek tersebut dan pulang. Sang Ayah berpesan pada Rio agar baik di rumah menjaga kedua adik kembarnya, membantu Ibu dalam segala hal di rumah dan baik dalam sekolahnya. Rio menanggapi Ayahnya dengan Do'a untuk sang Ayah dan berjanji untuk melakukan apa-apa yg di pesan Ayah terhadapnya. Kepada Sang Ayah, Rio tak menyampaikan keinginannya atas HP, sebab Rio sudah percaya dengan apa yg di bilang Sang Ibu waktu itu. Kapanpun - Kemanapun - Apapun, membawa Harapan dan Do'a dari keluarga, Langkah Sang Ayah selalu pasti, semangat selalu menyala, tak pernah ragu Ia melakukan segala sesuatu atas nama Kelu

    Last Updated : 2021-08-09
  • Asmara dan Pancaroba   #20. Percaya Ibu

    Kenaikan Kelas.Rio dinyatakan Naik ke Kelas 3 SMP dengan nilai yg baik, walaupun tak masuk peringkat/rangking 10 besar di kelasnya.Kelas 3 Sekolah Mengah Pertama, Rio kembali ke ruang kelas E dan bersama lagi dengan teman-temannnya dulu di kelas 1E. Di ruang kelas 3E, kambali satu ruangan bersama Robi Prawiryo dan teman-teman lain yg dulu pernah akrab di waktu awal masuk SMP atau kelas 1.Pertemanan terasa baru diawal kelas 3 ini, dulu mereka akrab di kelas 1 kemudian asing di kelas 2. Kini kembali mereka merajut keakraban satu dengan lain.Begitupun dengan Rio yg memang sudah semakin nampak ketampanan dan kesahajaannya, tak luput Ia dari godaan teman-teman wanitanya di ruang kelas itu dengan membercandai, memuji dan merayu-rayu Rio dalam rangka kembali mengakrabkan.Beberapa diantaranya juga menyinggung perihal hubungan Rio dan Tiara yg terpisah oleh jarak Karena Tiara sudah pindah keluar kota, namun Rio tak pernah menanggapi dengan serius

    Last Updated : 2021-08-10
  • Asmara dan Pancaroba   #21. Ayah Pulang

    Sabtu Wage minggu ketiga di bulan Juli, Tepat 6 bulan sudah Ayah Rio di tanah rantau untuk bekerja.Tanpa di ketahui Rio, Ibu dan kedua adiknya, Sang Ayah pulang di hari itu. Sekeluarga kaget di hari itu dengan ketiba-tibaan Sang Ayah pulang. Sabtu pukul 7 malam ketika itu. Suara motor terdengar sangat jelas berhenti di depan rumah, namun Rio dan keluarganya yang sedang di dalam rumah tak merespon hal tersebut. Lalu ketukan pintu yg terus berulang terdengar setelahnya, tanpa suara atau ucapan permisi dari si pengetuk pintu. Sedikit terganggu Ibu dan Rio ketika itu, karena mereka sedang akan merebus singkong dan mempersiapkan makan malam saat itu di dapur."Iya. Sebentar", Teriak lembut Ibu Rio, mendengar ketukan pintu yg terus berulang tersebut. "Rio, kalo sudah di kupas singkongnya habis itu di cuci dulu ya!. Biar ibu yang buka pintu", Pesan Sang Ibu kepada Rio. Lalu berjalan menuju pintu. "Kleek....Klek...Kleeek..", Suara g

    Last Updated : 2021-08-11
  • Asmara dan Pancaroba   #22. Punya HP

    Di Ruang keluarga, tanpa meja makan, duduk lesehan, Rio dan keluarga menikmati Sate Ayam di malam Minggu tersebut. Menu yg sangat jarang mereka nikmati.Sambil menikmati malam, Obrolan pun terjadi ketika itu. Sang Ayah menanyakan apa yg terjadi dengan Sekolah anak-anaknya.Kemudian senang hati Sang Ayah, ketika mendengar jawaban dari anak-anaknya yg baik-baik saja dalam sekolah dan hari-hari mereka.Sang Ayah juga memberitahu pada keluarganya bahwa kepulangannya di hari ini dalam rangka libur, Sebab proyeknya di luar kota sudah selesai si kerjakan.Mendengar ucapan Sang Ayah, Rio mensahutinya,Rio : "Berarti Ayah sudah gak akan keluar kota lagi?".Ayah Rio : "Ayah belum tau, Nak. Kata Mandor Ayah masih akan ada proyek baru di kota yg sama, nanti akan di kabari lagi".Sahut, Ibu Rio : "Oh ... kira-kira kapan lagi Ayah akan berangkat?".*Mengambil kertas dalam dompet, lalu menunjukkan

    Last Updated : 2021-08-12

Latest chapter

  • Asmara dan Pancaroba   #28. Hari Kelulusan

    Tiba di jam pengumuman. Rio dinyatakan Lulus dari SMP-nya. Senang bukan main hati Rio, setelah mengetahui masa-masa SMP sudah benar-benar berakhir.Begitu juga dengan semua Anak Murid di SMP itu, semua mengekspresikan kegembiraan dengan cara mereka masing-masing, sebab semua murid kelas 3 di SMP itu dinyatakan Lulus 100%.Beberapa diantaranya, ada yg mengekpresikan kegembiraan dengan sujud syukur, ada juga yg berteriak dan lompat-lompat. Namun, hal sama dilakukan semua murid ketika itu adalah mencoret-coret baju mereka dengan pilox yg sudah mereka siapkan dan tanda tangan dari teman satu ke teman yg lain menggunakan Spidol Permanen.Setelahnya, masing-masing dari mereka mencari teman akrab mereka, untuk merayakan kelulusan ataupun sekedar mengobrol. Begitupun dengan Rio, setelah bercengkrama dengan Robi dan teman satu ruang kelasnya, kemudian Ia menemui Shinta, Ia sempatkan waktu yg singkat ini untuk bisa berdua dengan Shinta.Taman Sekolah, tempat

  • Asmara dan Pancaroba   #27. Isi Ulang

    Tidak jarang ketika saldo pulsanya sudah menunjukkan 4000 rupiah, Rio mengabaikan SMS dari temannya, dengan cara tak membalas ataupun memberitahukan ke temannya. Sengaja Rio melakukan hal itu, agar supaya Ibunya dapat menggunakan HP dalam keadaan pulsa masih tersedia.Setelah pulsa habis, digunakan Ibunya, Rio akan membalas SMS dari temannya, setelah saldo pulsa kembali diisi ulang oleh orangtuanya.Rio berusaha untuk tidak lagi minta uang untuk membeli pulsa, selain karna sudah ditegur Sang Ibu, Rio juga teringat bahwa Sang Ayah yg saat ini sedang tidak bekerja.Namun, hal yg dilakukan Rio itu tak bertahan lama. Shinta Swastika, gadis yg sudah pernah menyatakan perasaan terhadap Rio itu sepertinya tidak tahan akan ketiadaan Rio di SMSnya. Mengingat, hampir setiap hari mereka berdua SMSan.Sering, ketika Rio memberitahukan bahwa SMSnya akan berakhir karna saldo pulsa yg habis, Shinta membalas, "Yahh... Rio. Huft... :'(".Dan ketika beberapa hari SM

  • Asmara dan Pancaroba   #26. Pulsa

    Dirumah, Ayah dan Ibu Rio menyambut kepulangan Sang Anak dengan 'Ucapan Selamat', karena Rio baru saja telah menyelesaikan Ujian Nasional dan SMPnya (meski belum dinyatakan lulus).Ayah dan Ibu Rio tak ragu akan kelulusan Rio, Mereka yakin bahwa Rio akan lulus. Namun, Nilai atau hasil yg dikerjakan Rio yg membuat kedua orangtuanya sedikit was-was dan berharap.Ayah dan Ibu Rio berharap Rio mendapatkan nilai yg bagus, agar nanti ketika mendaftar ke SMK dapat diterima di SMK yg bermutu baik atau SMK favorit.Setelahnya, di jam makan malam. Ayah, Ibu dan Rio, berunding tentang Jurusan yg diminati Rio dan SMK yg akan jadi tujuan Rio.Ibu Rio bilang, "Pilihan Jurusan yg kamu senangi, yg sekiranya itu adalah sesuatu yg membuatmu tertarik dan ingin mempelajarinya. Jangan hanya karena ikut-ikutan teman, kamu memilih Jurusan dengan asal-asalan. Sebab, yg Ibu khawatirkan, nanti kamu gak akan sungguh-sungguh ketika belajar dan mudah bosan".Rio : "Rio b

  • Asmara dan Pancaroba   #25. Menuju Entah

    Tak terasa kelas 3 SMP sudah di ujung waktu, Rio sudah harus menghadapi Ujian Nasional tingkat SMP. Kesibukannya dengan Sepak Takraw dan Berladang mebuat Ia terbiasa tanpa Tiara dan Asmara.Beruntung bagi Rio dan keluarga, Karena di penghujung SMP ini dibarengi juga dengan hasil ladang yg diprediksi akan panen Pass di waktu kelulusan Rio dan kepidahannya ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi.Tenang hati Ibu Rio, ketika tahu singkong yg dipersiapkan di ladang untuk biaya sekolah Rio ke jenjang yg lebih tinggi (SMA) sesuai dengan yg diharapkan. Belum lagi Sang Suami yg sedang di luar kota bekerja juga memberi kabar, bahwa Ia akan segera pulang beberapa hari lagi, yg kemungkinan Sang Suami juga akan membawa uang yg lumayan.Lewat telepon, Ayah Rio juga memberitahu keluarganya di rumah, bahwa Proyek yg Ia kerjakan akan mandek dalam pengerjaannya untuk beberapa minggu, karena beberapa alasan. Sehingga para pekerja akan diliburkan dan entah kapan lagi akan mula

  • Asmara dan Pancaroba   #24. Baru Tahu, Baru Ingin Tahu

    Di kelas 3 SMP ini Rio menemukan Hobi barunya, yaitu bermain Sepak Takraw.Di desa tempat Rio tinggal adalah desa yg termasuk kuat akan kegiatan keolahraganya. Di desanya, hampir semua warganya melakukan dan berbakat dalam olahraga, seperti : Sepak Bola, Volly, Badminton, Pingpong dan karambol. Demikian juga dengan Rio, Ia juga hobi berolahraga berkat tumbuh di lingkungan seperti itu.Sebenarnya bukan hal baru bagi Rio, permainan Sepak Takraw ini. Namun, saat Ilham dan Agus yg ketika itu sedang praktik bermain Sepak Takraw di jam pelajaran PenJasOrKes(Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Rio merasa tertarik melihat kedua teman sekelasnya itu memainkan bola Takraw dengan sangat piawai.Rio mencobanya, meminta dua temannya tersebut untuk mengajarinya dan ternyata menyenangkan. Alhasil setiap hari rabu dan sabtu sore, Rio kembali ke sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Sepak Takraw bersama kedua teman satu kelasnya tersebut yaitu Ilham dan A

  • Asmara dan Pancaroba   #23. Pembiasaan

    Kegiatan baru di hari-harinya, kini Rio selalu menyempatkan waktu untuk dapat mengotak-atik, belajar menggunakan di rumah.Di sekolah pun Rio tak tenang, bukan karena pelajaran atau temannya melainkan Ia ingin segera pulang dan bermain HP. Ibunya pun tak pernah melarang Rio untuk bermain HP, karena memang Rio bisa memabagi waktu untuk belajar, membatu pekerjaa rumah dan bermain.Beberapa hari kemudian, Sang Ayah mendapat telpon dari Pak Mandor. Pak mandor mengabarkan akan ada proyek baru yg akan di mulai 3 hari lagi, Dan menanyakan kenapa Ayah Rio, "Apakah masih mau untuk ikut mengerjakan proyek tersebut bersama Pak Mandor?".Kepada Pak Mandor, Ayah Rio menjawab : "Oke Pak, Siap!!. Saya ikut lagi. H-1 Saya akan berangkat menuju lokasi proyek".Diberitahukanlah hal tersebut ke Anak dan Istrinya.Tak lagi terlalu cemas kini, Rio dan Kedua Adiknya dengan akan kepergian Sang Ayah. Selain karna sudah pernah jauh dan rindu ayah, kini setiap saat Keluarga

  • Asmara dan Pancaroba   #22. Punya HP

    Di Ruang keluarga, tanpa meja makan, duduk lesehan, Rio dan keluarga menikmati Sate Ayam di malam Minggu tersebut. Menu yg sangat jarang mereka nikmati.Sambil menikmati malam, Obrolan pun terjadi ketika itu. Sang Ayah menanyakan apa yg terjadi dengan Sekolah anak-anaknya.Kemudian senang hati Sang Ayah, ketika mendengar jawaban dari anak-anaknya yg baik-baik saja dalam sekolah dan hari-hari mereka.Sang Ayah juga memberitahu pada keluarganya bahwa kepulangannya di hari ini dalam rangka libur, Sebab proyeknya di luar kota sudah selesai si kerjakan.Mendengar ucapan Sang Ayah, Rio mensahutinya,Rio : "Berarti Ayah sudah gak akan keluar kota lagi?".Ayah Rio : "Ayah belum tau, Nak. Kata Mandor Ayah masih akan ada proyek baru di kota yg sama, nanti akan di kabari lagi".Sahut, Ibu Rio : "Oh ... kira-kira kapan lagi Ayah akan berangkat?".*Mengambil kertas dalam dompet, lalu menunjukkan

  • Asmara dan Pancaroba   #21. Ayah Pulang

    Sabtu Wage minggu ketiga di bulan Juli, Tepat 6 bulan sudah Ayah Rio di tanah rantau untuk bekerja.Tanpa di ketahui Rio, Ibu dan kedua adiknya, Sang Ayah pulang di hari itu. Sekeluarga kaget di hari itu dengan ketiba-tibaan Sang Ayah pulang. Sabtu pukul 7 malam ketika itu. Suara motor terdengar sangat jelas berhenti di depan rumah, namun Rio dan keluarganya yang sedang di dalam rumah tak merespon hal tersebut. Lalu ketukan pintu yg terus berulang terdengar setelahnya, tanpa suara atau ucapan permisi dari si pengetuk pintu. Sedikit terganggu Ibu dan Rio ketika itu, karena mereka sedang akan merebus singkong dan mempersiapkan makan malam saat itu di dapur."Iya. Sebentar", Teriak lembut Ibu Rio, mendengar ketukan pintu yg terus berulang tersebut. "Rio, kalo sudah di kupas singkongnya habis itu di cuci dulu ya!. Biar ibu yang buka pintu", Pesan Sang Ibu kepada Rio. Lalu berjalan menuju pintu. "Kleek....Klek...Kleeek..", Suara g

  • Asmara dan Pancaroba   #20. Percaya Ibu

    Kenaikan Kelas.Rio dinyatakan Naik ke Kelas 3 SMP dengan nilai yg baik, walaupun tak masuk peringkat/rangking 10 besar di kelasnya.Kelas 3 Sekolah Mengah Pertama, Rio kembali ke ruang kelas E dan bersama lagi dengan teman-temannnya dulu di kelas 1E. Di ruang kelas 3E, kambali satu ruangan bersama Robi Prawiryo dan teman-teman lain yg dulu pernah akrab di waktu awal masuk SMP atau kelas 1.Pertemanan terasa baru diawal kelas 3 ini, dulu mereka akrab di kelas 1 kemudian asing di kelas 2. Kini kembali mereka merajut keakraban satu dengan lain.Begitupun dengan Rio yg memang sudah semakin nampak ketampanan dan kesahajaannya, tak luput Ia dari godaan teman-teman wanitanya di ruang kelas itu dengan membercandai, memuji dan merayu-rayu Rio dalam rangka kembali mengakrabkan.Beberapa diantaranya juga menyinggung perihal hubungan Rio dan Tiara yg terpisah oleh jarak Karena Tiara sudah pindah keluar kota, namun Rio tak pernah menanggapi dengan serius

DMCA.com Protection Status