Sebelumnya ...
Anderson pergi ke gerbang istana untuk meminta bantuan pada teman-temannya yang sedang berjaga untuk menemaninya menuju ke hutan malam-malam begini. Semua orang tahu, jika pergi ke hutan dalam keadaan malam sama saja dengan bunuh diri. Hutan menjadi lebih misterius saat malam hari dan semua orang tidak akan masuk ke sana dengan alasan apapun.
“Aku membutuhkan bantuan kalian. Tolong bantu aku menyelamatkan istriku,” kata Anderson meminta tolong pada temannya yang sedang menjaga gerbang istana dan berpikir untuk membantu Anderson.
“Maaf sobat, bukannya aku tidak mau tapi kau tahu sendiri. Raja melarang warganya untuk masuk ke dalam hutan saat malam hari, itu sudah berlaku bertahun-tahun lamanya,” kata penjaga istana yang patuh pada peraturan kerajaan dan tidak ingin membuat masalah lainnya, karena bisa saja hal ini membuat jabatan mereka turun menjadi penjaga tahanan.
“Aku mohon, istriku berada di dalam hutan dan seorang pria membawanya pergi,” kata Anderson yang masih belum tahu jika Enzo adalah manusia serigala yang menyeramkan. Anderson berpikir jika Enzo membawa kembali Guinea ke dalam hutan dikarenakan tidak ingin melepaskan Guinea untuk bersama dengan Anderson.
“Maaf peraturan tetap peraturan. Kita tidak bisa melanggar hukum yang ditetapkan Raja. Kita berbakti untuk Raja dan itu sudah menjadi tugas kita,” kata penjaga istana yang teguh pada pendirian dan prinsipnya.
Anderson merasa frustasi karena dirinya tidak dapat melakukannya sendiri. Cara terkahir yang dapat dilakukannya dengan bantuan orang-orang. Sebenarnya Anderson enggan melakukannya karena ini menganggu waktu tidur seseorang tapi tidak ada waktu lagi untuk berpikir lebih panjang.
Anderson memang tidak dapat mengejar Enzo yang membawa lari Guinea dari dirinya. Anderson membunyikan lonceng yang menandakan ada bahaya yang terjadi pada kampung mereka dan membuat para warga terbangun dan mempersiapkan alat untuk menyelamatkan diri dan berkumpul bersama.
Semua warga berkumpul setidaknya selama sepuluh menit. Anderson yang melihat semua orang telah berkumpul menjadi merasa bersalah membangunkan orang-orang yang tertidur ini. Tapi bukan saatnya memikirkan rasa bersalah karena hidup istrinya dalam ancaman besar.
“Maaf telah membangunkan kalian, tapi ada orang jahat yang berada di dalam hutan yang membawa seorang wanita dengan kekerasan,” kata Anderson yang merasa ini tidak ada untungnya bagi mereka jika mengetahui hal ini.
“Bagaimana mungkin?! Tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam hutan saat malam hari!” teriak salah seorang warga yang marah karena dibangunkan hanya untuk mendengar hal yang tidak masuk akal bagi mereka.
“Ini masalah serius! Apa kalian merasa telah dibohongi memberikan pengorbanan terus menerus ke dalam hutan yang bahkan tidak ada bahayanya sama sekali?! Kalian semua telah tertipu oleh orang yang berada di dalam hutan dan memanfaatkan situasi kita untuk kepentingannya!” teriak Anderson yang membuat para warga mulai tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Anderson.
Dalam pikiran Anderson, Enzo hanyalah orang yang memanfaatkan situasi untuk mendapatkan untung dari mendapatkan seorang gadis muda yang dimasukkan ke dalam hutan. Saat masuk Enzo akan menculik mereka dan membuat mereka menjadi budak dengan menjualnya pada orang asing yang memberikan tawaran tertinggi untuk bisa mendapatkan banyak keuntungan lainnya.
“Bagaimana kau bisa tahu?! Lalu bagaimana kami tahu kalau kau berkata jujur atau berbohong seperti ini?!” teriak salah seorang warga yang tertarik dengan pembicaraan Anderson ini.
“Dengan membuktikannya pada kalian! Semuanya tolong ikut aku sekarang!” teriak Anderson yang membuat warga yang terbangun saat itu menjadi penasaran dan mengikuti Anderson menuju ke hutan.
Warga tampak menyiapkan garpu rumput, obor, dan juga pedang yang dimiliki oleh orang-orang yang menyimpannya dalam keadaan darurat. Anderson adalah orang yang ramah bagi masyarakat, dan juga orang yang dapat dipercaya, karena itu sangat mudah menyakinkan warga mengenai cerita yang didapatkannya dari Guinea sendiri.
Saat telah sampai pada bagian depan hutan, mereka melihat serigala besar sedang memakan wanita yang sudah berbaring tidak berdaya di atas tanah. Anderson yang melihatnya merasa sangat marah dan meneriakkan hal yang seharusnya menjadi diam.
“Bunuh serigala itu!” teriak Anderson yang membuat para warga mengejar Enzo tapi saat Enzo hendak masuk ke dalam hutan kakinya terkena salah satu tombak yang dilemparkan para warga untuk membunuhnya.
Saat kaki Enzo terkena tombak, panah datang menembus kulit Enzo yang keras karena sekarang Enzo berada dalam wujud serigala kelaparan yang marah. Enzo telah membunuh Guinea dengan taringnya sendiri dan telah memakan jantung Guinea sebagai pembalasan dendam.
Enzo telah terbaring di atas tanah dengan banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Enzo tidak berpikir panjang saat hendak membunuh Guinea. Seandainya saja Enzo membereskan Anderson terlebih dahulu, hal ini tidak akan menimpa dirinya, tapi Enzo sejak awal hanya berfokus pada Guinea dan amarah yang sudah ditahannya selama beberapa jam.
“Itu serigala yang sangat besar,” kata salah seorang warga yang melihat Enzo dengan bulu yang indah cocok untuk dijadikan sebagai pakaian dan juga mantel yang hangat saat musim dingin.
Anderson tidak memedulikan itu, yang dipedulikan adalah Guinea yang sudah tidak bernyawa dengan kaki, tangan dan jantungnya yang sudah hilang. Seketika Anderson menyadari luka pada putri bangsawan itu sama dengan apa yang terjadi pada Guinea saat ini.
“Serigala yang telah membunuh putri bangsawan Baron!” teriak Anderson yang sangat marah hingga mengambil pedang dan ingin memenggal kepala Enzo yang mana Enzo sudah tidak peduli dengan hidupnya lagi.
“Hentikan!” teriak seseorang yang membuat semuanya terdiam dan memberikan hormat dengan sopan.
Saat itu Enzo dapat merasakan kembali tubuhnya dan segera berlari masuk ke dalam hutan. Tidak tahu apa yang terjadi pada Enzo tapi tubuhnya dapat pulih dengan sangat cepat, lebih cepat dibandingkan dengan istirahat sejenak.
“Pangeran?” gumam Anderson yang membuat Anderson berlutut memberikan penghormatan pada pangeran kerajaan.
“Apa dia adalah orang yang kau kenal?” tanya pangeran yang melihat Anderson berada di samping mayat istrinya.
“Dia adalah istriku Yang Mulia,” balas Anderson pada pangeran.
“Aku turut berduka atas apa yang menimpa istrimu. Prajurit Anderson! Aku ingin kau datang ke istana besok dan berbicara secara pribadi denganku,” kata pangeran yang berdiri di depan Anderson memberikan dukungan.
Anderson masih tidak menyangka kemalangan akan menimpa Guinea yang baru saja resmi menjadi istrinya, padahal mereka telah berencana untuk pergi. Mungkin saja Guinea tahu akan seperti ini jika masih tinggal di sini, tapi Anderson tidak terlalu peduli dengan itu, tapi sekarang hati Anderson menjadi sangat peduli.
“Baik Yang Mulia!” tegas Anderson yang mana pangeran kembali ke istana dan sekarang tinggal Anderson dan para warga yang turut prihatin melihat kondisi prajurit Anderson yang tidak seperti biasanya.
“Anderson, istrimu sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Kita harus mengurus mayatnya,” kata salah seorang wanita yang ikut malam ini melihat apa yang terjadi.
“Iya terima kasih, tapi aku pernah mendengarkan jika Guinea tidak ingin mayatnya dikuburkan, dia hanya ingin mayatnya diletakkan di bukit tempat kesukaannya dan membiarkannya duduk menikmati pemandangan,” kata Anderson yang tidak menyangka perkataan Guinea akan menjadi kenyataan yang sangat pahit untuknya.
Para warga mengambil sebuah peti jenazah dan memasukkan Guinea ke dalamnya. Anderson ingin mengantar istrinya dengan pakaian yang layak hingga dengan cepat Anderson kembali ke rumah dan mengambil pakaian pernikahan mereka dan memakaikannya pada Guinea untuk menutupi dadanya yang bolong karena telah dimakan oleh Enzo.
Dini hari mereka mengantarkan Guinea ke bukit kesukaannya dan pada pagi hari di sini mereka dapat melihat matahari yang terbit dengan sangat indah, sama indahnya saat matahari terbenam. Anderson berada di samping Guinea mengantarnya dengan menahan air matanya. Tidak ada upacara pemakaman hanya ada orang-orang yang tidak mengenal Guinea dikarenakan wajahnya yang juga agak rusak.
Mereka sampai, Anderson menggendong Guinea yang mendudukkannya pada sebuah pohon yang menjadi tempat duduk kesukaannya saat bercerita. Wajah yang tampak tidak jelas, tapi Anderson tahu sekarang Guinea adalah pengantin wanita cantik yang pernah ditemuinya. Rasanya menyedihkan tapi mereka tidak dapat bersedih untuk waktu yang lama.
“Aku akan mencari Enzo dan membalaskan dendam karena meninggalkanmu untuk dimakan serigala. Aku janji sayangku, lalu apa kau akan membiarkanku hidup lebih panjang? Aku akan menemukan semua gadis yang dijual olehnya,” bisik Anderson yang mana seolah-olah Guinea mendengarkan perkataannya.
Anderson mengecup kening Guinea yang penuh dengan darah untuk terakhir kalinya lalu pergi karena besok akan ada pertemuannya dengan pangeran kerajaan. Para warga memberikan bela sungkawa atas meninggalnya istri Anderson dan merasa jika istri Anderson adalah orang yang baik. Nyatanya, sampai kematiannya Guinea tidak mengatakan yang sebenarnya pada Anderson dan Anderson masih menganggap kalau Enzo adalah penjual manusia yang telah membuat banyak gadis muda menjadi budak.
***
Disisi lain Enzo masuk ke dalam hutan dengan banyak darah yang mengalir pada tubuhnya. Bob melihat apa yang terjadi pada Enzo dan segera membantunya. Enzo secara tiba-tiba kembali ke bentuk manusianya dan mengerang kesakitan karena tubuh manusianya lebih lemah dibandingkan tubuh serigalanya.
“Sebenarnya apa yang terjadi?!” seru Bob yang mana istri Bob Poumi datang untuk membantu Enzo.
“Aku diserang oleh manusia,” kata Enzo yang menahan rasa sakitnya saat Poumi menarik saru persatu panah yang tertancap pada punggung Enzo.
“Apa?! Sebenarnya kau kenapa pergi ke wilayah manusia?! Apa karena istrimu itu?! Kau sudah dibutakan oleh cinta!” teriak Bob yang marah dengan apa yang terjadi pada sahabatnya sendiri. Bob tidak tahu harus memberikan nasihat apa lagi supaya Enzo bisa mendengarkannya.
“Aku membunuh istriku dan memakan jantungnya,” balas Enzo yang masih menahan rasa sakitnya.
“Bukannya kau sangat mencintai istrimu?” tanya Bob dengan nada suara yang lebih rendah dibandingkan tadi.
“Dia menikah dengan orang lain, dan ini membuatku marah. Aku membunuhnya di depan hutan, tapi sayangnya manusia-manusia itu datang dan menyerangku,” kata Enzo menjelaskan secara singkat apa yang terjadi padanya dalam wilayah manusia.
“Hah ... aku sudah katakan sebelumnya padamu tapi kau sama sekali tidak mendengarkanku dan malah percaya dengan manusia itu. Aku sudah katakan padamu, manusia tidak ada yang dapat dipercaya, mereka punya sifat tidak setia dan berkhianat,” kata Bob yang mana manusia serigala adalah makhluk yang setia pada pemimpin dan kawannya dan tidak akan mendapatkan pengkhianatan dalam kawanan mereka.
“Seharusnya aku sadar lebih awal semenjak Guinea sering keluar,” gumam Enzo yang mana Bob dan Poumi mendengarkan perkataan Enzo.
Bob dan Poumi saling menatap dan tidak ingin berbicara banyak karena bisa saja semakin membuat Enzo tertekan dengan hal ini. Bob hanya menyuruh Enzo untuk menginap ditempatnya.
“Terima kasih,” kata Enzo yang senang mendapatkan sahabat sekaligus keluarga yang baik padanya.
“Kapan saja sobat,” balas Bob yang pergi mencarikan makanan untuk dikonsumsi Enzo dalam masa pemulihan.
Enzo yang sekarang sendirian merasa sangat dibodohi dan tidak akan lagi menginginkan hubungan dengan manusia yang memiliki sifat tidak setia. Jika satu manusia melakukan kesalahan, manusia lainnya juga bisa melakukan hal yang sama. Walaupun sangat menyakitkan, Enzo merelakan kepergian Guinea dengan senang hati karena melepaskan beban yang ada pada dirinya.
“Cih sialan!”
***
Pagi hari muncul. Anderson sama sekali tidak tidur semalaman dan selalu menatap ke arah bukit tempat Guinea mendapatkan tempat yang terbaik untuknya. Anderson masih merasa bersalah dengan yang terjadi pada Guinea karena tidak mampu melindunginya.
Setelah mandi dan berpakaian rapi, Anderson menunjukkan wajah serius yang tidak seperti biasanya. Pakaian yang menunjukkan ketegasan karena kali ini Anderson bertemu dengan pangeran, orang yang terkenal dan sangat dihormati di wilayah kerajaan ini.
Pangeran menunggu Anderson di depan pintu masuk istana dan hendak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Anderson mengenai kejadian semalam.
“Hormat pada Yang Mulia Pangeran Cedric!” tegas Anderson yang memperlihatkan sisinya sebagai seorang pria tangguh dari suaranya yang keras.
“Jangan bersikap formal, aku mengundangmu sebagai teman bukan sebagai prajurit kerajaan,” kata pangeran Cedric yang menunjukkan rasa ramah tamah pada Anderson yang terkenal sebagai prajurit yang setia.
“Terima kasih Pangeran,” balas Anderson yang tadinya berlutut kini berdiri berdampingan dengan pangeran Cedric.
“Aku mengundangmu ke sini untuk membicarakan mengenai hutan yang banyak memakan tumbal,” kata pangeran yang berjalan menuju ke taman kerajaan dan mengajak Anderson untuk berjalan bersamanya.
“Maksud pangeran apa?” tanya Anderson dengan sopan.
“Begini, aku mendengarkan kabar kalau kau hampir setiap hari masuk ke dalam hutan dan keluar bersama dengan wanita. Aku jadi berpikir, apakah di dalam hutan semuanya tidak seperti yang kita pikirkan. Bagaimana kalau melakukan penyelidikan mengenai hutan. Aku tidak ingin setiap tahunnya gadis muda menjadi korban dari pemikiran masyarakat. Aku memikirkan ada hal tersembunyi di balik hutan kelabu gelap,” jelas pangeran yang peduli dengan rakyatnya dan tidak ingin terlalu percaya dengan yang namanya pengorbanan manusia. Manusia juga memiliki kesempatan untuk hidup, bukan untuk dijadikan sebagai korban yang mengenaskan.
“Pangeran sangat peduli dengan rakyat. Aku memang hampir setiap hari masuk ke dalam hutan dan bertemu dengan kekasihku yang sekarang menjadi almarhum istriku,” kata Anderson yang merasa sedih saat mengingat wajah Guinea yang tersenyum saat keluar dari hutan.
“Benarkah? Aku ingin mendengarkan penjelasan lebih detail mengenai hutan itu,” kata pangeran yang mengajak Anderson duduk untuk menikmati teh dan cemilan sederhana.
Perlakuan pangeran sangat baik terhadap Anderson yang belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya. “Baik pangeran, akan aku ceritakan apa yang aku lihat.”
Anderson duduk bersama pangeran Cedric yang dengan santainya menyeduh teh bunga melati sambil menikmati kesunyian yang ada pada mereka. Anderson duduk dan mengikuti apa yang dilakukan pangeran Cedric untuk tetap terlihat sopan seperti yang dilakukan oleh pangeran Cedric. “Kenapa diam saja prajurit kerajaan? Tolong bicaralah!” perintah pangeran Cedric dengan baik tanpa memperlihatkan siapa dirinya. Seperti sekarang ini pangeran Cedric sedang berbaur dengan Anderson. “Begini pangeran, apakah jika aku menceritakan semuanya ... apakah orang itu akan kita cari?” tanya Anderson. “Aku mempertimbangkan kepentingan rakyat. Ceritakan yang terjadi,” tukas pangeran Cedric yang sepertinya tidak sabar mendengarkan apa yang telah dilalui Anderson di dalam hutan itu. Anderson mulai menceritakan kalau dirinya adalah prajurit yang berasal dari perbatasan wilayah kerajaan seberang dan dipindahtugaskan menjadi prajurit kerajaan tingkat pemula. Semuanya diceritakan dengan
Anderson kembali ke rumah lamanya. Rumah yang kecil tapi memiliki beberapa potongan sederhana mengenai kenangan yang indah. Kenangan bersama dengan Guinea, tempat tidur yang masih belum dirapikan dan juga lilin yang sudah habis karena lupa dimatikan. Kehangatan masih dirasakan oleh Anderson, tapi jika Anderson tahu kebenarannya mungkin saja Anderson akan sangat membenci Guinea yang pada dasarnya memiliki dua suami berbeda jenis. Rumah dibiarkan begitu saja, kosong tanpa mengubah atau membersihkannya terlebih dahulu. Tempat tidur yang dingin, tapi masih kusut, juga pakaian pernikahan yang berada di dalam rumah tergantung dengan baik dan tidak akan tersentuh oleh tangan orang lain. Anderson mengunci rumahnya hingga tidak ada siapapun yang bisa masuk ke dalam kecuali dengan cara paksaan yang akan merusak pintu. “Guinea sayang, beristirahatlah. Aku akan mencari Enzo dan membalas apa yang dia lakukan padamu sayangku,” kata Anderson memegang pintu rumahnya dan pergi ke ist
Anderson masuk lebih dalam menuju hutan, melewati batas hutan dan akhirnya menemukan gua yang dulunya pernah dilihatnya saat bertemu dengan Guinea. Tidak ada yang menarik, tapi ada bau darah yang menyengat pada gua itu. Anderson masuk dengan perlahan, untuk tidak mengejutkan Enzo jika dia datang ingin membunuhnya. Ada bayangan dari balik kain tipis yang menjadi tempat tidur Enzo sebelumnya. Anderson dengan sigap menembakkan anak panah hingga tembus, tapi ia tidak mendengar suara teriakan terkena panah. Anderson langsung maju dan memeriksa, bayangan itu hanyalah setumpuk bantal yang disusun rapi, tidak ada Enzo di sini dan ini membuat Anderson marah dan kecewa tidak dapat menemukan Enzo. Anderson menggeledah gua ini tapi tidak menemukan Enzo, melainkan hanya menemukan setumpuk tulang yang beberapa masih melekat dengan dagingnya. Terkejut melihat itu, Anderson langsung melihat tumpukan tulang itu, dengan anggapan jika Enzo sudah meninggal dan membusuk, atau mungkin saja sekawa
Setelah pernikahan ini, ada hadiah menarik lainnya yang akan diberikan pangeran Cedric pada Anderson orang kepercayaannya. Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan, dan pernikahan ini lebih megah dan mewah dibandingkan pernikahan pertama Anderson bersama dengan Guinea dulu. “Gugup?” tanya pangeran Cedric yang duduk bersama Anderson pada sebuah taman kerajaan. “Tidak, hanya saja. Apakah tidak masalah jika aku menikahi putri keluarga Monuver? Mereka adalah orang baik, dengan kehormatan yang tinggi. Aku sepertinya tidak pantas untuk bergabung dengan keluarga mereka.” Pangeran Cedric bersimpati pada Anderson yang bisa merasakan perbedaan diantara kedua keluarga yang mana sama sekali tidak bisa bersama jika itu dari keluarga bangsawan sombong yang mementingkan kehormatan dan gelar. “Katakan yang sejujurnya Deson,” kata pangeran Cedric yang menepuk pundak Anderson dan membuat Anderson tersenyum tipis. “Anda menang pangeran. Aku memikirkan istriku Guinea.
Rumah tua antik yang membawa keuntungan jika dijual. Kakek dan nenek Grizell sudah meninggal, dan akan susah jika hidup sendirian mengurus rumah yang begitu besar, tangan Grizell tidak bisa mengelola kebutuhan rumah ini sendirian. Lagipula tidak ada yang memedulikan jika Grizell menjualnya dan membeli rumah sederhana. Orangtuanya juga tidak pernah peduli dengan apa yang dilakukan Grizell. “Halo?” “Bagaimana kabarmu? Pindahanmu sudah selesai? Mau aku bantu beres-beres?” Telepon berdering dan itu dari Davian pacar Grizell sedang meneleponnya. “Em, tidak usah. Tidak banyak yang aku pindahkan, aku tidak membawa banyak barang. Bolehkah aku curhat?” tanya Grizell yang agak takut tinggal sendirian di rumah yang besar seorang diri. Setidaknya berbicara dengan orang yang disayanginya membuatnya lebih tenang. “Kau ketakutan tinggal sendirian? Bicaralah padaku atau kau mau lihat wajahku?” tanya Davian yang berusaha membuat Grizell sedikit terhibur dengan itu.
Davian tetap memaksa untuk bisa mendengarkan apa yang akan dikatakan Grizell. Matanya penuh dengan tatapan menginginkan kepercayaan Grizell terhadap Davian. Grizell menatap mata Davian dan menghela napas untuk memulai menceritakan apa yang ditemukannya di rumah. “Ikut aku pulang ke rumah, tapi kau yakin tidak alergi lagi dengan bulu anjing?” tanya Grizell memastikan sekali lagi jika Davian tidak alergi dan hanya mengatakan alasan ini untuk bisa melihat apa yang disembunyikan Grizell. “Aku yakin, aku sudah mendapatkan obat untuk itu.” Grizell naik motor bersama dengan Davian yang memboncengnya. Grizell menunjukkan arah rumahnya dan Davian mengikutinya dengan baik tanpa menggunakan kacamata yang malahan membuat Grizell agak khawatir dengan itu, tapi mungkin selama dua tahun tidak bertemu, ada banyak perubahan yang terjadi pada Davian yang tidak diketahuinya, dan Davian sengaja untuk tidak memberitahu Grizell untuk sebuah kejutan kecil. “Itu rumahmu?” ta
“Tidak usah, kami akan tidur di ruang keluarga dekat televisi, itu lebih nyaman dibandingkan dengan tidur di dalam kamar,” kata Davian yang tahu kalau ini adalah rumah dari nenek kakeknya Grizell dan tidak ingin tidur di dalam kamar yang mungkin saja ada hal yang seharusnya tidak diketahui Davian bahkan untuk Grizell. “Kenapa? Sebaiknya kan tidur di dalam kamar, itu lebih am-” Davian langsung menutup mulut Jonas dan menatapnya seperti sebuah telepati anak cerdas lainnya. Grizell menatap mereka berdua dan tahu jika Davian hanya ingin menjaganya karena itu menginginkan tidur di ruang keluarga yang mana berada di depan kamar tidur Grizell. Grizell hanya tersenyum dan membiarkan saja mereka tidur dimana pun mereka inginkan. “Kalau begitu, tidurlah di mana saja.” Davian langsung berjalan ke ruang keluarga dan tahu sedikit mengenai denah rumah karena sebelum kembali pulang untuk mengambil pakaian, Davian berkeliling sebentar sementara Grizell merawat serigala tadi.
Davian pulang ke rumahnya dan ingat kalau dirinya hendak menemani Grizell untuk pergi berbelanja, sayangnya itu tidak dapat dilakukannya karena walaupun masih awal pembelajaran sudah ada kerja kelompok untuk membuat sebuah penelitian, kelas A memang tidak menunda-nunda waktu dengan perkenalan seperti itu. Mereka langsung dihadapkan dengan tugas dan juga kerja kelompok untuk lebih mengakrabkan diri dengan teman baru, seperti itu perkenalan mereka.Di rumah Davian, orangtuanya sedang berkebun dan senang melihat teman-temannya yang datang berkunjung. Penampilan orangtua Davian memang sederhana tapi sebenarnya mereka memiliki pekerjaan yang hebat dengan gaji yang hebat juga. “Aku pulang.”“Vian, ajak masuk teman-temanmu. Tapi Grizell mana? Ibu kira kau satu sekolah dengan Grizell lagi kan sekarang?” tanya ibu Davian yang sering mendengar Davian menceritakan mengenai Grizell padanya, bahkan hubungan mereka sudah diketahui oleh beberapa kerabatnya, ma
Malam sudah datang kembali, hari ini mereka bersenang-senang bersama dan pasa akhirnya besok mereka sudah harus kembali dan liburan singkat ini selesai. Tentunya kak Leon mengambil banyak sekali foto yang dapat dijadikan sebagai album kenangan mereka, dan juga Raka diam-diam meminta foto-foto yang sudah diambilnya, foto yang ada wajahnya Grizell di bagian foto manapun itu.“Kau senang hari ini?” tanya kak Raka duduk bersama Grizell saling bersandar satu sama lain dengan Grizell yang mendekatkan dirinya pada kak Raka sambil memperhatikan lautan yang indah.“Ya, ada banyak sekali ingatan bahagia mengenai hari ini, aki juga bersyukur berhasil bisa bersama dengan yang lainnya di sini,” kata Grizell menutup matanya dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan mengenai sebuah hal yang tentunya bisa menjadi sebuah cerita nantinya.Sementara yang lainnya sedang menikmati kesibukan mereka sendiri dan tidak menganggu Grizell dan Raka yang sedang dudu
Grizell dan Raka keluar bersama dengan kak Serina yang masih saja tertidur, begitu juga dengan yang lainnya, sementara kak Angelina yang tadinya sudah mandi hanya duduk di depan komputer dan mendengarkan musik, sepertinya sedang berencana untuk membuat musik baru saat babak selanjutnya nanti. Kak Angelina memang orang yang sangat hebat, bahkan bisa membuat musik sendiri, itu sudah seperti produser musik yang terkenal.Grizell masuk ke toko pakaian dan di sini kebanyakan bikini yang dijual, mana mungkin Grizell mau mengenakan pakaian yang seperti itu. “Selamat datang, silakan memilih pakaian yang Anda sekalian sukai, selamat bersenang-senang.”“Rata-rata hanya bikini saja, mana mungkin aku mau memakainya,” gumam Grizell berkeliling dan naik ke lantai dua berharap mendapatkan pakaian santai setidaknya tidak terlalu terbuka walaupun rata-rata semuanya pakaian yang terbuka. Tidak boleh seperti itu, bisa-bisa Grizell akan memalukan dirinya sendiri.
Grizell sudah selesai berganti pakaian, memang benar pakaian kak Raka sangat besar untuk Grizell, tapi entah mengapa Grizell tetap senang memakainya walaupun ukurannya sama sekali tidak cocok untuknya, lagipula sekarang sedang tren menggunakan pakaian yang lebih besar untuk tubuh.Raka melihat Grizell dan wajahnya langsung tersenyum saat melihat Grizell memakai pakaiannya. Terlihat sangat menggemaskan dengan pakaian yang kebesaran tapi itu terlihat sangat cocok dengan Grizell, bahkan bisa menyembunyikan telinga kirinya bahkan saat tertidur, jadi tidak akan ada orang yang melihatnya secara langsung. Bajunya memang sangat cocok untuk Grizell yang memiliki tubuh imut seperti itu.“Grizell kemarilah gabung!” panggil kak Raka dengan tersenyum menyuruh Grizell untuk duduk di sampingnya dengan semua orang yang ada di sana juga ikut tersenyum dengan tingkah seseorang yang bahkan tidak pernah terlihat seperti seseorang yang ceria seperti itu. Sepertinya memang benar
Raka sangat senang mendengarkan jawaban yang seperti itu dan langsung memeluk Grizell dengan sangat erat hingga membuat Grizell dapat mendengarkan suara detak jantung kak Raka yang saat itu berdetak sangat kencang. Grizell senang dengan mendengarkan suara detak jantung seseorang seperti ini, dan juga Grizell merasa sudah saatnya untuk percaya kembali pada seseorang karena sekarang dirinya sudah dewasa dan mengetahui beberapa macam hal yang bisa membuat Grizell tahu dengan perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun dirinya kurang peka.Grizell membalas pelukan kak Raka dengan pelukan yang sama dan bisa merasakan sebuah kehangatan dari pelukan yang seperti ini. Walaupun Grizell memakai pakaian yang tipis, tapi terasa sangat hangat bahkan juga bisa merasakan beberapa hal yang sudah tidak pernah lagi dirasakannya.Sementara yang melihat mereka di villa, kak Serina sangat senang bahkan menyuruh Leon untuk mengambil gambar Grizell dan Raka yang sedang berpelukan. Yah mau b
Ada yang seperti memanggil, Grizell sama sekali tidak dapat mengentikan dirinya, bahkan saat ini pandangan matanya tertuju pada bulan yang seperti semakin mendekat pada Grizell. Saat Raka turun, Raka melihat Grizell yang berjalan sendirian dengan beberapa pesona yang memperlihatkan sebuah angin yang membuat rok dan juga rambut Grizell beterbangan di sampingnya.“Ada apa dengan Grizell?” tanya kak Raka bertanya pada kak Serina yang tidak begitu memperhatikan karena Serina baru saja bangun dan kak Angelina juga merasa kalau Grizell hanya senang bisa melihat lautan yang begitu indah.“Hah? Mungkin hanya senang bisa berada di pantai, aku ingin masuk duluan. Aku mau menata kembali rambutku sekalian berganti pakaian,” kata kak Serina masih dalam keadaan belum sepenuhnya sadar setelah tertidur. Memang pemandangan malam yang seperti ini sangat indah, bahkan karena kita berada di daerah yang jauh dari perkotaan jadi pemandangannya juga semakin nyaman unt
Tentunya semua orang sangat gugup dengan ini, bahkan tim Caessa sendiri juga tidak bisa begitu tenang walaupun penampilan mereka sudah sangat sempurna. Semua orang sangat menantikannya dan sudah menyiapkan hati mereka untuk menerima apa yang sudah menjadi keputusan dari juri. “Baik semuanya, dalam peraturan tambahan kali ini, akan ada sebuah hal yang membuat beberapa peraturan berubah, yaitu yang lolos ke babak selanjutnya hanya akan sampai tiga tim, dan juga kalian hanya dapat menambahkan dua orang tambahan untuk pengumpulan anggota tim kalian,” kata seorang presenter yang menjadi seorang pembawa acara dan mengumumkan beberapa hal yang sudah diputuskan. Memang kompetisi ini selalu saja membuat para peserta terkejut dengan perubahan peraturan yang mendadak seperti itu, bahkan Grizell sendiri tidak menyangka peraturannya akan menjadi seperti ini. “Jadi kemungkinan memangnya diperkecil,” gumam kak Angelina yang juga sudah pernah ikut kompetisi ini tahun lalu bersama pa
Kesenangan tadi membuat semuanya yakin, setidaknya mereka berhasil masuk ke babak selanjutnya dan akan pergi berlibur ke tempat yang sudah disiapkan penyelenggara untuk tempat tinggal mereka nantinya. Juga bisa saja ada peraturan yang berubah, karena tahun lalu juga ada peraturan dadakan yang membuat semuanya menjadi repot walaupun masih dapat diselesaikan dengan baik.Beberapa anggota yang lain sedang berjalan-jalan melihat isi bangunan ini, sedangkan ada yang kembali duduk ke kursi penonton dan ada juga yang entah pergi ke mana mencari makanan untuk mengisi perut.Grizell dan Raka ditinggal berdua saja, seperti mereka sudah merencanakan ini walaupun Grizell tidak berpikir seperti itu. Mereka berdua hanya duduk saja di kursi penonton untuk melihat tim yang lainnya. Walaupun sebenarnya sekarang Raka sedang gelisah dengan situasi yang sudah sering dirasakannya, berdua saja dengan Grizell.Raka kembali memakaikan Grizell jas miliknya karena ruangan ini sangat ding
Tim kelima sudah dipanggil, Grizell memberikan semangat pada Caessa dan Caessa juga seperti itu. Dengan kak Raka yang ada di samping Grizell, mereka berdua melihat sebuah penampilan yang sangat hebat, apalagi Grizell bisa merasakan getaran biola yang dimainkan oleh Caessa, terdengar sangat halus tapi juga alunan musiknya bisa membuat semua orang berhenti melakukan aktivitas mereka dan memperhatikan permainan musik mereka.“Caessa sangat hebat, dalam beberapa tahun ini aku berhenti bermain biola, tapi sepertinya Caessa meningkatkan kemampuan bermain biolanya, sangat keren,” gumam Grizell melihat teman masa kecilnya yang sudah berkembang sangat hebat dan bahkan lebih hebat dibandingkan dengan guru yang pernah mengajarkan mereka untuk bermain biola dan juga piano.“Kau juga sangat hebat,” kata kak Raka tentunya mendengarkan apa yang Grizell katakan dikarenakan Grizell berdiri di dekatnya, bahkan Raka bisa mendengarkan suara napas Grizell yang terde
Duduk dan memperhatikan, kak Raka berhasil duduk di samping Grizell dan kali ini kak Serina dapat menarik sebuah kesimpulan yang bagus. Sejak berbaikan kak Raka meminta untuk berfoto dengan Grizell dan Grizell sama sekali tidak masalah untuk itu, dan tentunya kak Serina tidak menganggu mereka karena mungkin saja mereka akan malu malu sendiri dan akan bersikap canggung.“Setelah ini ayo berfoto bersama ditempat yang sedikit bagus, hanya berdua,” bisik kak Raka memperlihatkan sebuah hasil foto yang hanya wajah mereka berdua saja yang terlihat karena tempatnya sedikit gelap untuk sebuah pertunjukan.“Ok ok,” kata Grizell dengan memberikan tanda jempol.Pembukaan yang sangat hebat dengan berbagai macam hiburan yang diperlihatkan. Juga ngomong-ngomong ruangan di sini memang dingin, bahkan terasa sangat dingin. Grizell merasa kedinginan seperti sedang berada di bioskop. Baju gaun yang digunakan Grizell itu terbuka di bagian leher hingga bahu ja