Share

Bukan Benci

Penulis: Author Mars
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Wilson membuka brankas yang tersembunyi di balik lukisan di dinding ruang kerjanya. Dalam brankas itu, terdapat sebuah dokumen penting.

"Kalau Viyone masih belum bisa percaya padaku, Hanya ini satu-satu caranya untuk membuktikan padanya," gumam Wilson.

Di sisi lain, Viyone tengah duduk di ruangan kerja saat tiba-tiba ia dipanggil oleh atasannya. Dengan langkah cepat, Viyone segera menuju ruangan Direktur.

"Viyone, Apakah kamu kenal aktor Brad Jancof?" tanya Direktur sambil menatap Viyone tajam.

"Kenal, ada apa, Direktur?" jawab Viyone dengan bingung, berusaha menyembunyikan rasa gugup yang mulai menyelimuti hatinya.

"Besok Brad akan menjadi aktor iklan kita. Kamu harus meriasnya!" perintah Direktur dengan tegas.

Viyone terkejut mendengar perintah tersebut, namun ia berusaha tetap tenang dan mengangguk mengerti. "Baik, Direktur. Aku akan melakukan yang terbaik," ujar Viyone, lalu segera meninggalkan ruangan tersebut.

Malam harinya, Wilson menemui Viyone dengan wajah serius, menggen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Kembar sang Mafia   Serangan Dari Musuh

    Wilson melangkah masuk ke restoran mewah tersebut, matanya segera menangkap beberapa orang dari kalangan bisnis yang sudah duduk di meja bundar. Dengan langkah mantap, ia segera menghampiri mereka dan tersenyum ramah. "Selamat malam, semuanya. Terima kasih sudah datang," ucap Wilson. "Bisa duduk dan makan bersama Anda, adalah kebanggaan kami," ucap salah satu rekan bisnisnya, sambil mengajak Wilson untuk duduk. "Kita adalah rekan bisnis, sudah seharusnya aku mentraktir Anda semua," jawab Wilson sambil duduk di bersama mereka dan bersulang dengan mereka. Sementara itu, di sisi lain restoran, seorang pelayan yang sedang mendorong troli yang membawa makanan menuju ke arah ruang makan yang terpisah dengan yang lain. Di balik pakaian pelayannya, tangannya seakan-akan meraba sesuatu yang tersembunyi. Tak ada yang menyadari bahwa ia sedang menyembunyikan pistol di balik pakaian pelayannya. Saat pelayan tersebut semakin mendekat, Wilson dan rekan bisnisnya asyik tertawa dan bercengkerama

  • Anak Kembar sang Mafia   Pertarungan Wilson

    Suara tembakan semakin terdengar di saat sejumlah pembunuh itu menyerbu ke restoran, sebagian anggota Dragon tewas diserang secara tiba-tiba. Kini tersisa empat pengawal tangguh Wilson yang bertarung dengan lawannya. Sementara puluhan anggota Dragon yang berjaga di depan ruang makan Wilson. Sama sekali tidak beranjak dari sana. di tangan mereka masing-masing memiliki pistol.Wilson yang telah menghabiskan makanan dan minumannya, Ia pun bangkit dengan tenang. Ia menyadari baku tembak yang terjadi semakin memanas dan jumlah musuhnya semakin bertambah."Kalian semua jangan keluar dari ruangan ini!" Pesan Wilson pada rekan bisnisnya. Di sisi lain, anggota keluarga Wilson bernama Andres berlari tergesa-gesa menuju mansion Zavierson. Napasnya tersengal-sengal dan keringat membasahi dahinya, Andres langsung melaporkan kejadian yang baru saja ia terima melalui panggilan telepon darurat. "Kakak, Bos diserang oleh sekelompok pembunuh bayaran!" seru Andres dengan wajah ketakutan. Mendengar be

  • Anak Kembar sang Mafia   Sandez Mengincar Viyone

    Sandez, pemimpin geng Black Eagle, adalah seorang pria paruh baya yang dikenal kejam dan tidak memiliki belas kasihan. Ia memiliki sejumlah anak buah yang tangguh. Namun, di dunia mafia saingan terberatnya adalah Wilson Zavierson yang selalu mendahuluinya dalam segala hal. Sehingga membuat dirinya merasa dikalahkan dan tidak puas dengan pemimpin dragon tersebut.Ketika beberapa pembunuh yang bekerja untuknya terlempar keluar dari restoran, Sandez terkejut tidak menyangka utusannya yang terkenal akan dikalahkan begitu saja. Para pembunuhnya terkapar di jalan, tubuh mereka penuh luka, dan kaca besar restoran hancur berantakan. Wilson yang berhasil mengalahkan para pembunuh itu, tampak santai dan tenang, matanya menunjukkan kecerdasan dan ketajaman. Ia menatap para pembunuh yang terkapar di tanah dengan ekspresi yang dingin dan tegas. "Siapa yang mengutus kalian?" tanya Wilson pada mereka. Seorang pembunuh yang terluka parah mencoba untuk menjawab, meskipun suaranya terdengar lemah

  • Anak Kembar sang Mafia   Mansion Wilson di Intai

    Viyone melangkah masuk ke pusat perbelanjaan dengan langkah pasti, mencoba menyembunyikan rasa was-was yang menghantui pikirannya. Ia menyadari ada sosok yang mengikuti gerak-geriknya dari belakang. Dalam usaha untuk menghindari pria tersebut, Viyone mulai berjalan dengan santai sambil melirik barang-barang pajangan, seolah tidak ada yang terjadi. Viyone mencoba untuk bergabung dengan kerumunan orang yang sedang melihat-lihat barang di salah satu toko. Ia mencoba berbicara dengan beberapa orang di sekitarnya, berpura-pura tertarik pada buah-buahan yang dipajang di depannya. Viyone sambil berbicara dengan suaminya seperti biasa, "Aku sedang membeli buah-buahan untuk anak-anak, apakah kamu ingin sesuatu?" tanya Viyone pada Wilson yang di seberang sana, berusaha untuk tidak terlihat ketakutan. Sementara itu, pria yang mengikuti Viyone dari belakang tetap menjaga jarak, berjalan dengan langkah santai namun tetap fokus pada gerak-gerik wanita itu. Ia memasukan tangannya ke dalam saku ce

  • Anak Kembar sang Mafia   Pengawasan Ketat

    Suara Vic yang kencang menggema di seluruh rumah, membuat semua penghuni rumah terlonjak kaget. Anak itu berlari menuruni anak tangga dengan nafas terengah-engah, "Papa, Papa, ada yang mengintai rumah kita dari hutan sana," teriaknya dengan nada tinggi. Mendengar laporan Vic, Wilson segera berdiri dari kursinya, matanya terlihat tajam dan penuh kecurigaan. "Kirim anggota kita, tangkap mereka!" perintahnya dengan tegas kepada salah satu anak buahnya yang langsung bergegas keluar rumah. Wilson kemudian menghampiri Vic yang masih terlihat sedang buru-buru, dan meletakkan tangannya di pundak anaknya. "Vic, kamu dan Chris pura-pura tidak tahu saja. Jangan khawatir!" ujarnya dengan lembut, berusaha menenangkan putranya. Namun, Vic menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Papa, aku tidak takut. Aku hanya penasaran siapa mereka dan kenapa bertindak seperti pengecut," jawabnya dengan berani, menunjukkan sisi keberaniannya yang tak terduga. Sementara itu, Viyone yang melihat kegaduhan itu dar

  • Anak Kembar sang Mafia   Viyone Menolak Tawaran

    Keesokan harinyaViyone yang berdiri di dekat jendela sambil menatap luar dengan perasaan gelisah. Ia melihat sejumlah anggota Dragon yang mengeliling tempat tinggal mereka."Walau begitu banyak yang mengawasi wilayah ini, aku tetap tidak bisa tenang. Bagaimana kalau ada orang yang ingin membunuh Wilson muncul lagi? dan bagaimana juga dengan anak-anak? Seharusnya aku tidak keluar dulu. Agar tidak terulang kejadian semalam. Kalau aku bekerja Mike harus melindungiku. Sementara Wilson menjadi incaran musuh. Pihak musuh pasti akan mendekati aku atau anak-anak untuk melawan Wilson," gumam Viyone.Wilson yang melewati kamar itu, Ia menghentikan langkahnya memperhatikan istrinya yang berdiri dengan raut wajah gelisah.Wilson kemudian melangkah masuk dan menghampiri Viyone," Viyone," serunya.Viyone menoleh ke arah suaminya yang menuju ke arahnya," Iya.""Kenapa, Kamu diam saja sejak tadi. Apa yang menganggu pikiranmu?" tanya Wilson dengan senyum.Viyone kemudian menatap luar dan menjawab," A

  • Anak Kembar sang Mafia   Penyiksaan

    Ponsel Viyone terus berdering dengan nada keras, dan layar menampilkan "Direktur" sebagai nama panggilan yang muncul. Viyone, yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk melingkar di kepalanya untuk mengeringkan rambutnya, ia akhirnya mengangkat telepon tersebut dan menjawab dengan suara yang agak gugup, "Hallo, Direktur!" Wanita yang berbicara di seberang sana ternyata menyapa Viyone dengan nada yang ramah dan hangat, "Viyone, apakah kamu memiliki waktu? Ada yang ingin saya bicarakan denganmu!" Viyone menoleh ke arah jendela, melihat langit yang sudah mulai gelap dan bintang-bintang yang mulai bermunculan. Ia ragu sejenak sebelum menjawab, "Tapi sekarang sudah malam, Lagi pula beberapa hari ini saya tidak bisa keluar karena ada urusan keluarga yang harus saya selesaikan." Wajah Viyone dengan alasan. memikirkan apa yang mungkin ingin dibicarakan sang direktur. "Hanya sebentar saja, Kalau kamu tidak keberatan, saya akan pergi menjemputmu. di mana alamat rumahmu?" tanya wa

  • Anak Kembar sang Mafia   Vic Yang Ceplas Ceplos

    Wilson kembali berkumpul di ruang rapat bersama beberapa anggota kepercayaannya. Sebagai pemimpin Dragon, Wilson duduk dengan tegap di kursi ketuanya. Orang yang pertama membuka suara di rapat tersebut, Nick yang bertato naga di bagian leher berkata dengan tegas, "Bos, kita harus menyusun rencana agar bisa mengumpan pelaku utamanya muncul. Mereka sedang mengintai kita selama ini. Mungkin sudah waktunya kita melawan mereka!" Wilson, bos mereka yang duduk di ujung meja yang berlawanan, menepuk meja dengan kepalan tangannya dan berkata dengan suara berat, "Lakukan sesuai rencana kita!" Mike yang duduk di sebelah Nick, mengerutkan kening dan bertanya dengan penasaran, "Sejak kapan kita punya rencana, kenapa aku tidak tahu?" Nick menoleh ke arah Mike, menatapnya dengan ekspresi datar dan menjawab, "Karena tugasmu adalah melindungi keluarga bos." Mike tampak merasa agak tersinggung, tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Ethan mengangkat tangannya dan bertanya, "Lalu apa rencana kita s

Bab terbaru

  • Anak Kembar sang Mafia   Sikembar Menjadi Pahlawan Kampus

    Matahari pagi bersinar cerah di langit kota San Fransisco, menandakan awal dari hari baru. Chris dan Vic, si kembar yang baru saja pindah ke kota ini bersama keluarga mereka, bersiap untuk menghadapi hari pertama mereka di sekolah baru. Mereka berdua tidak sabar untuk menjelajahi dunia baru mereka, mengejar cita-cita mereka, dan berteman dengan orang-orang baru. Di sisi lain, Wilson, ayah mereka, merasa lega bisa kembali ke San Fransisco bersama keluarganya. Ia ingin anak-anaknya tumbuh dalam lingkungan yang baik dan mendapatkan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, ia mendaftarkan Chris dan Vic ke sekolah yang terbaik di kota ini. Hari demi hari berlalu, Chris dan Vic mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka. Mereka giat belajar, dan mereka berhasil menjalin persahabatan yang erat dengan teman-teman sekelas mereka. Selain itu, mereka juga berlatih memanah setelah pulang sekolah. Nick dan Ethan, pelatih memanah yang juga bekerja di Markas Dragon, mengajari mereka dengan p

  • Anak Kembar sang Mafia   Perkumpulan Mafia Dari Seluruh Dunia

    Beberapa bulan telah berlalu sejak Wilson terpilih sebagai pemimpin mafia di seluruh dunia. Kini, ia mengundang para ketua mafia dari berbagai negara untuk berkumpul dalam sebuah perjamuan mewah. Viyone dan kedua putranya yang kini telah menjadi bagian dari organisasi tersebut, juga ikut hadir dan memperkenalkan diri mereka. Chris dan Vic, putra-putra Wilson yang menjadi calon penerus, diwajibkan hadir dalam acara penting tersebut. Di sebuah ruangan mewah dengan pencahayaan yang temaram, suara gelas beradu satu sama lain menggema di seluruh ruangan. Para mafia, yang mengenakan setelan jas hitam rapi, tampak saling bersulang dengan anggur merah di tangan mereka. Tawa dan candaan terdengar di antara mereka, menciptakan suasana yang damai dan harmonis, seolah melupakan sisi gelap kehidupan yang mereka jalani. Wilson, yang duduk di ujung meja dengan kursi yang lebih besar dan mewah, menjadi pusat perhatian para mafia. Ia tersenyum lebar, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi sebagai

  • Anak Kembar sang Mafia   Kedatangan Pemimpin Mafia Dunia

    Wilson memandang Markus dengan tatapan dingin sambil melepaskan tembakan."Aahh!" jeritan Markus yang kesakitan terdengar ketika dua tembakan menembus lututnya. Darah keluar mengotori lantai restoran, namun suara pistol yang digunakan oleh Wilson tidak mengeluarkan suara, sehingga tidak mengejutkan pengunjung lainnya.Markus terduduk, berusaha menahan sakit. "Kau...," ujarnya terhenti, menahan rasa sakit yang menyiksa.Wilson mendekat, matanya penuh kebencian yang telah terkubur selama bertahun-tahun. "Putraku telah menyadarkan aku. Aku telah menderita akibat dendam. Kematian kedua orang tuaku adalah sesuatu yang tidak bisa aku lupakan. Aku membiarkanmu hidup supaya kamu menjalani sisa hidupmu dengan penuh penderitaan. Semua anggotamu sudah ditahan oleh orang-orangku. Jangan berharap ada yang bisa menyelamatkanmu."Markus mengerang, keringat dingin membasahi wajahnya. "Kau menggunakan cara ini untuk menyiksaku," ujarnya dengan napas terengah-engah."Aku dan Viyone adalah korbanmu. Dua

  • Anak Kembar sang Mafia   Rencana Chris

    "Untuk apa kau memberitahu aku semua ini?" tanya Markus dengan nada marah dan bingung, tatapannya tajam menelusuri setiap gerakan Wilson. "Aku hanya ingin kamu sadar, Sifatmu, yang selalu dianggap tidak peduli, justru dikalahkan oleh seorang anak lima tahun. Dia tahu caranya menyayangi keluarganya. Dia tahu cara menghargai siapapun. Sedangkan dirimu, Markus, ambisimu begitu tinggi sehingga kamu tidak peduli pada orang di sekitarmu. Contohnya adalah istri dan putrimu sendiri. Mereka harus menderita karena keegoisanmu. Dan kini, semua penyesalan itu tidak akan ada gunanya," ucap Wilson dengan suara tegas namun penuh dengan kepedihan.Markus terdiam, kata-kata Wilson menghantamnya seperti palu godam. Ingatan-ingatan tentang istri dan putrinya yang tersisih oleh ambisinya sendiri mulai menghantui pikirannya.FlashbackSehari sebelum Chris dan Vic diculik, suasana di rumah Wilson sangat tegang. Wilson duduk di meja makan bersama istri dan kedua anaknya, membicarakan sesuatu yang sangat se

  • Anak Kembar sang Mafia   Nick Mengagalkan Rencana Anggota Markus

    Dalam perjalanan menuju restoran, kelompok Markus mengalami hambatan serius ketika mereka dihadang oleh anggota kelompok Wilson. Sejumlah mobil diparkir strategis di tengah jalan, menghalangi perjalanan mereka dan menciptakan situasi tegang. Nick, pemimpin kelompok Wilson, berdiri di sana dengan tenang, namun penuh kewaspadaan, sambil memegang senapannya dengan erat. Nick, bersama teman-temannya, dengan cepat menodongkan senjata masing-masing ke arah anggota kelompok Markus. Anggota kelompok Markus, yang tidak menyangka akan dihadang, tampak waspada dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk."Gawat! Mereka sudah merencanakan dari awal. Bagaimana dengan bos kita?" tanya salah satu anggota Markus yang di dalam mobil.Para anggota Markus keluar dari mobil mereka dengan wajah penuh ketegangan. Suasana di sekitar terasa mencekam saat kedua kelompok berdiri saling berhadapan, masing-masing memegang senjata.Nick, dengan tatapan tajam, menodongkan senjatanya ke arah mereka. "Kalian

  • Anak Kembar sang Mafia   Markus di Tahan

    Markus sambil memikirkan ulang sejak Stuart yang menculik si kembar dan begitu mudahnya bisa lolos, berkata, "Pengawasan wilayah tempat tinggal Wilson tiba-tiba saja dikurangi. Dengan sifat mereka yang begitu teliti, tidak mungkin anak mereka begitu mudah diculik. Sementara si kembar yang baru sadar juga tiba-tiba saja mengakuiku sebagai kakek mereka. Sifat mereka berubah sama sekali dengan pertemuan terakhir sebelumnya. Apakah dua bocah ini sudah permainkan aku sejak awal?" gumam Markus.Markus kemudian melangkah keluar dari ruangan itu dengan langkah mantap. Ia mengeluarkan pistol dari balik jaketnya, merasakan dinginnya logam yang menyentuh kulitnya memberikan ketenangan tersendiri. Matanya tajam menyisir sekeliling ruangan, mencari tanda-tanda bahaya yang mungkin tersembunyi. Dia berjalan menuju ke pintu belakang sambil menghubungi anggotanya melalui ponsel."Hubungi semua anggota kita. Kita sudah masuk perangkap sejak awal!" perintah Markus dengan nada tegas dan tanpa kompromi."

  • Anak Kembar sang Mafia   Markus Yang Ditipu

    Wilson dan anggotanya melaju dengan tenang di jalan menuju restoran, sementara di dalam mobil, suasana sedikit tegang. Wilson dan Viyone sesekali melihat ponsel mereka, memastikan bahwa Chris dan Vic berada dalam posisi yang aman."Apakah Chris dan Vic akan dalam bahaya setelah Markus tahu rencana kita?" tanya Viyone dengan nada cemas. Ia duduk di samping suaminya, menggenggam tangannya erat."Tenang saja, Viyone. Mereka sangat pintar. Bukankah mereka juga berhasil mengelabui Stuart dan Markus? Jadi, mereka tahu cara menemukan jalan keluar," jawab Wilson dengan yakin, menenangkan istrinya."Aku berharap begitu juga. Aku tidak menyangka mereka sangat berani," ujar Viyone dengan nada khawatir."Karena mereka mirip denganku," ucap Wilson sambil tersenyum, mencoba mencairkan suasana.Sementara itu, di dalam restoran, Vic berlari ke sana ke mari, penuh energi setelah makan."Vic, kamu baru saja selesai makan. Jangan lari-lari!" seru Chris yang mengikuti adiknya dengan cemas.Markus, yang b

  • Anak Kembar sang Mafia   Rencana Sikembar

    "Kakek, apakah kakek tahu betapa jantungku ini sangat merindukanmu siang dan malam, Aku berharap bisa bertemu denganmu selma ini. tapi karena aku selalu diawasi oleh paman-paman sehingga aku tidak bebas," ucap Vic sambil menangis.Chris, dengan tatapan tajam," menjawab, "Yang benar adalah hatimu, bukan jantung," ujarnya sambil mengeleng kepalanya.Markus, yang menyaksikan pertukaran emosi itu, tersenyum dan bertanya, "Ha ha ha...kalian sangat lucu sekali. Chris, Vic, apakah benar kalian merindukan kakek?""Iya," jawab sikembar dengan serentak sambil mengangguk.Namun, Markus menyampaikan pemikirannya, "Anak yang pintar, Kakek mengira selama ini kalian tidak mengakui ku lagi."Dengan jujur, Chris dan Vic menjawab, "Kami hanya berpura-pura di depan papa dan mama."Vic lalu mengajukan pertanyaan yang menggugah, "Apakah kakek dan mama tidak bisa berbaikan lagi?"Sementara itu, Chris menyuarakan kekhawatirannya, "Kakek dan papa apakah harus bermusuhan?"Markus menyadarkan mereka, "Urusan k

  • Anak Kembar sang Mafia   Akting Sikembar

    "Bertindak ceroboh?" tanya Stuart yang tidak paham."Kau akan segera paham," jawab Wilson dengan senyum.Stuart kemudian dibawa oleh Steven ke tempat kurungan di Markas Dragon. Tempat itu suram dan penuh dengan kegelapan, bau lembap menyengat hidung Stuart saat ia dilemparkan ke dalam salah satu sel. Terdengar suara pintu besi yang berderit saat ditutup, meninggalkan Stuart dalam kegelapan total.Sementara itu, di tempat lain, Chris dan Vic baru saja sadar. Mereka saling memandang bingung, menyadari bahwa mereka berada di kamar yang asing."Kakak, apakah kita pindah alam?" tanya Vic yang melirik sana sini, mengamati semua perubahan di kamar itu."Kita berada di kamar orang lain," jawab Chris sambil mengucek matanya dan mencoba mengingat kejadian terakhir yang mereka alami."Kamar siapa? Kenapa kita bisa ada di sini?" tanya Vic dengan penuh kekhawatiran."Sepertinya tempat dia," jawab Chris yang merujuk pada seseorang, dengan nada suara yang mengisyaratkan bahaya.Si kembar itu kemudia

DMCA.com Protection Status