Home / Romansa / Amagl's Bride / 31. Persiapan Perang 1

Share

31. Persiapan Perang 1

Author: Miafily
last update Last Updated: 2021-02-26 12:57:55

Amora berusaha untuk menghindari Xavier. Rasanya ia begitu malu karena tadi malam menghabiskan malam yang panas tanpa merasa terpaksa sama sekali. Benar, Amora terlalu larut dalam sentuhan manis dan nuansa yang menghanyutkan. Ia tidak bisa menolak saat Xavier sudah jelas-jelas mengatakan jika ia ingin melakukan hal lebih daripada tidur bersama malam itu. Saat ini, Amora berpura-pura tertidur, berharap jika Xavier bangun dan pergi tanpa mempedulikan dirinya. Ia berharap jika Xavier segera pergi, karena saat ini Amora merasa tidak nyaman. Tubuhnya terasa lengket dan pegal. Rasanya ingin segera membersihkan diri dengan berendam di dalam kolam yang penuh air hangat dan aroma terapi. Pasti itu akan membuat tubuh Amora kembali rileks dan nyaman.

“Kalau begitu, mari berendam bersama.”

Amora seketika membuka matanya saat mendengar suara Xavier. Apalagi, ucapan Xavier menyambung dengan apa yang sebelumnya Amora katakan. Ia pun berbalik, dan melihat Xavier y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Karakter Amora ini anggun, penasaran, tekad kuat dan keras kepala juga ya.. keren sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Amagl's Bride   32. Persiapan Perang 2

    “Kau harus masuk,” ucap Lilith menyadarkan Amora dari lamunannya.Setelah pembicaraannya dengan Xavier tadi pagi, Amora memang lebih sering terlarut dalam dunianya sendiri. Ia tidak bisa melupakan raut wajah, nada bicara, hingga sorot mata Xavier ketika dirinya menjawab pertanyaan Amora mengenai kebenaran dari sosok Xavion. Amora pun bisa menarik kesimpulan, jika sebenarnya Xavion bukanlah sosok Amagl Agung yang sebenarnya. Karena Xavier jelas-jelas berkata jika Xavion telah mencuri posisi yang seharusnya menjadi miliknya. Itu berarti, seharusnya Xavier yang menjadi Amagl Agung dan menjaga kekaisaran. Memang benar seluruh kaum Amagl memiliki tugas yang sama, yang tak lain adalah menjaga keseimbangan dunia. Namun, hanya satu orang Amagl yang berhak mendapatkan gelar Amagl Agung. Ialah yang nantinya akan bertugas sebagai pemimpin kaum Amagl dan memastikan jika portal pengubung dunia manusia serta dunia Savyrh tetap berada dalam kondisi baik.Karena pada dasar

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   33. Markas Baru 1

    “Pakai jubahmu dengan benar,” ucap Xavier sembari memakaikan jubah pada Amora.Pagi-pagi sekali, Xavier dan seluruh pengikutnya sudah bersiap untuk melakukan perjalanan. Ternyata, Xavier akan membawa semua orang untuk berpindah tempat ke markas baru yang selama ini ternyata sudah dipersiapkan oleh Xavier dan Penyihir Putih. Setelah kejadian di mana Amora terganggu oleh mimpi buruknya, Xavier ternyata lebih menunjukkan perhatiannya pada Amora. Seperti saat ini saja, setelah memakaikan jubah, Xavier menggenggam tangan Amora dengan erat dan membawanya untuk melangkah pergi bersama menuju desa. Ternyata orang-orang juga sudah bersiap untuk pergi. Kali ini, karena kekuatan Xavier sudah meningkat pesat, Xavier akan membawa semua orang berpindah dengan cepat menggunakan portal yang terhubung ke markas baru mereka.“Apa kalian sudah siap?” tanya Xavier.“Kami sudah siap, Tuan,” jawab semua orang dengan kompak.Xavier pun

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   34. Markas Baru 2

    “Kau akan pergi ke mana?” tanya Amora pada Lilith yang tampaknya akan ke luar dari gua.Meskipun kini mereka sudah berpindah ke markas baru yang jelas lebih aman dan tersembunyi, tetapi Xavier ternyata masih saja harus ke luar dari tempat tersebut untuk mengurus sesuatu yang tidak bisa dikatakan pada Amora. Karena kini Amora sudah berbaikan dengan Lilith, jadi Amora bisa menghabiskan waktu dengannya dengan nyaman. Karena kali ini Xavier lagi-lagi sibuk dengan kegiatannya di luar desa, jadi Amora rasa tidak ada salahnya jika menghabiskan waktu dengan Lilith. Karena dirinya memang hanya bisa menghabiskan waktu dengan Lilith, karena yang lainnya disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing. Mendengar apa yang ditanyakan oleh Amora, Lilith menghentikan langkahnya dan bertanya balik, “Memangnya kenapa?”Kini Amora dan Lilith berhadapan di dekat lorong gua. Amora pun menjawab, “Bukankah Xavier meminta kita untuk lebih berhati-hati? Itu artiny

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   35. Kontak 1

    Xavier berdiri di tengah-tengah lahan yang terlihat seperti bekas hutan yang telah terbakar hangus. Ia menatap ke sekelilingnya dengan pandangan sendu. Tempat tersebut sangat berarti bagi Xavier. Bahkan, masa lalunya sebagian besar dihabiskannya di tempat ini. Dalam artian, tempat ini memang memiliki tempat tersendiri dalam ingatan Xavier. Namun, penampilan tempta tersebut kini sangat berbeda dengan ingatan Xavier. Ia pun memejamkan matanya, merasakan kesedihan yang terekam jelas di alam di mana dirinya tengah berpijak. Kesedihan berpadu dengan kemarahan dan kekecewaan, membuat suasana tiba-tiba menjadi sangat berat dan udara pun tersa begitu menekan. Xavier tahu, jika kemarahan tersebut alam alamatkan kepadanya.Mereka marah karena sebagai seorang Amagl, ia tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Ia tidak bisa menjaga keseimbangan alam, dan membuat dunia di mana dirinya tinggal menjadi rusak seperti ini. Bahkan, kaum Amagl sendiri menjadi musnah. Salah satu dari kaum me

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   36. Kontak 2

    “Pergilah ke bukit itu, petik bunga kecil dengan kelopak putih dan putik keemasan. Jika dikeringkan dengan baik, lalu diseduh dengan air hangat, itu akan menjadi obat batuk yang sangat baik untuk anak-anak,” ucap Lilith sembari menunjuk sebuah bukit yang di puncaknya ada sebuah pohon berdaun rindang.“Apa aku pergi sendiri?” tanya Amora.Lilith mengangguk. “Aku harus mencari tanaman seperti yang kemarin kau cabut. Ternyata kita memerlukan tanaman itu lebih banyak. Aku akan menjemputmu lagi sekitar setengah jam kemudian,” ucap Lilith membuat Amora agak ragu. Jelas Amora takut jika dirinya akan ditinggalkan di tempat asing ini. Apalagi, ini daerah yang lebih jauh dari tempat kemarin. Seperti yang dikatakan oleh Lilith sebelumnya, ternyata mereka benar-benar pergi agak jauh dari mulut gua. Amora bahkan sama sekali tidak mengingat jalan yang sudah mereka lewati. Jika Lilith benar-benar meninggalkannya, maka Amora sudah dipastikan akan te

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   37. Menghabiskan Waktu 1

    Amora membuka matanya yang terasa merekat dengan begitu erat. Napas Amora juga terasa sangat berat, seakan-akan ada sesuatu yang menekannya. Rasa sakit tiba-tiba menimpa kepalanya, membuat Amora meringis dan meneteskan air matanya. Jelas, Amora sadar jika saat ini dirinya tengah sakit. Sakit yang entah datang karena alasan apa. Padahal, sebelumnya Amora tidak merasakan sakit sama sekali, tetapi setelah jatuh tidak sadarkan diri kini Amora malah merasakan sakit seperti ini. Saat Amora masih tersiksa oleh rasa sakit itu, tiba-tiba merasakan keningnya disentuh oleh sesuatu yang terasa begitu dingin. Perlahan, Amora mengarahkan netra hijaunya untuk menatap hal yang membuat tubuhnya terasa lebih nyaman daripada sebelumnya.“Xavier,” gumam Amora dengan suaranya yang serak dan mengerikan. Xavier tidak mengatakan apa pun dan hanya memberikan tatapan dingin padanya. Entah mengapa, Amora malah menangis semakin keras.Xavier yang melihat hal itu, pada akhirnya mengulu

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   38. Menghabiskan Waktu 2

    Amora menatap area latihan dengan tidak semangat. Jujur saja, Amora tidak berpikir jika hal yang dimaksud oleh Xavier dengan menghabiskan waktu ersama tak lain adalah mengunjungi area berlatih yang dibangun khus di desa tersembunyi yang mereka jadikan markas tersebut. Jelas, Amora lebih memilih untuk menghabiskan waktu di dalam rumah dengan membaca novel atau menghabiskan waktu di dalam rumah terasa lebih baik. Karena Amora sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukai aktifitas fisik yang membuatnya harus berkeringat banyak. Melihat raut wajah Amora yang masam, Xavier pun bertanya, “Apa mungkin kau tidak menyukai kegiatan ini? Bukankah kau ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersamaku?”“Tapi aku tidak suka menghabiskan waktu dengan cara ini,” keluh Amora. Untungnya, area berlatih yang akan mereka gunakan, terpisah dengan area berlatih yang digunakan oleh para siluman lain yang kini berlatih dengan dipimpin oleh Vheer dan Penyihir Putih.Rasa tid

    Last Updated : 2021-02-26
  • Amagl's Bride   39. Pertemuan 1

    “Aku pergi dulu, ada hal yang perlu aku lakukan bersama Penyihir Putih. Ingat, jangan ke luar dari desa. Kali ini Lilith yang akan menemanimu berlatih. Setelah selesai, kau bisa bermain dengan Hoia dan anak-anak,” ucap Xavier lalu mencium kening Amora dengan lembut.Sedikit banyak, Amora merasa senang karena itu artinya, ia tidak akan mengalami hari yang teralalu berat karena berlatih di bawah pengawasan Xavier. Pria itu memang tidak melunak sama sekali saat melatih Amora. Ia menarapkan kedisiplinan yang tinggi saat melatih Amora memanah dan berlatih mantra sihir yang rasanya begitu sulit bagi Amora yang memang tidak memiliki bakat sihir sedikit pun. Amora pun mengangguk, tetapi ia menahan tangan Xavier sebelum berkata, “Saat kau pulang nanti, aku ingin membicarakan sesuatu. Apa boleh?”“Tentu saja. Sampai bertemu nanti sore,” ucap Xavier sebelum meninggalkan istrinya yang menuruti apa yang sudah dikatakan olehnya.Xavier perg

    Last Updated : 2021-02-26

Latest chapter

  • Amagl's Bride   55. Membangun Kembali (END)

    Semenjak apa yang terjadi di kekaisaran Bonaro, ternyata setiap kekaisaran dan kerajaan memilih untuk menyerukan persatuan mereka. Mereka tetap memiliki wilayah masing-masing, tetapi tidak ada lagi permusuhan atau peperangan antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lain. Ataupun tidak adanya paksaan dari kekaisaran terhadapn sebuah kerjaan untuk bersumpah setia. Kini, mereka semua memiliki pandangan yang sama dan misi yang sama. Hidup mereka tenteram tanpa ada satu pun kesulitan yang mereka hadapi. Gangguan dari para siluman yang semula menjadi momok yang paling menakutkan dan menjadi permasalah pertahanan bagi sebuah daerah, sudah tidak lagi perlu dicemaskan. Karena siluman sama sekali tidak pernah terlihat lagi. Seakan-akan, perang yang pernah terjadi menghapus keberadaan dan jejak dari para siluman.Meskipun begitu, mereka yakin jika Amagl Agung berhasil mengendalikan para siluman dan menjaga keseimbangan dua dunia. Kini mereka bisa sama-sama hidup dengan nyaman di dunia

  • Amagl's Bride   54. Keajaiban

    Sedetik kemudian Amora pun tersadar mengenai kondisi Xavier dan berlari untuk menghampiri suaminya itu. Amora pun bergetar hebat saat menyentuh dada sang suami yang sudah dipenuhi luka. Pedang yang sebelumnya menancap di sana sudah menghilang, begitu pemiliknya juga menghilang. Amora dengan suara bergetar memanggil sang suami. “Xavier, kau bisa mendengar suaraku bukan?” tanya Amora menyentuh pipi suaminya yang sudah terasa dingin.Para pengikut yang mulai pulih pun menyadari apa yang terjadi dan berniat untuk mendekat pada Amora. Namun, Penyihir Putih memberikan isyarat pada mereka semua untuk tetap di tempat mereka. Penyihir Putih sudah mengetahui apa yang terjadi karena alam membisikan sesuatu padanya. Penyihir Putih mengetahui apa yang terjadi pada Xavier, hingga apa yang dilakukan oleh Amora yang sudah membantu memusnahkan Xavion dan pasukannya. Anak panah sihir yang digunakan oleh Amora ternyata bukan anak panah biasa. Amora memang tidak mengetahui jika anak

  • Amagl's Bride   53. Kekelahan

    Amora jatuh tidak berdaya karena rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia menatap nanar pada para manusia yang kini terlihat seperti mayat hidup, dan para siluman yang berperang mempertaruhkan nyawa mereka. Lebih dari itu, Amora menatap suaminya yang terlihat bertarung dengan sekuat tenaga. Ia sudah tahu apa yang terjadi di masa lalu, mengenai penyebab dari kemarahan Xavion, dan hal apa yang menjadi pangkal dari hancurnya hubungan persaudaraan Xavion dan Xavier. Amora meneteskan air matanya. Takdir memang terkadang terasa menyulitkan dan menyesakkan. Namun, Amora tidak berpikir jika hal itu bisa membuat Xavion melakukan semua tindakan yang mengerikan ini. Amora berharap, jika Xavier bisa menghentikan Xavion. Xavier harus membebaskan semua makhluk dari penderitaan yang mereka rasakan karena kejahatan Xavion.Namun sayangnya, setelah Amora selesai berdoa, Amora melihat hal yang begitu menyedihkan. Para siluman pengikut Xavier satu per satu jatuh tidak berdaya. Penyihir Putih juga kel

  • Amagl's Bride   52. Kenangan Menyedihkan

    Ribuan tahun yang laluDi suatu hari, istri dari Amagl Agung—pemimpin dari kaum Amagl—melahirkan sepasang putra tampan. Menyadari jika mereka bisa saja membuat kaum Amagl yang mengetahui ramalan mengenai kehancuran itu merasa cemas, Amagl Agung memutuskan untuk menutupi salah satu wajah putranya dengan topeng sejak ia masih kecil. Mereka memutuskan untuk memakaikan topeng pada sang adik yang memang pada dasanya tidak akan bisa menjadi pemimpin kaum Amagl selanjutnya, karena ada sang kakak yang menduduki posisi calon penerus pertama. Semua orang bertindak sangat hati-hati, demi menghindari ramalan mengenai kehancuran kaum dan dunia yang mereka jaga. Tahun demi tahun berlalu, dan si kembar tumbuh besar. Keduanya tumbuh dengan pesona yang berbeda, dan sifat yang juga berbeda. Jika si Sulung memiliki sifat yang tenang dan memegang tegus prinsip bahwa mereka harus mengikuti peraturan

  • Amagl's Bride   51. Tidak Pantas

    Pembicaraan antara Xavier dan Xavion jelas membuat suasana semakin mencekam saja. Selain itu, para pengikut Xavier terlihat kebingungan dan terkejut dengan fakta yang baru mereka ketahui, jika ternyata Xavier dan Xavion ternyata memiliki ikatan persaudaraan. Hal yang memang sebenarnya hanya diketahui oleh segelintir orang di masa lalu. Sementara itu, sebagian besar para pengikut Xavion tampaknya tidak terlalu dibuat terkejut oleh apa yang terjadi tersebut. Apa pun yang terjadi, mereka hanya perlu mendukung Xavion untuk menguasai dunia, dan setelah itu mereka bisa hidup dengan bebas tanpa perlu takut pada Dewa atau utusannya yang bertugas untuk membasmi para siluman yang melanggar ketentuan yang ada. Blax sendiri terlihat mengepalkan kedua tangannya. Merasa sangat marah, tetapi berusaha untuk menahan dirinya. Ia hanya perlu bergantung sedikit lagi pada Xavion, dan dirinya bisa membebaskan kaumnya dari jeratan Xavion, tentu saja sesuai dengan kesepakatan mereka sebelumnya.

  • Amagl's Bride   50. Perang

    “Tuan, mereka benar-benar datang,” ucap Blax melaporkan situasi terkini pada Xavion yang kini duduk di singgasan yang seharusnya ditempati oleh kaisar yang agung. Namun, Gilbert yang masih berada di bawah kendali XavionXavion yang masih mengenakan topengnya terlihat menyeringai. “Sesuai dengan apa yang aku harapkan darimu, Xavier,” gumam Xavion terlihat begitu puas dengan apa yang tengah terjadi saat ini.Blax yang mendengar hal itu tentu saja mengernyitkan keningnya. Seakan-akan Xavion memang sudah memperikarakan langkah inilah yang akan diambil oleh Xavier. Namun, Blax tidak mengatakan apa pun dan memilih untuk menunggu perintah seperti apa yang akan diberikan oleh Xavier selanjutnya. Tentu saja, sejak awal Blax dan yang lainnya sudah menempatkan pasukan mereka di barisan terdepan sebagai lapisan keamanan yang jelas akan dihadapi oleh pasukan lawan sebelum benar-benar memasuki pusat kekaisaran yang tampaknya akan menjadi medan perang mereka.

  • Amagl's Bride   49. Kenangan

    Vheer terlihat fokus memeriksa persenjataan yang akan digunakan dalam peperangan yang sudah ditentukan. Ia memang diberikan tanggung jawab untuk memeriksa semua persenjataan, sementara Xavier tengah fokus memberikan arahan bagi para siluman yang jelas belum memiliki pengalaman dalam berperang. Sementara itu, Vheer yang memang sudah mengetahu strategi dan jalur yang akan ditempuh dalam perang nanti, memilih untuk segera memeriksa peralatan untuk peperangan nanti. Karena ini juga adalah salah satu faktor penentu kemenangan mereka dalam perang. Mengingat, bahwa tidak semua siluman yang menjadi pengikut setia Xavier memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir. Jadi, senjata-senjata ini benar-benar diperlukan oleh mereka.Setelah memeriksa jika semuanya berada dalam kualitas baik, Vheer pun ke luar dari gudang dan menatap langit malam yang terlihat begitu gelap. Karena sudah tidak ada lagi barrier, kini Vheer bisa melihat langit dengan leluasa. Namun, langit malam seakan-akan ingin

  • Amagl's Bride   48. Kehancuran Amagl

    Xavion membuka kelambu dan melihat sosok Amora yang seakan-akan berubah menjadi sosok peri yang tengah tertidur. Ia terlihat begitu cantik, dan anggun dengan balutan gaun indah yang ia kenakan. Kulit, rambut, bahkan kukunya terawat dengan baik akibat Xavion yang menugaskan Sisil secara khusus untuk merawat Amora yang masih tenggelam dalam alam bawah sadarnya. Benar, Amora masih menjelajah dunia yang Xavion ciptakan. Dunia yang menunjukkan dengan jelas, tiap detail kejadiam di masa lalu yang seharusnya Amora ketahui. Xavion pun duduk di tepi ranjang dan mengusap lembut pipi Amora, seakan-akan sedikit sentuhan kasar bisa saja membuat Amora terluka. Tak lama, Xavion meletakkan telunjuknya tepat pada kening Amora. Lalu sinar abu-abu muncul dan sedetik kemudian Amora membuka matanya dan terengah-engah seakan-akan dirinya sudah menemui hal yang sangat mengejutkan baginya.Xavion hanya membiarkan Amora begitu saja, dan mengamatinya dalam diam. Seolah-olaj yakin jika Amora akan tenan

  • Amagl's Bride   47. Tantangan

    Xavion duduk di tepi ranjang dan mengamati raut wajah Amora yang terlihat tidak baik-baik saja. Kini, Amora masih belum terbangun dari tidurnya. Ia masih berada di dalam dunia mimpinya. Tentu saja, hal inilah yang diharapkan oleh Xavion. Akan sulit untuk membuat Amora mengetaui apa yang tejadi di masa lalu saat dirinya sadar, karena hal itu akan membuatnya tertekan dan kembali jatuh tak sadarkan diri. Karena itulah, Xavion memilih untuk menunjukkan semuanya pada Amora dengan membuatnya menjelajah di dunia bawah sadarnya. Xavion mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Amora dengan lembut. “Lihat semuanya dengan detail, Amora. Lalu nilailah kembali, aku atau Xavier yang pantas untuk disebut sebagai orang yang kejam,” ucap Xavion.Sisil yang berdiri di sekat ranjang melihat tindakan lembut Xavion dengan kening mengernyit. Setelah mendapatkan peringatan keras dari Xavion, Sisil memang bertindak lebih berhati-hati mengenai menunjukkan perasaannya. Meskipun dirinya memi

DMCA.com Protection Status