Beranda / Rumah Tangga / Aku Mundur Kau Hancur, Bang! / Bab 142. Riani Ternyata Tak Tulus

Share

Bab 142. Riani Ternyata Tak Tulus

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-21 11:28:09

“Sayang! Peluk nenek, Nak!”

“Mama?” Gadis kecil itu mendongah, menatap wajah Zul yang masih menahan lengannya.

“Pergilah, Sayang!” titah Zul penuh haru.

Vita berjalan pelan, tetapi bukan ke arah ke arah Riani. Kaki kecilnya mengarah kepada Alva. “Papa … kenapa tadi malam gak datang?” tanyanya langsung memeluk leher Alva.

Entah mengapa, dia tak respek sedikitpun melihat Riani. Meski wajah wanita itu tersenyum ramah kepadanya, namun, Vita tetap dapat melihat kelicikan begitu nyata.

“Maaf, ya, Sayang! Papa jagain nenek. Liat, nih! Neneknya sakit, kan?” Alva memeluk tubuh mungil Vita. Mengelus kepala dan punggungnya dengan penuh kasih sayang.

“Nenek?” Vita menoleh ke arah ranjang.

“Ya, pergilah! Nenek memanggil Vita, kan?”

“Takut! Nenek marahin Mama. Tuh, Mama sedih.”

Semua yang ada di ruangan itu terdiam. Riani menolah ke arah Elma. Benar yang dibilang Vita. Riani memang belum menjawab sapaan Elma meski sepatah.

“Elma! Maafkan Ibu, ya!” ucapnya kemudian.

“Ibu! Gak perlu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Bagus El jangan menangis di depan Riani, biar dia yg menangis di depan mu demi Nayra...... Riani belum tahu Nayra yg sebenarnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 143. Video Mesum Nayra 

    Elma menghentikan langkah. Ditolehnya wajah semringah Riani sekali lagi. Tiba-tiba hatinya bergemuruh. Ada rasa iba menyeruak. Tak tega bila wanita itu akan menjerit dan bahkan terkapar nanti bila tau yang sebenarnya siapa Nayra. Dilema. Elma menekan pelipis yang tiba-tiba berdenyut. Pilih mana, sekarang atau nanti bila semuanya sudah terlambat? Bimbang, Elma mengehentak napas dengan kasar. “Kenapa, Nak Elma? Ada yang masih mengganjalkah? Utarakan saja, asalkan kamu tak merubah kesepakatan, Ibu siap mendengarkan,” kata Riani tetap tersenyum. “Ibu sepertinya sudah begitu sehat, benar begitu?” “Iya, Nak. Ibu merasa sehat sekali setelah bertemu denganmu ini. Terlebih setelah kau menyanggupi permintaan Ibu. Sekali lagi terima kasih, ya, Nak!” “Begini, sebenarnya saya tak tega mengatakan ini pada Ibu, takut Ibu syok lalu kenapa-napa. Tetapi, karena saya lihat Ibu sudah begitu sehat, saya jadi terpikir untuk mengatakan ini sekarang. Saya justru lebih khawatir, keadaannya akan lebih

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 144. Riani Sekarat

    Elma yang sempat terpana segera bertindak. Anyelir harus disadarkan kalau tak ingin Nayra celaka. Bisa-bisa Anyelir berakhir penjara. “Sudah, An! Sabar! Sudah, lepaskan dia!” bujuk Elma melepaskan kepala Nayra dari cengkraman tangan Anyelir. Anyelir seolah sadar dari kesurupan. Tangan kakunya berubah lemas. Jemari yang menjambak perlahan lepas. “El … aku sakit hati, sakit, El! Aku dikhianati, sakit ….” Anyelir ambruk di bahu Elma. Tangisnya pecah di sana. “Ya, aku tahu seperti apa perasaan kamu, An. Aku juga sudah pernah merasakan apa yang kamu alami sekarang. Aku sudah pernah mengalami ini. Tapi, aku mohon, kamu harus sabar! Harus tetap kuat! Ingat anak-anak kamu! Bayangkan apa yang akan terjadi pada mereka bila kamu masuk penjara, ha?” hibur Elma mengelus lembut punggung Anyelir. “Semua ini gara-gara kamu!” Tiba-tiba Nayra berlari ke arah mereka. Dia menggunakan kesempatan itu untuk menyerang Elma dari belakang. Sebuah vase bunga sudah ada di tangan perempuan itu, ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 145. Elma Menyerang Pasangan Mesum

    Yogi dan Lutfi tetap mengikuti ke manapun mobil Elma bergerak. Motor mereka tak pernah jauh posisi mobil Elma. Wanita itu sadar sellau diikuti. Dia melihat dari pantulan kaca spion samping. Saat mobil Elma berhenti di halaman parkir perusahaan besar itu, motor Yogi pun ikut berhenti. Elma membuka pintu mobil lalu berjalan ke arah motor sang bodyguard. “Jaga Vita di mobil saya! Gak usah ikuti saya masuk ke dalam!” perintahnya lalu berjalan menuju gedung bertingkat empat itu. “Lutfi yang akan menjaga Non Vita, saya akan tetap mendampingi Bu Elma!” Yogi membantah. “Tidak perlu, saya bisa sendiri.” Elma mempercepat langkah. “Maaf, Ibu? Ibu mau ke mana, ya?” Seorang resepsionis menghentikan Elma. “Saya mau bertemu Pak Beny. Penting!” jawab Elma buru-buru. “Oh, saya lapor dulu, ya, Bu! Harap ibu tunggu sebentar di loby!” “Maaf, saya buru-buru. Ini masalah yang sangat urgent!” Elma setengah berlari menuju lif. “Ibu! Tunggu!” Elma tak menghiraukan. Lantai tiga adalah tujuannya. La

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 146. Balasan Buat Para Durjana

    "Di sini tertuang siapa sebenarnya pemilik sah perusahaan ini! Almarhum ayah Nayra! Tertuang juga di surat ini bahwa pewarisnya adalah Nayra! Sekarang sudah jelas, bukan? Jangan kelamaan kau bermimpi, Alva! Baca ini! Ini surat kepemilikan perusahaan yang sebenarnya!”Beny membentangkan selembar kertas bermaterai di hadapan Alva. Alva membaca isi surat dengan seksama. Begitu serius awalnya. Alis tebalnya bahkan saling menaut dengan kening mengernyit kencang. Namun, detik berikutnya tawanya pecah seketika.“Kenapa kau tertawa! Baru sadar kalau kau tengah bermimpi, iya? Asal kau tahu, tujuan keluarga besar menikahkan kau dengan Nayra, itu semata-mata hanya untuk mempertahankan perusahaan ini agar tak jatuh pada pihak luar. Sebab, bila Nayra menikah dengan laki-laki lain, maka keluarga besarmu hanya akan gigit jari! Miskin semiskin-miskinnya, hahahaha ….”Beny balas tertawa.“Ok, sudah cukup main dramanya. Sungguh mengharukan. Kapan-kapan aku ajukan kau menjadi pemeran drama di sal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 147. Sentuhan Cinta Alva

    “Bolehkah mulai sekarang jangan panggil aku ‘Pak’ atau ‘Anda’ lagi, Sayang?” bisik Alva lembut di telinga kekasihnya.“Jadi, aku panggil apa? Masa iya, aku panggil Abang saja? Sedangkan usia kita sungguh jauh pautannya? Aku merasa canggung, Pak Alva.” Elma menunduk dalam.“Umur bukan hal yang penting. Aku mencintai kamu, hatimu, bukan usiamu.” Alva menggenggam lembut jemari Elma.“Ya, aku percaya. Tapi, tetap saja aku merasa canggung. Aku jauh lebih tua daripada Pak Alva. Aku ini emak-emak, sedangkan Bapak?”“Ya, kamu memang mamanya Vita dan Tampan. Kamu seorang Ibu. Tetapi, penampilan kamu tak kalah dengan gadis-gadis. Buktinya wajah dan penampilan kamu jauh terlihat lebih muda dan segar daripada penampilan Nayra. Sumpah, kau jauh lebih menggairahkan daripada perempuan murahan itu, Sayang!” Alva mengecup pucuk kepala Elma.Elma masih menunduk.“Tolong jangan pernah merasa minder karena kita berbeda usia. Panggil aku Abang, Dek Elma!” bisik Alva lagi di telinga Elma.Sontak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 148. Maaf, Ma. Aku lebih Memilih Elma

    Bab 148. Maaf, Ma. Aku lebih Memilih Elma “Elma dan Alva sudah datang?” Suara parau itu terdengar pelan. Sangat pelan, hampir tak terdengar. Mata cekungnya masih juga terpejam meski bibirnya sudah mulai bisa berkata-kata. Ya, meskipun hanya menyebut dan menanyakan tentag Alva dan Elma. “Sabar, ya, Ma! Alva masih di jalan, dia pasti bisa membawa Elma ke sini. Hem, kalau boleh Anyelir tahu, apa sebenarnya yang telah terjadi, sehingga membuat Elma tak mau menemui Mama lagi?” tanya Anyelir dengan lemah lembut. Riani tak menjawab, pertanyaan Anyelir dia jawab dengan bisu. Hanya air mata yang mengalir perlahan dari kedua sudut matanya. Riani menangis di dalam pejamnya. Semua kalimat yang telah terlanjur dia ucap mengiang kembali. Tentang permintaannya agar Elma mundur dari Alva. Tentang kalimat menyindir yang terlontar dari mulutnya. Tentang Elma yang tak akan bisa memberi Alva keturunan. Tentang kecemasannya kalau sampai Alva tak bisa meneruskan marga. Aku jahat! Aku egois! Demi k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 149. Dua Pria Pecinta Sejati

    Alva menyambar kunci motor di tangan Yogi. Menunggangi motor besar miliknya, lalu mulai mengenakan helm di kepala. Namun, Yogi tak bergerak. “Apa lagi yang kau tunggu! Ayo gerak!” perintah Alva semakin geram melihat tingkah anak buahnya. Hari ini, Yogi terlihat sangat berbeda. Biasanya dia begitu sigap dan tanggap. Tanpa komando dia paham apa yang harus dia kerjakan. Tapi, kenapa hari ini berubah? “Kau kenapa? Sakit? Mau cuti? Mau mengundurkan diri? Atau mau kawin?” cecar Alva menyelidiki. “Hem, aku-aku … aku ….” “Kau apa? Yang tegas! Jangan kayak banc*!” “Bu Elma udah dikawal Lutfy. Yang lain juga berjaga tak jauh dair toko Bu Elma. Abang juga mau ke rumah Bu Elma, jadi aku ….” “Kau apa? Yang tegas ngomongnya! Kau mau ongkang-ongkag kaki, begitu?” “Bukan. Aku … izin … berjaga … di … sini saja, Bos!” Yogi terbata-bata. Wajahnya sedikit memerah, pria itu menunduk takut. “Bah! Gila kau! Aku memerintahkan kau menjaga Elma, bukan menjaga rumah sakit! Rumah sakit ini udah lengkap

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 150. Penyesalan Riani Kali Ini, Tuluskah?

    Anyelir benar-benar sendirian.“Kenapa Alva tak memberi mama kesempatan untuk berbicara, padahal Mama sungguh-sungguh sudah menyesali semuanya. Mama tak akan pernah menjodohkan dia dengan siapapun lagi, termasuk kepada Naya, adik Nayra. Tidak akan pernah lagi. Mama kapok! Mama akan dukung dia bersama Elma. Mama akan terima Elma apa adanya. Tidak peduli meski Alva tak akan mendapat keturunan darinya. Tak masalah asal Mama tak kehilangan Alva! Kenapa Alvan tidak memberi mama waktu untuk menjelaskan ini!” lirih Riani di antara sedu sedannya.“Karena Alva tak percaya lagi pada Mama!” jawab Anyelir dengan tegas.“Mama bersumpah, Anyelir. Kali ini mama sungguh-sungguh! Mama taubat, Nak! Melihat pernikahanmu seperti ini, mama merasa seperti ditampar. Mama mencaci maki Elma yang janda beranak dua, sekarang anak mama juga sama. Bahkan nasipnya jauh lebih baik. Elma dicintai sedemikian besarnya oleh Alva. Pria lajang yang jauh lebih muda darinya. Sedangkan kamu, putri mama? Mama kwalat, Nak!

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status