Home / Rumah Tangga / Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu / BAB 128. Orang tuaku marah.

Share

BAB 128. Orang tuaku marah.

Author: Kencana Ungu
last update Last Updated: 2023-07-26 22:59:40

POV OCHA.

***

“Ya Allah, Mak!" Aku panik begitu melihat Emak langsung duduk lemas di ambang pintu kos untungnya Rini sigap membantu Emak untuk berdiri. Sedangkan A' Eko tetap saja hanya diam. Dia seperti orang kebingungan atau entah apalah itu yang jelas saat ini kenapa aku tiba-tiba benci sekali dengannya.

“Siapa yang hamilin kamu? Siapa? Kenapa kamu tidak dengar nasihat Emak? Kenapa kamu jadi perempuan gampangan, Ocha? Kamu tidak dengerin Mak! Ya Tuhan, dosa apa aku.” Mak menangis seraya memukul-mukul dadanya. Sesak sekali aku melihat pemandangan seperti itu di depan mataku. Maafkan aku, Mak. Kemang aku adalah perempuan gampangan. Maafkan aku! Aku sungguh menyesal.

“Ocha, ternyata kecurigaan Bapak selama ini benar. Kamu di kota ini bekerja tidak benar. Kamu menjual dirimu untuk membahagiakan kami. Bapakmu ini tidak butuh uangmu, Nak! Bapakmu ini butuh anak soleha dan berbakti kepada orang tua itu bukanlah dengan uang haram, Nak, tapi dengan rezeki yang halal. Jika kamu tidak sangg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 129. Mau bertanggung jawab.

    POV OCHA #Semua POV OCHA tentang masa lalunya, sebelum ODGJ***Kini, Bapak lari ke dapur kos, lalu kembali lagi membawa pisau. Kami teriak histeris. Bapak benar-benar sudah tidak terkendali. Bapak benar-benar sangat marah. Anehnya A' Eko tetap diam di tempat. Dia seperti pasrah saja mau dibunuh oleh bapakku. Padahal darah sudah mengucul dari hidungnya dan juga bibirnya sudah pecah bekas dihajar Bapak tadi.“Bapak, Istighfar, Pak! Istighfar! Kalau Bapak masuk penjara, Emak sama siapa? Anak-anak di rumah sama siapa, Pak? Jangan hanya karena perbuatan Ocha, kita semua kena imbasnya begini, Pak! Biarkan saja. Kita buang Ocha, tapi Bapak tolong istighfar! Jangan Bapak melakukan ini! Jangan bunuh dia, Pak! Bukan Mak belain dia, tapi Emak gak mau Bapak masuk penjara. Masih ada anak-anak di rumah. Masih ada Emak yang butuh bahu Bapak, yang butuh perlindungan Bapak. Tolong, Pak, Istigfar!” ucap Mak seraya menangis dan memeluk Bapak dari belakang. Aku rasanya sudah mau pingsan. Mataku berku

    Last Updated : 2023-07-27
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 130. Rundingan.

    POV OCHA. ***Sepeninggal A' Eko, pintu kosan langsung ditutup sama Ibu kos. Saat ini hanya ada kami di sini. Sedangkan Ibu kos memberikan ruang dan waktu untuk aku dan orang tuaku membicarakan masalah ini. Rini masuk ke kamarnya. Sedangkan Ibu kos pulang ke rumahnya yang berada di samping kos-kosan kami.“Pak, Bu. Silakan tehnya diminum dulu! Bapak sama Ibu pasti lelah. Ini juga ada nasi. Tadi aku sengaja beli nasi Padang untuk Ibu sama Bapak. Perjalanan jauh pasti menguras energi. Ditambah lagi tadi kejadian tak terduga menyambut kedatangan Bapak dan Ibu. Tolong dimakan, ya, Pak, Bu,” ucap Rini seraya menyajikan makanan dan juga teh hangat di meja.“Terima kasih, ya, Rin. Kamu baik banget sudah mau membantu aku. Sekali lagi terima kasih. Biarkan saja nanti aku yang beresin. Lebih baik kamu istirahat. Bukankah kamu tadi bilang ada janji dengan klienmu?” kataku pada Rini. Klian yang kumaksud adalah Mas Ilham pacarnya. Aku biasa mengucapkan itu di depan orang lain agar orang lain ti

    Last Updated : 2023-07-28
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 131. Syarat.

    POV OCHA .****“Pak, Mak. Aku tidak tahu kalau A' Eko itu ternyata punya istri. Awalnya kami kenalan adalah A' Eko menjadi pelanggan tetap di toko tempatku bekerja. Lalu kami bertukar nomor handphone dan akhirnya terjadilah hubungan terlarang itu. Aku dan A' Eko berpacaran. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata aku mengetahui bahwa A' Eko sudah punya istri. Tetapi saat aku menyatakan alasannya pada A' Eko kenapa dia melakukan ini, dijawabnya adalah karena istrinya jauh darinya. Pak, Bu, istrinya itu menjadi TKW di Jepang sudah enam tahun. Itulah yang menyebabkan A' Eko selingkuh denganku. Aku tidak membela A' Eko, karena aku pun tidak setuju dengan tindakannya. Tapi, bagaimana pun juga jauh di dalam lubuk hatiku, aku sangat mencintai A' Eko. Itu sebabnya aku tidak putus dengan A' Eko walaupun istrinya sudah pulang,” jelasku pada Emak dan Bapak. Semoga saja Emak dan Bapak bisa mencerna dengan baik apa yang baru saja keluar dari mulutku.“Astaghfirullahaladzim! Jadi sudah berapa

    Last Updated : 2023-07-29
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 132. Mungkin tidak sanggup.

    POV OCHA. ***Emak dan Bapak saling berpandangan. Mereka justru terlihat bingung. Entahlah apa maksud Emak dan Bapak memberikan persyaratan itu. Nanti setelah Pak Eko pergi, aku harus menanyakannya pada mereka berdua.“Satu minggu. Oke! Kami sebagai orang tua dan Ocha sebagai calon istrimu, mungkin bisa menunggu satu minggu, tapi anak yang ada di dalam perut Ocha tidak bisa menunggu selama itu. Kamu ingat, ya! Bayi itu semakin hari semakin besar. Jadi kamu tidak bisa menunggu lagi. Bapak akan kasih kamu waktu dua hari. Jika tidak bisa, ya, sudah tidak usah nikahi Ocha,” kata Bapak lagi. Sungguh persyaratan yang amat berat. Aku tidak pernah menduga bahwa Bapak akan setegas ini. Pasalnya Bapak adalah orang yang lembut dan orang yang santun. Bahkan, orang yang penyayang dan penuh belas kasih pada siapa pun. Namun, entah kenapa malam ini Bapak begitu menyeramkan dan juga sangat tegas.“Baiklah, Pak. Beri aku waktu dua hari. Aku akan mengusahakannya. Tapi, tolong izinkan aku untuk bicara

    Last Updated : 2023-07-30
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 133. Tamu tak terduga.

    POV OCHA. ****“Baguslah kalau dia menyerah. Memang Bapak sengaja memberikan persyaratan sebanyak itu, agar dia tidak jadi menikahimu, Ocha. Setelah Bapak dan Emak pikir, memang sebaiknya kamu tidak usah menikah dengan dia. Biarlah aib kita tetap tanggung bersama. Nasi memang sudah menjadi bubur dan kita jadikan nasib itu bubur yang bisa dimakan oleh banyak orang. Lebih baik Emak sama Bapak, mengasuh anakmu dan kamu pergi kerja demi masa depanmu yang lebih gemilang. Menemukan cinta sejatimu seperti yang Emak dan Bapak katakan waktu itu,” jawab bapak.Sungguh! Aku tidak menyangka bahwa dibalik susahnya persyaratan yang Bapak berikan pada Eko, adalah menyimpan berjuta harapan untuk masa depanku. Herannya, Bapak dan Emak sengaja begitu, agar A' Eko tidak menyanggupinya.“Jadi itu maksud Emak dan Bapak? Kalau aku jujur saja. Maaf, Pak. Terserah takdir akan membawaku ke mana. Yang jelas aku tidak terlalu berharap untuk menjadi istrinya A' Eko, karena aku tidak mau menyakiti perempuan ya

    Last Updated : 2023-08-01
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 134. Sah!

    POV OCHA. ***“Benar itu, Bu, Pak. Sebenarnya kami sebagai orang tua pun sangat kaget dengan pengakuan Eko. Pasalnya selama ini kami kira Eko adalah laki-laki baik. Suami yang baik dan bertanggung jawab. Pebisnis yang ulung dan tidak memikirkan perempuan lain selain istrinya, tapi nyatanya dia justru menghamili anak gadis orang dan yang lebih membuat kami shock adalah gadis itu hamil bersamaan dengan istrinya yang hamil. Kepala kami mau pecah rasanya memikirkan itu semua. Belum lagi permintaan Eko yang meminta mahar begitu besar. Memang, sih, uang segitu bagi seorang pengusaha tidak ada apa-apanya. Tapi yang namanya pengusaha itu, harus memutarkan uang modal agar menghasilkan yang lebih banyak lagi. Kembali ke masalah Eko dan juga anak Bapak. Semalam Eko datang pulang ke rumah menangis meminta ampun mohon maaf kepada kami dan meminta kami untuk melamar anak Bapak dengan mahar perhiasan 20 gram dan juga uang tunai 50 juta. Kami kaget karena istrinya Eko pun sedang hamil dan kami sedan

    Last Updated : 2023-08-01
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 135. Tidak sopan.

    POV OCHA ***[Sayang. Aku merindukanmu. Bagaimana semalam? Kamu puas, kan?] Kubaca pesan yang masuk dari nomor inisial Diki. Siapakah dia? Kenapa dia mengirim pesan pada A' Eko? Mesra banget, tapi kalau dilihat dari namanya, dia ini laki-laki. Membaca pesan ini, rasanya kepala dan hatiku tiba-tiba sakit sekali. Padahal, kami masih pengantin baru. Tiga bulan usia pernikahan kami dan aku sedang hamil kurang lebih tujuh bulan. Apakah A' Eko selingkuh? Tapi, rasanya tidak mungkin, karena ini juga nama laki-laki. Atau, Lisa lagi? Aku harus menanyakannya pada A' Eko. Tapi, kalau aku tanya, apa dia tidak akan marah, ya, aku membuka ponsel tanpa seizinnya?[Sayang. Kok, cuma dibaca doang? Bales, dong? Emang kamu nggak rindu sama aku?] katanya lagi. Duh! Siapa, ya, dia? Apa aku balas aja? Tapi, kalau aku balas, nanti A' Eko marah. Lebih baik aku tanyakan saja. A' Eko ada di halaman belakang sedang memberi makan ikan-ikannya.“Ini ada WhatsApp dari Diki. Maaf, tadi kebuka. Soalnya nggak senga

    Last Updated : 2023-08-05
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 136. Curiga.

    POV OCHA. ***“Iya. Maaf, Teh. Soalnya hawa di kamar panas banget. Jadi aku pakai baju kayak gini. Pas aku keluar, nggak sengaja ada A' Eko. Nggak apa-apa, kan, kalau aku pakai baju kayak gini? A' Eko, jangan pikiran yang macem-macem, loh!” jawab Rara mengalihkan pandangannya ke arah A' Eko.“Iya ... iya. Nggak, kok! Nggak apa-apa. Yang penting, jangan pas keluar rumah. Kalau di dalam rumah, kan, cuma ada aku sama Teteh kamu. Jadi nggak apa. Lagian, kita, kan, sudah menjadi saudara. Kalau sampai ke luar rumah, gak enak di luar dilihat orang komplek. Lagi pula, apa kata orang kalau sepupu istriku berpakaian seperti itu. Aa juga nggak suka kalau dilihat banyak orang,” jawab A' Eko. Dia terlihat salah tingkah, tapi apa yang dikatakan A' Eko itu memang benar adanya. Orang di sini sungguh memalukan. Awas aja kalau dia sampai pakai baju begitu ke luar rumah. Bakalan aku bejek-bejek dia dan aku pulangkan saja ke kampungnya.“Iya, Aa. Nggak bakalan, kok, aku keluar rumah pakai baju kayak g

    Last Updated : 2023-08-07

Latest chapter

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 185. Kebenaran map merah. End.

    POV Lisa. ***“Ibu, aku ada di mana? Di mana Via da Bapak?” tanyaku pada ibu yang sedang mengaji di sampingkuAku pindai ruangan ini dan sekarang aku paham aku ada di mana seingatku memang aku pingsan rupanya aku dirawat di sini.“Alhamdulillah ... Nak, kamu sudah sadar. Bapak ada di luar. Via juga ada di luar sama Mbok. Alhamdulillah sadar, Ibu senang sekali. Kamu pingsan terlalu lama Lisa, sampai membuat Ibu khawatir. Jangan tinggalkan Ibu, ya, Nak, kita hadapi ini sama-sama kalau kamu sakit begini Ibu juga ikut sakit. Kalau kamu lemah, Ibu lemah tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kalau kamu kuat menghadapi, Ibu akan jauh lebih kuat lagi. Lisa, maafkan Ibu. Sungguh maafkan Ibu selama ini tidak jadi orang tua yang perhatian padamu sampai-sampai masalah seperti ini harus kamu telan sendiri. Ayo, Sayang, bangkit anak Ibu yang cantik anak ibu yang kuat. Tetaplah bersama Ibu, tetaplah menjadi kebanggaan Ibu yang tidak pernah takut apa pun di luar sana. Ibu akan selalu ada di sampingmu sam

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 184. Kenyataan pahit.

    POV Lisa. ***“Ibu, nggak usah kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Kalaupun orang tuanya teh Ocha mau mengatakan sesuatu ya, biarkan saja dulu berbicara setelah selesai berbicara baru Ibu menyangkalnya tidak begini. Namanya nggak sopan,” kataku.“Mungkin ini akan terdengar aneh, tapi kami harus mengungkapkan kebenarannya. Neng Lisa maafkan Ibu selama ini menyembunyikan padahal sebenarnya awal dari kedatangan kami ke sini ingin memberitahukan kebenaran ini pada Neng Lisa, tapi yang ada banyak sekali kendala-kendalanya dan mungkin hari ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami untuk mengatakan sejujurnya. Perlu Neng Lisa dan keluarga tahu bahwa Ocha benar-benar istrinya ke dua Eko. Sedangkan Rara istri ketiganya Eko jelas,” bapaknya Teh Ocha.Ibuku jangan ditanya beliau langsung ambruk jatuh ke lantai,meski tidak pingsan, tapi aku yakin hatinya hancur mendengar kejujuran ini semua.“Kenapa begini? Kenapa rumah tangga anakku jadi begini sakit sekali aku mendengarnya. A

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 183. Kejutan lagi.

    POV Lisa. *** “Lapor sana, lapor cepetan aku tidak akan pernah takut! Asal kamu tahu saja ya, perempuan murahan, pezina macam kamu bisa dipenjara. Perselingkuhan yang kamu lakukan dengan Eko bisa kena pasal dan kamu akan membusuk di penjara bersama Eko! Paham kamu?!” teriak ibuku tepat di depan wajahnya Rara sampai dia mundur matanya dan wajahnya merah aku tahu Rara ketakutan. “Jangan sok tahu Ibu tua. Aku dan A Eko itu melakukannya atas dasar suka dan sama suka, jadi tidak ada yang bisa memisahkan kami dan begitu dengan kamu tidak akan pernah bisa memenjarakan kami,” jawab Rara. “Dasar perempuan bodoh! Selain bodoh kamu juga norak. Perselingkuhan zaman sekarang bisa dipenjarakan. Oh, ya, aku baru tahu kalau ternyata seleranya Eko rendahan begini. Lihat besan selingkuhannya Eko bahkan tidak lebih baik daripada Lisa. Udik sudah seperti jemuran jalan nggak jelas begitu. Pokoknya aku mau Eko dan Lisa pisah,” ucap ibuku. “Terserah kamu saja Besan yang penting aku juga tetap pada pendi

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 182. Perang dunia ke-3.

    POV Lisa. **** “Bahkan perempuan yang duduk di seberang Ibu yang diperkenalkan sebagai saudara itu adalah maduku,” kataku lagi. Perih sekali aku harus mengatakan jujur kepada kedua orang tuaku, tapi di sisi lain aku plong karena merasa berhasil mengeluarkan racun yang ada di dalam dadaku. “Apa!” teriak ibuku. “Be—san ... ini masuknya gimana, ya, tolong jelaskan pada kami!” bentak bapak. “Tidak ... ini pasti Lisa dan Besan sedang ngeprank kan, bentar lagi kan Ibu mau ulang tahun jadi pasti kalian bikin surprise kan?” kata ibuku sepertinya beliau memang belum bisa menerima kenyataan ini, tapi air mata sudah membasahi pipinya. “Tenang dulu Bu, kita minta penjelasan mengenai ini dari Besan dan juga Lisa,” sahut Bapak seraya mengusap bahu ibu. “Bapak, tahu ‘kan kalau mereka biasanya memang suka bikin kejutan begini. Bikin hati orang tua cemas ujung-ujungnya nge-prank seperti yang sering kita lihat di YouTube itu loh, Pak dan ujung-ujungnya kita dapat hadiah. Iya, kan, Lisa?” kata i

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 181. Jujur.

    POV Lisa.****“Iya, Besan memang aku yang melarang Lisa untuk memberitahukannya pada kalian karena kami pikir bisa menyelesaikannya. Kasihan kalian juga kan, kalau terbebani dengan masalah anakku. Sudah kukatakan tadi bahwa anakku di sini posisinya bersalah Aku malu jika harus memberitahukan padamu. Aku juga yang mewanti-wanti Lisa agar tidak memberitahukan bukan kami tidak menghargai Besan, tapi sebenarnya malu," jawab ibu mertua aku beliau pasang muka sesedih mungkin.Bapak menatapku meminta penjelasan. Aku mengangguk saja karena memang aku tidak perlu menjelaskan apa-apa. Biarkan saja Ibu mendramatisir apa yang terjadi itu tidak akan pernah merubah keputusanku nantinya jadi aku bebaskan saja Ibu mengarang cerita.“Tapi, ya, enggak boleh gitu juga lah besan. Kita ini kan, keluarga jadi mau sekecil apa pun permasalahan kita harus berdiskusi apalagi ini sampai di penjara loh, si Eko dan sampai dihajar bahkan kritis begitu. Kita bisa menuntut yang menghajar Eko jangan mau kita diinjak

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 180. Syok!

    POV Lisa. ***“Ibu sama Bapak cuma berdua aja si Via nggak nangis kan, Bu," tanyaku mengalihkan pembicaraan. Aku muak mendengar ucapan manis mertuaku yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.“Eggak ... tadi sih, sama Mbok lagi mainan boneka. Happy kok, Ibu sama Bapak ke sini juga nggak sendiri sama saudara besan loh, tadi ketemu di depan rumah si Lisa. karena mereka kaget Eko ada di rumah sakit ya, sudah akhirnya kami ajak ke sini," jawab ibuku. Sementara Salsa dan mertuaku terlihat kaget aku pun sebenarnya iya, tapi mencoba bersikap biasa saja. Saudara yang dimaksud orang tuaku pasti itu Teh Ocha dan kedua orang tuanya kalau begitu moment ini sungguh sangat istimewa. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Saatnya aku membongkar kebusukan mertua dan suamiku di depan orang tuaku.“Saudara yang mana besan? “tanya mertuaku sok tidak tahu. Padahal dari matanya jelas terbaca beliau sangat panik.“Si Ocha sama orang tuanya tapi tadi lagi izin ke toilet katanya kebelet. Oh, ya, Eko sakit apa

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 179. Kedatangan orang tuaku.

    POV Lisa. ***Aku benar-benar tidak menduga bahwa dia otaknya konslet bahkan lebih konslet dari Teh ocha. Ya, Tuhan beginikah selera suamiku? Selera seorang berpendidikan tinggi sungguh turun derajat sekali karena sewaktu dulu kuliah Mas Eko itu termasuk lelaki yang benar-benar pemilih kualitas perempuan giliran selingkuh kok, sama remahan rengginang begini. Astagfirullah dan itu menjadi sainganku kalau diladenin mungkin sampai lebaran monyet tidak akan berhenti. Ya, lebih baik aku diam saja malas ngeladenin orang-orang yang otaknya lebih konslet daripada Teh Ocha.“Diamkan kamu nggak usah balas ucapanku. Makanya kalau mau ngomong itu ngaca dulu kamu itu siapa? Ih ... malas banget meskipun kata Eko kamu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, tapi kalau soal yang lain contohnya soal ranjang A Eko selalu memujiku bawa aku adalah yang terbaik,” kata Rara seraya mengibaskan rambut pirangnya.Astaghfirullahaladzim aku mimpi apa ya, bisa berhadapan dengan pelakor model begini. S

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 178. Konslet.

    POV Lisa. ***“Puas kamu, Lisa, udah buat anak Ibu begini. Pokoknya kamu harus mempertanggungjawabkan semuanya. Lihatlah sekarang Eko kritis. Ibu benar-benar kecewa sama kamu," ucap mertuaku begitu melihat kedatanganku. Untung saja Via tidak aku ajak karena situasi di sini sangat tidak kondusif. Mertuaku bahkan berusaha menyerangku.“Puas banget tuh, aku kira datang ke sini Mas Eko tinggal nama ternyata masih ada orangnya, ya, meskipun dalam keadaan kritis," jawabku pasti mereka semua tidak akan pernah menyangka bahwa aku akan menjawab seperti itu bahkan orang-orang sampai melongo.“Apa kamu bilang, dasar ya, kamu itu istri nggak tahu diri suami sekarat malah Alhamdulillah, benar-benar ya kamu kurang seons otaknya pantas aja dia pergi ninggalin kamu lihatlah, Bu, menantu yang Ibu bangga-banggakan ternyata begitu kan? Licik dan jahat. Bahkan dia mendoakan suaminya meninggal," sahut Rara. Aku hanya tertawa saja mendengarkan ocehannya. Terserah mau ngomong apa aku tak peduli.“Teteh kay

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 177. Kritis?

    POV Lisa. *** “Ya, mau bagaimana lagi Ibu juga khawatir, tapi kalau kita pergi malam ini lebih mengkhawatirkan keselamatan kita. Duh, tiba-tiba kepala Inu jadi pusing begini memikirkan sesuatu yang terjadi semuanya secara tiba-tiba,” keluh mertuaku. “Ayo, Mbok kita pergi dari sini aku nggak mau lagi mendengarkan perdebatan mereka!" ajakku pada Mbok, lalu kumatikan lampu agar mereka benar-benar pulang. “Tuh, kan, lampunya mati lagi, Bu. Sudahlah Ayo, kita pulang!" teriak Salsa. Sampai kamar aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Sejujurnya aku sedikit khawatir pada Mas Eko. Pasti sakit maag-nya kambuh lagi sampai dia dibawa ke rumah sakit begitu. Mas Eko itu orangnya milih-milih soal makanan sedangkan di penjara pasti makan seadanya dan Mas Eko nggak mau makan itu sebabnya dia sakit. “Apakah besok Ibu akan jenguk pak Eko?" tanya Mbok Wati. Aku menggeleng saja belum tahu apa yang akan aku lakukan besok. “Mbok, jadi curiga jangan-jangan Bapak dipenjara digebukin sama na

DMCA.com Protection Status