Bab 47 AIL GNJaehyung datang ke pesta ulang tahun sepupunya yang ternyata pria itu adalah Tae Min kekasih Vanesha. Jaehyung dan Tae Min sangat dekat sedari kecil sampai sekarang. Sepupunya itu juga selalu menceritakan tentang sosok kekasihnya pada Jaehyung. Namun, Jaehyung tak pernah tahu kalau gadis itu adalah wanita yang yang sama yang dia cintai."Sayaaaaannng." Vanesha memeluk Tae Min dari belakang."Sayang, kau datang juga rupanya. Wah, kau sangat cantik," puji Tae Min pada kekasihnya itu.Nyonya Han Na dan suaminya juga menyambut kehadiran Vanesha. Mereka memeluk wanita itu bergantian. "Menantuku ini cantik sekali. Kau besok harus ikut Ibu," ucapnya Nyonya Han Na."Ikut ke mana, Bu?" tanya Vanesha dengan melayangkan senyum hangatnya."Kita akan berbelanja. Aku pastikan aku akan memenuhi satu lemari mu," ucap wanita tersebut yang menunjukkan garis kerutan di sudut matanya tetapi masih sangat cantik."Jangan, Bu, jangan lakukan itu. Aku tak akan mau jika seperti itu. Aku hanya m
Bab 48 AIL GNBagai tersengat petir di siang hari, Jaehyung langsung mematung kala melihat Tae Min memberi kecupan di bibir Vanesha. Tangan yang sudah berada di saku celana untuk mengambil dan menyerahkan gelang milik Vanesha kembali tertahan."Jae, sini!" seru Tae Min saat melihat kehadiran Jaehyung. Dia memanggilnya untuk mendekat."Ini Vanesha, dia gadisku cintaku segalanya untukku. Dia kekasihku," ucap Tae Min memperkenalkan Vanesha sebagai kekasihnya yang selalu ia ceritakan selama ini. Pria itu juga selalu mencium rambut dan kepala bagian samping kiri Vanesha. Sesekali Tae Min juga memeluk Vanesha dari samping. Dia sangat bangga dan bahagia karena memiliki Vanesha."Jae, kenapa kau diam? Kenalkan ini kekasihku, Vanesha!" seru Tae Min."Oh iya, halo Vanesha! Namaku Jaehyung," ucap Jaehyung mengulurkan tangannya.Vanesha menjabat tangan Jaehyung sekilas, seraya menyebutkan namanya. Mereka seperti dua orang yang baru saja saling bertemu."Sayang, apa kau ingat pria yang menuduhmu m
Bab 49 AIL GN"Jae, tunggu!" seru Tae Min berusaha menahan Jaehyung.Pria itu menghampiri Alexandra dan meraih tas kecil miliknya gadis itu untuk mencari kunci mobil. Lalu pergi keluar dari ruangan tempat pesta ulang tahun Tae Min berlangsung. Vanesha hanya bisa diam dan tak tahu apa yang harus dia lakukan kala pria itu pergi.Meskipun Nyonya Han Na melihat Jaehyung dengan bingung, dia tetap meminta Tae Min untuk melanjutkan pesta. Apalagi putranya sudah mempersiapkan hal penting dan istimewa untuk melamar Vanesha.Di atas panggung Tae Min membawa Vanesha naik ke sana. Di hadapan para pengunjung dia berlutut dan mengarahkan kotak beludru biru berbentuk simbol hati. Di dalamnya ada sepasang cincin berlian yang sangat cantik.Vanesha menerima lamaran Tae Min untuk menjadi tunangannya. Pesta pernikahan akan segera diselenggarakan lima bulan dari acara ulang tahun Tae Min karena ayahnya Tae Min akan menjalani pengobatan karena penyakit kebocoran jantung yang diderita Tuan Kim. Sehingga Ny
Bab 50 AIL GNKeesokan harinya, Vanesha mengetahui Jaehyung mengalami kecelakaan dari Tae Min. Namun, wanita hanya diam dan berusaha untuk tak peduli. Saat Tae Min mengajaknya menemui Jaehyung di rumah sakit, Vanesha menghindar.Lagipula ada hal yang harus Vanesha lakukan yaitu mengurus surat pindah tugasnya di negara tersebut. Dia memberi kejutan pada Tae Min mengenai surat tugasnya. Akhirnya, pria itu menemani kekasihnya untuk mencari apartemen. "Kenapa kau tak bilang padaku?" tanya Tae Min."Kejutan!" "Lalu, di mana kau akan tinggal?" tanya pria itu."Aku sudah mendapatkan apartemen yang kosong, kok. Dan cocok untukku lalu uang sewa nya juga pas di kantong.""Nez Sayang, kau kan bisa tinggal di rumahku. Atau bagaimana kalau ku sewakan tempat yang layak, apartemen yang nyaman untuk kita tempati nanti?" tanya Tae Min memberi penawaran."Tempat yang layak? Maksudmu yang mewah, begitu kan?" Tae Min tahu kalau barusan dia menyinggung Vanesha
Bab 51 AIL GNVanesha menatap dirinya di cermin sebelum dia bergegas menuju ke rumah sakit. Tae Min sudah menjemputnya di depan apartemen. “Ada apa denganmu? Apa kau sakit, Sayang?” tanya Tae Min yang tampak khawatir.“Tidak apa-apa, sepertinya darah rendahku mulai kambuh.”“Kita cek ke dokter sekarang!”“Sayang, aku bekerja di rumah sakit. Aku akan memeriksa diriku pada Dokter Jung.”“Oh iya kau benar juga, aku temani mu sekarang.”“Sayang, hari ini kau akan bertemu Nona Ma Ri. Bukankah dia klien yang penting untuk ayahmu?” tanya Vanesha.“Hmmm, kau betul juga. Tapi aku lebih menemanimu sekarang.”“Jangan egois! Kau sudah janji untuk mengembangkan perusahaan ayahmu. Pergilah temui nona itu asal jangan sampai kau jatuh cinta padanya!” ancam Vanesha dengan lirikan tajam.“Hanya kau yang selalu ada di hatiku dan yang paling cantik. Gadis lain tak akan mampu membuatku berpaling darimu,” ucap Tae Min menyentuh dagu Vanesha dan memberi kecupa
Bab 52 AIL GNDi dalam ruangan Dokter Jung, Vanesha masih menangis seraya meremas perutnya.“Kau dan pacarmu pasti sudah dewasa dan bisa berpikir jernih. Katakan semuanya pada kekasihmu! Atau perlu aku yang mengatakannya bahkan bilang pada ibumu dan Nathan tentang hal ini, hah?” Dokter Jung tampak kesal seraya berkacak pinggang.“Tapi, Dokter Jung—”“Vanesha! Suamiku meninggalkan ku karena aku tak bisa memberinya keturunan! Tuhan pasti sangat menyayangimu sampai Dia memberikanmu anak cantik di dalam rahimmu itu. Kenapa kau sampai berpikir akan menggugurkannya? Kenapa?” Dokter Jung mencengkeram bahu Vanesha sambil menangis. Kedua wanita itu lalu berpelukan meluapkan kesedihan masing-masing kala itu.****Sore hari menjelang, Vanesha masih merenung saat sedang menyiapkan obat-obatan untuk Jaehyung. Menurut perkiraan dokter dalam tiga hari ke depan Jaehyung sudah boleh pulang.“Hei, kau mau sun
Bab 53 AIL GNSeminggu berlalu, Jaehyung sudah beraktifitas kembali. Dia memutuskan untuk keluar dari kesatuan militernya dan memilih menerima pinangan Tuan Kim untuk membantu Tae Min dalam mengurus perusahaan.Jaehyung juga berusaha melupakan Vanesha meskipun rasanya sulit. Hari itu, Alexandra datang untuk mengajaknya makan malam. Gadis itu sudah menyukai Jaehyung sejak pertama kali bertemu. Malam itu, Alexandra akan memberanikan diri menyatakan cinta lebih dulu pada pria pujaannya itu.Alexandra mengajak Jaehyung ke sebuah Restoran Flower Rooftop Lounge. Restoran tersebut menawarkan atmosfer santai dan romantis. Cocok dijadikan tempat bagi pasangan muda untuk bersantai. Tempat ini dikelola oleh aktor ternama kesukaan Alexandra, Park Hyung Soo. Aktor itu sendiri yang memilih dekorasi untuk Flower Rooftop Lounge. Fans aktor yang satu ini sudah pasti ingin mengunjungi tempat nongkrong tersebut. Restoran tersebut memiliki jam operasi di malam hari. Di tempat itu, para pengunjung juga
Bab 54 AIL GNAkhirnya perawatan Jane dan Vanesha di salon kecantikan itu pun selesai. Keduanya lalu melanjutkan makan siang di sebuah restoran pizza yang dekat dengan salon dan spa tadi."Ah, aku kenapa sangat merindukan Nathan, ya?" gumam Jane.Dia melihat sepasang muda mudi yang sedang memadu kasih tak jauh dari tempatnya duduk."Astaga, kau setiap hari bertemu bahkan setiap jam selalu melakukan video call masih saja rindu? Dasar bucin tingkat dewa," cibir Vanesha."Biar saja, huh! Oh iya ya, kira-kira bachelor party yang diadakan Nathan dan Tae Min serta lainnya akan seperti apa ya nanti malam?" tanya Jane penasaran."Mana aku tahu, tanya saja sendiri!""Iya juga ya, sebaiknya aku tanya sendiri. Bagaimana kalau aku menghubungi kekasih mu itu," ucap Jane yang mulai mencoba menghubungi Tae Min."Tak ada jawaban, Nez, bagaimana kalau kau saja yang hubungi Tae Min," pinta Jane."Astaga, baiklah kalau begitu." Vanesha lalu menghubungi Tae Min dari ponselnya dan nihil sama saja tidak ad
Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"
Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a
Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa
Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y
Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y
Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n
Bab 150 AIL GNVanesha menitipkan Jimin dan Min Ju pada Nyonya Giselle. Mereka tinggal di rumah Nathan dan Jane untuk sementara sampai Vanesha dan Jaehyung pulang."Semoga operasi Yoo Na berhasil. Ibu muak melihat ia seperti benalu di keluarga kalian," ucap ibunya Vanesha."Jangankan ibu, apalagi aku." Vanesha terkekeh. "Yakinlah, Nez, cinta Jaehyung pasti masih sangat besar untuk mu dan juga untuk anak-anak. Seorang Yoo Na tidak akan bisa mengambilnya darimu. Kau harus selalu mempertahankan dia," ujar wanita paruh baya itu."Tentu, Bu. Tentu saja aku tak akan melepaskan Jaehyung begitu saja. Sampai bertaruh nyawa sekali pun aku rela," kata Vanesha dengan tekad yang bulat.Vanesha lalu pamit setelah memberi kecupan di kening anak-anaknya. Jane langsung mengalihkan perhatian Jimin dan Min Ju agar tidak melihat kepergian Jaehyung dan Vanesha. Selepas itu, Jaehyung menjemput Yoo Na di apartemen. Ketiganya segera menuju ke bandara untuk lepas landas ke Kanada.***Sampai di Kanada, seora
Bab 149 AIL GNMakan malam hari itu, Vanesha maish berkutat dengan ayam panggang di dapur dibantu oleh Jaehyung. Sementara Jimin yang mulai pulih tapi masih belum bisa berbicara, berada di hadapan Yoo Na bersama Min Ju."Apa kalian lihat-lihat?" Yoo Na menatap tajam seraya menyeringai.Di tangan Yoo Na tergenggam pisau makan yang dia arahkan ke anak-anak Vanesha dan Jaehyung. Rasanya dia ingin merobek wajah imut mereka satu persatu. Jimin tercekat dan mulai ketakutan. Ia mendekat pada Min Ju yang juga ketakutan dan menangis."Ada apa ini?" Jaehyung bergegas seraya membawakan ayam panggang yang masih panas.Vanesha juga mengikuti di belakang suami. Lalu meraih Min Ju dari kursi makan bayi. Jimin menunjuk ke arah Yoo Na."Ada apa, Nak? Apa Tante Yoo Na nakal pada kalian?" Vanesha menatap tajam pada Yoo Na."Aku rasa mereka salah paham saat aku meraih pisau yang jatuh ini di lantai tadi," sahut Yoo Na beralasan palsu membela diri."Sudah sudah hentikan! Ayo, kita makan dulu!" ajak Jaehyu
Bab 148 AIL GNMendadak kemudian, Yoo Na dibawa ke rumah sakit karena demam tinggi. Ia baru bisa keluar dari rumah sakit setelah rawat inap selama seminggu. Namun, kesembuhannya itu membawa berita lain yang begitu membuatnya takut. Dokter Steve yang merawatnya, mengajaknya bicara secara empat mata sedangkan Jaehyung dan Vanesha yang menemani menunggu di luar."Apa keluargamu tidak ikut?" tanya Dokter Steve."Aku tak punya keluarga, hanya suamiku yang menunggu di luar," jawab Yoo Na berbohong. Dokter Steve lalu duduk berhadapan dengan Yoo Na. Tersirat raut wajahnya yang tampak sangat serius kala itu."Kenapa harus bicara berdua begini, Dok?" tanya Yoo Na heran."Ya, sebaiknya aku bicara empat mata dulu denganmu. Karena ada hal penting yang ingin kusampaikan pada Anda yang sepertinya harus disampaikan secara langsung tanpa perantara," jelas sangat Dokter berucap."Sampai harus dirahasiakan segala pada keluargaku juga?""Mungkin ini yang terbaik. Dengan begini, saya hanya ingin membuat