Bab 39 AIL GN
Nathan melirik gadis di sampingnya seraya berusaha menahan tawanya. Pintu lift terbuka, keduanya keluar dan menuju parkiran mobil."Kita mau kema-- " Ucapan Jane terhenti kala pria itu menoleh dengan tatapan tajam.“Kenapa sih melihatku seperti itu?” tanya Jane.“Hahaha, aku hanya bercanda. Aku tahu kau lapar dan tak suka dengan makanan tadi. Ayo, kita makan pasta!” ajak Nathan.“Yeay, terima kasih, sayang.”Jane dan Nathan lalu tertawa saat memasuki mobil sedan warna putih. Kemudian, pria itu melajukan kendaraannya menuju sebuah restoran kecil tempat favoritnya. Sepanjang perjalanan Jane selalu saja meracau mengeluarkan candaan dari bibir tipis gadis tersebut. Nathan berpura-pura menanggapi karena dia tak ingin merusak suasana hati lawan jenis di sampingnya itu.Mereka sampai di sebuah restoran kecil yang terlihat asri bernuansa alam. Banyak tanaman dalam pot menggantung menyambut mereka ketika meBab 40 AIL GNMalam itu, Nathan membawa Jane untuk makan malam bersama dengan Vanesha dan ibunya. Pria itu juga akan merencanakan pernikahan setelah siang tadi dia melamar kekasihnya di aula rumah sakit. Vanesha dan para suster lain memegang setangkai mawar dan balon bertuliskan “Will You Marry Me” yang dihiasi balon kecil lainnya. Sudah dapat dipastikan, Jane langsung menjawab iya dengan penuh keyakinan.Nathan mengajak Jane untuk makan malam di rumahnya. Vanesha yang akan memasak Fettuccine Alfredo. Makanan tersebut adalah sebuah hidangan pasta Italia yang terbuat dari fettuccine yang dicampur dengan mentega dan keju parmesan. Saat keju mencair, bahan tersebut kemudian dijadikan saus yang dicampur dengan pasta tersebut.Vanesha dan ibunya sangat menyukai makanan khas Italia. Jane dan Nathan bahkan mengagumi cita rasa yang dihasilkan dari masakan Vanesha yang terasa lezat. Selama membantu ibunya di dapur, wanita cantik itu jadi menyukai dan makin semangat belajar memasak. Sayangnya,
Bab 41 AIL GNJaehyung lalu masuk ke ruangan berukuran 5 x 5 meter. Ada dua sofa dan satu meja. Di atas meja itu sudah ada beberapa buku majalah dan surat kabar yang disediakan. Di sudut ruangan ada kotak kaca yang terpampang banyak penghargaan. Jaehyung merebahkan bokongnya lalu meraih salah satu surat kabar.Seorang wanita tak sengaja melintas. Pintu ruangan tempat Jaehyung berada kebetulan masih terbuka. Wanita itu memperhatikan pria tampan dalam ruangan itu dengan saksama. "Dia terlihat tampan," gumam wanita bernama Alexandra Smith yang tersenyum sendiri saat itu.Rambut pirang bergelombang itu diikat ke belakang yang di bagian tengahnya diberi aksesoris pita. Alexandra juga bersenandung dengan gembira seolah tak ada beban dalam hatinya. Namun, gadis itu sadar saat merasa ada yang sedang mengawasi. Ia menoleh pada belakangnya dan mendapati Yoo Ra berdiri di sana.“Kau pasti Alexandra, pegawai baru di sini?” tanya Yoo Ra.“Astaga, kau mengejutkan aku Noona. Halo namaku Alexandra,”
Bab 42 AIL GNWajah Jaehyung mulai mendekat. Tae Min segera menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Pria itu takut jika Jaehyung akan nekat menciumnya di muka umum seperti itu. Jaehyung lantas menurunkan kedua tangan Tae Min dari bibirnya dengan tangan kanannya. Sementara tangan kiri Jaehyung mulai berpindah ke pipi Tae Min. Kini, tangan Jaehyung memajukan wajah Tae Min mendekat ke arahnya. Para gadis saling bertatapan dan menahan napas. Keduanya juga sampai menutup wajah. Detak jantung Yoo Ra dan Alexandra sampai berdetak lebih kencang. Jantung mereka terasa melompat keluar dari rongga dadanya kala para pria tampan itu makin mendekat. Kedua hidung mereka sudah bertemu. "Ffuuuahhh! Hahaha kau pikir aku akan menciummu apa?" ledek Jaehyung yang berhasil membuat Tae Min merasa takut."Cih, ku pikir gosip itu benar kalau kau penyuka laki-laki," sahut Tae Min. "Enak saja, aku masih normal tau!" Para gadis di belakang kedua pria itu akhirnya bisa bernapas lega setelah mendapati kedua p
Bab 43 AIL GNAlexandra kembali ke hadapan Jaehyung. "Ini minuman Anda," ucap Alexandra yang menyerahkan susu coklat itu pada Jaehyung. Jaehyung menerimanya dan langsung meminum air dalam gelas tersebut."Ffuuaahh! Apa ini?"Semburan susu cokelat itu tepat mendarat di wajah Alexanda karena Jaehyung tak sengaja."Astaga, bisa sopan, kan?" Alexandra masih mencoba menahan emosinya."Maaf aku tak sengaja." Jaehyung meminta tisu pada wanita yang duduk di sebelahnya. Dia mengusap wajah Alexandra kemudian."Aku kan minta kopi, bukan susu. Kenapa kau beri aku ini?" tanya Jaehyung dengan suara mulai meninggi."Iya, maaf. Aku salah beli.""Ya udah sana kau beli lagi!""Uangnya pas. Lagipula asal kau tau ya, harga kopi kafe itu sangat mahal. Dan uang yang kau berikan hanya cukup untuk membeli susu coklat," ucap Alexandra yang mencoba berbohong."Hmmm, tapi kenapa kau tak bilang. Atau setidaknya kau bisa memakai uang mu dulu," ucap Jaehyung."Ya maaf, tas aku kan ada di sini. Ya sudah kalau kau
Bab 44 AIL GNTak lama kemudian Tae Min dan Yoo Ra masuk ke ruang audisi. "Tuan Tae Min, apa dia model yang kau rekomendasikan ke padaku?" tanya Ma Ri."Betul, tidakkah dia sempurna?" sahut Tae Min seraya melirik ke arah Jaehyung dan tersenyum menahan tawa.Hyung Soo berbisik di samping Nona Ma Ri."Dia pasti model amatiran, ya?" tanyanya."Hmmm sepertinya begitu, tapi aku suka kepolosan wajahnya, dan bentuk tubuhnya sepertinya bagus," ucap Nona Ma Ri.Jaehyung langsung pergi dari hadapan Nona Ma Ri dan Hyung Soo dia melangkah menuju Tae Min."Ayo, kita pulang!""Eh, kau ini bagaimana sih? Ini kan tujuan ayah untuk menjadikanmu model di sini, ayah meminta kau bekerja tau, Jae!" "Tapi aku tak mau," ucap Jaehyung."Ayolah, Jae, tolong bantu ayahku untuk mengembangkan perusahaannya. Kau pasti akan menurut pada permintaan ayah dan ibu, kan?" tanya Tae Min dengan tatapan penuh harap.Jaehyung lantas menghela napas panjang. Lalu, ia kembali berjalan menuju ke hadapan para juri seraya memb
Bab 45 AIL GNDua bulan berlalu Jaehyung sudah menetap dan bertugas di kota asalnya Flower Sun. Pria itu masih memandangi gelang rantai berliontin bulan di tangannya saat malam hari di beranda apartemennya. Gelang milik Vanesha yang tertinggal saat mereka bersama di malam panas waktu itu. Pria itu tak bisa melupakan sosok wanita yang pertama mencuri hatinya."Bagaimana ya caranya aku bisa mencarimu, Nez?" gumam pria itu.Jaehyung masuk ke dalam kamar apartemennya lalu menutup jendela besar di beranda tersebut. Pria itu membaringkan tubuhnya di atas ranjang miliknya seraya memandangi gelang di tangannya sampai terlelap di pukul lima sore itu.Pukul tujuh malam, seseorang menekan tombol bel di pintu apartemennya. Dering bel pintu itu terus berbunyi sampai akhirnya memaksa Jaehyung untuk bangkit. Pria itu menyeret kaki dari atas kasurnya. Dengan mata masih setengah terpejam, Jaehyung berjalan sempoyongan menuju arah pintu utama apartemennya. Pintu itu terletak berlawanan dengan letak ran
Bab 46 AIL GN"Sini kunci mobilnya, biar aku yang bawa!" pinta Jaehyung. "Tapi, itu mobilku bukan mobil kantor. Aku tak suka ada orang lain yang mengendalikan mobilku," protes Alexandra."Tapi aku juga tak suka jika harus menjadi penumpang yang kendaraannya dikendarai seorang wanita!" Jaehyung menjawab lebih tegas."Oke, baiklah." Alexandra mengalah dan merogoh kunci mobil Kia Picanto dari dalam tas kecil miliknya. Dia menyerahkannya pada Jaehyung.Keduanya melangkah keluar dari apartemen di lantai dua puluh itu. Mereka menuju area parkir. Sebuah sedan berwarna merah berbunyi sensor mobilnya kala Jaehyung menekan tombol pelacak pada kunci mobil di tangannya."Astaga, ini mobilmu?" tanya Jaehyung."Iya, memangnya kenapa? Kau sendiri mana mobilmu?" tanya Alexandra."Ada di bengkel, makanya Tae Min menyuruh orang untuk menjemput ku. Tapi yang aku heran kenapa orang itu harus kau?" keluh Jaehyung. "Kejutan! Selamat Anda mendapatkan saya untuk menjadi sopir Anda malam ini!" seru Alexandr
Bab 47 AIL GNJaehyung datang ke pesta ulang tahun sepupunya yang ternyata pria itu adalah Tae Min kekasih Vanesha. Jaehyung dan Tae Min sangat dekat sedari kecil sampai sekarang. Sepupunya itu juga selalu menceritakan tentang sosok kekasihnya pada Jaehyung. Namun, Jaehyung tak pernah tahu kalau gadis itu adalah wanita yang yang sama yang dia cintai."Sayaaaaannng." Vanesha memeluk Tae Min dari belakang."Sayang, kau datang juga rupanya. Wah, kau sangat cantik," puji Tae Min pada kekasihnya itu.Nyonya Han Na dan suaminya juga menyambut kehadiran Vanesha. Mereka memeluk wanita itu bergantian. "Menantuku ini cantik sekali. Kau besok harus ikut Ibu," ucapnya Nyonya Han Na."Ikut ke mana, Bu?" tanya Vanesha dengan melayangkan senyum hangatnya."Kita akan berbelanja. Aku pastikan aku akan memenuhi satu lemari mu," ucap wanita tersebut yang menunjukkan garis kerutan di sudut matanya tetapi masih sangat cantik."Jangan, Bu, jangan lakukan itu. Aku tak akan mau jika seperti itu. Aku hanya m