Beranda / Thriller / AURORA / Episode 34.

Share

Episode 34.

Penulis: xynaerylynix
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-24 15:01:24

Jake hanya menyengir.

“Aku hampir frustrasi karena mencari kalian!” keluh Jake seraya memberi kode kepada kami, aku dan Aquilla, untuk segera masuk ke dalam mobil. “Karena aku yang menyetir mobil, aku jadi tidak bisa fokus mencari kalian melalui hubungan darah.”

Aku menunggu Aquilla untuk menaiki mobil terlebih dahulu karena dia yang paling dekat dengan pintu mobil. “Kau mendapatkan mobil yang bagus.”

“Bagaimana hasil pengamatanmu?” tanya Aquilla ketika ia sudah duduk tenang dan memandangiku yang baru saja masuk ke dalam mobil, “Kita baru berpisah sekitar 2 malam yang lalu dan kau sudah mencari kami?”

Jake menggeleng pelan kemudian menyalakan mesin mobil. Suara terbatuk dari mesin mobil ini memecahkan keheningan, disusul dengan geraman dan kereta kuda besi ini kemudian merangkak menyusuri jalanan. “Paris terlalu susah untuk ditembus pertahanannya.”

&ld

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • AURORA   Episode 35.

    Jake bilang, kota yang memenuhi kriteria yang disebutkan oleh Aquilla adalah Kota Reims, sekitar 144km ke arah timur laut dari Paris. Mobil yang kami tumpangi akhirnya berhenti di pintu masuk kota tersebut. Sama seperti di tempat lain, kota ini sepi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar ini. Kesunyian yang mencekam semakin menambahkan kesan kota mati seperti di film-film. “Sebentar lagi fajar akan tiba,” ujar Jake seraya menoleh ke belakang dan menatap Aquilla. “Asal mencari bangunan atau pilih-pilih?” “Cari yang sekiranya jauh dari pintu masuk ke kota,” jawab Aquilla memandang datar Jake yang mengangguk mengerti. “Hindari pertengahan kota.” “Baiklah, baiklah.” Jake kembali melajukan mobil menuju ke suatu tempat yang sekiranya sesuai dengan kriteria yang disebutkan oleh Aquilla. Aku menatapku deretan rumah melalui jendela. Bangunan-bangunan itu tampak sudah lama ditinggalkan, sedikit mirip

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • AURORA   Episode 36.

    Fajar semakin dekat. Instingku untuk memejamkan mata sudah meraung sejak tadi. Namun, rasa kantuk itu tak kunjung datang. Walaupun seharusnya, makhluk seperti kami, Seraphie, bisa langsung merasakan kantuk ketika fajar hendak tiba beberapa jam lagi.Perkataan Aquilla tentang Gereja Basilika Santo Petrus yang menurutnya rancu benar-benar membuatku tidak bisa memejamkan mata. Pikiranku terus tertuju pada sebuah nama tempat yang tidak kuketahui bentuk dan fungsinya. Rasanya, setiap kali pikiranku menemukan sebuah kesimpulan, akan membentuk cabang baru yang terkadang melenceng dari kesimpulan tersebut.Seperti sebuah kesimpulan yang mengatakan, jika rumah sakit yang ada di Paris itu hanyalah tipuan. Lantas, mengapa Zhou Yanchen menuliskan nama rumah sakit tersebut sebagai markas utama? Kenapa tidak langsung menuliskan nama gereja yang ada di Roma sebagai markas utama?Apakah mungkin dia sudah menyadari jika sedang diburu oleh kami?

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • AURORA   Episode 37.

    Aku dibangunkan oleh umpatan Jake yang entah ditujukan kepada siapa.“Aquilla, apa yang terjadi?” tanyaku ketika melihat Aquilla untuk pertama kalinya ketika membuka mata. Aku menegakkan kembali tubuhku dan Jake langsung merenggangkan ototnya.“Mengumpat ketika terbangun itu sudah menjadi kebiasaannya,” jawab Aquilla terlihat malas untuk menjelaskan kenapa Jake mengumpat malam ini. “Dia selalu mengatakan untuk mengasah mulutnya agar dengan cara mengumpat ketika dia terbangun dari tidurnya.”“Memangnya bisa begitu?” tanyaku seraya mengalihkan pandanganku kepada Jake, “Itu tidak baik Jake.”“Sudah menjadi kebiasaanku sejak 30 tahun yang lalu.” Jake terlihat acuh. Dia berdiri dari duduknya, menepuk-nepuk ringan jubah hitamnya, bermaksud membersihkan debu yang menempel di sana. “Kau berhutang cerita tentang ayahmu.” Jake menoleh dan memberikan seringainya kepa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • AURORA   Episode 38.

    Rasanya aku ingin mendorong Aquilla ke sebuah jurang karena saking kesalnya terhadap pria itu.Sedari tadi dia mengajakku berkeliling tidak jelas pada kota mati ini. Juga, setiap kali kutanyakan tujuannya mengajakku berkeliling, jawabannya selalu melantur dan terkadang membuatku kesal.“Aku tidak tahu. Hanya ingin mengajakmu berjalan bersama tidak tentu arah.”Mungkin jika perempuan lain yang mendengarnya, mereka akan menganggap apa yang Aquilla ucapkan barusan itu adalah sebuah kata-kata romantis. Tapi tidak bagiku.“Aquilla, kau masih memiliki perasaan kepadaku?” tanyaku memecahkan keheningan ketika kami berada di pinggiran kota.Pria itu menunduk, menatap tepat pada mataku. Ekspresinya datar hingga sulit bagiku untuk membaca suasana hatinya saat ini. Aku juga penasaran dengannya. Apakah dia masih memiliki perasaan kepadaku atau tidak.Aquilla menggidikkan bahunya, terlihat tidak peduli dengan perta

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • AURORA   Episode 39.

    “Sebenarnya apa yang telah terjadi di antara kalian sih?! Kenapa wajah kalian memerah seperti orang mesum?!”Aku mendelik tajam pada Jake dan melayangkan pukulan pada dadanya sekuat mungkin. Pria bermata emas itu mengaduh kesakitan seraya memegangi dadanya. Terlihat mendramatisir karena kau tahu, pukulanku belum sekuat itu hingga membuatnya mengaduh kesakitan.“Aktingmu buruk sekali, Jake,” kataku mencibir.Jake berdecih kemudian kembali bersikap normal. “Aku dan kantong darah itu sudah mengumpulkan banyak senjata dan juga keperluan untuk manusia.”Aquilla hanya mengangguk dan melangkah pergi meninggalkan kami menuju ke mobil.Jake menyusul kami seorang diri, berkat bantuan hubungan darah yang terjalin di antara kami bertiga. Dan yang lebih patut disyukuri daripada kabar yang dibawa oleh pria bermata emas itu adalah, Jake tiba ketika kami selesai berciuman.Kami, maksudku, aku dan Aqui

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • AURORA   Episode 40.

    Fajar masih lama untuk beranjak dari peristirahatannya ketika kami akhirnya sampai di sebuah bangunan luas yang bertuliskan ‘Rumah Sakit Swasta De La Seine Saint-Denis.’Bangunan itu tinggi menjulang, dengan beberapa bagiannya telah rusak dan mulai berjamur. Tumbuhan merambat juga memeriahkan keindahan alami sebuah gedung yang sudah lama ditinggalkan.Aku melangkah keluar dari mobil, tanpa mengalihkan pandanganku dari bangunan tersebut. Sudut hati kecilku mengatakan betapa mengagumkannya tempat tersebut meskipun sudah ditinggalkan selama puluhan tahun. Namun karena pada dasarnya aku menyukai tempat-tempat ditinggalkan dan memiliki sejarah yang unik, aku merasakan sebuah perasaan antusiasme yang sangat menggebu-gebu untuk menjelajahi bangunan rumah sakit di depanku ini.“Kita langsung masuk?” Pertanyaan Jake mulai terdengar bersamaan dengan dirinya yang baru saja keluar dari mobil. Disusul oleh Aquilla da

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • AURORA   Episode 41.

    Kami melangkah dalam diam menyusuri koridor rumah sakit yang sunyi. Samar-samar terdengar suara desisan yang dihasilkan oleh beberapa ghoul yang mungkin berkeliling mencari mangsa. Dan mungkin sebentar lagi salah satu dari mereka berhasil menemukan keberadaan kami berempat.Begitu Regenerators berhasil dikalahkan, kami bergegas masuk ke dalam gedung rumah sakit tersebut. Tak ingin membuang-buang waktu yang menyebabkan kematian dari ribuan manusia di dimensi lain terjadi.“Sesuai dengan dugaanmu Aquilla, ini benar-benar jebakan.” Jake mengedarkan pandangannya ke sana kemari, memperhatikan sekitarnya yang terasa begitu sepi dan sunyi. “Jika bukan jebakan, aku rasa tidak mungkin Zhou Yanchen hanya meletakkan satu makhluk menjijikkan setinggi dua meter yang baru saja kita kalahkan itu di tempat ini. Dia pasti akan menaruh lebih banyak lagi makhluk-makhluk ciptaannya.”“Terlepas dari melepaskan atau tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • AURORA   Episode 42.

    Rasanya aku pernah merasakan perasaan ini. Rasa nyaman ketika tidur terasa nyenyak itu benar-benar membuatku enggan untuk membuka mata. Kehangatan bercampur rasa dingin yang entah kenapa terasa tidak asing ini, melingkupi seluruh tubuhku. Rasa pegal yang disebabkan oleh posisi tidur yang kurang nyaman juga terasa.Kemudian, beban berat terasa di puncak kepalaku. Menjadikannya sebagai tempat peristirahatannya. Perasaan tidak nyaman kemudian menderaku, menyebabkan rasa kantuk yang perlahan hilang dan membuat kedua mataku terbuka. Pemandangan pertama yang kulihat adalah dada seseorang. Aku tidak lagi terkejut ketika melihat hal tersebut. Kali ini aku mengingatnya. Aku tidur di pangkuan Aquilla setelah semalaman menjelajahi bangunan rumah sakit yang entah seberapa luasnya itu.Tak ingin membuat tubuh Aquilla semakin kesakitan, walaupun aku tahu itu adalah sebuah kemustahilan, aku bergegas beranjak dari posisiku walaupun masih berada dalam pelukan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05

Bab terbaru

  • AURORA   Episode 50.

    “Yoon Seonghwa!”Sang pemilik nama merespons panggilanku. Pemuda bersurai kelabu itu berbalik, sepenuhnya menghadap ke arahku. Ekspresi wajahnya mengalami banyak perubahan setelah perubahan Yoon Seonghwa menjadi vampir. Tidak ada lagi keramahan di wajah tampannya itu. Hanya ada ekspresi keras penuh amarah yang entah ditujukan kepada siapa. Dan kalau boleh jujur, itu membuatku merasa kecewa dan semakin merasakan kehilangan sesosok figur ‘kakak’ yang penyayang. “Kau sudah kembali?” Tetapi, aku masih bisa merasa bersyukur karena karakternya tidak setajam ekspresi wajahnya. Nada suaranya masih terdengar ramah, seperti biasanya. Yoon Seonghwa tidak sepenuhnya berubah, mungkin hanya ketika berhadapan denganku.Aku mengangguk singkat, melirik sebentar pada Aquilla yang kini memasuki rumah yang kami tinggali saat ini, “Bagaimana dengan pelatihanmu dengan Jake?”Ekspresi wajahnya itu semakin bervariasi. Ada perasaan jijik terpatri di sana, yang membuatku merasa bingung sekaligus mulai menum

  • AURORA   Episode 49.

    “Memang tidak baik bagi kita untuk menunda waktu. Tetapi, keadaan memaksa kita untuk menetap di sini beberapa malam lagi.”Ucapan Aquilla di akhir rapat semalam benar-benar masih terngiang-ngiang di benakku. Bahkan aku masih dapat mengingat euforia setelah mendengar pernyataan Aquilla yang secara tersirat memberikan waktu libur kepada kami. Hal tersebut tentunya tidak dimanfaatkan dengan berleha-leha dan membuang-buang waktu untuk hal yang tidak perlu. Yoon Seonghwa kembali mengulang pelajarannya. Bukan dengan Aquilla, melainkan dengan Jake. Kakakku itu harus membiasakan diri dengan kehidupan vampir. Karena, menurut penuturan Aquilla, kehidupan dan cara bertahan hidup antara vampir dan seraphie itu beda tipis. Jake tentu saja tidak keberatan untuk mengajari Yoon Seonghwa. Meskipun terkadang mereka beradu mulut sih. Lalu, Ahin memanfaatkan waktu libur ini dengan cara mengistirahatkan tubuhnya secara total. Biar bagaimana pun, Ahin adalah seorang manusia. Meskipun ia mampu terjaga se

  • AURORA   Episode 48.

    Seperti pada malam sebelumnya, aku terbangun begitu matahari mulai beristirahat. Senja baru saja berakhir saat aku beranjak dari atas ranjang. Aku tidak merasakan kehadiran Aquilla saat terbangun. Mungkin saja dia terbangun lebih awal dan pergi ke suatu tempat, tetapi tidak begitu jauh dari sini. Suasana yang begitu sunyi berhasil membuatku tenggelam dalam renungan. Menyelami bagian terdalam dari pikiranku sendiri, membentuk berbagai cabang yang melebar ke segala arah. Aku semakin larut dalam lamunanku tatkala aurora berwarna ungu kembali muncul di atas langit. Pancaran cahaya yang menari-nari pada lapisan ionosfer itu tampak begitu indah dan membuatku semakin larut dalam pikiran. Tetapi, penampakan cahaya berwarna ungu itu mampu membuat tubuhku tenang. Semua pikiran semrawut seperti benang kusut itu lenyap entah ke mana, menguap begitu saja bagaikan embun yang melebur ke dalam oksigen ketika mentari semakin tinggi sinarnya. “Sedang memikirkan apa?”Aku tersentak terkejut saat sebu

  • AURORA   Episode 47.

    “Tunggu, Aquilla,” cegahku saat ujung pisau tajam itu hendak mengenai punggung Yoon Seonghwa. Hendak merobekkan lapisan kulit tersebut untuk mengeluarkan sesuatu yang tertanam di sana. “Kau yakin tidak akan membunuhnya?” tanya Jake, “Bagaimana jika dia mati saat kau berusaha mengeluarkan parasit itu? Kau tahu sendiri bukan Zhou Yanchen itu selicik apa? Bisa jadi dia sudah memperkirakan ini, lalu menanamkan parasit pada tubuh Yoon Seonghwa untuk membuat kita terpecah belah karena selisih paham.” Aquilla tampak terdiam, terus memandangi punggung Yoon Seonghwa yang telah ia robek baju pasien yang pria bersurai kelabu itu kenakan. Sesuatu dibalik kulit punggung Yoon Seonghwa terlihat bergeral acak yang membuatku ngilu. “Keberadaannya akan menjadi sebuah malapetaka jika dibiarkan terus hidup. Tetapi, kalian berdua akan menyerangku jika aku membunuhnya,” suara Aquilla terdengar dingin. Dia beranjak dari posisinya, berdiri menjulang di hadapan Yoon Seonghwa dengan tatapan dingin dan penu

  • AURORA   Episode 46

    Suara gesekan pedang yang beradu. Mengusik gendang telingaku, hingga membuat tubuh ringkihku terasa ngilu. Suara-suara itu memaksaku untuk terbangun dari tidur panjangku. Dengan perlahan, kelopak mataku terbuka dan berkedip beberapa kali. Semua yang kulihat buram, hanya terlihat siluet dua orang pria yang sedang beradu pedang.Aku mengedarkan pandanganku, melihat ke sekeliling. Ruangan yang digunakan sebagai arena pertempuran antara kami dengan Yoon Seonghwa, tampak berantakan seperti kapal pecah. Dinding-dindingnya retak, bahkan sudah ada lubang cukup besar di beberapa sisi, lemari, brankar, dan rak roboh, juga pecahan kaca berhamburan di lantai. Menandakan betapa dahsyatnya pertempuran antara seorang Spirit Rasi Bintang dengan Vampir yang baru terlahir. Sebuat saja Baby Vampire.Aku mengalihkan pandangan ke dekat jendela. Kulihat siluet dua lelaki dewasa tengah bertarung. Karena membelakangi cahaya, karena itu aku tidak tahu siapa mereka. Ka

  • AURORA   Episode 45.

    Tubuhku menegang kaku ketika sesosok pria yang sangat kukenali tersebut, muncul dari balik gordeng yang tersingkap.Tubuh tinggi yang terlihat semakin kurus, namun tidak sekurus para ghoul di luar sana. Surai kelabunya terlihat lepek, sepertinya sempat basah karena keringat. Juga ... entah kenapa aku merasa merinding hanya karena kehadiran sesosok Yoon Seonghwa tersebut.Ada yang tidak beres dengan kakak satu darahku tersebut.Jake merangsek maju, tanpa sadar menabrak bahuku, karena saking antusiasnya dia untuk bertemu dengan Yoon Seonghwa. “Yoon Seonghwa, sialan! Kau membuatku kerepotan! Kau tiba-tiba menghilang bagaikan ditelan oleh bumi dan—“Aku mengernyitkan dahi ketika menyadari jika Jake tiba-tiba saja terdiam. Vampir berusia 65 tahun itu tadinya terlihat senang dengan mata polos bak anak kecil. Walau Jake telah hidup sebagai vampir selama 65 tahun, di dunia manusia, umurnya seperti pria 20 tahun

  • AURORA   Episode 44.

    Aku memandang ragu pada Aquilla yang tampak menyetujui rencana yang kuucapkan tersebut.“Kau yakin menggunakan cara ini? Aku saja ketika memainkan gamenya selalu gagal dan berakhir aku menangis karena takut,” ujarku kembali menanyakan keputusan Aquilla tentang rencanaku.Rencanaku adalah, untuk mengalahkan makhluk yang disenjatai wolverine claws itu, kita harus melumpuhkan parasit di punggungnya. Karena bentuknya yang hampir sama seperti pada sebuah video game yang kumainkan di sela latihan militer.“Dan jika kelemahannya bukan pada punggungnya, kita tinggal memenggalkan kepalanya, bukan?” Aquilla terlihat tersenyum miring, mengejekku yang meragukan keputusannya, “Atau begini saja. Kamu yang bertugas untuk menembakinya, dan aku menggunakan pedangku untuk memenggal kepalanya.”“Bagaimana jika kulit kepala itu keras seperti cangkang kura-kura?” tanyaku merasa tidak mau kalah karena di

  • AURORA   Episode 43.

    Perbincangan kami yang sebenarnya tidak begitu masuk di akal tersebut, berakhir begitu saja ketika terdengar suara desisan yang selalu dikeluarkan oleh ghoul muncul di sekitar kami. Alhasil, Aquilla bergegas bangkit dari duduknya, mempersiapkan senjata api laras panjangnya kemudian menembaki ghoul tersebut yang muncul di pintu masuk ruangan ini.Entah bisa kusebut sebagai keberuntungan atau bukan, namun yang pasti, aku bisa terhindar dari percakapan serius serta kemesraan yang baru pertama kali kurasakan tersebut.Aku tidak pernah berpacaran sebelumnya. Aku terlalu sibuk memikirkan cara bertahan hidup di Keluarga Andromeda, kemudian begitu memutuskan keluar dari keluarga tersebut dan memasuki Keluarga Ellias, aku langsung mendaftarkan diri sebagai prajurit cilik militer Erythroupoli. Dan selama masa pelatihan pun, aku lebih memilih disibukkan untuk mendapatkan nilai terbaik selama pelatihan. Hal tersebut membuatku tidak bisa berintera

  • AURORA   Episode 42.

    Rasanya aku pernah merasakan perasaan ini. Rasa nyaman ketika tidur terasa nyenyak itu benar-benar membuatku enggan untuk membuka mata. Kehangatan bercampur rasa dingin yang entah kenapa terasa tidak asing ini, melingkupi seluruh tubuhku. Rasa pegal yang disebabkan oleh posisi tidur yang kurang nyaman juga terasa.Kemudian, beban berat terasa di puncak kepalaku. Menjadikannya sebagai tempat peristirahatannya. Perasaan tidak nyaman kemudian menderaku, menyebabkan rasa kantuk yang perlahan hilang dan membuat kedua mataku terbuka. Pemandangan pertama yang kulihat adalah dada seseorang. Aku tidak lagi terkejut ketika melihat hal tersebut. Kali ini aku mengingatnya. Aku tidur di pangkuan Aquilla setelah semalaman menjelajahi bangunan rumah sakit yang entah seberapa luasnya itu.Tak ingin membuat tubuh Aquilla semakin kesakitan, walaupun aku tahu itu adalah sebuah kemustahilan, aku bergegas beranjak dari posisiku walaupun masih berada dalam pelukan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status