"Siapa orang aneh ini? Kenapa dia bisa dengan bebas bilang bahwa Tiga Bidadari kita diculik? Apa dia salah satu utusan mereka?" hardik Dave sambil menunjuk sosok yang nampak lusuh dan tidak terurus. "Dia adalah salah satu anak Kampus kita, namanya Travis, apa kamu tidak mengenalinya?" ujar Gavin mengingatkan. "Oh begitu? Kalau begitu dia adalah si pengecut yang dengan mudah meninggalkan para wanita termasuk pacarku begitu saja? Sebaiknya dia kubuat jadi bubur saja sampai mampus!" Dave segera melayangkan tinjunya, namun segera di tahan oleh Andre. "Apa yang kamu lakukan bodoh! Dia berjuang mati-matian karena di suruh oleh Audrey untuk mengabarkan dan memberi tahu kita!" "Kenapa dia mau disuruh oleh wanita padahal dia sendiri harusnya melindungi mereka? Itu memang keinginan dia agar bisa selamat dari sana! Dasar lelaki pengecut tidak punya hati dan moral!" hardik Dave tetap berapi-api. "Tenanglah Dave, yang terjadi saat ini adalah murni sebuah musibah. Masih untung kita di beri tah
Langut tertahan beberapa hari di Ibu Kota. Beberapa Presiden Komisaris dan Direktur Utama, serta CEO ari beberapa Perusahaan Besar, Multi Nasional yang selama ini dijalankan oleh mereka dibawah naungan Bendera Roman Emperor, meminta bertemu dengan sang Owner yang selama ini cenderung selalu berada di belakang layar. Mereka adalah orang-orang penting yang memegang beberapa posisi strategis di negeri ini. Bahkan hampir sepertiga dari mereka adalah tokoh-tokoh sentral yang ikut memegang Kebijakan serta mengatur lalu lintas Bisnis, baik pemeratan serta pertumbuhannya. Dengan kata lain mereka ikut memiliki andil yang besar dalam menentukan arah Kebijakan Pembangunan dan Perekonomian negeri ini. Mereka ada yang menjabat sebagai Menteri, Presiden Komisaris BUMN, Gubernur, beberapa Jenderal yang memegang posisi strategis di Kemiliteran, beberapa Ketua Partai Politik Besar, dan beberapa Raja Bisnis, Pengusaha kelas kakap yang hampir dipastikan masuk dalam jajaran elit dua puluh besar orang-o
Audrey, Nadine dan Vania di bawa ke sebuah ruangan yang cukup luas dan nampak terawat. Jauh berbeda dengan kamar tempat mereka berada sebelumnya. Beberapa perabotan lux dan mewah nampak berjejer dan terpampang di sana. Menandakan bahwa rumah besar tersebut bukanlah rumah kosong yang tidak berpenghuni, tapi merupakan rumah seseorang yang sengaja dijadikan tempat untuk penyekapan. Namun bukan itu yang menarik perhatian mereka. Audrey Cs melihat bahwa di ruangan itu terdapat beberapa puluh orang berpakaian jas hitam yang nampak berdiri mengelilingi sebuah sofa besar, dan disana telah duduk menanti tiga orang asing yang kelihatannya merupakan orang-orang penting, pimpinan dari mereka semuanya "Selamat datang di kediaman ku para bidadari cantik!" ujar seseorang yang duduk ditengah-tengah. Seserang memakai masker putih, dengan ikat kepala putih menutupi kepala, memakai pakaian jubah serba putih. Walau aksennya terdengar asing, dia cukup fasih menggunakan bahasa negeri ini. Suaranya terden
"Hmm, sepertinya seseorang belum menceritakannya kepadamu. Baiklah, aku akan menceritakannya, tapi nanti. Karena sebelum itu, aku memang ada keperluan penting untuk mendatangimu! Wahai anak muda bernama Langit, apakah kamu pernah berjanji pada sahabatku ku agar bisa membantu dia untuk membereskan tentang masalah pembalakan hutan beberapa waktu yang lalu, apakah kamu masih mengingatnya?""Sahabatmu? Pembalakan Hutan? Aku... Ya Tuhan... !Kamu benar! Kenapa aku bisa lupa? Maha Patih Gunung Mulia, Ki Maung Bodas!""Bagus! Berarti kamu ada hutang yang harus di bayar. Kamu ada janji yang harus kamu penuhi! Asal kamu tahu anak muda, Ki Meong Bodas adalah sahabatku! Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan membayar segala hutangmu, atau aku akan menagih paksa atas janji yang belum pernah kamu tunaikan?""Aku tidak akan pernah mengingkari janjiku kakek! Tapi saat itu, bahkan saat ini, kekuatanku masih belum begitu mampu untuk mencapai ke ranah sana. Tapi aku akan terus berjuang
"Malam ayah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu," Andre mendatangi ruang kerja Ayahnya. "Apa kamu tidak lihat aku lagi sibuk?" jawab Jenderal Sugianto fokus dengan catatan di LapTopnya. "Ini sangat penting ayah, mengenai keselamatan sepupu-sepupuku, keponakan ayah juga," Andre bersikeras. Sang Jenderal segera mengalihkan pandangannya. "Sepenting apa? Ada apa dengan sepupumu?""Mereka... Audrey dan Nadine... Mereka...""Kenapa dengan mereka? Jangan bilang mereka tertimpa masalah gara-gara bikin kerusuhan, penyalahgunaan Narkotika, atau... gara-gara laki-laki?""Tidak, mereka... Mereka di culik, Ayah...""Apaaa...!?!"Andre menceritakan hal ihwal dan kronologisnya. Awalnya Jenderal Sugianto tidak percaya. Namun Andre terus meyakinkan ayahnya untuk segera bertindak memberikan pertolongan. Bahkan Andre sengaja membawa Travis ke rumahnya. Membawa saksi korban yang berhasil meelarikan diri, untuk memberikan keterangan yang lebih valid kepada ayahnya. Karena dia faham dengan ka
Pasukan Jenderal Sugianto bergerak! Beberapa saat setelah titik koordinat lokasi tempat penyanderaan sudah dapat di deteksi dengan akurat oleh Team Hacker, mereka bergerak dengan cepat menuju lokasi TKP, Beberapa jam kemudian Telepon di setiap keluarga sandera berdering. Sang penculik, tanpa basa-basi langsung menebarkan ancaman serius. Mereka mengancam akan membunuh korban jika keinginan mereka tidak di penuhi. Para Penculik itu meminta uang tebusan senilai Sepuluh Milyar per Kepala. Dan itu harus dikirim dalam tempo enam jam, atau lebih tepatnya esok sekira jam 8 pagi. Dia peer tiga dikirim lewat rekening, dan sisanya di antar dalam bentuk cash, dengan titik lokasi yang telah di tentukan oleh mereka. Pihak keluarga langsung menyetujui dan segera berkoordinasi satu sama lain untuk mempersiapkan apa yang menjadi keinginan Sang Penculik. Tentu saja dengan sepengetahuan Jendreal Sugianto. Yang telah memberangkatkan pasukannya beberapa jam lalu. Kapten Bara, Pemimpin Pasukan khusus a
Langit memutuskan untuk menemui Roman Archilles kembali. Dia ingin mendiskusikan permasalahan ini dengan pamannya yang sudah cukup hapal dan mengerti tentang regulasi, aturan serta berbagai macam intriki belakang layar yang sudah biasa, dan kerap terjadi di negeri ini. Pertemuannya dengan Kakek Naga Hijau, yang ternyata merupakan salah satu dari Kaum Naga Langit, dengan Otoritas tinggi sebagai Penjaga Lautan dan Pulau ini dari sejak masa lampau, hingga sekarang, sedikit demi sedikit mulai membuka cakrawala wawasan Langit tentang hal-hal si luar nalar yang masih banyak tersembunyi dan disembunyikan oleh Dunia! Langit jadi teringat kembali dengan Kuasa terakhir yang dia dapat baru-baru ini, selepas dia berhasil menyelesaikan tugasnya meredam konflik antara para Penguasa Dunia Hitam di Ibu Kota. Saat itu secara otomatis dia mendapatkan Kuasa sebagai hadiah dan kompensasi yang kembali di tawarkan oleh Paman Wangsa sebagai salah satu Mentor terbaiknya saat ini. Di antara tiga pilihan ya
Diego adalah seorang Member Elit kesayangan Elder. Sumbangsihnya untuk Silent Hill selama ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Hampir segala kebutuhan dan apa yang diperlukan oleh Organisasi, maka Diego yang bertugas sebagai Bendahara dan salah Satu Ketua Cabang dengan tanpa ragu merogoh koceknya untuk mengatasi itu semua. Sebagai seorang Anak Angkat Konglomerat yang namanya sangat disegani di negeri ini, dan cukup diperhitungkan oleh beberapa Negara di Dunia, Diego sangat pandai bagaimana memanfaatkan situasi ini. Berawal dari bisnis hitam yang selama ini digelutinya, yang mendapat kecaman dari Ayah Angkatnya sendiri yakni Roman Archilles, tidak membuat Diego mundur dalam mendalami apa yang menjadi fesyen nya. Dari mulai Bisnis Karaoke, Club, Prostitusi, Produsen barang haram dan ilegal seperti Narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, Penyelundupan Mobil Mewah, Senjata, bahkan Satwa Liar dan Trafficking, semua pernah dijalani dan masih di geluti nya hingga kini. Roman Archille
"Aku tidak punya niatan seperti itu, pakailah ini!" Langit dengan cepat melwpas baju panjangnya dan melemparkannya ke arah sang gadis. "Ka..Kamu..." Mata gadis itu terbelalak, bukan karena dia kaget diberi pakaian oleh Langit, melainkan dia terpesona dengan postur tubuh Langit yang bidang, kekar dan berotot. "Pakailah cepat! Dan kamu Prajurit...Cepat alihkan pandanganmu darinya, atau kamu tidak akan bisa melihat lagi untuk selamanya! " Langit mengancam sang Letnan ynag sejak tadi asik memperhatikan sang gadis. "Si..Siap Tuan...!" sang Letnan langaing mwnutup mulutnya denvan kedua tangannya. Namun sesekali merenggangkan jarinya diantara matanya. "Sepertinya aku harus mengambil kedua matamu..." "Siap. Maaf...Tuan!" sang Letnan secara spontan berbalik. Takut dengan ancaman Langit. "Pakailah cepat, sebelum para Prajurit ini bangun!" perintah Langit pada sang Gadis. Mau tidak mau dia mengambil baju Langit yang tergeletak di tanah, lalu mengambilnya perlahan. "Aku tidak akan
Di antara kebingungannya, Langjt segera menghindar dari serangan cepat sang gadis. Beberapa kali tebasannya hamoir saja melukai titik-titik vital di tubuh Langit. Ternyata Gadis ini sangat mahir menggunakan pedang. Gerakannya yang gemulai namun cepat mau tidak mau membuat Langit berfikir, bagaimana bisa gadis sehebat ini tertangkap oleh Prajurit biasa macam mereka. "Kenapa selalu menghindar? Bukankah tadi kamu bisa menumbangkan mereka dengan mudah?" tanta gadis itu di sela serangannya."Apa kamu tidak tega menyerang wainta? Dasar bodoh! Aku tidak akan bersimpati karena kamu sudah menolongku! Karena sejatitnya, kamu adalah musuh terbesarku!" ujar sang gadis sambil menaikan tensi serangannya. Membuat Langit sedikt kerepotan."Tuan, jangan ragu untuk membunuhnya! Dia bukankah wanita biasa! Dia adalah Iblis yang telah membantai satu Desa! Jangan kasih ampun!" teriak sang Letnan dari kejauhan. "Oh, benarkah itu? Apa kamu memang seperti itu?" tanya Langit sambil terus menghindari hujan s
"Apa-apaan ini? Apa mereka sedang syuting Film Kolosal?" fikir Langit sambil terkejut. Sekitar seratus meter di depannya, Langit melihat puluhan orang tengah menyeret seorang wanita muda dengan menggunakan Kereta yang ditarik oleh dua ekor Kuda. Beberapa orang bertampang garang, dengan out fit lengkap seperti layaknya Pasukan Berkuda Kerajaan abad Pertengahan, lengkap dengan senjatanya, nampak ikut berteriak sambil tertawa penuh kesenangan. Seolah-olah mereka sedang melakukan permainan yang mengasyikan. Menyeret tubuh orang dengan Kuda! Langit masih mengamatinya dengan seksama. Jika ini sebuah frame dalam adegan Film, maka mereka semua jelas melakukannya dengan sangat baik dan profesional. Dia juga sama sekali tidak akan ikut campur. Tapi jika apa yang sedang mereka lakukan adalah asli alias bukan adegan film maka bisa di pastikan mereka adalah Pasukan Bar-bar yang sadis dan keji, karena telah melakukan tindakan yang sewenang-wenang dengan mempermainkan nyawa seorang manusia! L
Tiga bulan semenjak 'meninggalnya' Kadet Langit, di Akademi terjadi beberapa perubahan Kebijakan yang cukup Signifikan. Beberapa Aturan yang dulu sempat di hapus, kini diangkat dan dijadikan sebuah Kebijakan kembali. Salah satunya adalah mewajibkan semua kadet itu mendaftar menjadi seorang Ksatria Hollyman! Sementara Ketua Perwakilan Ras Manusia secara Aklamasi digantikan oleh Hazel, yang mendampingi Casandra Cyrus, sang Putri Pengendali Es. Adalah Lord Macros Gigantika yang berperan di belakang layar untuk membasmi Angels of Eye, berjuang selama hampir dua bulan ini mencari dimana letak keberadaan dan Markas Angels of Eye alias Mata Malaikat. Puluhan orang yang terindikasi langsung di tangkap dan di adili. Simpatisan yang berusaha membela mereka ikut terseret dan dihukum dengan berat. Beberapa pertempuran pecah di berbagai tempat. Namun di karenakan Hollyman dalam kondisi siap tempur, banyak Anggota Angels of Eye yang menjadi korban. Mereka dihancurkan tanpa belas kasih. Bahka
"Itu adakah Pusaka yang berasal dari Dimensi kami. Hanya beberapa Necromenger Murni yang bisa memilikinya. Dan mereka adalah para Necromenger terpilih. Karena Pusaka Batu Bintang merupakan simbol dari Keagungan, Kehebatan, Kekuatan, dan juga Kekuasaan Bangsa kami!""Necromenger, apa kalian adalah salah satu Ras yang ada di Dunia ini, ataukah....""Apa kamu fikir kami adalah bagian dari kalian? Para Manusia, Goblin, Elf dan Troll? Tentu saja bukan! Ya, asal kamu tahu, aku bukanlah bagian dari dimensi kalian. Aku datang jauh dari Dimensi lain di Planet terjauh, yang mengembara dan terdampar di sini. Kami adalah Bangsa yang memiliki Peradaban dan Teknologi lebih hebat dari kalian. Namun, seperti di Dunia kalian, kami memiliki Konflik besar hingga akhirnya harus pergi mennggalkan Tanah Kelahiran kami sendiri. Asal kamu tahu, tidak semua Bangsa Necromenger itu jahat. Kami juga memiliki apa yang kalian sebuat akal, hati, nurani, moral dan aturan yang selalu kami junjung tinggi. Namun kadang
Skip : Tiga Bulan Kemudian.Langit menatap Cakrawala di atas sana dengan perasaan senang sekaligus sedih. Barisan Awan yang nampak berarak, berjalan dengan lambat, dihiasi dengan semburat lidah Mentari yang mengintip malu, menghadirkan Siluet gradasi spektrum warna yang Indah. Pagi ini dia diizinkan keluar dari sebuah Gua besar di antara Teluk Karang besar yang memghadap Langsung ke Samudera Lepas.Dia tidak pernah keluar dari Gua itu sebelumnya, bahkan untuk mendekati mulut Gua saja dia dilarang keras melakukannya. Dia hanya diizinkan berada di Pelataran Gua besar beralaskan pasir putih dan beberapa karang, yang sesekali dimasuki oleh Abrasi Air Laut. Langit sejak awal menyadari dia berada di Gua di pinggir Laut, ketika dia merasakan bau garam yang cukup santar. Dia juga selalu melihat air masuk ke tempatnya berada, serta seringnya suara ombak yang keras menghantam karang. Akhirnya, setelah tiga bulan berlalu, Langkt bisa menikmati udara kebebasan yang ssbenarnya. Bau garam dan he
Beberapa hari sebelumnya, Langit merasakan suasana dan aura berbeda malam ini. Selain hawa dingin yang terasa mencucuk tulang sum-sum, dia merasakan keheningan yang sangat tidak biasa. Ketika di malam-malam kemarin Langit masih bisa mendengar suara binatang-binatang malam yang saling bersahutan satu sama lain, kini dia merasakan hal yang berbeda. Suara-suara koor nyanyian binatang itu tidak terdengar malam ini. Seolah mereka ikut tertidur lelap di pangkuan malam yang menurutnya lebih dingin dibandingkan malam sebelumnya.Dia baru menyadari bahwa tempatnya di sekap, terdiri atas puluhan ruang gelap yang semuanya di peruntukan sebagai sel. Dari keseluruhan sel itu, Langit sudah mengira bahwa dia tidak sendirian berada di sini. Dengan sedikit Kuasa yang dia miliki. Langit bisa merasakan ada beberapa orang disana yang memiliki nasib tidak jauh berbeda dengan dirinya. Namun Langit tidak bisa menebak dan mendeteksi dengan jelas sampai sejauh mana, karena dia merasa Kuasa Kekuatannya sa
Beberapa hari kemudian, Andromeda sang Mentor mengumumkan bahwa salah satu Ketua Perwakilan Kadet telah meninggal Dunia, saat menjalani masa hukumannya.Dan Prosesi pemakaman sengaja sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Semua itu dilakukan karena untuk menghindari gejolak dan opini negatif bahwa kadet baru tersebut telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.Ya, Langit, salah satu Kadet berbakat telah pergi untuk selamanya. Sebagian besar para Kadet sontak merasa terkejjut dengan berita duka cita dan sangat mendadak tersebut. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya mendengarnya dan memganggapnya Hoax. Karena mereka telah rahu siapa Langit. Bagiamana Kehebatan dan Sepak Terjangnya. Sebagian lagi ada yang merasa acuh tak acuh bahkan senang dengan kepergiannya. Sebagaian lagi yang memang tidak mengenal sosok Langit, mereka menanggapinya secara datar dan tidak merasa terbebani sama sekali. "Tuan Langit, aku tidak menyangka sama sekali ... Hiks...Hiks...!" Zulaikha tidak kuasa mena
Andromeda memeriksa dengan teliti isi Penjara bercahaya suram tersebut. Ruang batu berukuran lima kali lima meter. Bak seorang Detektif, dia menyusuri setiap sudut dari ruang batu tersebut, lalu kembali sudut tengah, dimana bekas genangan darah dan seepihan daging serta tulang ynag nampak tercerai berai dan saling berceceran, mengeluarkan bau amis kemana-mana. Dia tidak menduga sama sekali, bahwa Kadet baru itu tiba-tiba saja mati dengan tubuh hancur dan luluh lantak tidak berbentuk, tanpa alasan yang jelas sama sekali. Dan yang paling penting, kenapa dia harus meninggal secara mengenaskan seperti itu? Apakah dia punya musuh di sini? Siapa manusianya yang telah tega melakukan hal tidak beradab dan mengerikan semacam itu? Bukankah kesalahan kadet ini tidaklah fatal? Kesalahan? Ya, Kadet ini memang telah melakukan sebuah kesalahan karena berani menginterupsi seorang paling berpengaruh di Akademi. Namun apakah hukuman ini setimpal untuk dosa yang sudah dia perbuat? Untuk sekedar di hu