Share

Bab 4

Author: Siti_Rohmah21
last update Last Updated: 2021-11-01 00:06:56

Bab 4

Aku tutup dulu ponsel, karena harus maskeran. Nanti kubaca lagi komentator di status yang aku buat.

Rambut panjang yang tadinya aku urai dipangkas lalu dipotong bentuk kekinian, dan wajah yang penuh komedo di bersihkan sampai mulus oleh pakarnya.

Setelah usai di-make over, aku dihadapkan di depan kaca. Wajahku kini mulus, mungkin nyamuk pun kepleset jika singgahi wajahku ini.

"Berapa Mbak totalnya?" tanyaku sambil menyorot kaca, melihat wajahku yang kini anggun mempesona.

"1,5 juta saja Bu, sudah semuanya," sahutnya. Kebetulan tadi aku ambil uang cash dua juta rupiah sebelum masuk salon yang berada di mall. 

"Ini, Mbak. Terima kasih ya," ucapku sambil berlalu pergi. 

Aku lihat jam yang berada di layar ponsel, sudah hampir setengah hari aku keluar rumah, sampai belum makan siang, padahal ini sudah jam dua. Tadi berangkat dari rumah jam sepuluh pagi, kini empat jam aku pergi. 

Perutku sudah bunyi, aku mencari restoran untuk mengisi perutku lapar.

Sambil makan, aku lihat status dari akun yang kubuat atas nama Hans Jennifer. Akun fake yang sama dengan akun fake Mas Leo. Aku tertawa seketika ketika Jenni ternyata ikut berkomentar di kolom komentar.

[Ini siapa? Kenapa akunnya mirip dengan akun suamiku?] Jenni berkomentar lembut, karena yang aku tag adalah teman kantornya Mas Leo.

Kemudian, kulihat Mas Leo pun membalas komentar Jenni.

[Iya, sepertinya ini hoax. Ada yang menyebarkan isu panas di akun fake, sepertinya niat untuk menyebarkan isu, soalnya teman saya di add pertemanan semua, maaf ya jadi ganggu.] rayu Mas Leo dengan akun aslinya. Seakan-akan ia laki-laki setia, Mas Leo memang pandai bersandiwara.

[Leo, berita apa ini? Tolong klarifikasinya ya!] Salah satu akun yang bernama Dion Firdaus turut mengomentari, sepertinya ia adalah seseorang yang ditakuti di kantor Mas Leo.

Aku tertawa ketika membaca semua komentar, diiringi dengan tangan yang melahap nasi goreng seafood.

Setelah makanan habis, aku bangkit dan segera mencari ide lain, aku tak menghiraukan akun yang sengaja membuat rusuh tadi. Biarkan saja Mas Leo mengklarifikasi sendiri pada teman-temannya.

Ketika sudah di dalam mobil, aku melihat ke arah ponsel, lalu mengecek saldo melalui mobile banking. Masih 41 juta rupiah, uang yang digunakan untuk make over ternyata tidak terlalu banyak, hanya saja Mas Leo memang pelit pada istrinya sendiri.

Kulihat jam telah mengarah ke angka tiga kurang sedikit, sebaiknya aku ke Bank sebentar, untuk melakukan deposit agar uang ini tak bisa diganggu gugat lagi oleh Mas Leo. Semoga Bank masih terima antrian.

Baru saja belok, sudah terlihat Bank yang aku gunakan. Namun, satpam yang berjaga sudah mencegah aku untuk masuk.

"Maaf, Bu, sudah tutup antrian, hanya melayani yang sudah antri," ujar Pak satpam.

Baiklah, kalau begitu besok lagi aku akan pergi pagi-pagi.

"Ya sudah, terima kasih, Pak."

Baru saja aku hendak pergi, tiba-tiba ada yang memanggil namaku.

"Nia!"

Aku menoleh, dan ternyata teman sewaktu SMA dulu, masih ingat saja dia dengan wajahku.

"Hai, Iqbal. Kirain siapa."

"Ngapain di sini? 

"Tadi mau deposit tapi sudah tutup antrian," jawabku. "Lah kamu sendiri ngapain di sini?" tanyaku.

"Kantorku ini sebelah Bank yang ingin kamu singgahi." Aku menoleh ke arah bangunan tinggi sebelah Bank.

"Ini perusahaan milik kamu?" tanyaku.

"Bukan, milik papaku," candanya. Oh ternyata perusahaan sebesar ini yang ngelola adalah Iqbal.

Akhirnya kami ngobrol sebentar dari A sampai Z. Kami sempat bertukar nomor kontak juga sebelum berpencar. 

***

Aku injak gas mobil dengan cepat, sebab perjalanan dari sini ke rumah kurang lebih setengah jam. Aku ingin pulang lebih awal dari Mas Leo, karena ingin menyerahkan surat kendaraan ke Pak Yanto untuk dibalik nama menjadi namaku.

Setibanya di rumah, aku segera menyerahkan surat-surat beserta tanda pengenal milikku. Pak Yanto pun menerimanya dengan senang hati, dan tak lupa aku berikan upah untuknya.

Selang beberapa jam aku berada di rumah, Mas Leo pun datang dengan wajah kusut.

Ia duduk bersandar sambil melempar tas yang biasa dibawanya.

Aku yang sudah berpenampilan jauh berbeda pun muncul dari dapur sambil membawa secangkir teh untuknya.

"Nia?" Mas Leo bangkit dari sandaran sambil menatapku dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Iya, Mas. Aku cantik, kan?" tanyaku. Namun, ternyata cantik saja tidak cukup untuknya. Ia justru memarahiku dengan keras.

"Apa-apaan dandan begini? Apa-apaan rambut dimodel begitu? Terus daster yang biasa kamu kenakan, kenapa jadi dress gini?" teriaknya dengan mata membulat. 

Aku semakin kesal dengan ucapannya. Lelaki plin-plan, tak jelas maunya apa.

"Mas, aku hanya ingin cantik, apa salah?" tanyaku dengan nada tinggi.

"Ini yang tidak aku inginkan. Kamu terlihat cantik lalu membangkang dari suami, setelah ini pasti kamu tidak nurut kata-kata suami, iya kan?" 

"Ya nggak gitu, Mas. Ya sudah, kalau gitu, aku pulang saja deh," ancamku.

"Tuh kan, dikit-dikit pulang, iya kamu cantik, tapi tak perlu seperti ini, aku tetap suka kamu apa adanya, tanpa dipoles make up dan ke salon segala. Buang duit saja tahu, Nia!" tekannya dengan nada sedikit diturunkan.

"Ya sudah, aku pulang nih!" ancamku lagi.

"Jangan, Nia," lirihnya sambil menggenggam tanganku.

Tiba-tiba ponselnya berdering, lalu ia diam sejenak dan mematikan teleponnya.

"Kenapa nggak diangkat?" tanyaku.

"Oh ya, ada yang mau Mas tanyakan akun F******k kamu ada yang tag atas nama Hans Jennifer nggak?" tanyanya.

"Nggak, Mas. Emang kenapa?" tanyaku.

"Oh, kirain ada. Bagus kalau nggak ada," celetuknya membuatku menautkan kedua alis. 

Kemudian ia memeluk tubuhku. Lalu mengajakku duduk. Entahlah apa yang ingin ia katakan padaku.

"Nia, uang yang tadi aku transfer masih ada nggak?" tanyanya seketika membuatku berprasangka buruk. Jangan-jangan uangnya mau diambil kembali.

Bersambung

Related chapters

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 5

    Bab 5POV LeoNotifikasi terus menerus masuk di akun asliku. Seseorang telah membagikan video ketika aku dan Jenni menikah. Akun fake itu pun tidak tanggung-tanggung ia add semua pertemanan yang sama denganku dan Jenni. Nama akun yang ia buat juga sama persis dengan akun fake milikku. Ini yang membuat Jenni salah paham terhadapku.Setelah akun yang bernama Hans Jennifer membuat postingan tentang pernikahan keduaku, ponsel jadi ramai pemberitaan. Apalagi bos besar mengetahui hal ini. Namun, aku berhasil meyakinkannya. Dengan cara membenarkan bahwa aku memang memiliki dua orang istri, tapi aku mengakui bahwa Nia tahu tentang ini semua.Kebetulan di postingan tersebut tak ada akun Nia dalam pertemanannya. Itulah sebabnya Jenni jadi mencurigai aku.Sekarang hanya Jenni yang masih menuduhku sengaja membuat postingan tersebut. Ia bersikeras bahwa akun tersebut adalah milikku. Sebab, memang sama persis dengan akun fake yang telah k

    Last Updated : 2021-11-03
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 6

    Bab 6POV NiaAku hampir saja kelepasan bilang uangku masih ada di ATM, tapi untungnya mulut ini masih bisa diajak berbohong. Aku bilang bahwa uangnya telah dideposito.Setelah bicara dengan Mas Leo, aku jadi terheran-heran karena tidak ada kabar pemecatan. Apa gosip yang aku lontarkan di akun kloningan yang persis akun fake Mas Leo tidak berpengaruh?Aku mengganti pakaian, tiba-tiba mama mertuaku menghubungi."Halo, iya, Mah," ucapku mengawali pembicaraan."Kamu sedang bersama Leo?" tanya mama."Di kamar, Mah, lagi ganti pakaian. Kenapa ya, Mah?" Aku jadi penasaran dengan pertanyaan mama.Aku yang tadinya beberes kasur kini duduk untuk mendengarkan apa yang ingin mama katakan."Nia, memang kamu mau liburan minggu ini?" tanya mama. Aku sontak mengelak."Nggak, Mah," sanggahku. "Tunggu-tunggu, Mas Leo nelpon Mama ya? Lalu minta uang alibi untuk liburan?" tukasku.

    Last Updated : 2021-11-03
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 7

    Bab 7POV LeoKali ini aku dikejutkan dengan kedatangan mama dan papa, ditambah lagi ia menanyakan uang yang aku pinta untuk liburan. Kenapa Nia juga tidak dapat diajak kompromi? Sudah diberikan signal bohong masih saja ia berkata jujur di hadapan orang tuaku. Mereka jadi bertanya-tanya untuk apa uang yang kupinta tadi.Beruntungnya ada telepon masuk, tapi ini lebih membahayakan ketimbang pertanyaan papa dan mama. Masalah uang aku bisa berbohong, tapi telepon masuk ini sulit dihentikan. Jenni ... kenapa kamu menyebalkan sekali kalau ngambek!Papa meraih ponselku ia bicara pada Jenni, astaga habislah aku saat ini juga. Papa menekan tombol speaker juga ketika angkat telepon dari Jenni. Harapanku saat ini hanya satu, Jenni pintar menyembunyikan rahasia ini."Halo," ucap papa. Sepertinya Jenni tahu itu bukan suaraku, di sana terdengar sunyi seketika."Halo, bisa bicara dengan Leo, saya Hans temannya Leo," ujar lelak

    Last Updated : 2021-11-03
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 8

    Bab 8POV NiaAku tahu nama si pemilik rekening Itu, Jenni yang Mas Leo maksud pasti Jennifer. Aku menghela napas, diam dan berpikir lebih jernih lagi, apa yang musti aku lakukan saat ini?Setelah menyaksikan semua kebohongan Mas Leo, aku putuskan melanjutkan misiku lagi, membuat kegaduhan di sosial media yang aku buat dengan akun kloningan Mas Leo.Aku pamit untuk ke kamar sebentar, tanganku sudah gatal untuk melakukan aksi ini. Ya, sengaja aku menyebarkan ini tanpa harus memakai akun pribadi.Setelah berada di dalam kamar, aku ingat nama akun salah satu teman papa mertuaku. Om Dahlan adalah salah satu teman Papa Dirga yang aku add pertemanan, dan langsung dikonfirmasi olehnya. Beberapa teman lainnya pun aku add pertemanan. Kemudian, dalam sekejap melihat video tersebut. Kalau teman kantornya tidak membuat Mas Leo mengaku, maka teman papanya yang jadi sasaran.Setelah aku posting ulang videonya ke beranda

    Last Updated : 2021-11-30
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 9

    Bab 9POV LeoKenapa Nia lama sekali di depan? Siapa kira-kira tamu yang datang?"Mah aku lihat Nia dulu, ya," pamitku sambil bangkit. Mama pun menganggukkan kepalanya. Kemudian aku keluar dan ternyata Salma yang berada di depan."Salma, kenapa kamu nggak masuk?" tanyaku heran. Melihat Salma dengan mata membulat dan membeku, aku pun menepuk bahu Nia. "Kamu ngomong apaan ke Salma sampai melongo seperti itu?" tanyaku pada Nia."Aku masuk dulu, ya, Mas," pamit Nia. Kemudian, Salma mengecap bibirnya dan mendesah kesal."Argh ... cegah istrimu, Mas, dia udah pegang bukti ucapanku barusan," ujar Salma membuatku sontak balik badan dan masuk. Meskipun aku bingung bukti apa yang Salma masuk, tapi aku yakin maksud dari ucapan Salma adalah tentang pernikahanku.Aku menyusul Nia masuk, mama dan papa sudah berhadapan dengannya. Kutatap nanar wajah Nia yang senyum-senyum semringah. Rupanya wanita yang kuanggap pendiam

    Last Updated : 2021-11-30
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 10

    Bab 10POV NiaKedua kakak beradik itu benar-benar culas, mereka terus berkelit dengan segala tuduhan yang telah kulontarkan. Aku sudah tak tahan lagi rasanya, mau meminta Isma ke sini untuk menjadi saksi pun itu tidaklah mungkin. Aku telah berjanji padanya untuk merahasiakan namanya dari Mas Leo.Hujan terus membasahi bumi, mama yang tadinya ingin pulang pun mengurungkan niatnya setelah mendengar pertanyaan Pak Dion. Ya, ia adalah penyelamatku, tidak kusangka atasannya tahu tentang masalah ini. Aku pikir orang kantor tempat Mas Leo bekerja tidaklah mempercayai berita yang kusebar itu."Maaf, Pak, bisa diulang pertanyaannya?" pinta mama. Namun, Pak Dion tampak sungkan ketika mama minta diulangi."Aduh, pertanyaan saya salah, ya?" tanyanya sambil mengusap leher belakangnya. "Maaf ya, saya nggak ada maksud untuk membahas masalah keluarga," tutur Pak Dion.Aku berharap Pak Dion tahu semua dan mengatakannya pada mama dan

    Last Updated : 2021-11-30
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 11

    Bab 11POV LeoAstaga aku tak dapat mengelak lagi sekarang, Pak Dion yang telah membuka semua di hadapan kedua orang tuaku.Akibat dari kebohonganku ini, Pak Dion memutuskan memecat secara tidak hormat. Sebab, sebelumnya Pak Dion mengira pernikahan keduaku ini atas kesepakatan bersama.Ia meninggalkan rumah setelah konflik di rumahku semakin memanas.Selang beberapa menit kemudian, ada mobil terparkir di depan rumah. Siapa yang datang sudah jam segini?Kemudian, Nia pun membukakan pintu rumah. Suasana semakin hening, terlebih dari sudut sana ada mamaku yang hanya terdengar isakan tangis saja."Mah, maafkan aku ya," lirihku. Sebagai anak aku tak tega melihat mamaku menangis sesegukan.Mama hanya menyapu air matanya saja, tak mempedulikan ucapan maafku .Kulihat Nia muncul dengan kedua orang tuanya. Tamatlah riwayatku malam ini juga, Salma dan Gani hanya mampu dia

    Last Updated : 2021-12-01
  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 12

    Bab 12POV Nia"Bukan anak Leo? Tadi Pak Dion, atasannya Leo, ia saja bilang kalau kamu memang menikah dengan Leo," sanggah mama mertuaku. Ia memutar kejadian sebelum Jenni datang."Ya, saya memang menikah, tapi pernikahan kami terpaksa, maafkan saya yang telah memaksa Mas Leo," ungkap Jenni kembali berbohong.Aku yakin ini sengaja ia lakukan agar Mas Leo tetap menjadi alih waris keluarga. Pelakor jaman sekarang takut miskin."Betulkah itu, Leo, kamu menikah dengan terpaksa?" tanya mama mertuaku."Kalau memang menikah dengan terpaksa, kenapa Leo yang telah beristri?" susul kedua orang tuaku secara bersamaan.Mas Leo tak menyanggah ucapan Jenni, aku tahu ia berat menolak bahwa anak itu adalah anaknya. Ia takkan melakukan hal itu."Leo, kamu jangan diam saja, jawab! Mama pengen dengar jawaban kamu," cecar mertuaku lagi.Kemudian, Mas Leo meraih bocah yang digendong oleh

    Last Updated : 2021-12-02

Latest chapter

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 32 Ending

    Bab 32 POV Author "Salma, Mah, Salma masuk rumah sakit," ucap Nia. "Ah biar saja kalau dia," jawab Mama Desi tak peduli. "Mah, Salma hampir saja jadi korban pemerkosaan," ucap Nia kembali memberikan kabar.Mendengar ucapan Nia, Mama Desi terperangah. Namun, lagi-lagi egonya lebih tinggi. "Biar saja, Mama tak peduli!" ujarnya mencoba tak acuh. "Mah, kalian itu tetap ada ikatan, buktinya perasaan Mama dari tadi cemas, ya kan?" Nia berusaha meyakinkan mantan mertuanya itu. Meskipun belum resmi bercerai, bagi Nia, Leo adalah mantan suaminya yang dalam proses perceraian. "Rumah sakit mana?" tanya Mama Desi akhirnya luluh. Ia terdengar sesegukan di telepon, mungkin naluri seorang ibu luluh saat mendengar anaknya dilecehkan. "Rumah Sakit Pelita, Mah, aku pagi ini juga ke sana, ketemu di RS ya, Mah," ucap Nia. "Ya, saya akan beritahukan ini pada papanya dan Leo, terima kasih banyak informasinya," jawab Mama Desi.

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 31

    Bab 31(POV Author)Malam yang kian larut dan lampu jalanan yang tak terlalu terang menjadi saksi peristiwa yang menimpa Salma. Suaranya hampir habis, tetapi usahanya percuma. Tak ada satu pun yang mendengar teriakannya apalagi melihat dan datang membantu.Ia masih mencoba berlari menghindari kejaran dua lelaki yang telah menyiram bensin ke wajahnya. Kakinya terasa sakit sehinga ia terseok-seok. Kondisi mabuknya pun membuat ia semakin kesulitan untuk berlari, sesekali tubuhnya hampir limbung tetapi ia masih berusaha menjaga keseimbangan meski tetap sempoyongan.Tawa kedua lelaki berbadan kekar masih terdengar, seolah mereka sengaja menjadikan Salma sebagai bahan permainan seperti seekor tikus kecil. “Hai, Nona cantik! Kamu mau coba lari ke mana? Coba lihat dirimu, berdiri tegak saja sudah tak mampu. Sudahlah, lebih baik nikmati malam ini dengan kami!” teriak salah satu dari mereka.Salma masih tak menggubris ucap

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 30

    Bab 30POV Salma"Tenang semua, tenang!" Tiba-tiba orang tua Gani muncul dari balik pintu."Tante, Om," sergahku. Namun, mereka tak mempedulikan pelukan aduan dariku. Kenapa mereka seperti ini?"Kalian bubar, ini menantu saya, mereka sudah menikah lama di luar kota, kalau nggak percaya, tunjukkan buku nikah kalian, Ratna," ucap mamanya Gani. Benarkah itu? Ucapannya membuatku dan semua orang terbelalak, sebab sudah setahun lebih aku bersama Gani, tapi tak pernah tahu bahwa sebenarnya ia telah menikah.Kemudian mereka mengeluarkan buku kecil dari tas, lalu memberikan buku itu ke salah satu warga. Mereka memperhatikan antara foto yang berada di buku dan asli. Kemudian, setelah itu, mereka bermunduran keluar rumah."Kalian mau ke mana? Bukankah tadi mau bakar mereka?" tanyaku ketika semua warga pergi keluar rumah."Kamu yang seharusnya pergi, Salma," ucap mamanya Gani. Pantas saja, setiap kali aku ke ru

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 29

    Bab 29POV Leo"Kamu saya pindah ke perusahaan Papa saya, dan tidak lagi menjadi office boy di kantor ini, tapi dengan syarat, please jangan ganggu lagi Nia," ucap pimpinan perusahaan yang bernama Iqbal. Rupanya ia menaruh hati pada mantan istriku, Nia.Aku tertunduk sambil menatapnya datar, lalu bicara pelan padanya."Maaf, bukankah urusan kantor dan pribadi tidak bisa dicampur aduk?""Saya tidak campur aduk, sebenarnya saya tahu siapa kamu, dan setelah ini pastinya Salma akan berbuat yang merugikan Nia, saya yakin itu. Makanya, kamu dipanggil pagi-pagi, untuk saya pindah ke perusahaan Papa saya. Terserah kamu, mau atau tidak," ancamnya.Hubunganku dengan Nia telah berakhir, memang tak ada yang bisa dipertahankan, aku dengan Nia sudah tak ada lagi rasa yang tertinggal. Cintaku saat ini hanya untuk Jenni dan anak-anak. Jadi, tidak ada alasan untuk menolak tawaran Pak Iqbal."Baiklah, Pak

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 28

    Bab 28POV NiaSebenarnya aku tak paham betul apa maksud dan tujuan Salma. Ia begitu arogan, seperti orang kehausan kasih sayang, jadi di jiwa dan hatinya hanya ada antusias keinginan.Tante Maya mengajak anaknya, Salma, ke toilet, dan momen inilah saatnya kami berembuk mengenai sikap Salma. Terutama Iqbal yang sebenarnya keberatan dengan sikap dan perilaku Salma."Sudahlah, kamu jangan diambil hati, ya, Nia. Om Jaya memaklumi sikap Salma, wajar dia seperti itu," ucap Pak Jaya."Iya, Pak," tundukku."Tenang saja, pokoknya kami percaya kamu, Nia," susul Iqbal. Aku beruntung, memang sangat beruntung, wajarlah Salma iri, karena memang rasanya mustahil sekali ada lulusan D3 yang dipertahankan oleh keluarga bosnya.Setelah Tante Maya berhasil menenangkan Salma, mereka kembali ke meja makan. Kemudian, ia pun menyetujui apa yang telah menjadi keputusan Pak Jaya.***Pagi itu, kulihat Mas Leo dipang

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 27

    Bab 27POV SalmaKenapa nasib Nia selalu mujur? Sudah berhasil kupisahkan dengan Mas Leo, masih saja ia mendapatkan keberuntungan. Rasanya ini tidak adil bagiku yang sedari kecil tak pernah mendapatkan keadilan.Aku harus berhasil membuat kedua orang tuaku lebih memilih anaknya ketimbang Nia, yang hanya orang lain. Kecemasanku hanya satu, khawatir Mas Iqbal jatuh cinta pada Nia, wanita buluk beranak dua. Kalau mereka sering ketemu, pastinya akan timbul benih cinta.Setelah berhasil membujuk papa baruku untuk menjadikan aku sekretaris, aku terperanjat ketika mendengar kalimat susulan yang ia lontarkan."Tapi Nia akan menjadi asisten pribadi Iqbal," celetuknya membuatku yang tadinya tersenyum tipis kini menunjukkan keseriusan kembali.Kulihat wajah Nia pun terkejut ketika mendengar penuturan Papa Jaya, entahlah ia memancingku untuk emosi atau memang sudah rencananya seperti ini agar aku tak bisa lagi berkutik.

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 26

    Bab 26POV NiaAku jadi penasaran kenapa Salma memberikan caption seperti itu pada Jenni, atau jangan-jangan mereka ini memang sengaja menghancurkan rumah tanggaku dan Mas Leo? Lalu kenapa aku sudah pisah dengan Mas Leo, dan Jenni berhasil mendapatkannya utuh, tapi ia sekarang menawarkan lelaki lain? Ini sangat meragukan sekali, banyak sekali pertanyaan muncul di kepala.Setelah mengantarkan Tante Maya dan Salma ke rumah yang mewah, kami melanjutkan perjalanan ke kantor. Ya, kami tetap kembali ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan yang masih terbengkalai."Malam ini kita makan malam, ya, bersama keluargaku yang baru," ajak Iqbal. Aku sedikit mengerutkan dahi karena terkejut mendengar ajakannya. Kenapa aku? Sudah tahu bahwa aku dan Salma adalah mantan kakak ipar, kenapa disandingkan dalam meja makan?"Maaf, Pak. Saya tidak bisa, statusku masih istri orang, meskipun sudah dalam proses dan saya pastikan cerai, tapi tidak

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 25

    Bab 25POV SalmaSetelah membuat selebaran untuk menemukan mamaku. Akhirnya, hari yang kutunggu datang tepat waktu, dan yang paling membuatku bahagia adalah Tante Maya, ternyata ia adalah wanita yang kucari. Wanita yang telah melahirkanku, dan tentunya kasih sayangnya pasti sangat berbeda dengan Mama Desi.Ada perasaan bahagia berlebur syukur setelah mendapatkan informasi bahwa aku adalah anak orang kaya raya. Akan kubuat menyesal, mereka yang pilih kasih terhadapku, orang tuaku lebih kaya darinya.Kemudian, aku meminta mama kandungku untuk membawa anak yang telah ia tinggalkan selama ini. Namun, ada kekesalan yang kurasakan, kenapa sih mereka harus memberikan imbalan pada Mama Desi? Bukankah Papa Dirga memang wajib membesarkan aku hingga menikah?Kehadiran Nia juga membuatku muak, kenapa sih Nia selalu hadir di dalam hidupku? Wanita buluk yang selalu cari perhatian pada Mama Desi dulu.Selepas mem

  • AKUN KLONINGAN SUAMIKU   Bab 24

    Bab 24POV Nia"Kamu jangan bicara seperti itu, Salma, Bu Desi telah membesarkan dan mendidik kamu hingga dewasa, Mama tidak suka kamu seperti itu terhadapnya!" sentak Tante Maya mengungkap semuanya. Tiba-tiba bibir Salma kaku, tak mengeluarkan sepatah katapun di hadapan kami semua."Jadi kamu itu Astrid?" ucap Mama Desi yang baru saja muncul. Kulihat wajah Salma masih membeku, ada perasaan antara terharu bahkan tak percaya terpancar di mata Salma. Lalu ia menggelengkan kepalanya."Bu Desi, apa kabarnya, Bu?" Mama Desi melanjutkan langkahnya ke arah Tante Maya. Namun, tubuh Tante Maya malah disergap oleh Salma."Mama ...." ucapnya pelan dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. Salma tampak bahagia sekali memeluk ibunya.Kemudian, Tante Maya melepaskan pelukannya, dan menghampiri Mama Desi."Bu, saya ke sini bukan untuk mengganggu rumah tangga kalian, saya hanya ingin mengucapk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status