Part 161
Pov Yani
Setelah penyerangan yang di lakukan oleh tante Mimin gil* itu, aku di boyong ke rumah oma.
Oma dan Opa mengizinkanku tinggal di rumah mereka selama papaku Bram belum kembali. Tapi aku berdoa agar papa tidak akan pernah pulang saja agar aku tetap bisa tinggal di rumah oma yang bak istana ini.
Oma dan Opa pasti memperlakukanku dengan baik sebagai cucu kesayangannya. Nyatanya ia rela membelaku atas perlakuan buruk tante Mimin.
Awalnya aku ingin memanfaatkan kebaikan om Bimbim agar mau menerimaku tinggal di rumahnya namun kini aku malah mendapat durian runtuh.
Hal ini bahkan sangat lebih baik dari rencana awalku, bibir ku tak henti hentinya tersenyum saat sopir oma mengntarku ke rumah oma.
Sedangkan oma dan opa masih ingin menginap di rumah om Bimbim. Aku sih tidak masalah oma dan opa mau berada di manapun yang penting
Part 162Pov YaniDengan gelisah aku menunggu kedatangan oma dan opa di rumah mereka. Kakiku mondar mandir kaya gangsing gak sabar akan kepulangan oma dan opa.Ingin rasanya segera membuat perhitungan pada para pembantu hina yang sudah berani menantangku.Aku semakin emosi karena tak ada minuman atau camilan yang seharusnya di hidangkan untukku.Ugh kesel banget hati ini. Pingin ku hilangkan saja nyawa para pembantu hina itu!"Oma! Opa! Cepatlah kembali! Aku takut mat* karena terlalu lama menahan emosi yang meluap luap!" desisku pelan.Aku masih harus menahan geram agar tidak meluap luap dan melampiaskannya kepada mereka pembantu hina. Sikapku harus terlihat elegan karena aku adalah cucu si pemilik istana megah ini.Satu jam dua jam tiga jam sudah aku menunggu kepulangan oma dan opa, tapi mereka belum juga tiba huft k
Part 163"Ambar kau obati si Julia dan suruh dia beristirahat dahulu sampai merasa enakan." titah oma pada salah satu pembantu.Loh kok sikap oma tidak seperti apa yang aku inginkan sih? Seharusnya kan oma memarahi mereka dan memecatnya."Oma apa maksutnya ini? Seharusnya oma kan memecat mereka yang telah berlaku kurang aj*r padaku cucu oma!" bentakku."Hey berani sekali kau bentak bentak istriku!" pekik opa.Oh God! Aku begidik ngeri saat suara bariton opa membentakku, kenapa opa semarah itu padaku?"O_opa? Kenapa opa membentakku?" cicitku sendu."Kau jangan berani berani nya bentak bentak istriku kalau tidak mau ku pisahkan nyawamu dari ragamu!" ancamnya sungguh mengerikan mampu membuat kakiku lemas dan hampir limbung.Kulirik para pembantu hina dengan ekor mataku, mereka nampak tersenyum sinis melihatku yang tak be
Part 164Pov YaniAku tak mengacuhkan ucapannya, ku lanjutkan saja membersihkan sisa darah ini dengan segera pakai air kran yang ku semprotkan."Heh itu kok warnanya merah? Memang ada baju yang luntur?" tanyanya.Gara gara dia banyak omong jadi aku punya alasan yang tepat mengenai warna merah di lantai."Iya tadi ada yang luntur jadi aku bersihkan, habis ini aku jemur baju di lantai atas dan selanjutnya pergi ke dapur bantuin masak iya kan? Ya sudah aku sudah tahu tugasku jadi kamu pergi sana." ujarku ketus, berharap dia segera pergi agar tidak curiga.Benar tanpa curiga sedikitpun ia mengiyakan dan pergi. Aku menghela nafas lega, untung pembantu itu tidak cari gara gara seperti pembantu yang sudah jadi mayat ini. Kalau tidak pasti terpaksa juga ku hilangkan nyawanya sekalian.Sekarang aku harus berfikir cara apa yang aman untuk mem
Part 165Pov YaniKami semua sibuk di dapur mempersiapkan bahan makanan untuk sarapan besok pagi, aku pura pura rajin menjalankan tugasku agar tidak ada yang curiga sedikitpun atas hilangnya salah satu pembantu di sini yang bernama Julia, oh ternyata pembantu yang ku habisi nyawanya tadi bernama Julia."Gil* si Julia berani bener ya pergi saat jam kerja begini, bisa bisa besok langsung di pecat dan gak boleh datang lagi kalau nyonya sampai tahu!" cetus salah satu dari mereka para pembantu hina. Sebtu saja si pembantu A.Aku menyebut mereka dengan huruf saja karena aku tak tahu nama nama mereka, malas juga tanya tanya.Hahahaha walaupun tidak di larang datang kesini pun si Julia selamanya tak akan datang lagi. Dia sudah merasakan siksa neraka wkwkwkwk. Batinku senang."Iya ya, aku yakin saat ini Julia sedang menemui kekasihnya di kontrakan dan terjadilah
Part 166Pov YaniKetemu! Dengan cepat ku kirim ke nomorku dan ku unduh langsung, tak lupa ku kirim ke email gmail sekalian agar kalau terjadi apa apa pada gawaiku aku tidak perlu bersusah payah mempertahankan gawai ini. Email dan paswordnya pula sudah di luar kepala.Setelah video telah berhasil terkirim langsung ku hapus riwayat pengiriman di gawai si pembantu A.Yes! Aku menyeringai jahat! Sebentar lagi ku bakal punya uang banyak. Setelah itu akan pergi dari kota ini dan memulai hidup baru tanpa berurusan dengan keluarga Rashif lagi namun setelah memberi keluarga Dina pelajaran pastinya!Saat hendak membaringkan tubuh ini di ranjangku tiba tiba terdengar suara bantingan pintu dengan keras, terlihat pintu kamar kami terbuka lebar.Beberapa orang memasuki kamar kami tanpa permisi. Sebagian dari kami menjerit ketakutan. Kejadian ini seperti di film film holyw
Part 167Pov Yani"Bukan nak kamu bukan anak haram tapi kamu memang bukan anak kandung papa."Jdeeeeerrrrrr"Yani benar benar bukan anak kandung papa?! Bearti memang aku ini anak haram Pa!?"Aku sudah tak tahan lagi menahan sesak di dada, terungkap sudah tabir menyesakkan yang selama ini di sembunyikan.Aku menangis histeris, benar benar tidak terima dengan kenyataan bahwa diriku adalah anak haram. Ini semua salah mama! Gara gara mama suka main laki laki kesana kemari terciptalah aku sehingga hidupku selalu di rudung hina!Papa mendekap ku lagi dengan erat, ia mengelus elus punggungku lembut, ada ketenangan saat mendapatkan limpahan kasih sayang dari papa, padahal sudah jelas aku bukan putri kandungnya.Papa mengurai pelukannya dan mengusap air mataku yang sudah menganak sungai."Nak d
Part 168"Aw!"Aku memekik karena tiba tiba sebuah tendangan melayang tepat di kepalaku. Ugh sakit sekali, rasanya ingin pingsan saja tapi kalau aku pingsan takut uangnya di ambil mereka.Tidak! Aku harus kuat jangan sampai pingsan walaupun rasanya kepala nyut nyutan habis di tendang. Tega sekali mereka memperlakukanku seperti ini.Sambil meringkuk di atas lantai dingin penjara ku peluk uang ini dengan erat. Tak akan aku izinkan siapapun merampasnya. Ya tidak akan!"Berikan uang itu!""Tidak!""Berikan gua bilang!""Tidak akan! Pergi!""Ba*****!!!! Nih rasakan!"BughBughBuaghBaght"Aaaaaaakhhhttttttt!!!""Hahhhahahaha rasakan! Itu akibatnya kalau tidak menuruti per
Part 169Byuurrr!!"Anjriit!!! Pala lo botak! Ngapain main nyiram nyiram meja orang!" jerit Andrea sembari membanting gelas di depannya."Upz maap deh ya tadi tanganku ke gelincir jadi gak sengaja lho!""Dasar b*****! Sini lo ayok gelud lah!" seru Sony mulai melayangkan kepalan tangannya namun di tahan oleh teman teman.iïawe"Oi oi orang gak sengaja aja kok marah sih! dih lebay banget." cibirnya dengan mulut yang mencong sana mencong sini dih laki kok kaya cewek kelakuannya."Udah ah, gak usah di ladenin. Mending kita pulang aja soalnya udah sore juga ini." cetusku sembari mendorong teman teman menjauh dari makhluk tak kasat mata itu."Eh Dina! Lu mau kemana? Daripada lu berteman dengan orang orang miskin ini lebih baik berteman dengan gue, kita sama sama orang kaya jadi gadis kayak elu pantesnya temenan sama gue yang sederajat
Part 186 Tamat extra partSeorang Wanita sexy berkulit mulus terpampang jelas di jalanan, siapapun bisa melihat kemulusan paha wanita tersebut ya karena memang sengaja di umbar tuh paha.Gimana gak bilang di sengaja orang tuh cewek pakai mini skirt pendek banget lagi berdiri di pinggir jalan. Belum lagi buah pepaya kembarnya terekspos belahannya bikin semua mata laki laki pada merem melek."Ugh shit! Tiap hari berdiri di sini panas panasan tetap saja si Johan gak mau nyamperin aku! Mau pura pura bertamu di rumah besar itu malu! Bisa bisa di kirain aku cewek apaan kok ngejar ngejar laki laki beristri trus di tuduh pelakor! Bisa bahaya dengan usaha salonku yang kebanyakan emak emak anti pelakor di tambah lagi perusahaan pakaian dalam yang sudah aku rintis dari nol terancam bangkrut karena kebanyakan investornya juga emak emak anti pelakoran!"gerutu Indah.Ya sudah berbulan bulan Indah seng
Part 185Tantri mengikuti semua arahan Bu Lina, Ia dengan mudah mengerti hal apapun yang di pelajarinya karena memang Tantri termasuk anak yang cerdas.Tok tok tokSore hari pintu ruang CEO di ketuk, Bu Lina masuk dan menjelaskan tentang kinerja Tantri, Bu Lina merasa puas akan kecekatan Tantri. Bimbim manggut manggut mendengarkan penjelasan Bu Lina.Esoknya jam kerja berjalan seperti biasa, sehingga tak terasa sudah sebulan Tantri bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan Bimbim. Tantri yang loyal dengan pekerjaanya sehingga tak ada yang mencurigainya saat Tantri tengah mengamati setiap CCTV di kantor tempat ia bekerja."Permisi pak, pagi ini apa bapak butuh kopi?" tanya Tantri seraya tersenyum manis. Tantri memakai pakaian sangat sopan sehingga Bimbim melupakan cara berpakaian Tantri kemarin waktu pertama kali datang di kantor Bimbim. Karena menurut Bimbim hal itu memanglah
Part 184Seorang wanita tengah memandangi benda panjang kecil berwarna putih biru di tengahnya terlihat garis dua berwarna merah."A_apa? A_ku hamil!? Bagaimana ini? Kok bisa sih aku hamil? Padahal selama ini aku selalu rajin meminum pil kb setiap bulan, tapi masih saja kebobolan! S*** sungguh s***!Trus ini anak siapa? Kalau anak Bastian tidak mungkin aku meminta pertanggung jawabannya karena status kami adalah ayah dan anak angkat. Gak mungkin juga aku minta pertanggung jawaban Boy, status kami kan saudara angkat! Gak mungkin juga aku meminta pertanggung jawaban pada para lelaki hidung belang yang sudah membayar jasaku! Aaarrgghht!" Tantri menggeram frustasi.Kenapa kes***an selalu menghampiri Tantri padahal kebahagiaan sudah di depan mata setelah berhasil mengusir Emi dari rumah orang tuanya sendiri.Ya Tantri berhasil mengalihkan sertifikat rumah milik Bastian papa angk
Part 183"S**l*n! Siapa sih!?" umpat Emi.Klek pintu toilet di buka Emi, ternyata sang manajer lah yang menggedor gedor pintu."Ada apa sih bu? Saya kan lagi ada keperluan di toilet!" tanpa sadar Emi membentak sang manajer."A_apa? K_kau berani membentakku!?" pekik bu manajer tak percaya."Huh udah deh buk gitu aja di kira ngebentak. Santai aja kali." ketus Emi."K_kau bgst! Hari ini juga kau ku pecat!!!!" pekik bu manajer geram."A_apa!? Sa_ya di pecat?! Tidak! Ibu gak bisa seenaknya aja dong!" protes Emi tak terima."Saya gak peduli! Pokoknya detik ini juga kamu saya pecat dan segera pergi dari sini sekarang juga! Ambil barang barangmu nanti sisa gajimu saya transfer!" seru bu manajer tegas dan pergi begitu saja saat Emi hendak ingin protes kembali."A_aku hey! Agh! BGST!!!! Aaagghhrrggt!!" umpa
Part 182Seonggok tubuh kurus kering di lilit selang oksigen.Ya dia perempuan bernama Nania kekasih Bram. Beberapa waktu lalu ia terjangkit virus mematikan yaitu virus corona.Ginjalnya yang hanya satu membuat Nania tak mampu bertahan menahan serangan virus jahat corona.Tiit tiit tiitTiba tiba bunyi mesin kehidupan Nania menandakan tak ada lagi kehidupan. Nania meninggal dunia bertepatan kesembuhan Bram dari sakitnya yang juga sempat terjangkit virus yang sama.Bram di jemput keluarga Bimbim, semuanya ada kecuali Slow dan Dina yang sedang berbulan madu di Bali.Tak ada senyum tak ada semangat dalam raut wajah Bram. Hidupnya seakan tak bearti lagi. Ia telah kehilangan seorang putri kesayangannya. Rumah tangganya amburadul bahkan kekasihnya pun menusuknya dari belakang."Ayo nak kita pulang." ajak Oma pada Bram
Part 181Pov AuthorGubrak! Dubrak!"Aduuuhhh!!!""Eh apaan tuh!?" seru Dina dari dalam.Kebetulan kamar di lantai tiga belum di pasang kedap suara seperti kamar kamar di lantai bawah."Kok di luar berisik banget ya yank?" tanya Slow heran."Ish ganggu aja deh orang lagi asik juga, sana yank tengok." titah sang istri.Bak kerbau di cucuk hidungnya Slow beringsut dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu.Saat handel pintu di putar netra Slow terbelalak melihat pemandangan miris di depannya.Ketiga orang tua dari pihak istrinya terkapar dengan kaki terperosok karena lantai yang terbuat dari kayu tersebut jebol."Ya Allah!" pekik Slow langsung berjongkok dan berusaha mengeluarkan oma dari lubang."Yank sini yank tolong! Ba
Part 180Pov DinaTiga tahun berlalu...Akhirnya Dina dan Slow meresmikan hubungan mereka di atas pelaminan.Sah!Sah!Kedua pengantin yang terlihat sangat serasi tersebut menyunggingkan senyum bahagia karena kini mereka telah sah menjadi sepasang suami istri."Yank setelah menunggu bertahun tahun akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya. Kamu kini adalah hanya milikku yank!" bisik Slow suamiku di sela sela ramainya tamu mengantri untuk bersalaman."Iya iya." jawabku singkat karena tak enak dengan para tamu kalau di tinggal ngobrol sendiri.Di tengah tengah para tamu yang sedang mengantri untuk bersalaman, netraku terpaku pada sosok jangkung yang sedang menatapku sendu."Satria." lirihku bergumam pelan sekali. Entah suamiku dengar atau tidak karena refleks saja mulutku bergumam.
Part 179Pov Papa BimAstojim! Eh Astaghfirullah! Nyebuuutt nyebuutt!!Aku kira Dina ternyata nenek lampir eh maksutku istriku! Istriku kalau lagi marah kayak gini serem euy, makanya aku belain kaburan gini.KlikLangsung ku tekan tombol berwarna merah dan ku non aktifkan gawaiku saat itu juga."Ngeri ih punya bini kaya macan habis lahiran, kok bisa ya aku sebucin ini sama istriku yang galak nya ngalahin banteng ngamuk?" gerutuku di sela sela kerasnya deguban jantung akibat mendengar teriakan mak lampir."Haha iya ya bos, padahal wanita wanita cantik dan gak galak yang mau sama si bos buanyak lho, tapi cinta bos ke bos Celline tak kan pernah lekang oleh apapun." puji Bimo membuatku membusungkan dada bangga."Tapi boong...hahhhahahahahaha."Kamvret habis di angkat tinggi tinggi trus di
Part 178Pov Dina"Yank! Kapan sih kita bisa pegangan tangan? Aku yakin kamu gak terpapar virus yang buat orang jadi miskin itu kok, yok kita keluar kencan aja." ajak Slow sedikit memaksa."Tapi kalau ketahuan para tetua bisa bisa aku di jadiin tahanan kamar sekaligus lho yank! Apalagi oma yang sedikit gak suka sama hubungan kita.""Yah tapi aku udah kangen jalan jalan sama kamu yank, sudah beberapa hari ini kita tak pernah kemana mana berdua gara gara oma sering menyuruh kamu nemenin dia, banyak banget intriknya buat ngepisahin kita." rajuknya manyun. Ih imut banget kalau lagi manyun gitu. Udah sering lihat dia manyun tapi gak pernah bosan dan malah semakin tampan."Hmmm ya udah deh, tapi gimana caranya aku keluar tanpa orang dalam tahu?""Hmm ya sayank bisa keluar dari jendela ini. Trus lari dari ruang bawah tanah sama aku selesai. Ntar aku bisa