Awalnya kehidupan MIDA (25) dan HERMAN (25) suaminya baik-baik saja. Meski HERMAN hanya karyawan biasa di sebuah perusahaan, MIDA selalu bisa membagi gaji HERMAN untuk keperluan MIDA dan BU MARWAH (50) ibu HERMAN. Meski BU MARWAH selalu menghina MIDA karena dianggap pelit dan menguasai gaji HERMAN. Belum lagi keadaan MIDA yang tidak kunjung hamil padahal sudah setahun menikah. MIDA diam-diam selalu bersedekah pada anak-anak jalanan, MIDA berharap suatu saat bisa punya anak.Suatu hari HERMAN mengalami kecelakaan hingga kakinya harus diamputasi. Uang pesangan dari tempat HERMAN kerja digunakan untuk biaya rumah sakit dan sisanya diambil oleh BU MARWAH sebagai modal usaha sembako. BU MARWAH selalu mengeluh karena HERMAN dan MIDA hanya jadi parasit baginya. Padahal MIDA bekerja seperti asisten rumah tangga, sedangkan HERMAN membantu BU MARWAH untuk mengurus toko sembako. Sampai BU MARWAH tahu kalau pengemis di jalanan bisa menghasilkan uang yang banyak. BU MARWAH memaksa HERMAN untuk men
JAMAL (25) di PHK tepat seminggu sebelum MILA (25) istrinya melahirkan. JAMAL dan MILA tetap bersyukur sebab uang pesangon yang diberikan perusahaan cukup untuk MILA melakukan persalinan di bidan.MILA meradang kesakitan. Waktunya untuk melahirkan. JAMAL membawa MILA ke rumah bidan. BU BIDAN bilang MILA tidak bisa melahirkan di klinik, harus dirujuk ke rumah sakit sebab bayinya mendapat masalah.MILA dibawa ke rumah sakit. Dokter bilang kalau MILA tidak bisa melahirkan normal dan bayinya mengalami kelainan jantung. JAMAL dan MILA pasrah saja. JAMAL membayar administrasi operasi MILA dengan uang pesangon. Saat operasi berlangsung JAMAL bingung dan memilih untuk mencari utangan untuk perawatan bayi mereka.JAMAL tidak mendapatkan pinjaman. JAMAL tidak putus asa. JAMAL tidak sengaja melihat INTAN (25) bertengkar dengan pacarnya. INTAN didorong hingga terjatuh. JAMAL menolongnya dan mengantarkan INTAN pulang ke rumahnya.Sampai di rumah INTAN. PAK HANDOKO (55) ayah INTAN sakit jantung. PA
JAMAL (25) di PHK tepat seminggu sebelum MILA (25) istrinya melahirkan. JAMAL dan MILA tetap bersyukur sebab uang pesangon yang diberikan perusahaan cukup untuk MILA melakukan persalinan di bidan.MILA meradang kesakitan. Waktunya untuk melahirkan. JAMAL membawa MILA ke rumah bidan. BU BIDAN bilang MILA tidak bisa melahirkan di klinik, harus dirujuk ke rumah sakit sebab bayinya mendapat masalah.MILA dibawa ke rumah sakit. Dokter bilang kalau MILA tidak bisa melahirkan normal dan bayinya mengalami kelainan jantung. JAMAL dan MILA pasrah saja. JAMAL membayar administrasi operasi MILA dengan uang pesangon. Saat operasi berlangsung JAMAL bingung dan memilih untuk mencari utangan untuk perawatan bayi mereka.JAMAL tidak mendapatkan pinjaman. JAMAL tidak putus asa. JAMAL tidak sengaja melihat INTAN (25) bertengkar dengan pacarnya. INTAN didorong hingga terjatuh. JAMAL menolongnya dan mengantarkan INTAN pulang ke rumahnya.Sampai di rumah INTAN. PAK HANDOKO (55) ayah INTAN sakit jantung. PA
DANI (35) berdiri mematung di depan mayat terbujur kaku. Sekelebat bayangan kehancurannya memenuhi pikirannya. Tentang karirnya yang hancur karena fitnah seniornya yang berujung pada jeruji besi. Tentang istrinya yang sempurna bergelimang harta namun haus akan kasih sayang ternyata selama ini selingkuh, merebut harta DANI lalu memutuskan cerai saat DANI meringkuk dibalik jeruji besi. Sejenak DANI mempertanyakan kesalahannya hingga harus merasakan pahit kehidupan. Impian DANI hancur berkeping-keping.FLASH BACK ONDANI (8) kecil yang tumbuh di desa, menyaksikan PAK RADEN (35) yang seorang petani sukses. Setiap pagi menikmati secangkir kopi dan kue kering buatan BU SRI (35) ibu DANI. Menyapa orang yang lalu lalang sambil tertawa bahagia. Setelah itu PAK RADEN berangkat ke kebun sedangkan BU SRI sibuk bergelut di dapur dengan pakaian khas orang desa. Siangnya PAK RADEN pulang untuk makan siang dengan lauk tempe, sambel dan sayur bening. Makanan sederhana namun tetap mengukir senyum di wa
ALDO (22) ingin memberikan kejutan ulang tahun untuk STEFANI (22) kekasihnya tetapi malah dia yang dikejutkan dengan acara pertunangan STEFANI dengan ANDRE (22) sahabat STEFANI.ALDO yang masih shock dengan apa yang dilihatnya memutuskan untuk meminggirkan mobilnya lalu menenangkan diri di dalam mobil.Sedangkan tidak jauh dari ALDO memarkir mobil. JULEHA (22) sedang ngider jualan sayur rebung. JULEHA melihat seorang nenek-nenek menyeberang jalan hamper tertabrak mobil. Akhirnya JULEHA menolongnya namun gerobak sayur yang di dorongnya tadi malah menabrak mobil ALDO yang terparkir. ALDO marah-marah dan minta pertanggung jawaban JULEHA. Karena tahu biaya perbaikan mobil mewah ALDO itu mahal. Maka JULEHA memutuskan untuk kabur.BI MINAH (50)ibu JULEHA yang sedang menyapu halaman tiba-tiba jatuh, JULEHA membantu BI MINAH untuk masuk ke rumah istirahat. BI MINAH merasa waktunya tidak lama lagi. BI MINAH meminta JULEHA untuk mengunjungi rumah majikan BI MINAH dulu sebelum melahirkan JULEHA.
LUNA (20) penasaran dengan rasa brownies JUNA (22) yang mangkal di depan kampusnya. Setiap hari gerobak jualan JUNA penuh sesak oleh pembeli. LUNA ingin mencicipi rasanya tapi ogah ngantri. Akhirnya LUNA memotong antrian dan berani bayar sejuta untuk satu buah brownies, semua pembeli protes. JUNA juga lebih memilih untuk menjual dengan harga normal pada pembeli yang antri ketimbang menjualnya dengan harga fantastic pada LUNA. Membuat LUNA geram, dia mengamuk dan terjadilah adu mulut JUNA dengan LUNA. Disaat bersamaan LUNA mendapat telfon yang mengabarkan kalau PAK LEO (50) ayah LUNA jatuh sakit. LUNA harus pulang tanpa peduli dengan uang segepok yang sudah LUNA lemparkan pada JUNA hanya untuk satu buah brownies.LUNA bergegas ke rumah sakit. Dokter pribadi keluarga PAK LEO meminta PAK LEO untuk dirawat di rumah sakit. PAK LEO terkena serangan jantung hingga mengalami koma. BU LILIS (35) ibu tiri LUNA meminta LUNA untuk meninggalkan rumah dan mengembalikan semua fasilitas yang PAK LEO
Dengan perasaan jengkel RANGGA (21) menunggu DIAN (21) karyawanya. DIAN satu-satunya karyawan yang datang terlambat dan diantar oleh SAPRI (21) kekasihnya. Saat DIAN datang, dia langsung kena marah tetapi DIAN cuek saja dan bilang kalau jam kerja itu jam 08:00 dan DIAN selalu datang jam 07:59. Tetapi RANGGA sudah menetapkan jam masuk pukul 07:30 karena mereka harus doa dan meeting dulu sebelum toko rotinya di buka. DIAN juga selalu pulang ontime. RANGGA tidak bisa memecat DIAN begitu saja, selain karena RANGGA tidak punya alasan yang kuat untuk memecat DIAN, juga karena roti buatan DIAN sangat enak. Apalagi RANGGA harus membayar denda jika memecat DIAN sebelum masa kontraknya habis.MIRA (21) kekasih RANGGA sangat posesif. Kemanapun RANGGA pergi selalu ada MIRA, belum lagi MIRA melarang semua karyawati untuk berinteraksi dengan RANGGA. Bahkan jika ada keluhan pelanggan perempuan pasti diambil alih oleh MIRA. Membuat RANGGA merasa sesak dan ingin pisah dengan MIRA. DIAN sendiri heran m
Kecelakaan maut merenggut nyawa orang tua Nila(21), pihak kepolisian malah menuding itu bukan kecelakaan melainkan aksi bunuh diri yang tersamarkan. Orang tuanya terlilit utang, asuransi kecelakaan dianggap bisa jadi solusi malah mempersulit keadaan Nila. Sedangkan teman-teman Nila bukannya membantu malah membully.Nila dikejar rentenir. Nila takut jika rentenir malah akan mencelakainya, dengan bekal sisa uang yang Nila punya, dia kabur ke kampung. Tinggal bersama Uwak Santosa (65) kakek Nila.Di kampung Uwak Santosa mengelola tambak Nila, hasil pemberian orang tua Nila saat masih hidup. Nila tidak ingin tinggal diam. Jika ingin hidup di dunia yang kejam maka Nila harus kerja keras. Nila mulai mengurus dengan betul tambak Nila. Dibrowsingnya bagaimana cara merawat ikan Nila, memberinya makan serta menguras lumpur bersama Uwak. Kadang Uwak kasihan dan menegur Nila agar ingat istirahat dan jaga kesehatan. Tetapi Nila yakin kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Reski(23) pedagang mu