Chapter: Bab 11. I'M SORRYLaura duduk di tepi ranjang, menatap layar ponselnya yang masih menampilkan panggilan Brian yang sudah terputus beberapa menit lalu. Napasnya masih bergetar, pikirannya bercampur aduk. Juan mencintainya, dia tahu itu. Tapi Brian...Dia menggigit bibirnya, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Seharusnya dia tidak merasa seperti ini. Seharusnya dia menolak tanpa ragu. Tapi kenapa rasanya begitu sulit?Namun, tangannya tetap mengetik pesan untuk Brian dengan jari yang sedikit gemetar.Aku akan datang.Pintu kamar terbuka perlahan. Juan berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan. "Laura, kau tidak apa-apa?"Laura tersentak, buru-buru memasukkan ponselnya ke dalam genggaman. "Ya, aku baik-baik saja."Juan menatapnya lebih lama sebelum akhirnya tersenyum tipis. "Aku tiba- tiba harus ke studio sebentar. Kamu ada rencana hari ini?"Laura menelan ludah. Ini kesempatannya. Jika dia ingin menemui Brian, ini adalah satu-satunya cara. "Aku juga ada perte
Terakhir Diperbarui: 2025-03-15
Chapter: Bab 10. One Last Time?Jantung Juan mencelos ketika mendengar suara Brian yang memanggil Laura seintim itu. "Don't leave me," mohon pria itu sekali lagi. "Laura please,aku janji." Juan siap menyapa CEO KDN grub itu tapi Laura keluar lebih dulu keluar dari closet room menatapnya bingung. "Juan, siapa?" Juan hanya tersenyum tipis, dirinya yakin Brian di seberang sana sadar dengan siapa dirinya berbicara tadi. Juan menyerahkan ponsel tersebut ke Laura yang masih memandangnya dengan ekspresi bingung. "Atasanmu," lirih Juan parau dan ia sempat menangkap ekspresi gugup dan panik Laura dari raut wajah manis milik sang istri. "Juan." Laura sedang menelan air liurnya mencari alasan tapi Juan jauh lebih cepat mencela. "Bicaralah, mungkin penting.” Juan memilih mengalah-keluar dari kamar milik mereka meninggalkan Laura yang mematung menatap ponsel miliknya dengan nama Brian yang masih melangsungkan panggilan telephonenya. Sekuat hati ia menempelkan ponsel itu di telinganya, hingga mendengar derit pintu kamar yan
Terakhir Diperbarui: 2025-03-10
Chapter: Bab 9.Him, Me, and BetrayalApartemen mewah di pusat kota itu tampak gelap, hanya diterangi cahaya temaram dari lampu-lampu jalan yang menyusup melalui celah tirai putih. Seorang pria duduk dengan wajah kusut, sebotol wine di satu tangan, rokok di tangan lainnya. Diteguknya cairan merah itu sebelum kembali menghisap rokoknya, membiarkan asap tembakau dan mentol membumbung tinggi, memenuhi ruangan dengan aroma yang menyesakkan.Brian terkekeh parau.Hari ini, kenapa terasa seperti akhir dunia baginya?Sejak kecil, ia tak pernah meminta apa pun—bukan mainan mahal, bukan makanan enak. Ia tidak pernah menuntut apapun dari Tuhan. Sepasang mata monolid nya menatap nanar lengannya, tempat bekas sayatan dan guratan masih tampak jelas. Luka-luka itu adalah kenangan pahit yang ditinggalkan ibunya sendiri.Depresi akut dan hilangnya ingatan sebagian telah menjadikan ibunya sosok yang tidak stabil. Sentuhan, yang bagi orang lain adalah bentuk kasih sayang, baginya hanya berarti luka. Beruntung, ibunya segera mendapatkan per
Terakhir Diperbarui: 2025-03-07
Chapter: Bab 8. Burning Heart“Maaf," desis Brian kearah Laura yang hanya terdiam di kursi depan meja ruang CEO milik Brian. "Lau aku minta maaf," ulangnya.Laura mendongkak, sisa airmata tercetak jelas di wajahnya yang lelah memandangi pria di hadapannya itu. Entah apa yang sekarang ia rasakan, lelah, hampa, takut, marah, kesal bercampur dengan perasaan yang begitu menggebu ketika pria tampan itu setiap kali menyentuhnya."Setujui saja permohonan pengunduran diriku, Brian," ucap Laura"Aku tidak bisa!" Tegas Brian."Bagaimana caranya, aku pasti akan gila bila tak melihatmu. Membayangkannya saja aku-""Aku sudah menikah Brian!"Satu ucapan Laura seketika membungkam Brian, pria itu bahkan tak merapikan jasnya seperti semula, sisa-sisa permainan mereka tampak dari kusutnya kemeja sang CEO yang bergesekan pada kulit tubuh Laura sejam yang lalu. Brian meremas rambutnya frustasi, mata monolid nya tampak memohon memandangi wanita cantik yang sudah mencuri atensinya, mengambil seluruh dunia nya.Brian merasa begitu diing
Terakhir Diperbarui: 2025-03-05
Chapter: Bab 7. I'm YoursJuan menyalakan keran shower, membiarkan tubuh kekar atletisnya basah disirami air hangat yang menenangkan tubuhnya yang menegang karena menahan emosi.Satu tangannya digunakan untuk menyangga tubuhnya yang limbung.Juan mendengarnya, mendengar pembicaraan telepon Laura dari depan pintu kamar mereka.Juan mendengar semuanya."Lau." Juan mengusap air yang membasahi wajahnya "Sadarlah," desisnya. ----"Perlu ku tunggu?" tanya Juan.Laura menggeleng lemah."Aku bisa pulang sendiri.""Tidak Lau, aku akan menunggumu" tegas Juan."Sayang please," ucap Laura memohon.Terdengar desahan nafas Juan yang kembali memaksakan senyumnya."Baiklah, usai mengantarmu. Aku akan mampir ke kantor Ibu.""Baiklah." Laura mengenakan pakaiannya dengan tatapan kosong."Aku akan menjemputmu Laura dan jangan menolak!" Tegas Juan kembali mengingatkan.Laura mengangguk, menerima uluran tangan Juan yang membawanya lagi dalam pelukannya."Lau,""Hmm..""Aku tidak mau kita seperti orang lain, aku dan kau kita akan ber
Terakhir Diperbarui: 2025-03-05
Chapter: Bab 6. Whispers of DeceitBab 6 . Whispers of DeceitPagi ini hujan deras, suara rintik hujan beradu dengan gemuruh guntur dan kilatan petir, Laura semakin meringkukan tubuhnya pada tubuh besar Juan yang memeluknya.Menghirup aroma parfum milik Juan yang masih menempel di sela-sela perpotongan leher sang suami. Laura menggerakan satu tangannya, membalas pelukan suaminya."Morning sweetheart," bisik Juan menundukan wajahnya, lalu menggesekan hidung mancungnya di kening Laura."Morning," balas Laura pelan."Kau tidak ada jadwal kan hari ini?" Lanjut Laura berbisik. "Tidak, tinggal satu kontrak pemotretan majalah dua hari lagi," jawab Juan parau."Jangan pergi kemanapun hari ini please." Mohon Juan yang tiba-tiba manja.Laura terkekeh."Baiklah, hari ini aku mengambil libur. Tapi kita harus sarapan. Aku lapar," ujarnya, menggeser dekapan Juan yang lumayan erat."Kau lapar?" Laura berdengung."Tidurlah, biar aku yang membuatkanmu sarapan, kau kelelahan semalam." Juan langsung bangkit, meraih celana training untuk
Terakhir Diperbarui: 2025-03-01