author-banner
Bulan Purnama
Bulan Purnama
Author

Novel-novel oleh Bulan Purnama

Teror Kapak Keluarga Tuan Tanah

Teror Kapak Keluarga Tuan Tanah

Satu persatu keluarga tercintanya meninggalkan untuk selamanya. Pertama ibunya, kini di susul kakaknya. Dari kematian ini, Ressa merasa ada yang janggal. Kematian mereka tidak wajar. Ibunya meninggal hanya karena minum teh, sedangkan Wulan, kakaknya di temukan warga di perkebunan singkong dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Ressa berjanji pada dirinya sendiri akan mengungkap kejanggalan ini. Karena sepeninggalan mereka, kini Ressa sendiri yang mulai di teror oleh makhluk pembawa kapak, yang sempat Ressa lihat sebelum Wulan meninggal. Mampukah Ressa menguak teror ini? Ataukah dia akan mati menyusul ibu dan kakaknya? Simak kisahnya selengkapnya sampai selesai, dengan judul : Teror Kapak Keluarga Tuan Tanah.
Baca
Chapter: Bab 20 : Pak Alvin
"Paman." Ressa terkejut saat Sam berada di dekatnya, entah kapan dia datang."Ada apa dengan kalian?" Sam kembali bertanya."Tidak ada paman, ini hanya sebatas masalah sekolah saja. Kami beda pemahaman, kami sedang membahas soal pelajaran yang tadi Bu Wanda terangkan," ucap Andini berbohong."I-iya itu benar," timpal Ressa membenarkan."Apa itu benar?" Sam kembali memastikan, dia menatap Andini dan Ressa secara bergantian.Ressa menganggukkan kepalanya, dia terpaksa harus berbohong. Tidak baik juga melibatkan orang lain dalam permasalahan pribadinya."Baiklah, paman kembali bekerja. Teruskan belajar kalian."Ressa bernafas lega begitupun dengan Andini saat Sam tidak banyak bertanya."Maafkan aku Andini, maaf karena perkataanku yang mungkin saja sudah melukai hatimu," ucap Ressa tulus.Andini tersenyum, dia tidak mempermasalahkannya."Jika aku di posisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama," ucap Andini, "tapi, akan lebih baik jika kamu tidak langsung menuduh juga, walaupun
Terakhir Diperbarui: 2023-09-16
Chapter: Bab 19 : Mencari Tahu
Ressa menarik tas besar yang berada di kolong ranjang Rosmi. Setelah tas itu berhasil dikeluarkan, Ressa berusaha membukanya. Namun sayangnya begitu sulit sekali, ternyata terdapat gembok kecil di sana."Tas apa ini, Non?" tanya Tio."Pak Tio keluar saja, sebelum kamera pengintai itu curiga, karena Pak Tio tak kunjung kembali," kata Ressa pelan, dia tidak mau rencananya gagal."Pak Tio pura-pura apa saja di dapur, sementara itu aku akan menyelesaikan tugasku disini," lanjut Ressa, dia benar-benar cemas sekali takut terjadi apa-apa.Tio tidak menolaknya, dia pun kembali ke dapur setelah memastikan Ressa baik-baik saja. Tio berpura-pura menyeduh kopi sambil mencari sesuatu di lemari dapurnya, mencari alat untuk membenarkan lampu itu salah satunya. Tio naik kembali ke atas tangga setelah selesai menyeduh kopi. Tio berpura-pura mengotak-atik lampu yang ada di atasnya. Tio melepasnya lampu itu dan membawanya ke bawah. Untuk sekilas lampu itu terlihat seperti lampu biasa pada umumnya, namun
Terakhir Diperbarui: 2023-09-06
Chapter: Bab 18 : Andini?
Ressa dan Andini menyelesaikan makanannya dengan cepat karena waktu istirahat sebentar lagi habis."Kamu udah tahu siapa namanya?" tanya Andini memicingkan matanya."Pak Alvin, tadi aku tidak sengaja melihat papan namanya," jawab Ressa tersenyum. Kalau dipikir-pikir memang wajahnya begitu tampan sekali. Pak Alvin masih terlalu muda untuk menjadi seorang guru, dan sepertinya dia belum menikah."Ressa!" Andini mengibaskan tangan di depan Ressa yang tersenyum lebar sendirian."Aku tidak papa," jawab Ressa cepat setelah kesadarannya kembali. Pak Alvin tiba-tiba saja mengganggu pikirannya."Ayo cepat, bel sudah berbunyi kita harus segera masuk kelas." Andini beranjak dari kursi makannya, dia menatap Ressa yang masih duduk santai. Ressa tersenyum menggoda Andini kemudian ikut berdiri dan beranjak dari kantin.***"Ressa, aku pulang duluan, ya? Aku ada kepentingan hari ini," ucap Andini saat bel pulang sudah berbunyi. Andini langsung meninggalkan Ressa setelah Ressa menganggukan kepalanya. H
Terakhir Diperbarui: 2023-08-31
Chapter: Bab 17 : Kecemasan Ressa
Ressa menganggukan kepalanya, kemudian berjalan untuk menemui Zaki. Ponsel Wulan sudah Ressa amankan di saku celananya. Terlihat Tomo dan Rosmi sedang berada di sana, mereka melihat keadaan Zaki."Ayah, apa Ayah baik-baik saja?" tanya Ressa mendekati Zaki."Ayah baik hanya badan saja terasa linu sekali," jawab Zaki sambi mengerjakan kedua bahunya. Badannya terasa sakit semua mungkin karena Zaki jatuh yang mendadak saat sebuah pukulan mendarat di tengkuknya."Syukurlah, apa yang terjadi dengan Ayah?"Zaki tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Zaki tidak berani mengatakan yang sebenarnya. Zaki tahu, Ressa sedang berusaha mencari informasi tapi Zaki juga sedang berusaha menutupinya."Istirahatlah, biar Ayah ditemani Pak Tio dan Pak Tomo saja," ucap Zaki yang merasa cemas melihat keadaaan Ressa."Aku gak papa, Ayah.""Pergi Ressa, dan jangan berpikir macam-macam. Ayah aman bersama mereka, Bi Rosmi juga bisa beristirahat.""Cepat sembuh, Ayah."Ressa keluar bersama Rosmi, Ressa menuju
Terakhir Diperbarui: 2023-08-28
Chapter: Bab 16 : Sebuah Rencana
Zaki tidak bisa berkata apa-apa, dia terdiam dengan hati sudah pasrah jika hantunya Sarah menginginkan nyawanya. Lama Zaki terpejam, namun tanda-tanda Sarah menyerang belum Zaki rasakan. Zaki membukanya matanya perlahan, ternyata hantu Sarah sudah menghilang. Zaki celingukan mencari keberadaan hantu tersebut tapi, hantu tidak ada.Buk!***Ressa yang sejak tadi berdiam diri di belakang rumahnya, kini dia mulai masuk. Lama sekali Ressa mencari sesuatu yang tak kunjung dia temukan. Ressa hanya menemukan foto ibunya, Wulan, dan Sarah."Apa ini sejenis tumbal?" gumam Sarah.Zaki pernah mengatakan kalau Sarah adalah sahabatnya. Tapi hati Ressa berkata lain. Apa iya, jika memang Sarah adalah sahabat Ayahnya, apa perlu Zaki melakukan hal seperti itu? Ressa naik ke lantai atas, namun tiba-tiba pandangannya terhenti saat Ressa melihat Zaki terbaring di lantai dengan keadaan tengkurap."Apa yang terjadi?" tanya Ressa pada dirinya sendiri.Ressa berusaha membangunkan Zaki, namun Zaki tidak sad
Terakhir Diperbarui: 2023-08-24
Chapter: Bab 15 : Kepala Sarah
Ressa melihat seseorang yang berjalan mengendap-endap di bawah sana. Dia memakai pakaian serba hitam. Sayangnya, wajahnya tidak begitu jelas hingga Ressa sulit mengenali orang itu. Kebetulan sekali di sampingnya ada sebuah gagang pel yang rusak. Tanpa pikir panjang lagi Ressa melayangkan gagal perlu tersebut kepada orang di bawah sana yang jaraknya lumayan jauh.Tepat sasaran, gagal pel yang di lemparnya tepat mengenai punggung orang tersebut. Ressa tersenyum manis saat orang itu menengadahkan wajahnya. Belum sempat Ressa melihatnya dengan jelas tiba-tiba saja kabut tebal menyelimutinya hingga penglihatannya terhalang."Sial," umpat Ressa memukul pagar di depannya. "Darimana datangnya kabut ini?" tanya Ressa heran. Suasana di luar begitu terang benderang hanya kebun pisangnya saja yang dipenuhi kabut. Ada yang aneh, jika Ressa perhatikan, kabut itu berasal dari tanah. Bukannya kabut itu berasal dari atas?"Maaf Non, Tuan pulang."Ressa terhenyak, Tio membuyarkan pikirannya yang seda
Terakhir Diperbarui: 2023-08-22
Anda juga akan menyukai
Ginger And Rage
Ginger And Rage
Mystery/Thriller · Bulan Purnama
2.5K Dibaca
Her Hatred And Obsession
Her Hatred And Obsession
Mystery/Thriller · Bulan Purnama
2.5K Dibaca
STEPBROTHERS
STEPBROTHERS
Mystery/Thriller · Bulan Purnama
2.5K Dibaca
THE PLAYGROUND
THE PLAYGROUND
Mystery/Thriller · Bulan Purnama
2.5K Dibaca
SOUGHT-AFTER PEACE
SOUGHT-AFTER PEACE
Mystery/Thriller · Bulan Purnama
2.5K Dibaca
DMCA.com Protection Status