Chapter: SUDAH TIDAK SABAR"Kamu mau kita ke hotel mana Tere?" tanya Stenly tanpa melihat ke arah Tere karena ia sedang fokus menyetir."Yakin, kamu tanya sama aku mau ke hotel mana?" tanya Tere dengan posisi duduk menghadap ke Stenly.Stenly mengangguk. "Yakin. Silakan pilih saja.”Bagi Stenly jangankan untuk menyewa hotel, langsung membelinya saja ia pasti mampu."Serius?" tanya Tere dengan mata berbinar. Wanita seksi ini bahkan sampai bergelayut manja di lengan Stenly saking girangnya."Serius!" jawab Stenly. "Pilih dan reservasi dari sekarang juga boleh. Jadi begitu kita sudah sampai sana, kita tidak perlu repot-repot lagi.”"Oke, kalau gitu aku mau kita ke Hotel Carton Rich dan aku reservasi dari sekarang. Aku harap kamu enggak akan menyesal karena sudah menawari aku," ucap Tere lalu segera membuka situs hotel tersebut untuk melakukan reservasi. Ia akan memesan k
Terakhir Diperbarui: 2021-12-25
Chapter: KAMU KUAT, 'KAN? Stenly turun dari mobil dan masuk ke sebuah pub ternama untuk bermain billiar."Buatkan aku brainwash," ucap Stenly kepada bartender tanpa basa-basi saat sudah berada di meja bar dan segera diberi acungan jempol 'oke' sang bartender. Sambil menunggu minuman favorit hasil racikan sang bartender jadi, Stenly mulai memperhatikan orang-orang yang sedang asik bermain billiar."Sepertinya akan sangat menyenangkan bila bermain billiar lawannya seorang wanita," ucap Stenly sambil memegang dagunya sambil fokus melihat dua orang wanita sedang asik bermain billiar dengan wajah sesekali serius dan sesekali tertawa. Membuat Stenly penasaran dan berhasil melupakan masalahnya untuk sesaat."Pasti asik, Bang. Coba, deh, ajakin mereka berdua main bareng, Bang,” kata bartender yang sudah selesai membuatkan minuman pesanan Stenly dan di sajikan di meja bar.Stenly menoleh ke arah bartender. "Kamu yakin mereka berdua tidak akan menolak ajakanku?"“Tentu sa
Terakhir Diperbarui: 2021-12-23
Chapter: MUSUH LAMA“Sekarang juga aku ke sana," ucap Stenly. Ia baru saja diberitahu William jika anak buahnya sudah berhasil menyekap selingkuhan Kimberly.“Akhirnya, sebentar lagi aku akan mengetahui siapa selingkuh Kimberly," ucap Stenly tersenyum devil. Ia langsung keluar dari apartemen dan turun ke bawah menuju basement di mana mobilnya terparkir. Stenly segera masuk ke dalam mobil, menyalakan dan melajukannya menuju rumah William.Hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk Stenly sampai ke rumah William. Ia segera turun dari mobil menghampiri William yang sudah menyambut kedatangannya."Selamat datang, Boss." William menyapa Stenly sambil membungkukkan badannya. Kali ini ia bersikap formal."Di mana dia?" tanya Stenly tanpa menghentikan langkah kakinya. Ia sudah tidak sabar bertemu dan melihat langsung seperti apa wajah selingkuhan Kimberly. Terlebih saat itu William sempat mengirimkan sebuah video di mana Kimberly dan selingkuhannya hendak masuk ke da
Terakhir Diperbarui: 2021-12-04
Chapter: KENANGANStenly duduk termenung di balkon apartemennya. Perkataan William tadi tentang Kimberly terus mengganggu pikirannya. Ia tak menyangka Kimberly selama ini hanya memanfaatkannya dan bodohnya ia percaya itu."Will, datang ke apartemenku sekarang!" ucap Stenly memerintah melalui sambungan telepon. Sejak kabar kebangkrutannya mencuat Stenly lebih memilih untuk bekerja dari rumah untuk sementara."Tidak bisa kalau sekarang, Sten. Pekerjaan di kantor sangat menumpuk!" tolak William.Kamu itu aku yang gaji, jadi datang sekarang juga atau gajimu bulan ini kupotong,” kata Stenly mengancam."Astaga, Sten, bisa nggak sih, jangan ngancam? Entar siang deh, aku ke sana. Sebentar lagi ada rapat dengan pihak Perusahaan Welaku untuk membicarakan tentang pembatalan sementara rencana kerjasama kita dengan pihak mereka,” ucap William memberitahu."Oke!" jawab Stenly lalu mengakhiri pembicaraan mereka.“Kymberly!" lirih Stenly s
Terakhir Diperbarui: 2021-11-18
Chapter: MENGHANCURKAN“Apa?”“Ini, tentang Kimberly!” ucapan William berhasil membuat Stenly seketika melupakan Seruni.“Ki—Kimberly? Apalagi yang kamu tahu tentang dia, Will?”William tak langsung menjawab pertanyaan Stenly. Ia lebih memilih melajukan mobilnya terlebih dahulu, meninggalkan rumah Seruni.“Will jawab aku!”“Sabar dulu, Sten,” ucap William. “Dari pengamatan Roy, sepertinya Kimberly memang sudah sejak lama berselingkuh. Aku yakin, selama ini dia hanya memanfaatkan harta kekayaan kamu saja dan sudah bisa disimpulkan kalau selama ini Kimberly tidak pernah cinta sama kamu, Sten,” ucap William dengan santai.William berbicara tanpa menoleh ke arah Stenly karena ia sedang fokus dengan jalanan di depannya.“Apa perkataan Roy bisa dipercaya seratus persen, Will?” tanya Stenly yang kembali memanas.“Roy, orang kepercayaanku, Sten.
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27
Chapter: RASA BERSALAHPlakkk!Awww!Seruni berteriak kesakitan sambil memegangi pipinya. Ia menangis.Tanpa sadar Stenly mengepalkan kedua tangannya saat melihat Seruni diperlakukan kasar oleh Ayahnya sendiri."Cukup, Jali!" bentak wanita paruh baya sambil mendorong tubuh ayah Seruni. "Jaga bicara Anda! Anak saya bukan orang seperti itu!" lanjutnya penuh amarah."Dia juga anak saya, Dewi!" ucap Jali tak mau kalah."Anda bilang anak? Saya tanya sama Anda! Orang tua seperti apa yang tega menuduh anaknya sendiri menjual diri! Dan lagi, orang tua seperti apa yang tega memaksa anaknya berhubungan dengan lelaki tak punya sopan santun hanya demi uang, hah!" teriak Dewi sambil menangis.Jali mendengus. "Apakah wajar anak perempuan seperti dia pulang hampir pagi seperti ini!" bentak pria paruh baya tidak mau kalah."Dia pasti punya alasan. Lagi pula, lebih baik Runi pulang terlambat daripada harus menuruti kemauan Anda yang pasti mema
Terakhir Diperbarui: 2021-10-20